• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.3 Kenyamanan Pengguna

2.3.4 Keamanan dan Keselamatan

Menurut Atmodiwirjo dan Yatmo (2009:36), prinsip keamanan dan keselamatan pada ruang perpustakaan umum terdiri atas :

a. Kegiatan di perpustakaan harus diawasi dengan baik oleh petugas perpustakaan.

b. Ruang perpustakaan dikunci dengan baik pada saat tidak dipergunakan.

c. Keluar masuknya pengunjung dan koleksi perpustakaan harus dapat diawasi oleh pertugas perpustakaan

d. Perabot yang ada di perpustakaan berada dalam keadaan baik dan tidak mudah menjatuhi pengguna.

e. Tempat masuk dan area tangga perpustakaan tidak mengakibatkan pengguna mudah jatuh ataupun tergelincir.

f. Diperlukan tersedianya jalur khusus ketika terjadinya bencana kebakaran.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, indikator kemanan serta keselamatan terdiri atas :

a. Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih, dan dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan.

b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaaan rata dan tidak licin, serta pertemuan antara dinding dengan lantai berbentuk conus.

c. Dinding harus rata, bersih, berwarna terang, dan terbuat dari bahan yang kedap air.

d. Langit – langit harus kuat, bersih, berwarna terang, dan ketinggian minimal 3,0 m dari lantai.

e. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa kenyamanan ruang baca merupakan aspek-aspek yang berkaitan dengan kenyamanan pengguna ketika melakukan kegiatan di ruang baca yang berkaitan dengan lingkungan fisik pada perpustakaan tersebut dengan indikator yang meliputi pencahayaan, suhu udara, aksesibilitas, serta keamanan dan keselamatan. Aspek – aspek seperti itulah yang akan memberikan kenyamanan di lingkungan perpustakaan terutama pada ruang

baca tidak hanya bagi pustakawannya saja tetapi juga bagi pengguna perpustakaan tersebut. Sehingga, pengguna pun menjadi menjadi betah untuk berlama-lama di perpustakaan karena adanya rasa nyaman yang diberikan yang nantinya juga dapat meningkatkan citra positif bagi perpustakaan tersebut. Dengan begitu, dapat diketahui bahwa persepsi kenyamanan terhadap ruang baca merupakan suatu cara untuk menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan oleh seseorang melalui stimulus ataupun indra terhadap kenyamanan ruang baca sehingga dapat diketahui apakah suatu ruang baca tersebut sudah tergolong nyaman atau belum.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pada penelitian deskriptif, penelitiannya pun bertujuan untuk dapat menggambarkan secara sistematis fakta, karakteristik dan juga populasi pada bidang tertentu secara factual dan juga cermat ( Jalaluddin Rahmat, 2012)

Metode pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang terdiri atas kumpulan angka - angka dalam teknik pengumpulan data untuk mennggambarkan masalah - masalah yang terjadi di perpustakaan dalam ergonomi lingkungannya dengan menggunakan persentase sebagai tolak ukur nilai yang diperoleh pada tingkat kenyamanan bagi pengguna maupun pustakawannya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar yang beralamat di Jalan Merdeka No.3 Proklamasi Kota Pematang Siantar. Alasan memilih lokasi penelitian di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar, karena di lokasi tersebut terdapat permasalahan tentang tidak nyamannya ruang baca.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek atau sumber yang digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Surjaweni dan Endrayanto (2012:13) mengatakan "populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan".

Oleh karena itu, seluruh anggota aktif perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematang Siantar yang berjumlah 3355 orang yang menjadi populasi dalam penelitian ini berdasarkan penjelasan di atas.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81), sampel merupakan bagian yang dimiliki oleh populasi yang terdiri atas jumlah dan karakteristik. Oleh karena itu, sampel pun merupakan sebagian dari jumlah populasi untuk diteliti karakteristiknya sehingga jumlahnya nanti dapat.. mewakili.. keseluruhan.. dari.. populasi.

