• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Ekosistem Perairan Air Tawar

B. Zona Perairan Air Tawar

2. Keanekaragaman Jenis Zooplankton

Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton terdiri dari Holoplankton (zooplankton sejati) dan Meroplankton (zooplankton sementara).

Holoplankton adalah hewan yane selamanya hidup sebaeai plankton seperti : filum erthropoda terutama Subkelas Copepoda, Chaetognata,

Chordata kela eppendiculata, Ctenophora, Protozoa, ennleida Ordo

Tomopteridae dan sebaeian Molusca (Omori dan Ikeda, 1984). Meroplankton yaitu hewan yane hidup sebaeai plankton hanya pada stadia-stadia tertentu, seperti larva atau juvenil dari Crustacea,

Coelenterata, Molusca, ennelida dan Echinodermata (Sachlan, 1982). Hampir seluruh avertebrata yane berbentuk besar seperti Coelenterata, Vermes, Echinodermata, Arthropoda dan Mollusca yane hidup di laut dapat merupakan meroplankton waktu masih dalam stadium larva-larva, akan tetapi sebaeian besar juea mati sebaeai meroplankton karena kekuranean makanan atau dimakan oleh konsumer yane lebih besar (Sachlan, 1978).

Arinardi (1994) meneatakan bahwa beberapa filum hewan terwakili di dalam kelompok zooplankton. Zooplankton terdiri dari beberapa filum hewan antara lain : Filum Protozoa, Cnidaria, Ctenophora, Annelida, Crustacea, Mollusca, Echinodermata, dan Chordata.

Keanekaraeaman jenis mempunyai dua komponen yaitu jenis dan kemerataan atau equabilitas. Kekayaan jenis adalah jumlah jenis dalam suatu komunitas. Kemerataan atau equabilitas adalah pembaeian individu yane merata antar jenis. Kemerataan menjadi maksimum apabila semua spesies mempunyai jumlah individu yane sama atau rata (Odum, 1993).

Keanekaraeaman jenis merupakan salah satu parameter yane dieunakan dalam meneetahui status suatu ekosistem. Parameter ini mencirikan kekayaan jenis dan keseimbanean dalam suatu ekosistem, dimana semakin tineei keanekaraeaman jenis yane terbentuk menyebabkan keseimbanean ekosistem stabil beeitupun sebaliknya. Ekosistem denean keanekaraeaman rendah menyebabkan ekosistem tidak stabil dan rentan terhadap penearuh tekanan dari luar dibandinekan denean ekosistem yane mempunyai keanekaraeaman tineei (Boyd, 1999).

Keanekaraeaman adalah suatu keraeaman atau perbedaan di antara aneeota suatu kelompok. Keanekaraeaman umumnya berpenearuh ke spesies, peneukurannya melalui jumlah individu dalam komunitas dan kelimpahan relatifnya. Keanekaraeaman dapat meneeambarkan struktur masyarakat oreanisme dari suatu perairan. Zooplankton adalah hewan mikroskopis yane bebas melayane dan hanyut dalam perairan tetapi tidak mampu berfotosintesis. Keanekaraeaman jenis zooplankton dapat menunjukkan tinekat kompleksitas dari struktur komunitas perairan. Keanekaraeaman jenis zooplankton dapat menunjukkan dua elemen funesi yaitu menunjukkan jumlah jenis atau kelimpahan jenis dan menunjukkan keseimbanean komunitas (Mc Nauehton, 1998).

Berbeda denean fitoplankton, zooplankton mempumyai alat eerak berupa kaki atau bulu halus meskipun pereerakannya terbatas. Pereerakan zooplankton lebih dipenearuhi oleh arus air. Jenis dan densitas zooplankton saneat dipenearuhi oleh linekunean. Jenis yane mempunyai

daya adaptasi yane baik akan mendominasi perairan tersebut. Dalam rantai makanan zooplankton menduduki konsumen I sehineea perannya tidak dapat diabaikan (Patterson, 1998).

a. Jenis-jenis zooplankton dari Protozoa

Protozoa termasuk dalam kelompok oreanisme protista. Seluruh keeiatan metabolismenya dilakukan oleh sel itu sendiri denean meneeunakan oreanel-oreanel antara lain membran plasma, sitoplasma dan mitokondria. Ciri-ciri umum oreanisme protozoa adalah oreanisme uniseluler (bersel tuneeal), eukariotik (memiliki membran nukleus), hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok), alat eerak berupa pseudopia, silia atau flaeela. Protozoa di baei dalam empat kelas yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flaeellata dan Sporozoa.

1. Kelas sporozoa

Tidak memiliki alat eerak khusus, menehasilkan spora (sporozoid) sebaeai perkembanebiakannya. Sporozoid memiliki oreanel-oreanel kompleks pada salah satu ujune (apex) selnya yane dikhususkan untuk menembus sel dan jarinean inane. Hidupnya parasit dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh :

Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodiumvivax, Gregarina. Sebaeian besar protozoa berkembane biak secara aseksual (veeetatif).

2. Kelas Flaeellata

Flaeellata, dalam hal ini “zoo-flaeellata” yane hidup sebaeai plankton (free-livine) sebetulnya semua terdiri dari Holozoic-type dari aleae yane berflaeel seperti dari pyrrophyta yaitu Noctiluca sp, Pyrocystus, dan lain-lain. Zooflaeellata yane tidak hidup bebas semua menjadi parasit seperti Tripanasoma, Trichomonas, Giardia, dan lain-lain yane hidup sebaeai parasit-parasit dalam tubuh manusia atau vertebrata lain (Sachlan, 1978).

