• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

B. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keanekaan bentuk kehidupan di bumi, baik di darat, laut, maupun perairan lainnya. Keanekaragaman Hayati meliputi berbagai jenis tumbuhan, satwa, mikroorganisme dan fenomena alam yang mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup, dimana kehadirannya tidak dapat diganti. Keanekaragaman hayati merupakan bagian dari sumberdaya alam (SDA) yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mengingat potensi kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat maka dalam pemanfaatannya harus selalu berdasarkan prinsip kelestarian dan pendayagunaan secara lestari dan berkelanjutan.

Guna mendukung keberlangsungan keanekaragaman hayati di Gunungkidul telah menetapkan kawasan konservasi situ) dan kawasan konservasi (ex-situ). Kawasan konservasi (in-situ) tersebut meliputi Suaka Marga Satwa Hutan Sodong, hutan wisata alam hutan Wonosadi, Tahura Bunder, Kawasan konservasi Gunung Api Purba, kawasan konservasi Wediombo, dan Kawasan konservasi Hutan Kusnadi Harjosumantri. Sedangkan kawasan konservasi (ex-situ) terdiri dari hutan Wanagama, hutan kota, penangkaran rusa, dan taman kota.

Pembangunan taman keanekaragaman hayati di Kabupaten Gunungkidul dihasilkan dari areal pencadangan sesuai target seluas 15 Ha di 2 wilayah dengan penempatan blok tanaman sebanyak 4 lokasi. Untuk wilayah desa Purwodadi, kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul seluas 10 Ha tersebar di 3 (tiga) lokasi yaitu Hutan Konservasi Tanaman Langka seluas4 Ha, Gunung Bajo  4,6 Ha dan Bekas Telaga Sengon seluas  1,4 Ha dan wilayah desa Baji, Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul di Hutan Wonosadi seluas  5 Ha. Kelompok Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Kabupaten Gunungkidul telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 183/KPTS/2010 tanggal 6 Desember 2010.

Tabel 2.13. Lokasi Kegiatan Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Gunungkidul

No. Areal Luas(Ha) KelurahanDesa / Kec. / Kab. Keterangan 1. Hutan

Konservasi Tanaman Langka

4 Desa

Purwodadi Tepus /Gunungkidul Blok Joruk, PendukuhanDonggolo dan Petak Purwodadi

No. Areal Luas(Ha) KelurahanDesa / Kec. / Kab. Keterangan

2. Gunung Bajo 6 Desa

Purwodadi Tepus /Gunungkidul Kondisi lapisan atasdidominasi batuan (Gunung Bajo) dngan Luas efektif layak tanaman seluas4,6 Ha

Lapisan atas masih ada top soil (Telaga Sengon) seluas 1,4 Ha

3. Hutan

Wonosadi 5 Desa Beji Ngawen /Gunungkidul Hutan Sekunder Sumber : Kapedal Kabupaten Gunungkidul, 2014

Keanekaragaman jenis tanaman lokal, endemik dan langka di wilayah D.I. Yogyakarta, berdasarkan observas, penelusuran dan identifikasi serta rekomendasi dari BP2 LIPI diprioritaskan dan direkomendasikan sebanyak 77 jenis.

Hasil sosialisasi dan pembinaan masyarakat menunjukkan masyarakat paham dan mengerti arti pentingnya keberadaan taman keanekaragaman jenis dan dalam implementasinya di lapangan masyarakat mempunyai kemampuan teknis dalam pegelolaan pasca kegiatan. Sampai Tahun 2012 ini Partisipasi masyarakat dalam mengelola Taman Kehati cukup baik dan aktif, terbukti dengan presentase hidup tanaman yang mencapai lebih dari 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan dan kepedulian masyarakat terhadap Taman KEHATI ini benar-benar membanggakan dimana lokasi yang tandus dan kurang air ternyata tanaman KEHATI bisa terpelihara dengan baik. Hal ini juga sudah dibuktikan oleh Asdep Kehati Kementrian Lingkungan Hidup beserta staf yang sudah beberapa kali mengunjungi Taman KEHATI di Gunungkidul ini. Pada tahun 2012 sudah banyak kabupaten/provinsi lain yang sudah mengunjungi Lokasi Taman Kehati seperti Kabupaten Ponorogo, Provinsi Sumbar, Provinsi Kalsel, Provinsi Sulawesi Tenggara dan dari RRC. Sebuah LSM dari Jepang juga membantu dalam identifikasi jenis tanaman dan pelabelan. Kegiatan pengkayaan jenis tanaman telah dilaksanakan oleh Kapedal. Pengkayaan tersebut meliputi beberapa jenis tanaman yakni seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.14 Jenis dan Jumlah Pengkayaan Tanaman Taman KEHATI.