Mengingat jumlah populasi begitu besar, serta adanya keterbatasan dalam waktu penelitian ini, maka peneliti membatasi jumlah populasi dengan menggunakan rumus Slovin untuk dapat dijadikan sampel. nya dimana:

n = Dimana :

n =ukuran sampel N = ukuran populasi

d2 = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (10%)

Maka yang akan menjadi sampel yaitu : n =

n =

n = 97

Jadi sampel yang akan diambil yaitu berjumlah 97 orang.

Melalui rumus Slovin, ditemukan bahwa besarnya jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 97 orang. Teknik penentuan sampelnya yaitu dengan menggunakan Accidental Sampling, dimana sampel yang diambil melalui secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti di perpustakaan jika orang yang kebetulan ditemui itu dianggap cocok sebagai sumber data sehingga nantinya dapat digunakan sebagai sampel,.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari jawaban responden melalui pengisian angket.

2. Data Sekunder

yaitu data yang mendukung data primer yang berhubungan masalah penelitian ini yang bersumber dari buku, jurnal online, dan dokumen - dokumen lainnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Angket

Angket merupakan daftar pernyataan dalam mendapatkan data yang objektif melalui disusun secara sistematis, kemudian disebarkan untuk dapat diisi oleh responden dimana responden yang dimaksud yaitu pengguna perpustakaan pada Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar.

2. Study Kepustakaan

Study kepustakaan merupakan cara yang dilakukan dalam memperoleh data sekunder yang berasal dari bahan pustaka yang memuat teori tentang persepsi, ruang baca, dan kenyamanan pengguna.

3.6 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan angket pada instrumen penelitian ini untuk dapat mengukur tingkat kenyamanan ruang baca menurut persepsi pemustaka.yang disusun dalam bentuk pernyataan (multiple choice).

Tabel 3.1 Kisi – kisi Angket Kenyamanan Pengguna

Variabel Indikator No. Item

kuesioner

Pada teknik analisis data, dilakukan dengan cara menggunakan metode deskriptif melalui mengumpulkan data dari kuesioner yang telah disebarkan kemudian data yang diperoleh pun ditabulasi dengan cara menyusunnya ke dalam teks untuk kemudian dihitung persentasenya agar dapat dianalisis dan diinterpretasikan.

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Pada teknik pengolahan data, peneliti melakukan cara- cara sebagai berikut untuk dapat mengelola datanya yang diterima dari responden yaitu :

1. Menghitung pilihan jawaban responden dari setiap pernyataan.

2. Menggabungkan ataupun melakukan persentase dari setiap jawaban responden dengan menggunakan rumus persentase menurut Arikunto (2000, 349) dimana :

P = x 100%

Keterangan : P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel (jumlah responden)

3. Membuat kesimpulan dari hasil analisis berdasarkan analisis dan persentase tertinggi yang telah dilakukan sebelumnya .

3.7.2 Penyajian Data

Dalam menyajikan data yang diperoleh dari jawaban responden, peneliti menyajikannya ke dalam bentuk tabel untuk dapat melihat hasil persentase jawaban responden pada setiap indikator angket sehingga nantinya dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap setiap indikator angket dan berapa hasil persentase yang didapat sebelum di interpretasikan.

3.7.3 Interpretasi Data

Dalam menginterpretasikan persentasi data yang didapat dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode Arikunto (2005 : 57) sebagai acuan interpretasinya dimana interpretasi yang dikemukakan yaitu :

1. 1-25 % : Sebagian kecil 2. 26-49 % : Hampir setengah 3. 50% : Setengah

4. 51-75% : Sebagian besar

5. 76-99% : Pada umumnya 6. 100% : Seluruhnya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukannya dengan cara menyebarkan angket yang ditujukan bagi pengguna Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar sebanyak 97 orang responden sehingga nantinya dapat mengetahui bagaimana kenyamanan pengguna terhadap ruang baca.

4.2 Analisis Deskriptif

Pada analisis deskriptif, didasarkan melalui indikator – indikator yang diukur antara lain (1) Pencahayaan, (2) Suhu udara, (3) Aksesibilitas, (4) Keamanan dan keselamatan.

