• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Indojaya Agrinusa Tbk Tanjung Morawa Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Indojaya Agrinusa Tbk Tanjung Morawa Sumatera Utara"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJATERHADAP KINERJA KARYAWANPADA PT INDOJAYA AGRINUSA, Tbk.

TANJUNG MORAWA SUMATERA UTARA

Bersama ini, saya mohon kesedian Bapak/ Ibu untuk mengisi daftar

kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan

yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan

dan perhatian bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN:

1 Nama

2 Jenis Kelamin Pria/Wanita

3 Usia

4 Pendidikan Terakhir SD/SLTP/SLTA/D1/D3/S1/S2

5 Lama Bekerja

Isilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat bapak/ibu, dengan cara

memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia.

KETERANGAN

STS : Sangat Tidak Setuju = 1

TS : Tidak Setuju = 2

KS : Kurang Setuju = 3

S : Setuju = 4

(2)

Variabel Lingkungan Kerja (X1)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Cahaya di tempat kerja saya sudah sesuai dengan kebutuhan penerangan Ruang kerja

2 Sirkulasi udara di tempat kerja saya cukup baik

3 Penggunaan AC/Kipas angin di ruang kerja saya sudah baik untuk kondisi tubuh normal ( tidak sakit )

7 Fasilitas kebersihan kantor seperti tempat samapah telah tersedia dengan baik

8 Kondisi ruang kerja bersih dan layak digunakan oleh karyawan

9 Keamanan di tempat kera saya sudah terjaga dengan baik

10 Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja saya meningkat

11 Saya menjalin hubungan kerja yang baik dengan dengan rekan kerja

Variabel Disiplin Kerja (X2)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

12 Setiap hari saya datang ke kantor sesuai dengan jam yang telah ditentukan perusahaan

13 Saya selalu hadir di keantor setiap hari kerja

14 Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan

15 Saya selalu menaati peraturan yang telah

ditetapkan perusahaan

16 Karyawan harus menggunakan seragam setiap hari

(3)

18 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan pimpinan tepat pada waktunya 19 Pekerjaan yang diberikan kepada saya, saya

kerjakan dengan baik

20 Hubungan dengan rekan kerja terjalin dengan baik

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

21 Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan benar

22 Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan

23 Saya mengetahui deskripsi pekerjaan dengan baik

24 Saya selalu memiliki inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan pekerjaan yang kadang muncul

25 Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai

instruksi pimpinan

26 Saya mampu menyesuaikan diri dengan

cara kerja perusahaan

27 Saya selalu bersemangat dalam

mengerjakan pekerjaan saya

28 Saya selalu memperhatikan tingkat

(4)
(5)

Lampiran 3: Uji Validitas dan Reliabilitas

(6)

Q19 110.8000 61.200 .409 .918

Q20 110.6333 60.447 .504 .916

Q21 110.5000 61.224 .582 .915

Q22 110.5667 60.392 .662 .914

Q23 110.6000 62.593 .489 .917

Q24 110.6667 61.402 .551 .915

Q25 110.6667 62.161 .449 .917

Q26 110.6333 61.620 .574 .915

Q27 110.7333 61.651 .517 .916

Q28 110.6667 60.092 .635 .914

Scale Statistics

(7)

Lampiran 4: Tabulasi Jawaban Responden

N o.

Penilaian Variabel Lingkungan Kerja (X1) Tot al

Penilaian Variabel Disiplin Kerja (X2) Tot

(8)
(9)
(10)

Lampiran 5: Analisis Deskriptif

1. Karakteristik Responden

Frequencies

Statistics

Jenis_Kelamin Usia Masa_Kerja Pendidikan

N Valid 77 77 77 77

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(11)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

Q4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 66 85.7 85.7 85.7

5.00 11 14.3 14.3 100.0

(13)

Q11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(14)

Q4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(15)

Q9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 67 87.0 87.0 87.0

5.00 10 13.0 13.0 100.0

Total 77 100.0 100.0

c. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Frequency Table

Q1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 49 63.6 63.6 63.6

5.00 28 36.4 36.4 100.0

(16)

Q4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(17)

Q8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 54 70.1 70.1 70.1

5.00 23 29.9 29.9 100.0

(18)

Lampiran 6: Uji Asumsi Klasik

(19)

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 77

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.27187584 Most Extreme Differences Absolute .062

Positive .062

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .545

Asymp. Sig. (2-tailed) .928

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

b. Uji Heteroskedastisitas

(20)

 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.299 2.327 2.707 .008

Lingkungan_Kerja -.065 .039 -.189 -1.664 .100

Disiplin_Kerja -.070 .054 -.148 -1.298 .198

a. Dependent Variable: absut

c. Uji Multikolonearitas (Nilai Tollerance dan VIF) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.789 4.168 1.869 .066

Lingkungan_Kerja .378 .071 .504 5.358 .000 .974 1.027

(21)

Lampiran 7: Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

c. Uji Koefisien Determinasi (R²)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. Nitisemito. (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya

Manusia.Ghalia Indonesia, Jakarta.

Asmiarsih, Tety. 2006. Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja. Brebes

Hadi, Sutrisno. 2009. Metodologi Research. Andi Offset, Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

_______ 2004.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, Cetakan Keempat belas, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

___________________. 2004. Manajemen: Dasar, Pengertian, Dan Masalah Edisi Revisi Cetakan ke 3 Bumi Aksara, Jakarta.

Soejno, 2002. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, Aksara Baru, Jakarta

_______ 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

_______ 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi revisi,Bumi Aksara, Jakarta.

J. Supranto, 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta

Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosda karya, Bandung

Mathis Robert L dan Johan H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Nawawi.Hadari, 2003.Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang

Kompetitif, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

(23)

_______ 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Rajawali Pers, Jakarta

Robbins, Stephen P, 2002. Prinsip-prinsip perilaku Organisasi, Edisi Kelima Alih Bahasa Halida,S.E. dan Dewi Sartika, S.S, Erlangga, Jakarta.