No. Jenis Lokasi Jumlah Lokasi Jumlah

1. Mangga Purwodadi 525 Beji 200

2. Jambu Dersono Purwodadi 375 Beji 100

3. Sirsak Purwodadi 450 -

-4. Srikoyo Purwodadi 150 Beji 99

5. Kepel Purwodadi 300 -

-6. Pule Purwodadi 300 -

-7. Mlinjo Purwodadi 315 Beji 150

-No. Jenis Lokasi Jumlah Lokasi Jumlah

9. Jati Purwodadi 150 -

-10. Sengon Purwodadi 150 -

-11. Mahoni Purwodadi 150 -

-12. Sawo Kecik Purwodadi 150 Beji 105

13. Sawo Beludru Purwodadi 150 Beji 100

14. Beringin Purwodadi 210 -

-15. Cemara udang Purwodadi 150 -

-16. Nyamplung Purwodadi 4.000 -

-17. Miri - - Beji 150

18. Rambutan lokal - - Beji 100

19. Gayam - - Beji 100

20. Jambu biji - - Beji 280

21. Bambu - - Beji 1614

Jumlah 7.735 2.948

Sumber : Kapedal Kabupaten Gunungkidul, 2014

Gambar 2.6. Kondisi Sebelum Pembangunan Taman Kehati

Gambar 2.7. Kondisi Sesudah Satu Tahun Pembangunan Taman Kehati

Gambar 2.8. Kondisi Sesudah Empat Tahun Pembangunan Taman Kehati

Gambar 2.9 Kondisi Sekarang Taman Kehati

Gambar 2.10. Kondisi Sekarang Taman Kehati Gambar 2.11. Kondisi Sekarang Taman Kehati

Guna mendukung aksesibilitas masyarakat dalam pemanfaatan taman Kehati ini maka Pemerintah Kabupaten Gunungkidul membangun jalan setapak 200 m di lokasi taman KEHATI Telaga Sengon, Purwodadi, Tepus dan Taman KEHATI Bajo, Purwodadi, Tepus.

Gambar 2.12. Pembangunan jalan setapak di Taman KEHATI Telaga Sengon, Purwodadi, Tepus

Gambar 2.13 Pembangunan jalan setapak di Taman KEHATI Bajo, Purwodadi, Tepus

Di Gunungkidul untuk tumbuhan/flora yang dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 ada beberapa jenis tumbuhan, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.15. Jenis Flora yang Dilindungi

Nama flora Nama Latin Status

1. Gayam Inocarpus fagiferus terancam punah

2. Ingas Gluta rengas terancam punah

3. Kelor Moringa oleifera terancam punah

4. Kepel Stelechocarpus burahol terancam punah

5. Dandang Gendis Clinacanthus nutans terancam punah

6. Cempaka Michelia champaca terancam punah

7. Ceremai Phyllanthus acitus terancam punah

8. Awar-Awar Ficus Septica terancam punah

9. Biduri Calotropis Gigantea terancam punah

10.Bendo Artocarpus maxima terancam punah

11. Adem ati Litsea chinensis terancam punah

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul, 2014

Sedangkan potensi fauna yang dilindungi di Gunungkidul ada sekitar 20 spesies dari golongan hewan menyusui, Amphibi, Reptil dan Burung. Lebih jelasnnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.16 Jenis Fauna yang Dilindungi

No. Golongan Nama spesies Nama Latin Spesies Status

1 Hewan

menyusui 1. Harimau tutul2. Landak Pantera pardusHystrix brachyura terancamterancam

3.Trenggiling Manis javanica terancam

4. Meong congkok Felis bengalensis terancam

5. Ayam Hutan Galus galus terancam

2 Burung 1. Alap-alap Accipitridae terancam

2. Raja Udang Alcedo terancam

No. Golongan Nama spesies Nama Latin Spesies Status 4. Bangau Hutan/sandang lawe Ciconia Episcopus terancam

5. Burung Kipas Rhipidura Javanica terancam

6. Ayam Hutan Galus galus terancam

7. Burung Madu Nectarinia Jugularis terancam

8. Elang Ular bido Spizaetus Cheela terancam

9. Elang Alpa Cina Accipiter soloensis terancam

10. Raja Udang Meninting Alcedo Meninting terancam

11. Alap-alap sapi Falco Sylvatica terancam

12. Alap-alap macan Falco Severus terancam

13. Burung Madu Kelapa Anttreptes malaccensis terancam

3 Reptil 1. Ular sawah Phyton reticulatus

-4 Amphibi 1. Penyu Tempayan Caretta-caretta

-2. Penyu Hijau Chelonia onydas

-3.Penyu sisik Cretmochelys mibricata

-Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul, 2010

Kecenderungan keanekaragaman hayati di Gunungkidul, semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh ekploitasi sumberdaya alam dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan karena permasalahan kebutuhan menyebabkan potensi hayati terancam punah. Upaya pengembangan keanekaragaman hayati di Gunungkidul diharapkan dapat menambah jumlah fauna yang ada.

Dokumen terkait