• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan sosial-ekonomi responden wisatawan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Keadaan Sosial-Ekonomi

4.3.2. Keadaan sosial-ekonomi responden wisatawan

Wisatawan yang diwawancarai sebagai responden sebanyak 30 orang. Karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui pengaruh dan aktivitas yang dilakukan diantaranya meliputi data pribadi seperti rasio jenis kelamin, umur, asal, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan aktivitas wisata, persepsi terhadap kawasan, aktivitas yang dilakukan dan keterlibatan responden dalam menjaga kelestarian lingkungan Situ Cigayonggong.

a. Komposisi Jenis Kelamin

Responden yang diwawancarai terdiri dari 60% perempuan dan 40% laki-laki (Gambar 13). Responden perempuan lebih banyak ditemui dibandingkan responden laki-laki. Hal tersebut karena responden perempuan lebih tertarik melakukan kegiatan wisata di Situ Cigayonggong, khususnya untuk mengisi waktu luang, menikmati keindahan alam dan liburan keluarga sedangkan responden laki-laki yang ditemui di kawasan wisata Situ Cigayonggong hanya sedikit, hal tersebut diduga karena laki-laki mempunyai tanggungjawab sebagai kepala keluarga untuk mencari nafkah sehingga sebagian besar waktunya tersita untuk melakukan aktivitas kerja. Selain itu, laki-laki kurang berminat untuk melakukan kegiatan wisata (Hasil wawancara dengan wisatawan 2010).

Gambar 13. Komposisi jenis kelamin responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong.

b. Umur

Responden yang paling banyak ditemui dan tertarik untuk berwisata ke Situ Cigayonggong sebagian besar berumur 20-30 tahun (53.33%), berumur 31-40 tahun sebesar 33.33%, dibawah 20 tahun sebesar 10% dan lebih dari 40 tahun sebesar 6.67% (Gambar 14).

Gambar 14. kelompok umur responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong.

Responden yang berkunjung ke kawasan wisata Situ Cigayonggong sebagian besar berusia produktif (15-64 tahun), sehingga responden dapat melakukan berbagai aktivitas yang terdapat di Situ Cigayonggong tanpa merusak dan mengotori kawasan wisata situ Cigayonggong, karena diusia produktif biasanya responden mengetahui akan pentingnya kebersihan lingkungan dan memanfaatkan lingkungan tanpa merusaknya.

c. Asal

Asal daerah responden dibuat berdasarkan tempat tinggalnya. Responden yang ditemui sebagian besar berasal dari Subang (90%) dan 10% berasal dari luar kota Subang yaitu Bandung dan Indramayu. Responden tertarik berwisata ke Situ Cigayonggong, karena biaya yang dikeluarkan relatif murah.

Gambar 15. Asal responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong.

Responden yang berasal dari luar kota Subang hanya sedikit yaitu sebesar 10%. Hal tersebut diduga karena responden kurang mendapatkan informasi mengenai keberadaan kawasan wisata Situ Cigayonggong. Selain itu lokasi Situ Cigayonggong kurang strategis dan angkutan umum yang tersedia untuk menuju ke kawasan kurang memadai (hasil wawancara dengan wisatawan 2010).

d. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden berpengaruh terhadap kelestarian objek wisata Situ Cigayonggong, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuan akan pentingnya kelestarian lingkungan Situ Cigayonggong semakin tinggi pula. Responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Diploma (D3) memiliki persentase terbesar (46.67%), lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan S1 memiliki persentase yang sama sebesar 16.67% dan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 20% (Gambar 16).

Gambar 16. Tingkat pendidikan responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong

Tingkat pendidikan memiliki peranan penting dalam mengarahkan responden untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak kawasan wisata. Selain itu pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Responden yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, beralasan mempunyai kesulitan ekonomi.

e. Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden terdiri dari 46.67% sebagai PNS. Pelajar, pengangguran dan ibu rumah tangga memiliki persentase yang sama sebesar 13.33%, sedangkan karyawan swata dan wiraswata masing-masing sebesar 6.67% (Gambar 17). Meskipun jenis pekerjaan responden bervariasi, tetapi responden mempunyai tujuan yang sama yaitu mengisi waktu libur (rekreasi).