4.2.1 Pencahayaan

Indikator pencahayaan terdiri atas 7 item pernyataan yaitu :

Tabel 4.1 Pencahayaan merata pada seluruh area ruang baca

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

1 Pencahayaan yang merata pada seluruh area ruang baca

Sangat Setuju 21 22

Setuju 37 38

Kurang Setuju 38 39 Tidak setuju 1 1 Jumlah 97 100

Melalui Tabel 4.1 diketahui bahwa 21 (22 % ) responden menyatakan sangat setuju terhadap pencahayaan yang merata pada seluruh area ruang baca, 37 (38%) menyatakan setuju, 38 (39%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata..responden..menyatakan bahwa pencahayaan yang terdapat pada seluruh area ruang baca tidak merata. Sangat disayangkan pencahayaan yang terdapat pada ruang bacanya masih tergolong tidak merata, padahal pencahayaan adalah salah satu faktor penting bagi kenyamanan pengguna di perpustakaan terutama pada area ruang baca.

Tabel 4.2 Cahaya matahari memadai memberikan penerangan pada siang hari sangat setuju terhadap cahaya matahari memadai memberikan penerangan pada siang hari, 64 (66%) menyatakan setuju, 9 (9%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 6 orang (6%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa cahaya matahari memadai untuk dapat memberikan penerangan pada siang hari, sehingga pengguna pun merasa puas ketika membaca pada ruang baca diperpustakannya.

Tabel 4.3 Cahaya matahari menyinari ruangan tanpa terhalang

No Pernyataan Pilihan Jawaban % sangat setuju terhadap cahaya matahari yang masuk dapat menyinari ruangan tanpa terhalang, 56 (58 %) menyatakan setuju, 22 (23 %) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 7 orang (7%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa cahaya matahari yang masuk dapat menyinari ruangan tanpa terhalang yang membuat pengguna menjadi merasa tidak terganggu ketika membaca di ruang bacanya

Tabel 4.4 Penggunaan lampu listrik saat mendung sudah memadai

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

4 Penggunaan lampu listrik pada Sangat Setuju 13 14

saat mendung sudah memadai Setuju 40 41 Kurang Setuju 41 42 Tidak setuju 3 3 Jumlah 97 100

Melalui Tabel 4.4 diketahui bahwa 13 (14%) responden menyatakan sangat setuju terhadap penggunaan lampu listrik pada saat mendung sudah memadai, 40 (41%) menyatakan setuju, 41 (42%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa penggunaan lampu listrik pada saat mendung belum memadai, sehingga membuat pengguna menjadi merasa kegelapan ketika membaca pada ruang baca di perpustakannya.

Tabel 4.5 Pencahayaan yang dihasilkan secara alami maupun buatan tidak menimbulkan kesilauan

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

5 Pencahayaan yang dihasilkan baik secara alami (cahaya matahari)

buatan tidak menimbulkan kesilauan, 59 (61%) menyatakan setuju, 11 ( 11%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa pencahayaan yang dihasilkan baik secara alami maupun buatan tidak menimbulkan kesilauan yang membuat pengguna menjadi merasa tidak terganggu dengan adanya cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan (discomfort glare) dan juga silau yang mengganggu (disability glare).

Tabel 4.6 Penempatan bola lampu sudah dapat menghasilkan pencahayaan yang optimal

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

6 Penempatan bola lampunya sudah baik, sehingga dapat sangat setuju terhadap penempatan bola lampu sudah dapat menghasilkan pencahayaan yang optimal, 65 (67%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 9 orang (9%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa penempatan bola lampu nya sudah dapat menghasilkan pencahayaan yang optimal yang dapat membuat pengguna merasakan nyaman ketika membaca pada ruang baca di perpustakannya.

Tabel 4.7 Terdapat cukup banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan padajam 08.00 sampai dengan jam 16.00

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

7 Terdapat cukup banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan padajam 08.00 sampai dengan jam 16.00 sangat setuju terhadap cukupnya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan pada jam 08.00 -jam 16.00, 58 (60%) menyatakan setuju, 17 (17%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan pada jam 08.00 - jam 16.00 sudah cukup, sehingga pengguna merasa terbantu untuk dapat membaca pada ruang baca di perpustakaannya pada saat lampu sedang mati.