Rochaety, 2009.Metode Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS, edisi revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, EdisiPertama, Cetakan Pertama Bumi Aksara, Jakarta.

Sedarmayanti 2001.Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2012. Analisis Datau Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi 2. USU Press. Medan

Sopiah, 2008.Perilaku Organisasional. Andi Offset Yogyakarta Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

_______ 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

_______ 2008.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta.

Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan KinerjaPerusahaan, Bumi Aksara, Jakarta.

Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Cetakan Keempat, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Yuli, Budi Cantika, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, UMM Pres, Malang

Skripsi

Nasution, 2008.“Pengaruh Fasilitas Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Bagian PT. Socfindo Sei Liput Aceh Tamiang”.

Nasution (2010), “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap

(24)

Ginting, Eva Flora, 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Cabang Medan Putri Hijau, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Wibowo, Felicia Dewi (2006). ”Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan

Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Bank Maspion

Indonesia Cabang Semarang)”.

Hasibuan 2010. ”Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat Medan”

Sofika 2009. “Pengaruh Disiplin dan Penilaian Kinerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Meganusa Semesta medan”

Internet:

Sihombing, Umberto. (2004) Pengaruh Keterlibatan dalam Pengambilan

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif, karena peneliti

ingin mengetahui hubungan antara variabel X1 (lingkungan kerja) dan variabel X2

(disiplin kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan). Hasil penelitian asosiatif

berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala

(Rochaety, 2009 : 17).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah PT. Indojaya Agrinusa, Tbk yang beralamat di Jl.

Medan-Tj.Morawa KM 12.8 Deli Serdang-Medan

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan bulan April - Juni 2014

3.3 Batasan Operasional

Operasional Penelitian ini dibatasi oleh area ruang lingkup antar

faktor-faktor lingkungan kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) sebagai variabel bebas

(independent) dan variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat

(26)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Adapun defenisi operasional dari masing-masing variabel yang diteliti adalah :

1. Lingkungan Kerja (X1)

Lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur

berdasarkan persepsi bersama dari para karyawan PT Indojaya Agrinusa

Tbk Tanjung Morawa Sumatera Utara.

2. Disiplin Kerja (X2)

Disiplin kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan karyawan PT Indojaya

Agrinusa Tbk Tanjung Morawa Sumatera Utaraterhadap peraturan

tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan

perbuatan pada perusahaan untuk mencapi tujuan tertentu.

3. Kinerja (Y)

Hasil kerja yang dicapai setiap karyawan PT Indojaya Agrinusa Tbk

Tanjung Morawa Sumatera Utara sehingga dapat memberikan kontribusi

terhadap perusahaan. Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan

(27)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber:Sedarmayanti (2001), Rivai (2005), Robbins (2002) diolah kembali oleh penulis Variabel Definisi Operasional

1. Kondisi Fisik 1. Penerangan 2. Suhu udara

1. Kehadiran 1.Ketepatan waktu

Likert

4. Bekerja etis 1. Menjaga hubungan

baik dengan sesama

3. Ketepatan Waktu 1. Sikap

(28)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan skala likert,

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008 :86). Penentuan

skor/nilai disusun berdasarkan skala likert skor yang diberikan pada tiap

jawabanpada kuisioner.

Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang

diberikan dari tiap jawaban pada kuisioner, seperti yang disajikan pada tabel

berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban reponden dalam kuisioner

diberikan kode sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui frekuensi

kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang diukur

dengan angka.

Bobot nilai yang diberikan terhadap setiap jawaban adalah :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008 : 86)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Penelitian ini bersifat survey, karena memiliki tujuan menguji pengaruh

lingkungan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.Dengan mengambil

(29)

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk

Sumber : PT Indojaya Agrinusa, Tbk

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81).Teknik pengambilan sampel menggunakan

rumus Slovin, yaitu :

Maka jumlah sampel y ang diperoleh adalah :

110 n =

(30)

110

n = = 76.63 = 77 org 1 + 110 (0.0025)

Maka jumlah sampel yang diambil berjumlah 77 orang

Penarikan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling, yaitu

teknik atau cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan

memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut (Sugiyono, 2005:76).

3.7 Jenis Dan Sumber Data

Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa

memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (Supranto, 2001).

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

(tanpa melalui perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini

merupakan data dari kuisioner tentang kepercayaan pada atasan, komitmen

organisasi dan kinerja karyawan yang disebar pada responden yang menjadi

sampel pada penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik

dari buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah, dan situs internet untuk

(31)

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Pengumpulan data digunakan dengan menggunakan kuisioner, yaitu daftar

pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan atau dapat

jugadi jawab dibawah pengawasan peneliti.Kepada responden akan

dibagikan kuisioner yang dikembangkan khusus untuk penelitian ini.

2. Wawancara

Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang

berwenang dalam perusahaan dalam hal ini bagian Sumber Daya Manusia

(PGA) untuk memperoleh data yang berkaitan dengan organisasi

perusahaan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari

data-data yang diperoleh dari buku-buku literature, jurnal, majalah dan situs

internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validasi digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat

setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

yaitu kuesioner. Valid artinya data yang melalui kuesioner dapat menjawab tujuan

penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS version

17.0 forwindows, dengan kriteria sebagai berikut:

(32)

b. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

Uji Validitas dilakukan di PT. Indojaya Agrinusa Tbk, Tanjung Morawa

Sumatera Utara. Dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang diluar sampel

karyawan tetap sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden.