Gambar 17. Jenis pekerjaan responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong.

Responden yang berkunjung ke Situ Cigayonggong, memiliki jenis pekerjaan dan aktivitas yang berbeda-beda. Akan tetapi mereka masih meluangkan waktu untuk berwisata ke Situ Cigayonggong. Hal tersebut karena kawasan wisata Situ Cigayonggong berlokasi tidak jauh dari tempat tinggal dan biaya yang dikeluarkan untuk berwisata relatif murah. Selain itu Situ Cigayonggong memiliki pemandangan yang cukup indah dan udara yang sejuk (hasil wawancara dengan wisatawan 2010).

f. Pendapatan per bulan

Responden yang memiliki pekerjaan berjumlah 22 orang sedangkan yang tidak bekerja berjumlah 12 orang yaitu sebagai ibu rumah tangga, pelajar dan pengangguran. Responden yang tidak bekerja memiliki pendapatan dibawah Rp.500.000,00, sedangkan yang telah bekerja memiliki pendapatan berbeda-beda bergantung pada pekerjaan yang dimilikinya. Responden yang memiliki pendapatan perbulan diatas Rp.2.000.000,00 sebesar 46.67%, mereka adalah pensiunan PNS, sebesar 40% memiliki pendapatan dibawah Rp.500.000,00 per bulan, mereka adalah ibu rumah tangga, pelajar dan pengangguran, responden yang memiliki pendapatan antara Rp. 500.000,00 s/d Rp 1.000.000,00 per bulan sebesar 6.67%, mereka bekerja sebagai karyawan swasta dan responden yang memiliki pendapatan antara Rp.1.000.000,00 s/d Rp 2.000.000,00 per bulan sebesar 6.67%, mereka bekerja sebagai wiraswasta (Gambar 18).

Gambar 18. Tingkat pendapatan responden per-bulan (dalam jutaan rupiah).

Tingkat pendapatan responden bervariasi mulai kurang dari Rp.500.000,00 sampai lebih dari Rp. 2000.000,00. Mereka masih meluangkan waktu untuk berwisata ke Situ Cigayonggong. Hal tersebut diduga karena pemandangan Situ Cigayonggong cukup indah dan udaranya sejuk, serta biaya yang dikeluarkan relatif murah.

g. Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Situ Cigayonggong

Sebesar 90% responden mengeluarkan biaya untuk berwisata ke Situ Cigayonggong kurang dari Rp.100.000,00 dan 10% berkisar antara Rp.100.000,00 - Rp. 300.000,00 (Gambar 19). Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Situ Cigayonggong antara lain biaya transportasi bagi responden yang menggunakan kendaraan umum, tiket masuk ke Situ Cigayonggong, tiket parkir bagi yang responden yang membawa kendaraan, tiket sarana wisata (sepeda air, kolam renang, tempat outbond), dan biaya untuk membeli makanan dan minuman, tidak ditemukan responden yang mengeluarkan biaya antara Rp. 300.000,00 - Rp.500.000,00 maupun lebih dari Rp.500.000,00. Hal ini karena responden menggunakan kendaraan pribadi dan bertempat tinggal dekat dengan lokasi wisata, selain itu biaya yang dikeluarkan untuk tiket masuk, arena permainan wisata dan jajanan relatif murah.

Gambar 19. Biaya yang dikeluarkan responden

h. Motivasi Responden Berkunjung ke Kawasan Wisata Situ Cigayonggong Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pihak pengelola guna meningkatkan persentase jumlah wisatawan yang datang ke kawasan wisata Situ Cigayonggong. Responden mengetahui informasi kawasan wisata Situ Cigayonggong antara lain dari teman dan mengetahui sendiri memiliki persentase yang sama sebesar 26.67%, melalui radio lokal sebesar 23.33%, baliho sebesar 16.67% dan brosur sebesar 6.67% (hasil wawancara dengan wisatawan 2010) (Gambar 20a).