4.3.2 Suhu Udara

Indikator suhu udara terdiri atas 4 item pernyataan yaitu :

Tabel 4.8 Suhu atau udara di dalam ruangan sudah membuat nyaman

No Pernyataan Pilihan Jawaban % 8 Suhu atau udara di dalam ruangan

sudah membuat nyaman sangat setuju terhadap suhu atau udara di dalam ruangan sudah membuat nyaman, 43 (44%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 29 orang (30%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa sudah terciptanya suhu ataupun udara yang nyaman di dalam ruangan yang dapat membuat pengguna merasa nyaman untuk berlama-lama berada pada ruang baca di perpustakaannya.

Tabel 4.9 Diperlukan adanya penambahan kipas angin atau exhaust van pada ruang baca

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

9 Diperlukan adanya penambahan kipas angin atau exhaust van pada ruang baca

Melalui Tabel 4.9 diketahui bahwa 32 (33%) responden menyatakan sangat setuju terhadap adanya penambahan kipas angin atau exhaust van pada ruang baca, 49 (51%) menyatakan setuju, 11 (11%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 5 orang (5%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa diperlukan adanya penambahan kipas angin atau exhaust van pada ruang baca, sehingga pengguna dibuat semakin merasa nyaman ketika membaca pada ruang bacanya.

Tabel 4.10 Penempatan perabotmenghalangi aliran angin dalam ruangan yang menyebabkan menjadi lebih panas atau pengap

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

Melalui Tabel 4.10 diketahui bahwa 4 (4%) responden menyatakan sangat setuju terhadap penempatan perabot menghalangi aliran angin dalam ruangan yang menyebabkan menjadi lebih panas atau pengap, 32 (33%) menyatakan setuju, 49 (51%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 12 orang (12%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa penempatan perabot tidak menghalangi aliran angin dalam ruangan yang menyebabkan menjadi lebih panas atau pengap ketika sedang membaca di ruang bacanya.

Tabel 4.11 Sirkulasi udaranya kurang baik, sehingga membuat ruang baca menjadi lebih panas atau pengap

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

11 Sirkulasi udaranya kurang baik, sehingga membuat ruang baca menjadi lebih panas atau pengap Melalui Tabel 4.11 diketahui bahwa 8 (8%) responden menyatakan sangat setuju terhadap sirkulasi udaranya kurang baik sehingga membuat ruang baca menjadi lebih panas atau pengap, 28 (29%) menyatakan setuju, 44 (45%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 17 orang (18%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa kurang setuju sirkulasi udaranya kurang baik yang dapat membuat ruang bacanya menjadi lebih panas atau pengap.

4.3.3 Aksesibilitas

Indikator aksesibilitas terdiri atas 4 item pernyataan yaitu :

Tabel 4.12 Ruang perpustakaan dapat dicapai dengan mudah oleh pengguna

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

12 Ruang perpustakaan dapat dicapai Sangat Setuju 26 27

dengan mudah oleh pengguna Setuju 65 66 Kurang Setuju 7 7

Tidak setuju 0 0 Jumlah 97 100

Melalui Tabel 4.12 diketahui bahwa 26 (27%) responden menyatakan sangat setuju terhadap ruang perpustakaan dapat dicapai dengan mudah oleh pengguna, 65 (66%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 7 orang (7%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan sudah setuju bahwa ruang perpustakaan sudah dapat dicapai dengan mudah.

Tabel 4.13 Rak penyimpanan koleksinya mudah untuk dicapai

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

13 Rak penyimpanan koleksinya mudah untuk dicapai sangat setuju terhadap ruang perpustakaan dapat dicapai dengan mudah oleh pengguna, 61 (63%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 15 orang (15%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan sudah setuju bahwa rak penyimpanan koleksinya sudah dapat dicapai dengan mudah

oleh pengguna sehingga pengguna nantinya tidak akan kesulitan untuk dapat mengambil bahan pustaka yang dia dibutuhkan .