Tabel 3.4 Uji Validitas

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2014)

No. Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

(33)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua pernyataan memiliki nilai rhitung >

nilai rtabel, berdasarkan kriteria pengujian, maka seluruh item/butir pernyataan

dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2006:110). Menurut Situmorang (2012: 82), suatu konstruk variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,8 relibialitas sangat

baik/meyakinkan dan Cronbach’s Alpha < 0,7 relibialitasnya kurang meyakinkan.

Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban

responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas

dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows dengan kriteria sebagai

berikut:

a) Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pertanyaan reliabel

b) Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pertanyaan tidak reliabel

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items rtabel Keterangan

0,919 28 0.80 Reliabel

(34)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat nilai cronbanch alpha lebih besar dari

niali rtabel dimana nilai Cronbachalpha (0,919) > rtabel (0,80). Dengan demikian, seluruh

item/butir pernyataan dinyatakan reliabel.

3.10 Teknis Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan,

diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga

memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Jika

nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% atau 0,05 artinya data variabel

berdistribusi normal (Situmorang, 2012: 100).

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan

atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

(35)

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain

dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau

mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)

melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Syafrizal,

(2012: 133).

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis Linear Berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja) terhadap

variabel terikat (Kinerja Karyawan).

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

X1= Lingkungan Kerja

X2= Disiplin Kerja

(36)

Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel nantinya, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interprestasi

0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 - 0.39 Tidak Erat

0.4 - 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

3.10.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi

syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

3.10.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

H0 : b1=b2= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Lingkungan Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Lingkungan Kerja dan Disiplin

Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

(37)

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung> Ftabel pada α = 5%

3.10.4.2 Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secaraindividual

terhadap variabel terikat.

H0 : b1 =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) yaitu berupa Lingkungan Kerja dan Disiplin

Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Ha: b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas (X) yaitu berupa Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap

Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 10%

Ha diterima jika thitung> ttabel pada α = 10%

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat.Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin

(38)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Indojaya Agrinusa, Tbk Cabang Medan merupakan salah satu unit

kerja dari PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yang berdiri pada tanggal 8 Maret

1978 dengan akte Notaris Kartini Mulyadi No. 85 dengan status penanaman

modal dalam negeri (PMDN). Perusahaan ini berlokasi di Jl. Medan - Tj. Morawa

KM 12.8 Deli Serdang, Medan. Tujuan umum pendirian PT Indojaya Agrinusa,

Tbk. adalah membantu program pemerintah dalam ketenagakerjaan,

meningkatkan gizi masyarakat, dan alih teknologi dalam bidang pakan ternak.

PT Indojaya Agrinusa, Tbk. mulai go public pada bulan Januari 1990.

Bahan baku yang diperoleh berasal dari dalam negeri (40%) dan luar negeri

(60%). Hasil produksi dipasarkan ke seluruh Indonesia (98%) dan di ekspor ke

luar negeri (2%). Dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku dan hasil produksi,

PT Indojaya Agrinusa mengadakan kontrak dengan perusahaan angkutan laut dan

darat EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut). Besar kecilnya dan frekuensi

pengiriman pakan tergantung dari permintaan konsumen, besar kecilnya agen dan

fasilitas gudang yang dimiliki oleh agen.

PT. Indojaya Agrinusa, Tbk. merupakan salah satu anak perusahaan PT.

(39)

diantaranya PT. Suri Tani Pemuka yang bergerak dibidang pakan udang dan ikan,

PT. Multi

Phala Agrinusa yang bergerak dalam bidang pakan ternak, serta PT. Multi

Breeder Adirama Indonesia, Tbk. yang bergerak dalam bidang pembibitan ayam

dan peternakan ayam komersial, PT. Bintang Terang Gemilang yang juga

bergerak dalam bidang pakan ternak, PT. Ciomas Adisatwa yang bergerak dalam

bidang pemotongan ayam, dan PT. Supra Sumber Citra.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

4.1.2.1 Visi

a. Menciptakan hubungan saling menguntungkan satu sama lain.

b. Komitmen membangun hubungan jangka panjang, saling percaya dengan

pemegang saham

c. Berorientasi pada kepuasan pelanggan : ramah, penuh perhatian dan siap

melayani

d. Mempromosikan gaya hidup sehat, penuh vitalitas, enerjik, dan bersemangat

sekaligus mengkomunikasikan produk yang berkualitas.

Terus menerus menciptakan produk baru untuk menjadi yang terdepan

(40)

4.1.2.2 Misi

“Menjalin suatu kerjasama usaha antar pengusaha besar dengan

pengusaha kecil atau menengah yang disertai dengan unsur pembinaan dan

bimbingan”.

Kerjasama tersebut dilandasi dengan sikap :

1. Saling membutuhkan

2. Saling memperkuat

3. Saling menguntungkan tanpa unsur paksaan

4.1.2.3 Motto

“ Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama” merupakan sesuatu yang

benar untuk menjamin kesuksesan dari PT. Indojaya Agrinusa, tbk”.

4.1.3 Struktur Organisasi

Dalam mempertahankan kontinuitas dan perkembangan perusahaan,

sistem manajemen sangat diperlukan. Salah satu aspek dari sistem manajemen

adalah bentuk organisasi, guna mempermudah membuat suatu sistem kerja yang

efektif dan efisien.

Tanpa adanya struktur organisasi yang jelas maka akan sulit tercipta suatu

kesatuan tindakan sehingga operasi perusahaan tidak akan berjalan secara efektif

dan efisien. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas

setiap personel akan mengetahui sejauh mana akan bertindak, sehingga

(41)

pemimpin sendiri akan mempermudah pengawasan terhadap lembaga bawahan

maupun karyawan-karyawannya.