Dorongan responden berwisata ke Situ Cigayonggong antara lain ajakan dari teman dan keluarga memiliki persentase yang sama sebesar 26.67%, (Gambar 20b). Persepsi responden terhadap pemandangan Situ Cigayonggong sebagian besar berpendapat cukup indah (63.33%) dan kurang indah sebesar 36.67% (Gambar 20c) sedangkan persepsi responden mengenai kondisi lingkungan Situ Cigayonggong sebagian besar berpendapat masih lestari (86.67%) dan kurang baik sebesar 13.33% (Gambar 20d). Beberapa aktivitas yang dilakukan responden di Situ Cigayonggong yaitu menikmati keindahan alam sebesar 36.67%, makan-makan (30%), main sepeda air (20%) dan memancing (13.33%) (Gambar 20e). Beberapa fasilitas yang tersedia di kawasan wisata Situ Cigayonggong antara lain kios makanan dan minuman, WC umum, tempat sampah, tempat ibadah dan penginapan. Secara umum responden berpendapat fasilitas-fasilitas tersebut dalam kondisi yang cukup baik dan baik (Gambar 20f).

Responden dapat mengetahui informasi mengenai keberadaan Situ Cigayonggong dari radio, brosur, baliho dan teman dengan faktor pendorong untuk berwisata ke Situ Cigayonggong antara lain ajakan dari teman, mudah dijangkau karena sebagian besar responden berdomisili dekat dengan kawasan wisata Situ Cigayonggong dan memiliki pemandangan yang cukup indah, selain itu didukung pula oleh beberapa fasilitas umum yang tersedia dan arena permainan wisata. Persepsi responden terhadap fasilitas-fasilitas yang terdapat di kawasan wisata Situ Cigayonggong, secara umum responden berpendapat fasilitas yang terdapat di Situ Cigayonggong cukup baik dan baik. Hal tersebut karena fasilitas yang terdapat di kawasan, keadaannya masih baik (layak) dan tidak ditemukan fasilitas yang rusak. Selain itu, pihak pengelola sangat memperhatikan kenyamanan pengunjung sehingga pihak pengelola sangat memperhatikan kondisi fasilitas dan pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengunjung. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada pengunjung dan menarik simpati pengunjung sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

W

Gambar 20. Motivasi wisatawan berkunjung ke Situ Cigayonggong

Gambar 21. Motivasi responden berkunjung ke Situ Cigayonggong Gambar 20. Motivasi responden berkunjung ke Situ Cigayonggong

i. Hambatan Responden Berwisata ke Kawasan Wisata Situ Cigayonggong Sebesar 66.67% responden yang berkunjung ke kawasan wisata Situ Cigayonggong mengalami hambatan diantaranya sarana transportasi yang kurang memadai karena jenis kendaraan umum yang tersedia hanya ojek dan lokasi Situ Cigayonggong kurang strategis karena terletak di pedesaan dan 33.33% responden tidak mengalami hambatan untuk berwisata ke Situ Cigayonggong. Hal tersebut diduga karena responden menggunakan kendaraan peribadi dan berdomisili dekat

a.Sumber informasi responden mengenai b. Dorongan responden melakukan wisata

Situ Cigayonggong ke Situ Cigayonggong

c.Persepsi responden mengenai pemandangan Situ d. Persepsi responden mengenai kelestarian Situ

Cigayonggong Cigayonggong

dengan lokasi Situ Cigayonggong (Gambar 21a). Sarana tranportasi yang digunakan oleh responden untuk menuju kawasan wisata Situ Cigayonggong diantaranya sepeda motor (36.67%), jalan kaki (30%), mobil pribadi (23.33%) dan ojek (10% ) (Gambar 21b).

Gambar 21. Hambatan responden berkunjung ke Situ Cigayonggong

J. Pendapat Responden Mengenai Pembatasan Pengunjung dan Tempat