• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan sosial-ekonomi responden masyarakat sekitar

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Keadaan Sosial-Ekonomi

4.3.1. Keadaan sosial-ekonomi responden masyarakat sekitar

Masyarakat yang menjadi responden adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong. Hal ini dikarenakan baik secara langsung maupun tidak langsung, responden mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang dengan karakteristik sebagai berikut :

(a) Data pribadi yang terdiri dari rasio jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan

(b) Persepsi terhadap keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong.

(c) Manfaat dan tujuan terhadap pengembangan kawasan wisata Situ Cigayonggong.

(d) Pengaruh yang diterima dari pengembangan kawasan wisata Situ Cigayonggong.

(e) Keterlibatan dalam menjaga kelestarian Situ Cigayonggong dan pengetahuan mengenai hubungan konservasi dengan lingkungan.

Karakteristik masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan Situ Cigayonggong. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir permasalahan dan memberikan solusi dalam pengelolaan kawasan wisata demi menjaga kelestarian lingkungan.

a. Komposisi Jenis Kelamin

Responden yang diwawancarai sebanyak 30 orang, yang diambil saat berlangsungnya survey, responden yang ditemui di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong terdiri dari 66.67% laki-laki dan 33.33% perempuan (Gambar 5). Responden yang paling banyak ditemui adalah laki-laki, karena lebih banyak melakukan aktivitas di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong, selain itu lebih mudah berkomunikasi dan mengetahui keberadaan Situ Cigayonggong.

Gambar 5. Komposisi jenis kelamin responden di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong.

b. Umur

Responden sebagian besar berumur antara 20-30 tahun (43.33%), kemudian diikuti 31-40 tahun dan 41-50 tahun dengan persentase yang sama sebesar 20%, lebih dari 50 tahun sebesar 10% dan kurang dari 20 tahun sebesar 6.67% (Gambar 6).

Gambar 6. Kelompok umur responden di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong

Responden termasuk kedalam kategori usia produktif (15-64 tahun), sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan baik ilmu, tenaga dan pikirannya dalam mengembangkan kawasan wisata Situ Cigayonggong. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pihak pengelola dan masyarakat sekitar Situ Cigayonggong dalam memajukan kawasan wisata, seperti menjaga kebersihan situ, menjaga keamanan lingkungan situ, dan pengadaan sarana dan prasarana.

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang diikuti sesuai ijazah terakhir. Tingkat pendidikan responden masih tergolong rendah, karena hanya 10% merupakan lulusan Diploma (D3) dan 6.67% adalah sarjana. Responden yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki persentase sebesar 36.67%, sedangkan lulusan SD dan SMP memiliki persentase yang sama sebesar 23.33% (Gambar 7). Sebagian besar responden merupakan lulusan SMA, hal ini menunjukkan responden menyadari pentingnya pendidikan dan mengikuti ketetapan pemerintah untuk menyelesaikan pendidikan sampai sembilan tahun. Responden yang tidak menyelesaikan pendidikan sampai sembilan tahun beralasan memiliki permasalahan ekonomi, selain itu waktu dulu cukup sulit untuk menempuh jenjang pendidikan dibandingkan saat sekarang, karena adanya program pemerintah yang dapat bersekolah gratis sampai tingkat SMP. Tingkat pendidikan masyarakat mencerminkan kualitas sumberdaya manusia di Situ Cigayonggong, selain itu berperan dalam menentukan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Situ Cigayonggong, karena semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman tentang konsep wisata, kelestarian dan tingkat kesadaran masyarakat serta pengelolaan yang tepat untuk kawasan wisata Situ Cigayonggong.

Gambar 7. Tingkat pendidikan responden di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong

d. Pekerjaan

Sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta (33.33%), responden yang bekerja sebagai karyawan swasta dan pekerja di Situ Cigayonggong memiliki persentase yang sama sebesar 16.67% dan sebesar 10% sebagai ibu rumah tangga. Mahasiswa, PNS dan pensiunan memiliki persentase yang sama sebesar 6.67% dan pedagang di kawasan wisata sebesar 3.33% (Gambar 8). Responden yang bekerja sebagai pedagang memiliki kesempatan untuk berdagang disekitar kawasan wisata dan mereka yang bekerja sebagai petani adalah petani yang memiliki lahan sendiri maupun yang menyewa lahan orang lain untuk diolah (Gambar 8).

Gambar 8. Jenis pekerjaan responden di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong

Pihak pengelola dengan masyarakat setempat diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian kawasan wisata Situ Cigayonggong, selain itu keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong diharapkan dapat menciftakan lapangan pekerjaan baru guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

e. Pendapatan per bulan

Responden yang memiliki pekerjaan berjumlah 25 orang, sisanya 3orang sebagai ibu rumah tangga dan 2 orang sebagai mahasiswa. Sebesar 40% memiliki pendapatan antara Rp.500.000,00-Rp.1.000.000,00 per bulan, 28% antara Rp.1.000.000,00-Rp.2.000.000,00 per bulan, 16% memiliki pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000,00 per bulan dan kurang Rp.500.000,00 per bulan sebesar 16%

(Gambar 9). Tingkat pendapatan perbulan responden masih relatif rendah. Perbedaan jumlah pendapatan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kawasan wisata Situ Cigayonggong dapat meningkatkan pendapatan mayarakat sekitar.

Gambar 9. Tingkat pendapatan responden di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong (dalam jutaan rupiah/bulan).