Bentuk struktur organisasi pada PT. Indojaya Agrinusa, Tbk adalah lini

dan staf, dengan ciri-ciri antara lain wewenang yang diberikan langsung dari

atasan kepada bawahan dan tiap departemen tidak bertanggung jawab terhadap

staf, perusahaan merupakan suatu organisasi yang besar, daerah kerjanya luas,

mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam, jumlah karyawannya banyak serta

terdapat satu atau lebih tenaga staf.

Hasibuan (2004: 154) mengatakan adanya beberapa kebaikan dari struktur

organisasi lini dan staf diantaranya adalah adanya pengelompokan wewenang ,

yaitu wewenang lini dan wewenang staf, pimpinan mempunyai bawahan tertentu

sedangkan bahwan hanya mempunyai seorang atasan tertentu, dan pelaksanaan

tugas pimpinan relatif lancar karena mendapat bantuan data, informasi,

saran-saran dan pemikiran dari para stafnya serta azas the right man in the right job

lebih mudah dilaksanakan.

PT. Indojaya Agrinusa, Tbk. dipimpin oleh seorang Head Of Unit yang

membawahi beberapa departemen yaitu Marketing Department, Plant and

production department, Information and Technology deparment, Finance and

Accounting department, Personal and General Affairs department, Quality

Control department dan Procurement department yang masing-masing dipimpin

(42)

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, seorang Head of Unit dan

masing-masing manajer setiap departemen akan dibantu oleh seorang sekretaris dalam hal

administrasi dan surat menyurat.

Struktur organisasi PT. Indojaya Agrinusa, Tbk. dapat diketahui

sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1 :

Sumber: PT Indojaya Agrinusa, Tbk. Cabang Tj. Morawa Sumatera Utara (2013

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Indojaya Agrinusa, Tbk

(43)

Dari struktur tersebut dapat diketahui pembagian tugas pada

masing-masing unit yang menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Dari hasil

penelitian penulis pada PT. Indojaya Agrinusa diperoleh keterangan tentang tugas

wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan, yang tercantum dalam

organisasi adalah sebagai berikut:

4.1.5 Uraian Tugas

1. Head Of Unit

a. Bertanggung jawab sepenuhnya pada perusahaan untuk menjamin

tercapainya sarana operasional dan sasaran strategi perusahaan.

b. Bekerjasama dengan semua manajer yang terkait dalam memantau

aktivitas perusahaan

2. Quality Control Manager

a. Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap bahan baku

yang dibeli atau yang masuk, bahan baku yang tersimpan digudang,

bahan baku untuk proses produksi dan bahan jadi yang disimpan di

gudang.

b. Memberi garansi (Quality Assurance) terhadap kondisi diatas tersebut

kepada departemen internal meliputi produksi, perencanaan produksi

pengadaan material dan pembelian, nutrisi (Formulator) serta

bertanggungjawab kepada Head Of Unit.

3. Information and Technology Manager

(44)

mengawasi semua kegiatan dibagian pengolahan data dan sekaligus

bertanggung jawab langsung pada Head of Unit.

4. Marketing Manager

Mempunyai tugas:

a. Memberi saran, nasehat dan usulan kepada Head of Unit dalam

merencanakan dan mengelola strategi pemasaran untuk manciptakan

harga jual produksi.

b. Memilih atau menyeleksi para agen penjualan agar dapat tercapai hasil

penjualan yang maksimal dan produksi supaya digunakan dengan baik

oleh para peternal atau pembeli.

c. Menyelenggarakan program riset dan pengembangan pasar dalam

rangka diversifikasi produk.

d. Mengadakan promosi (strategi pemasaran) untuk meningkatkan volume

penjualan.

5. Procurement Manager

Bertanggung jawab kepada Head of Unit dalam pengadaan material sesuai

dengan standart harga yang murah baik untuk bahan baku lokal maupun

import. Khusus untuk bahan baku import, departemen ini mengatur mulai

pembelian bahan baku, penerimaan bahan baku, dan pengiriman produk

(45)

6. Plant of Production Manager

Mempunyai tugas:

a. Memimpin, mengorganisir, merencanakan, dan mengendalikan semua

aspek yang berkaitan dengan proses produksi dan bertanggung jawab

terhadap Head of Unit.

b. Memimpin, mengorganisir, merencanakan dan mengendalikan semua

aspek yang berkaitan dengan pengujian bahan baku, bahan penolong

dan hasil produksi.

c. Memimpin, mengorganisir, merencanakan dan mengendalikan semua

aspek yang berkaitan dengan perawatan mesin, perbaikan mesin serta

peralatan produksi.

7. Finance and Accounting Manager

Mempunyai tugas:

a. Dibantu oleh semua manajer untuk melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap keamanan seluruh aset perusahaan.

b. Melakukan studi terhadap bidang moneter dalam skala nasional maupun

internasional.

d. Menyusun rencana anggaran belanja dan cash flow perusahaan dan

menganalisa penyimpangan yang terjadi.

e. Menyelenggarakan administrasi yang berkaitan dengan bidang

keuangan, pajak, bank, properti dan asuransi.

8. Personalia and General Affair Manager

(46)

a. Membuat dan menjalankan peraturan perusahaan serta menjelaskan

artinya kepada seluruh manajer.

b. Membuat tata cara yang berkaitan dengan fasilitas yang diberikan oleh

perusahaan kepada seluruh karyawan.

c. Mengelola semua administrasi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

dan fasilitas karyawan yaitu asuransi kesehatan, kendaraan dan dana

pensiun.

d. Membanrimantu setiap manajer dalam pembuatan job description

(uraian kerja) masing-masing staff.

e. Menjalankan seleksi dan rekruitment tenaga kerja serta membuat

perjanjian kerja perusahaan dengan karyawan.

