• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Keadaan Umum Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor terletak di koordinat antara 6.19o – 6.47o lintang selatan dan 106o 1 – 107o 103’ bujur timur. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Banten), Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara, Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara, Kabupaten Sukabumi di selatan, serta Kabupaten Lebak (Banten) di barat. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor berada di Kecamatan Cibinong, yang terletak di sebelah utara Kota Bogor. Kabupaten Bogor memiliki luas 2.071,21 km2 dengan jumlah penduduk 4.771.932 jiwa pada sensus tahun 2010. Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan yang terbagi atas 410 desa dan 16 kelurahan. Kabupaten Bogor memiliki rata-rata ketinggian minumum 190 m dan maksimum 330 m dari permukaan laut. Kondisi iklim di Kabupaten Bogor diukur dengan suhu rata-rata tiap bulan adalah 26oC dengan suhu terendah 21,8oC dan suhu tertinggi 30,4oC. Kelembaban udara 70%, curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3500-4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan desember dan januari.

Keadaan Umum Kecamatan Parung

Parung merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Parung terdiri dari 9 desa yaitu Bojong

Indah, Bojong Sempu, Cogreg, Iwul, Jabon Mekar, Pamager Sari, Parung, Waru, dan Warujaya. Kecamatan Parung memiliki luas wilayah 2.552,478 hektar, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gunung Sindur, sebelah barat dengan Kecamatan Ciseeng, sebelah timur dengan Kecamatan Tanjur Halang, dan sebelah selatan dengan Kecamatan Kemang. Jumlah penduduk Parung pada sensus tahun 2009 adalah sebanyak 103.517 jiwa. Produksi daging ayam broiler di Kecamatan Parung pada tahun 2012 mencapai 2.826.200 kg dengan populasi ternak ayam broiler pada tahun yang sama adalah sebesar 586.592 ekor (Buku Data Peternakan Tahun 2012). Peternak pada Kecamatan Parung merupakan peternak-peternak rakyat yang melakukan pemeliharaan ayam broiler baik secara mandiri maupun dengan sistem kemitraan inti-plasma (peternak berperan sebagai plasma) melalui kerjasama dengan pedagang besar yang menjadi inti dengan skala pemeliharaan mulai dari 600 hingga 40.000 ekor, namun pada penelitian ini terdapat pedagang besar yang berlaku sebagai peternak produsen dan melakukan kegiatan pemeliharaan ayam broiler dengan skala pemeliharaan mencapai 100.000 hingga 400.000 ekor.

Karakteristik Peternak Sampel

Peternak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 30 orang. Peternak responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dilihat dari usia, tingkat pendidikan, status kepemilikan kandang, serta pengalaman berternak ayam broiler. Karakteristik peternak sampel perlu diketahui karena hal ini mampu mempengaruhi keputusan responden dalam melakukan budidaya ternak ayam broiler.

Peternak responden umumnya berusia mulai dari 20 sampai lebih dari 60 tahun. Adapun peternak sampel dikelompokkan dalam 4 kelompok usia, yaitu usia 20-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49 tahun, 50-59 tahun, dan lebih dari 60 tahun. Pengelompokkan peternak sampel berdasarkan usia dan persentase terhadap total sampel dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Golongan Usia Peternak Sampel di Parung

Golongan Usia (tahun) Peternak Sampel

Jumlah Peternak Persentase

20-29 12 40%

30-39 6 20%

40-49 4 13,3%

50-59 4 13,3%

>60 4 13,3%

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa peternak sampel sebagian besar berada pada usia produktif yaitu antara 20-60 tahun, namun mayoritas peternak sampel berada pada usia 20-29 tahun dengan jumlah 12 orang yaitu sebesar 40% dari total 30 orang peternak sampel. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa peternak usia muda dengan golongan usia 20-29 tahun masih memiliki minat yang cukup tinggi untuk memiliki profesi sebagai peternak ayam broiler. Pengelompokkan peternak sampel berdasarkan tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Peternak Sampel di Parung