Tabel 4.14 Petunjuk- petunjuk dalam ruang perpustakaan dapat dilihat dengan mudah oleh pengguna

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

14 Petunjuk- petunjuk yang terdapat dalam ruang perpustakaan dapat dilihat dengan mudah oleh sangat setuju terhadap petunjuk- petunjuk dalam ruang perpustakaan dapat dilihat dengan mudah oleh pengguna, 61 (63%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 7 orang (17%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan sudah setuju bahwa petunjuk-petunjuk dalam ruang perpustakaan sudah dapat dilihat dengan mudah..

Tabel 4.15 Tata letak perabot (meja dan kursi) mempersulit gerak bagi pengguna

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

15 Tata letak perabot (meja dan kursi) mempersulit gerak bagi pengguna

Sangat Setuju 8 9

Setuju 19 20

Kurang Setuju 34 36

Tidak setuju 33 35 Jumlah 97 100

Melalui Tabel 4.15 diketahui bahwa 8 (9%) responden menyatakan sangat setuju terhadap tata letak perabot (meja dan kursi) mempersulit gerak bagi pengguna, 19 (20%) menyatakan setuju, 34 (36%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 33 orang (35%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa tata letak perabotnya (meja dan kursi) tidak mempersulit gerak bagi pengguna ketika berada pada ruang bacanya.

4.3.4 Keamanan dan Keselamatan

Indikator keamanan dan keselamatan terdiri atas 5 item pernyataan yaitu : Tabel 4.16 Kegiatan di ruang baca diawasi dengan baik oleh kamera CCTV

untuk keamanan pengguna perpustakaan

(4%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan bahwa sudah setuju kegiatan di ruang baca diawasi dengan baik oleh kamera CCTV untuk keamanan pengguna perpustakaan, agar nantinya dapat mencegah timbulnya hal – hal yang tidak diinginkan ketika sedang berada di ruang baca.

Tabel 4.17 Penempatan perabot berada dalam keadaan baik, kokoh dan tidak mudah menjatuhi pengguna

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

17 Penempatan perabot berada dalam keadaan baik, kokoh dan tidak

sangat setuju terhadap penempatan perabot

berada..dalam..keadaan..baik,..kokoh..dan...tidak..mudah.. menjatuhi..pengguna, 63 (65%) menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 6 orang (6%) menyatakan kurang setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan bahwa sudah setuju penempatan perabot berada.. dalam.. keadaan.. baik,.. kokoh.. dan..

tidak..mudah.. menjatuhi.. pengguna.

Tabel 4.18 Perabotnya (kursi dan meja) nyaman digunakan karena tidak terdapat sudut –sudut tajam

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

18 Perabotnya (kursi dan meja) nyaman digunakan karena tidak terdapat sudut –sudut tajam sangat setuju terhadap perabotnya (kursi dan meja) nyaman digunakan karena tidak terdapat sudut –sudut tajam, 60 (62%) menyatakan setuju, 6 (6%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan sudah setuju bahwa perabotnya (kursi dan meja) nyaman digunakan karena tidak terdapat sudut –sudut tajam, sehingga dapat membuat pengguna merasa aman dan nyaman pada saat menggunakan perabotnya.

Tabel 4.19 Tempat masuk dan area tangga perpustakaantidak licin dan tidak terdapat perbedaan ketinggian lantai yang tidak wajar sehingga

mengakibatkan pengguna mudah jatuh atau tergelincir

No Pernyataan Pilihan Jawaban %

19 Tempat masuk dan area tangga perpustakaantidak licin dan tidak terdapat perbedaan ketinggian

Jumlah 97 100 Melalui Tabel 4.19 diketahui bahwa 19 (20%) responden menyatakan sangat setuju terhadap tempat masuk dan area tangga perpustakaan tidak mengakibatkan pengguna mudah jatuh ataupun tergelincir , 57 (59%) menyatakan setuju, 11 (12%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 9 orang (9%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata pengguna menyatakan sudah setuju bahwa tempat masuk dan area tangga perpustakaan tidak mengakibatkan pengguna mudah jatuh ataupun tergelincir yang dapat membuat pengguna mengalami cedera nantinya.