9. Sekretaris

Bertanggung jawab terhadap Head of unit dan masing-masing manajer

tiap-tiap departemen dalam melaksanakan tugas kesekretariatan, diantaranya

penerimaan surat-surat yang berhubunngan dengan perusahaan dan lainnya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Berdasarkan angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum

mengenai karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik

(47)

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Pria 45 58,4

Wanita 32 41,6

Jumlah 77 100%

Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 (data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas jenis kelamin responden adalah pria

dengan jumlah 45 orang atau 58,4% sedangkan sisanya adalah wanita yang

berjumlah 32 orang dengan persentase 41.6 %. Hal ini disebabkan karena

aktivitas perusahaan yang adalah memproduksi pakan ternak sehingga lebih

banyak memerlukan karyawan pria, pekerjaan diperusahaan lebih banyak

berhubungan dengan mesin-mesin berat dan pekerjaan-pekerjaan berat yang

memerlukan tenaga yang lebih kuat.

2. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase

21-30 35 45,5

31-40 22 28,6

> 40 20 26,0

Jumlah 77 100 %

Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 (data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan usia responden yang diteliti adalah 21-30 tahun

sebanyak 35 orang atau sebesar 45,5 %, sedangkan usia 31-40 tahun sebanyak 22

orang atau sebesar 28,6 % sisanya adalah > 40 tahun sebanyak 20 orang atau

(48)

berada pada usia produktif, dan perusahaan harus mampu memotivasi karyawan

untuk senantiasa memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan perusahaan.

3. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase

Sarjana Strata 1 50 49,9

Diploma 3 27 35,1

Jumlah 77 100 %

Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 (data diolah)

Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terlihat

bahwa responden dengan pendidikan Sarjana sebanyak 50 orang atau sebesar

49,9 %, sisanya memiliki tingkat pendidikan Diploma 3 yaitu sebanyak 27 orang

atau sebesar 35.1 %. Dalam hal ini bahwa mayoritas tingkat pendidikan para

karyawan adalah Sarjana karena PT Indojaya Agrinusa, Tbk adalah perusahaan go

public sehingga perusahaan lebih mengutamakan dan membutuhkan tenaga kerja

dengan tingkat pendidikan sarjana.

4. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase

1-5 30 39,0

6-10 16 20,8

11-15 13 16,9

> 15 18 23,4

Jumlah 77 100 %

Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 (data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan mayoritas masa kerja responden yang diteliti

memiliki masa kerja 1-5 tahun sebanyak 30 orang atau sebesar 39,0%, 6-10 tahun

(49)

dan diatas 16 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 23,4%. Semakin lama

seorang karyawan bekerja dalam sebuah perusahaan maka pengalaman kerjanya

akan semakin banyak. Pengalaman kerja dapat berfungsi untuk mempercepat

proses penyelesaian pekerjaan.

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi

jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini

dapat dilihat frekuensi jawaban responde tentang variabel Lingkungan Kerja (X1)

dan variabel Disiplin Kerja (X2), serta variabel Kinerja Karyawan (Y).

Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Butir

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa:

1. Untuk Q1 (Cahaya di tempat kerja saya sudah sesuai dengan kebutuhan

penerangan ruang kerja) terdapat 6 responden (7,8%) menjawab Sangat

(50)

Kurang Setuju (KS), dan 12 responden (15,6%) Tidak Setuju (TS) serta

tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa pencahayaan di

ruang kerja sudah sesuai dengan kebutuhan, namun masih terdapat sebagian

responden yang kurang setuju dan tidak setuju karena menilai sebagian

ruangan masih kurang pencahayaan.

2. Untuk Q2 (Sirkulasi udara di tempat kerja saya cukup baik) 6 responden

(7,8%) menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (64,9%) Setuju (S), 18

responden (23,4%) dan 3 responden (3,9%) Tidak Setuju (TS), serta tidak

ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) Ini menunjukkan

bahwa secara umum sirkulasi udara ditempat kerja sudah baik, namun

dibeberapa ruangan masih kurang sirkulasi udaranya.

3. Untuk Q3 (Penggunaan AC/Kipas angin di ruang kerja saya sudah baik

untuk kondisi tubuh normal (tidak sakit) terdapat 8 responden (10,4%)

menjawab Sangat Setuju (SS), 47 responden (61,0%) Setuju (S), dan 19

responden (24,7%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang

Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan AC/Kipas angin diruangan sudah sesuai,

namun dibeberapa ruangan, seperti ruang laboratorium temperatur ruangan

dinilai terlalu dingin.

4. Untuk Q4 (Pengaturan tata warna di ruang kerja saya membuat perasaan

senang) terdapat 5 responden (6,5%) menjawab Sangat Setuju (SS), 67

(51)

dan 1 responden (1,3%) Tidak Setuju (TS) serta tidak terdapat responden

yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa

secara umum pengaturan tata warna pada ruangan sudah sesuai sehingga

dapat memberikan rasa senang pada sebagian besar responden.

5. Untuk Q5 (Pemilihan warna dalam ruang kerja dapat meningkatkan kinerja)

terdapat 5 responden (6,5%) menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden

(64,9%) Setuju (S), 21 responden (21,3%) Kurang Setuju (KS), dan 1

responden (1,3%) Tidak Setuju (TS) serta tidak ada responden yang

menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa

pemilihan warna yang tepat diruang kerja dapat meningkatkan kinerja

karyawan, karena dengan warna yang sesuai, dapat mempengaruhi perasaan

seseorang namun sebagian responden mengaggap bahwa pewarnaan tidak

begitu berpengaruh pada kinerja mereka.