Tingkat Pendidikan Peternak Sampel

Jumlah Peternak Persentase

Tidak Bersekolah - 0%

Tidak Tamat SD - 0%

Tamat SD 15 50%

Tamat SMP 6 20%

Tamat SMA 8 26,7%

Tamat Perguruan Tinggi 1 3,3%

Peternak sampel berdasarkan tingkat pendidikannya dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu tidak bersekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat perguruan tinggi. Tingkat pendidikan formal peternak sampel akan berpengaruh dalam proses transfer informasi yang berkaitan dengan budidaya ternak ayam broiler, terutama dalam hal teknik budidaya dan teknologi yang digunakan. Berdasarkan tabel 7 semua peternak sampel tidak ada yang tidak bersekolah atau tidak tamat SD. Dari 30 peternak sampel terdapat 15 orang peternak yang menamatkan pendidikan SD atau sebesar 50% dari total peternak sampel. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi peternak ayam broiler tidak dibutuhkan pendidikan yang cukup tinggi, namun dengan tingkat pendidikan tamat SD dapat diindikasikan bahwa peternak yang dijadikan sampel di Kecamatan Parung tidak ada yang buta huruf. Peternak sampel banyak yang memiliki latar belakang pendidikan hanya sampai tamat SD dikarenakan banyak peternak yang statusnya hanya sebagai penggarap.

Tabel 8. Status Kepemilikan Kandang Peternak Sampel di Parung

Status Kepemilikan Kandang Peternak Sampel

Jumlah Peternak Persentase

Pemilik 10 33,3%

Penggarap 18 60%

Pedagang Besar 2 6,7%

Tabel 8 menunjukkan bahwa peternak sampel yang memiliki kandang sendiri hanya berjumlah 10 orang atau sebesar 33,3% dan penggarap berjumlah 18 orang atau sebesar 60% dan kepemilikan kandang pedagang besar berjumlah 2 atau sebesar 6,7%. Peternak penggarap tidak memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan budidaya ayam broiler yang mereka lakukan.

Peternak digolongkan berdasarkan pengalaman beternak ayam broiler untuk mengetahui tingkat pemahaman peternak terhadap sistem budidaya ayam broiler yang digunakan maupun pemasarannya. Peternak yang telah lama beternak ayam broiler akan memiliki pemahaman budidaya dan pemasaran ayam broiler yang lebih baik jika dibandingkan dengan peternak yang tergolong baru dalam melakukan budidaya ayam broiler. Peternak responden memiliki pengalaman beternak ayam broiler mulai kurang dari 10 tahun hingga lebih dari 30 tahun. Pengelompokkan peternak sampel berdasarkan lamanya melakukan kegiatan budidaya ayam broiler dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Pengalaman Beternak Ayam Broiler di Parung

Pengalaman Beternak (tahun) Peternak Sampel

Jumlah Peternak Persentase

<10 16 53,3%

10-20 5 16,7%

21-30 5 16,7%

>30 4 13,3%

Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar peternak melakukan budidaya ayam broiler dengan pengalaman kurang dari 10 tahun yaitu sebanyak 16 orang peternak atau sebesar 53,3% dari jumlah total 30 orang peternak sampel. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Parung terdapat cukup banyak jumlah peternak dengan pengalaman baru.

Karakteristik Lembaga Tataniaga

Lembaga tataniaga (pemasaran) yang dijadikan responden dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Pada tabel 10 akan dijabarkan nama pelaku tataniaga dan jenis lembaga pemasaran yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Tabel 10. Responden pelaku tataniaga dan jenis lembaga tataniaga

No. Nama Pelaku Tataniaga Jenis Lembaga Tataniaga 1 Sjamsul Bahri Pedagang Pengumpul Binong Ciseeng 2 Lutsar Pedagang Pengumpul Desa Cogreg 3 Sanudin Pedagang Pengumpul Kampung Iwul 4 Abdul Majid (Xplas Farm) Pedagang Pengumpul Ciseeng

5 Nifta Pedagang Pengumpul Kampung Ciseeng 6 Ading Pedagang Pengumpul Desa Cogreg 7 Hasan Pedagang Pengumpul Gunung Sindur 8 Ahen (Sahabat Poultry Shop) Pedagang Besar