Tabel 4.20 Penempatan perabot mempermudah akses penyelamatan jika sewaktu – waktu.terjadi kebakaran sangat setuju terhadap penempatan perabot mempermudah akses penyelamatan jika sewaktu – waktu.terjadi kebakaran, 59 (61%) menyatakan setuju, 13 (13%) menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 4 orang (4%) menyatakan tidak setuju.

Sehubungan dengan data di atas, rata-rata responden menyatakan sudah setuju bahwa penempatan perabot mempermudah akses penyelamatan jika sewaktu – waktu.terjadi kebakaran.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab IV sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini :

1. Pencahayaan

Pada pencahayaan, untuk cahaya matahari sudah memadai dalam memberikan penerangan pada siang hari, dapat menyinari ruangan tanpa terhalang, dan juga terdapat cukup banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan pada jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

Selain itu, penempatan bola lampunya pun sudah baik sehingga dapat menghasilkan pencahayaan yang optimal dan pencahayaan yang dihasilkan baik secara alami (cahaya matahari) maupun buatan (lampu) tidak menimbulkan kesilauan.

Namun, meskipun penempatan bola lampu nya sudah baik tetap tidak akan menghasilkan pencahayaan yang optimal jika pencahayaan yang dihasilkan tidak merata pada seluruh area ruang bacanya dan menyebabkan penggunaan lampu listrik pada saat mendung pun tidak dapat memadai.

Oleh karena itu, pencahayaan yang dihasilkan oleh bola lampunya pun harus dibuat merata sehingga dapat memadai dalam memberikan penerangan pada saat mendung.

Dengan begitu, pengguna pun tidak merasa kegelapan pada saat membaca di ruang bacanya karena tidak meratanya cahaya yang dihasilkan di area ruang bacanya pada saat mendung.

2. Suhu Udara

Pada suhu udara, sudah dapat membuat nyaman di dalam ruangan. Selain itu, penempatan perabot dan sirkulasi udaranya pun sudah baik sehingga tidak membuat ruang baca menjadi lebih panas ataupun pengap.

Namun demikian, masih diperlukan adanya penambahan kipas angin ataupun exhaust van pada ruang bacanya. Karena, tidak bisanya hanya mengandalkan penempatan perabot dan sirkulasi udara yang baik ketika siang hari dan padat pengunjung yang justru membuat pengguna merasa tidak nyaman karena ruang bacanya menjadi terasa panas ataupun pengap yang disebabkan oleh faktor ketika banyaknya pengunjung yang datang ke perpustakaan apalagi pada saat siang hari.

3. Aksesibilitas

Pada aksesibilitas, ruang perpustakaannya sudah dapat dicapai dengan mudah oleh pengguna. Selain itu, rak penyimpanan koleksinya pun mudah untuk dicapai dan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam ruang perpustakaan dapat dilihat dengan mudah oleh pengguna.

Selain itu juga, tata letak perabot (meja dan kursi) nya pun memang tidak mempersulit gerak bagi pengguna. Namun, tata letak perabot (meja dan kursinya) diusahakan agar tidak terlalu rapat antara baris satu dengan baris yang lainnya yang nantinya dapat mempersulit pengguna untuk antisipasi pada saat padat pengunjung untuk mencari jalan keluar jika terjadinya keadaan yang mendesak.

4. Keamanan dan Keselamatan

Pada keamanan dan keselamatan, kegiatan di ruang bacanya sudah dapat diawasi dengan baik oleh kamera CCTV untuk keamanan pengguna perpustakaan.

Penempatan perabotnya (kursi dan meja) pun sudah nyaman digunakan karena tidak terdapatnya sudut-sudut tajam.

Untuk tempat masuk dan area tangga perpustakaan pun sudah baik karena

Untuk tempat masuk dan area tangga perpustakaan pun sudah baik karena

Dokumen terkait