6. Untuk Q6 (Lalu lalang karyawan di ruang kerja mengganggu pekerjaan saya)

terdapat 2 responden (2,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 57responden

(74,0%) Setuju (S), dan 18 responden (23,4%) Kurang Setuju (KS), serta

tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju

(STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa

terganggu jika banyak lalu lalang karyawan diruang kerja khususnya bagi

karyawan yang membutuhkan suasana kerja yang tenang dan tingkat

konsentrasi tinggi.

7. Untuk Q7 (Fasilitas kebersihan kantor seperti tempat sampah telah tersedia

(52)

responden (59,7%) Setuju (S), dan 24 responden (31,2%) menjawab

Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS)

maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden menilai fasilitas kebersihan kantor sudah yang tersedia

sudah cukup baik.

8. Untuk Q8 (Kondisi ruang kerja bersih dan layak digunakan oleh karyawan)

terdapat 4 responden (5,2%) menjawab Sangat Setuju (SS), 65 responden

(84,4%) Setuju (S), 6 responden (7,8%) Kurang Setuju (KS), dan 2

responden (2,6%) Tidak Setuju (TS) serta tidak ada responden yang

menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi

ruang kerja kondisi kebersihan dan kelayakan ruang kerja terjaga dengan

baik.

9. Untuk Q9 (Keamanan di tempat kerja saya sudah terjaga dengan baik)

terdapat 9 responden (11,7%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 68

responden (88,3%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawab

Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), maupun Sangat Tidak Setuju

(STS). Hal ini menunjukkan bahwa keamanan ditempat kerja sudah sangat

baik sehingga memberi rasa aman bagi karyawan.

10. Untuk Q10 (Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi serta fasilitas yang

memadai membuat gairah kerja saya meningkat) terdapat 11 responden

(14,3%) menjawab Sangat Setuju (SS), 66 responden (85,7%) Setuju (S),

dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS)

(53)

lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi, serta tersedianya fasilitas yang

memadai akan membuat gairah kerja karyawan meningkat.

11. Untuk Q11 (Saya menjalin hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja) 16

(20,8%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 61 responden (79,2%) Setuju

(S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS)

maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan responden mampu menjalin hubungan yang baik dengan

sesama rekan kerja.

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin Kerja (X2)

Butir

ditentukan perusahaan) terdapat 7 responden (9,1%) menjawab Sangat

Setuju (SS), 57 responden (74,0%) Setuju (S), 13 responden 16,9%) Kurang

Setuju (KS), dan tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun

Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar

(54)

meskipun masih ada sebagian responden yang tidak tepat waktu hadir di

tempat kerja karena berbagai alasan.

2. Untuk Q2 (Saya selalu hadir di kantor setiap hari kerja) 6 responden

(7,8%) menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (64,9%) Setuju (S), 19

responden (24,7%) dan 2 responden (2,6%) Tidak Setuju (TS), serta tidak

ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar sebagian besar responden selalu hadir

disetiap hari kerja, namun masih ada responden yang terkadang tidak dapat

hadir karena berbagai hal.

3. Untuk Q3 (Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

perusahaan) terdapat 5 responden (6,5%) menjawab Sangat Setuju (SS),

60 responden (77,9%) Setuju (S), 10 responden (13,0%) Kurang Setuju

(KS), dan 2 responden (2,6%) Tidak Setuju (TS) serta tidak ada responden

yang Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

perusahaan.

4. Untuk Q4 (Saya selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan) terdapat 9 responden (11,7%) menjawab Sangat Setuju (SS),

68 responden (88,3%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal

ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden taat pada aturan

(55)

5. Untuk Q5 (Karyawan harus menggunakan seragam setiap hari) terdapat 8

responden (10,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 69 responden

(89,6%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS),

Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini

menunjukkan bahwa responden diwajibkan menggunakan seragam kerja

disetiap hari kerja.

6. Untuk Q6 (Menggunakan fasilitas kantor dengan baik) terdapat 6 responden

(7,8%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 71 responden (92,2%) Setuju

(S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS)

maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan responden menggunakan fasilitas kantor yang tersedia dengan

baik.

7. Untuk Q7 (Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan pimpinan

tepat pada waktunya) terdapat 2 responden (2,6%) menjawab Sangat Setuju

(SS), 44 responden (57,1%) Setuju (S), 30 responden (39,0%) menjawab

Kurang Setuju (KS), dan 1 responden (1,3%) Tidak Setuju (TS) serta tidak

ada responden yang Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat

waktu, namun masih terdapat sebagian karyawan yang kurang mampu

menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu karena adanya beberapa karyawan

yang tidak hadir, maupun adanya kendala-kendala lain sehingga terjadi

(56)

8. Untuk Q8 (Pekerjaan yang diberikan kepada saya, saya kerjakan dengan

baik) terdapat 4 responden (5,2%) menjawab Sangat Setuju (SS), 52

responden (67,5%) Setuju (S), dan 21 responden (27,3%) Kurang Setuju

(KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat

Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mengerjakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab, namun masih

terdapat sebagian responden yang kurang setuju, terutama untuk pekerjaan

yang dilakukan secara berkelompok/tim, responden yang berada dalam

suatu tim kerja tidak dapat bekerja maksimal tanpa kerja sama yang baik

dari rekan kerja.

9. Untuk Q9 (Hubungan dengan rekan kerja terjalin baik) terdapat 10

responden (13,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 67 responden

(87,0%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju

(KS), Tidak Setuju (TS), maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan hubungan responden dengan rekan

kerja terjalin dengan baik.

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Kinerja Karyawan (Y)

(57)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:

1. Untuk Q1 (Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan benar) terdapat 17

responden (22,1%) menjawab Sangat Setuju (SS), 48 responden (62,3%)

Setuju (S), dan 12 responden (15,6%) Kurang Setuju (KS), dan tidak ada

responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu mengerjakan suatu

pekerjaan dengan benar.