9 Edi (PT. CSA (Cipta Sama Abadi)) Pedagang Besar

10 Suwanto Rumah Potong Ayam Pondok Rumput Kebon Pedes, Bogor 11 Sarmin Rumah Potong Ayam Pasar Parung

12 Suyatmo Pedagang Pengecer Pasar Anyar 13 Ida Pedagang Pengecer Pasar Anyar 14 Endan Setiawan Pedagang Pengecer Pasar Anyar 15 A’as Pedagang Pengecer Pasar Parung 16 Iyam Pedagang Pengecer Pasar Parung 17 Irma Pedagang Pengecer Pasar Parung 18 Dahlia Pedagang Pengecer Pasar Ciseeng 19 Iyak Pedagang Pengecer Pasar Ciseeng 20 Naci Pedagang Pengecer Pasar Ciseeng

Tabel 10 menunjukkan bahwa responden lembaga pemasaran terdiri dari 7 pedagang pengumpul, 2 pedagang besar yang berlaku sebagai perusahaan inti pada saluran III dan peternak produsen pada saluran V, 2 rumah potong ayam (RPA) dan 9 pedagang pengecer. Karakteristik responden lembaga tataniaga dalam penelitian ini dapat diketahui dari variabel-variabel yang ada, antara lain lama usaha dan volume perdagangan. Aktivitas tataniaga yang terjadi pada masing-masing lembaga pemasaran dapat ditunjukkan melalui variabel-variabel tersebut.

Responden Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, dengan pengalaman usaha terendah adalah 2 tahun dan terlama adalah 28 tahun. Pengelompokan responden pedagang pengumpul berdasarkan pengalaman usahanya dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Pengalaman Usaha Pedagang Pengumpul

Pengalaman Usaha Pedagang Pengumpul (Tahun)

Pedagang Pengumpul Responden Jumlah Pedagang Pengumpul Persentase

<5 2 28,6%

>5 5 71,4%

Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat 5 orang pedagang pengumpul atau sebesar 71,4% di lokasi penelitian yang memiliki pengalaman usaha yang cukup lama, yaitu di atas 5 tahun, hanya terdapat 2 pedagang pengumpul responden yang memiliki pengalaman usaha di bawah 5 tahun atau sebesar 28,6%.

Responden Pedagang Besar

Responden pedagang besar pada penelitian ini berjumlah 2 antara lain Sahabat Poultry Shop yang berlokasi di Jl. Raya Gunung Kapur Ciseeng No. 23 RT 01 RW 01 dengan pengalaman usaha yaitu 29 tahun dan PT. CSA (Cipta Sama Abadi) yang berlokasi di Jl. Raya Parung No. 99 Parung – Bogor dengan pengalaman usaha yaitu 28 tahun. Sahabat Poultry Shop dan PT. CSA merupakan perusahaan yang menyediakan pakan ternak, DOC, obat-obatan, alat peternakan serta melakukan kegiatan trading ayam broiler. Sahabat Poultry Shop dan PT. CSA dalam sistem tataniaga ayam broiler di Kecamatan Parung berperan sebagai perusahaan inti yang melakukan kemitraan dengan peternak yang berperan sebagai plasma. Selain sebagai perusahaan inti, Sahabat Poultry Shop dan PT. CSA juga berperan sebagai peternak/produsen karena kedua pedagang besar ini juga melakukan kegiatan budidaya ayam broiler.

Responden Rumah Potong Ayam (RPA)

Responden rumah potong ayam berjumlah 2 yaitu RPA Pondok Rumput Kebon Pedes Bogor dengan pengalaman usaha yaitu 24 tahun dan RPA Pasar Parung dengan pengalaman usaha yaitu 27 tahun. Keberadaan RPA sangat dibutuhkan karena lembaga inilah yang melakukan proses pengolahan dari ayam broiler hidup menjadi karkas (daging ayam tanpa kepala, ceker, darah, bulu dan jeroan) sebelum akhirnya dipasarkan melalui pedagang pengecer.

Responden Pedagang Pengecer

Responden pedagang pengecer terdiri dari 9 orang responden yang berjualan di Pasar Anyar Bogor, Pasar Parung dan Pasar Ciseeng. Dari 9 pedagang pengecer terdapat 7 orang (77,8%) yang memiliki pengalaman usaha lebih dari 10 tahun dan 2 orang responden (22,2%) dengan pengalaman usaha kurang dari 5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pedagang pengecer pada penelitian ini telah memiliki pengalaman usaha yang cukup lama.

Dokumen terkait