• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA UNIT (HOU)

TINJAUAN PUSTAKA

11. Keamanan di Tempat Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keamanannya.Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

2.3.4. Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001:46) adalah sebagai berikut :

1. Penerangan

Penerangan adalah cukupnya sinar yang masuk ke dalam ruang kerja masing-masing karyawan. Dengan tingkat penerangan yang cukup akan membuat kondisi kerja yang menyenangkan

2. Suhu udara

Suhu udara adalah seberapa besar temperatur di dalam suatu ruang kerja karyawan. Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menjadi tempat yang menyenagkan untuk bekerja.

3. Suara bising

Suara bising adalah tingkat kepekaan pendengaran karyawan yang mempengaruhi aktivitas pekerjaannya. Ini dapat mempengaruhi kosentrasi karyawan terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

4. Penggunaan warna

Penggunaan warna adalah pemilihan warna ruangan yang dipakai untuk tempat bekerja. Pemilihan warna yang tepat akan memberikan gairah dalam bekerja.

5. Ruang gerak yang diperlukan

Ruang gerak adalah posisi kerja antara satu karyawan dengan karywan lainnya, juga termasuk alat Bantu kerja seperti : meja, kursi, lemari, dan sebaginya.

6. Keamanan Bekerja

Keamanan kerja adalah suatu kondisi yang dapat membuat rasa aman dan tenaga dalam melakukan pekerjaan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Nasution (2008) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Fasilitas

Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Bagian Bengkel PT. Socfindo Sei Liput Aceh Tamiang”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Socfindo. Dari hasil koefisien determinan diketahui bahwa variabel fasilitas mampu memberi penjelasan sebesar 68,7% dan sisanya 32,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Ginting (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh disiplin

Tbk Cabang Medan Putri Hijau”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau. Dimana variabel disiplin kerja mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 50,5 % dan sisanya sebesar49,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Nasution (2010), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi

Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kawasan

Industri Medan (Persero)”. Hasil koefisien determinan ( 2 R ) adalah 0,667

memilki makna bahwa variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja memiliki hubungan yang erat terhadap kinerja karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Adjusted R Square sebesar 0,447 berarti 44,7% peningkatan kinerja karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 55,3% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasibuan(2010),Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan.Uji parsial menunjukkan bahwa motivasi dan lingkungan kerja masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan.Lingkungan kerja adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

Sofika (2009), melalui pengujian koefisien determinasi R²diperoleh nilai sebesar 0.795 artinya variable bebas disiplin dan penilaian kinerja berpengaruh sebesar 632% terhadap variable terikat peningkatan efektivitas kerja karyawan pada PT Meganusa Semesta Medan, sedangkan 36.8% lainnya dipengaruhi oleh variable lain

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Mangkunegara (2001:67), kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan hasil kerja secara kuantitas, kualitas kerja dan taat terhadap peraturan-peraturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai. (Yuli 2005 : 89)

Kinerja mempengaruhi seberapa banyak pegawai memberikan kontribusi kepada perusahaan antara lain :

1. Kualitas kerja : kerapian, ketelitian, dan keterikatan hasil

dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan

2. Kuantitas kerja : volume kerja yang dihasilkan di atas

kondisi normal

3. Tanggung jawab : melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan

Menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana

perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana karyawan tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan tanpa ditunjang oleh lingkungan yang mendukung dan kenyamanan karyawan didalam menjalankan pekerjaan sehari-hari sangat tergantung pada lingkungan tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang menganggu pada lingkungan tempat karyawan bekerja maka secara langsung akanberdampak buruk pada konsentrasi bekerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja. Menurut Sopiah (2008:58) menyatakan lingkungan juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri dan akan memacu kinerja yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseorang.

Menurut Hasibuan (2000:190) disiplin adalah fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi kualitas kerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal. PT Indojaya Agrinusa Tbk, Tanjung Morawa bertujuan agar setiap pegawai memiliki disiplin dalam bekerja sehingga berdampak pada peningkatan kinerja. Sedangkan

menurut Rivai (2008:444)“Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para manajer

suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.

Melihat teori dan penjelasan tersebut, maka dibentuklah kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran hubungan antara varibel x1 dan x2 terhadap Y, yakni :

Sumber: Sedarmayanti (2001), Rivai (2005:444), dan Yuli (2005) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian 2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2006:306).

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka dirumuskan hipotesis, bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa Tbk, Tanjung Morawa Sumatera Utara.

Lingkungan Kerja (X1)

Disiplin Kerja (X2)

KINERJA KARYAWAN

Dokumen terkait