2. Untuk Q2 (Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan) 20

responden (26,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 57 responden

(74,0%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS),

Tidak Setuju (TS), maupun Sangat Tidak Setuju (STS) Ini menunjukkan

bahwa keseluruhan responden selalu berusaha mengerjakan pekerjaan sesuai

dengan aturan perusahaan.

3. Untuk Q3 (Saya mengetahui deskripsi pekerjaan dengan baik) terdapat 28

responden (36,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 49 responden

(63,6%) Setuju (S), serta tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS),

Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui dengan jelas deskripsi

pekerjaan masing-masing.

4. Untuk Q4 (Saya selalu memiliki insiatif untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan pekerjaan yang kadang muncul) terdapat 11 responden

(58)

(S), serta tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS)

maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh

responden keseluruhan responden memiliki inisiatif dalam penyelesaian

masalah-masalah pekerjaan.

5. Untuk Q5 (Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai instruksi pimpinan)

terdapat 12 responden (15,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 60 responden

(77,9%) Setuju (S), dan 5 responden (6,5%) Kurang Setuju (KS), serta

tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju

(STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerjakan

pekerjaan sesuai dengan instruksi pimpinan.

6. Untuk Q6 (Saya mampu menyesuaikan diri dengan cara kerja perusahaan)

terdapat 15 responden (19,5%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 61

responden (79,2%) Setuju (S), dan 1 responden (1,3%) Kurang Setuju (KS),

serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak

Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mampu menyesuaikan diri dengan cara kerja yang ditetapkan perusahaan.

7. Untuk Q7 (Saya selalu bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan saya)

terdapat 8 responden (10,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), 53 responden

(68,8%) Setuju (S), 13 responden (16,9%) menjawab Kurang Setuju (KS),

dan 3 responden (3,9%) Tidak Setuju (TS) serta tidak ada responden yang

Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

(59)

masih terdapat sebagian responden yang terkadang kurang memiliki

semangat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

8. Untuk Q8 (Saya selalu berusaha menjaga tingkat kehadiran kerja di kantor)

terdapat 23 responden (29,9%) menjawab Sangat Setuju (SS), dan 54

responden (70,1%) Setuju (S), serta tidak ada responden yang Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Hal

ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden senantiasa berusaha

menjaga tingkat kehadiran ditempat kerja agar pelaksanaan kerja tidak

terganggu.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji

Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas

1. Uji Normalitas Data

a. Pendekatan Histogram

(60)

Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan

bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat

dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga

penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data

adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality

Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan

Grafik (Normality Probability Plot).

(61)

Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat

diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini

dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Tabel 4.8

Uji Multiokolonearitas Kolmogorov-Sminnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 77

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.27187584 Most Extreme Differences Absolute .062

Positive .062

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .545

Asymp. Sig. (2-tailed) .928

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan pendekatan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.8 terlihat

bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,928 > 0,05 dengan demikian variabel

residual berdistribusi normal dan nilai Kolmogorv-Smirnov Z sebesar 0,545 <

1,97 yang artinya tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi

(62)

2. Uji Heteroskedastisitas

a. Pendekatan Grafik (Scatter Plot)

Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang

digunakan, dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas (Scatter Plot). Berikut hasil

Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas diatas, diketahui bahwa titik –

titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan

penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol, sehingga model regresi

(63)

b. Pendekatan Statistik (Uji Glejser)

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa tidak satupun variabel independen

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut (absUt).

Hal ini terlihat dari nilai variabel absut sebesar 6,299 sedangkan koefisien variabel

lingkungan kerja adalah -0,065 dengan tingkat signifikansi 0,100 > 0,005 dan

koefisien variabel disiplin kerja sebesar -0,070 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,198 > 0,005 Dengan demikian secara statistik, tidak ada variabel independen

yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah

adanya heteroskedastisitas.

1. Uji Multikolonearitas

Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada

tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Pada Tabel 4.10

berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas dengan melihat nilai Tolerance

(64)

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolonearitas Dengan Melihat Nilai Tolerance Dan VIF

Coefficientsa

Pada Tabel 4.10 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan

tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini

dapat diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF, hasil perhitungan menunjukkan

bahwa nilai tolerance variabel X1 adalah sebesar 0,974 dengan nilai VIF sebesar

1,027, nilai tolerance vaiabel X2 sebesar 0,974 dengan nilai VIF sebesar 1,027,

Sehingga nilai tersebut telah sesuai denan kriteria pengambilan keputusan dimana

nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 5.

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk

mengetahui hubungan dan pengaruh Variabel Lingkungan Kerja (X1), Variabel

Disiplin Kerja (X2), terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y).

Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11

(65)

Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 4.11 diperoleh persamaan

sebagai berikut:

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta (a) = 7,789 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas

(lingkungan kerja, dan disiplin kerja) = 0 maka kinerja karyawan (Y) akan

sebesar 7,789.

2. Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar 0,378 menunjukkan

bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

(66)

ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat

sebesar 0,378.

3. Koefisien regresi variabel disiplin kerja sebesar 0,263 menunjukkan bahwa

variabel disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y).

dengan kata lain, jika variabel disiplin kerja ditingkatkan sebesar satu

satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,263.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hasil Uji Simultan (Uji F) menunjukkan seberapa besar hubungan dan

pengaruh Variabel Lingkungan Kerja (X1), dan Variabel Disiplin Kerja (X2

secara bersama-sama atau serempak terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y).

Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 69.862 2 34.931 21.025 .000a

Residual 122.943 74 1.661

Total 192.805 76

a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah

sebesar 21,025 dan nilai Ftabel pada alpha 5% adalah 3,12 Dengan demikian nilai

Fhitung (21,025) > Ftabel (3,12), dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

(67)

(X1), dan variabel Disiplin Kerja (X2), berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y). Maka demikian berdasarkan kriteria pengujian

hipotesis maka Ha diterima dan H0 ditolak.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Hasil Uji Parsial (Uji t) menunjukkan seberapa besar hubungan dan

pengaruh masing-masing variabel Lingkungan Kerja (X1), dan variabel Disiplin

Kerja (X2), secara parsial terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) Hasil Uji t

dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13

Berdasarkan Tabel 4.13 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa:

1. Variabel Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan (Y) hal ini terlihat dari nilai nilai thitung (5,358) >

ttabel (1,668) dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 < 0,005.

2. Variabel Disiplin Kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan (Y) hal ini terlihat dari nilai thitung (2,734) < ttabel

(68)

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Uji R²)

Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel

Lingkungan Kerja (X1), dan variabel Disiplin Kerja (X2), terhadap variabel

Kinerja Karyawan (Y). Melalui koefisien determinasi (R²) dengan menggunakan

program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut

Tabel 4.14 Uji Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .602a .362 .345 1.28895

a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Hasil Uji Determinasi (R²) pada Tabel 4.14 diketahui bahwa

variabel Lingkungan Kerja (X1), dan variabel Disiplin Kerja (X2), memiliki

kontribusi positif sebesar 0,345 (34,50%) terhadap variabel Kinerja Karyawan

(Y). Sedangkan sisanya sebesar 65,50% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

seperti Budaya Organisasi, Jenjang Karir, Pelatihan, dan Kompensasi yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Lingkungan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel Lingkungan Kerja

(X1), variabel Disiplin Kerja (X2), dan variabel Kinerja Karyawan (Y) yang telah

(69)

variabel lingkungan kerja untuk keseluruhan item/butir pernyataan secara umum

didominasi oleh jawaban Setuju (S). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

lingkungan kerja secara umum telah mampu mendorong karyawan untuk berusaha

memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan, namun masih terdapat

jawaban Kurang Setuju (KS) dan Tidak Setuju (TS) yang diberikan responden

khususnya pernyataan tentang pencahayaan, Sirkulasi udara, fasilitas kebersihan,

dan pewarnaan. Untuk pencahayaan, sebagian ruangan masih kurang

pencahaannya karena penerangan yang tidak begitu terang terlebih jika ruangan

tersebut kurang terbuka untuk cahaya dari luar, untuk fasilitas kebersihan

sebenarnya sudah lengkap, namun beberapa dari fasilitas tersebut sudah layak

diganti dengan yang baru, sehingga karyawan akan lebih terdorong untuk menjaga

kebersihan lingkungan kantor, dan untuk pewarnaan, warna yang diberikan pada

dasarnya sudah susuai tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang, namun sebagian

karyawan menilai pewarnaan tidak begitu mempengaruhi kinerjanya, karyawan

menginginkan adanya variasi warna yang berbeda di beberpa ruangan, sehingga

akan terlihat lebih menarik dan membuat perasaan senang.

Untuk variabel disiplin kerja (X2) frekuensi jawaban responden juga

menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan PT Indojaya Agrinusa Tbk. telah

berjalan relatif baik untuk mewujudkan kinerja yang optimal Hal ini dilihat dari

frekuensi jawaban responden yang didominasi oleh jawaban Setuju (S) namun

masih terdapat responden yang menjawaban Kurang Setuju (KS) khususnya untuk

pernyataan tentang tingkat kehadiran kerja dimana masih ada saja responden yang

(70)

pada produktivitas perusahaan. Umumnya responden yang tidak hadir terjadi

karena beberapa hal, seperti kondisi kesehatan yang kurang baik, beban kerja yang

terlalu berat, dan kondisi lingkungan kerja yang kurang mendukung, sehingga

motivasi untuk selalu hadir menjadi berkurang. Untuk pernyataan tentang

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu umumnya responden yang menjawab

kurang setuju beralasan tidak selesainya pekerjaan tepat waktu karena adanya

kekurangan personil dalam pekerjaan, khususnya pekerjaan yang harus

dikerjakan secara berkelompok/tim, juga pekerjaan yang sifatnya saling berkaitan

antara bagian yang satu dengan bagian lainnya, jika pada bagian tertentu suatu

pekerjaan belum selesai, maka bagian lain juga akan terkendala dalam

menyelesaikan tugasnya.

Dari hasil analisis regresi linear berganda terlihat adanya pengaruh yang

positif antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan variabel Disiplin Kerja (X2)

terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi X1 sebesar

0,378 dan koefisien regresi X2 sebesar 0,623 terhadap variabel kinerja karyawan

(Y).

Dari hasil uji F juga terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan

secara simultan atau bersama-sama antara variabel lingkungan kerja (X1) dan

variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dimana nilai F

hitung sebesar 21,025 > nilai Ftabel 3,12 dengan tingkat signifikasi 0,000 > 0,05

Berdasarkan kriteria pengajuan hipotesis, maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Selanjutnya dari hasil Uji t terlihat adanya pengaruh yang positif dan

Gambar

Tabel  3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Jumlah karyawan per departemen
Tabel 3.4 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT.. Aston Graphindo

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Surakarta

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kompensasi, Komunikasi, dan Disiplin Kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT.. Telkom

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja, dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada dinas kelautan

Berdasarkan penyebaran kuesioner tersebut hasil pra-survey Tabel 1.2 maka menunjukkan bahwa disiplin kerja pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa beberapa karyawan

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apakah stress kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.. SMART Tbk Sumatera

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan PT Hexindo Adiperkasa Tbk Cabang

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Disiplin Kerja, Pengembangan Karir Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Pegadaian Persero Medan Area-1.. 2018 “Aplikasi Analisis