Responden yang bekerja sebagai buruh memiliki pendapatan bersih kurang dari Rp.500.000,00. Responden yang bekerja sebagai pedagang di sekitar kawasan wisata Situ Cigayonggong memiliki pendapatan yang tidak menentu setiap harinya bergantung pada jumlah pengunjung yang datang, mereka memperkirakan pendapatannya antara Rp.500.000,00-Rp.1.000.000,00 per bulan, begitu pula dengan petani yang memiliki pendapatan bergantung dari hasil panennya. Responden yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki pendapatan antara Rp.1.000.000,00 - Rp.2.000.000,00 per bulan, sedangkan responden sebagai PNS dan pensiunan memiliki pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000,00 per bulan.

f. Persepsi Responden terhadap Keberadaan Situ Cigayonggong

Masyarakat yang menjadi responden adalah yang mengetahui keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong. Responden merasa senang akan keberadaan Situ Cigayonggong, sehingga dapat memberikan informasi dengan baik (Gambar 10a). Selain itu keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong dapat memberikan manfaat bagi responden karena responden dapat berkesempatan untuk bekerja di kawasan wisata Situ Cigayonggong dan membuka lapangan pekerjaan. Oleh karena

itu, diharapkan dengan adanya kawasan wisata Situ Cigayonggong dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar situ.

Gambar 10. Persepsi responden mengenai keberadaan Situ Cigayonggong.

Beberapa aktivitas yang biasa dilakukan responden di kawasan Situ Cigayonggong adalah 40% memancing, 30% menikmati keindahan alam, 16.67% main sepeda air dan 13.33% makan-makan. Persepsi responden terhadap kelestarian lingkungan Situ Cigayonggong adalah 76.67% beranggapan lingkungan Situ Cigayonggong masih lestari dan 23.33% beranggapan lingkungan Situ Cigayonggong kurang baik, sedangkan persepsi responden mengenai pemandangan Situ Cigayonggong sebesar 53.33% berpendapat cukup indah, 33.33% indah dan 13.37 % kurang indah.

a. Persepsi responden terhadap b. Aktivitas responden di kawasan objek wisata Situ Cigayonggong wisata Situ Cigayonggong

c. Persepsi responden mengenai kelestarian d. Persepsi responden mengenai pemandangan

g. Manfaat dan tujuan Responden terhadap Wisata Situ Cigayonggong

Manfaat yang diperoleh responden akan adanya kawasan wisata Situ yaitu 50% membuka lapangan pekerjaan, 16.67% kondisi jalan menjadi baik dan 33.33% tidak ada manfaat yang dirasakan oleh responden (Gambar 11). Responden berkunjung ke Situ Cigayonggong untuk berwisata, karena jarak tempuhnya dekat atau terjangkau dan biaya yang dikeluarkan relatif murah.

Gambar 11. Manfaat dan tujuan responden terhadap keberadaan Situ Cigayonggong. Responden tidak merasakan manfaat akan keberadaan Situ Cigayonggong, karena tidak memanfaatkan peluang untuk membuka usaha dan memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang mencukupi sedangkan responden yang merasakan manfaat akan keberadaan Situ Cigayonggong, karena dapat bekerja di kawasan wisata Situ Cigayonggong dan memanfaatkan peluang untuk membuka usaha seperti berjualan dan menjadi tukang parkir, selain itu kondisi jalan menjadi lebih baik.

h. Keterlibatan Responden dalam Menjaga Kelestarian Situ Cigayonggong dan Pengetahuan Mengenai Hubungan Konservasi dengan Lingkungan

Keterlibatan responden dalam menjaga kelestarian Situ Cigayonggong dilakukan melalui ikut berpatrisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti bergotong-royong membersihkan kawasan wisata Situ Cigayonggong dan tidak membuang sampah sembarangan. Pemahaman masyarakat mengenai hubungan konservasi dengan lingkungan sangat penting, karena berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

a.Tujuan responden berkunjung ke Situ b.Manfaat yang dirasakan responden akan

Sebesar 56.67% responden ikut berpatrisipasi dalam menjaga kawasan wisata Situ Cigayonggong, karena apabila kawasan wisata Situ Cigayonggong terlihat bersih dan indah diduga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan menambah pendapatan bagi masyarakat yang bekerja di Situ Cigayonggong baik sebagai pekerja, tukang parkir maupun pedagang sedangkan 43.33% belum pernah melakukan aktivitas tersebut karena responden sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dan dirasakan tidak ada manfaat yang diperoleh akan keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong (Gambar 12a). Pemahaman responden mengenai hubungan konservasi dengan lingkungan sebesar 73.33% mengetahui hubungan tersebut sedangkan 26.67% tidak mengetahui hubungan tersebut (Gambar 12b).

Gambar 12. Keterlibatan responden dalam menjaga kelestarian Situ Cigayonggong serta pengetahuan mengenai hubungan konservasi dengan lingkungan. Responden mengetahui hubungan antara konservasi dengan lingkungan. Hal tersebut karena responden telah menyelesaikan pendidikan sampai sembilan tahun untuk mengikuti ketetapan pemerintah dan menyadari pentingnya pendidikan. Selain itu, tingkat pendidikan mencerminkan kualitas sumberdaya manusia dan sangat berperan dalam menentukkan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Situ Cigayonggong.

a.Keikutsertaan responden dalam menjaga b. Pemahaman responden mengenai hubungan