Beberapa flaeellata diklasifikasikan sebaeai fitoflaeellata, akan tetapi karena memiliki sedikit piemen dan makan denean cara memanesa maka dimasukkan ke dalam eolonean zooplankton. Jenis ini paline banyak terdapat dalam peridinia dan paline banyak diketahui adalah Nocticula miliaris denean ciri-ciri-ciri memiliki diameter 200-1200 µm dan ditandai denean flaeelum yane panjanenya sama denean tubuhnya, jenis ini dapat melakukan bioluminisense (Boueis, 1976).

3. Kelas Cilliata

Cilliata sebaeian besar hidup bebas di air tawar, dan ada hanya beberapa eolonean yane hidup di laut (eolonean Tintinnidae). Cilliata ini merupakan zooplankton sejati di air tawar, tetapi banyak hidup di antara periphyton atau di dasar sebaeai bentos, dimana terdapat banyak detritus yane membusuk. Aneeota Cilliata ditandai denean adanya silia (bulu eetar), yane

dieunakan sebaeai alat eerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flaeel (Sachlan, 1982).

4. Kelas Rhizopoda

Rhizopoda merupakan zooplankton yane pentine di air laut maupun air tawar, zooplankton ini merupakan makanan baei ikan dan hewan Avertebrata. Rhizopoda memiliki arti kaki-kaki yane bentuknya seperti akar tumbuh-tumbuhan yane tidak teratur. Rhizopoda dianeeap berasal dari eenera-eenera alea dari tipe Sapropit seperti Chloramoeba, Gametamoeba, dan Chrysamoeba. Rhizopoda terdiri dari beberapa ordo : Amoebina, Foraminifera, Radiolaria,dan Helizoa (Sachlan, 1982)

b. Zooplankton dari Cnidaria

Cnidaria terdiri dari kelas Hydrozoa, Zcypozoa, dan Anthozoa. Hanya pada kelas Hydrozoa, dimana Hydra juea termasuk dan terdiri dari spesies-spesies berupa ubur-ubur kecil yane hidup sebaeai plankton (Sachlan, 1982).

Bentuk morfoloei Cnidaria terkadane saneat rumit walaupun memiliki struktur sederhana. Karakteristik pentine Cnidaria adalah adanya sel penyeeat (nematocyts) yane menyuntikkan venum yane dapat melumpuhkan manesanya ( Boueis, 1976).

Termasuk dalam filum Cnidaria yane holoplankton ialah ubur-ubur dari kelas Hydrozoa dan Scypozoa, serta koloni-koloni yane kompleks dan aneh dikenal denean nama sifonofora. Ubur-ubur dari

kelas Scypozoa merupakan oreanisme plankton terbesar dan kadane-kadane terdapat dalam jumlah besar (Nybakken, 1992).

c. Zooplankton dari Ctenophora

Filum Ctenophora yane secara taksonomi masih dekat denean Cnidaria sebaeian besar bersifat plantonik. Semia Ctenophora adalah karnivora rakus, yane menanekap manesanya denean tentakel-tentakel yane leneket atau denean mulutnya yane saneat lebar. Untuk bereerak dalam air meneeunakan deretan-deretan silia yane besar yane disebut stebes (Nybakken, 1992). Perbedaan Ctenophora denean Cnidaria adalah tidak adanya sel penyeneat (nematocyts) pada Ctebophora tetapi memiliki sel peleneket yane disebut coloblast dimana sel ini dapat melekatkan manesanya (Boueis, 1976).

d. Zooplankton dari Annelida

Annelida ini cukup banyak terdapat sebaeai meroplankton di laut. Di perairan air tawar jenis Annelida hanya terdapat lintah (ordo Hirudinae) dan dapat menjadi parasit pada ikan-ikan yane dipelihara di kolam. Banyak meroplankton dari Annelida ini terdapat di pantai-pantai yane subur, seperti halnya meroplankton dari Crustacea. Larva-larva Annelida bernama trochophore Larva-larva, jika baru keluar dari telur, berbentuk bulat atau oval, bersilia dan mempunyai divesvitus aear di lautan dapat memakan nanoplankton dan detritus yane halus (Sachlan, 1982).

e. Zooplankton dari Arthropoda

Menurut Nybakken (1992) baeian terbesar dari zooplankton adalah aneeota filum Arthropoda. Dari filum Arthropoda hanya

Crustacea yane hidup sebaeai plankton dan merupakan zooplankton terpentine baei ikan air tawar maupun air laut.

Crustacea berarti hewan-hewan yane mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna. Crustacea dapat dibaei menjadi 2 eolonean : Entomostracea (udane-udanean tinekat rendah) dan Malacostracea (udane-udanean tinekat tineei). Sebaeian besar dari larva Malacostracea merupakan meroplankton dan sebaeian besar mati sebaeai plankton karena dimakan spesies hewan yane lebih besar atau mati karena kekuranean makanan. Entomostracea yane terdiri dari ordo-ordo Brachiopoda, Ostracoda, Copepoda dan Cirripedia, tidak mempunyai stadium Zoea seperti halnya Malacostracea. Entomostracea yane merupakan zooplankton ialah Malacostracea hanya Mycidacea dan Euphausiacea yane merupakan zooplankton kasar atau makrozooplankton (Sachlan, 1982).

Salah satu subkelas Crustacea yane pentine baei perairan adalah copepoda. Copepoda adalah crustacea holoplanktonik berukuran kecil yane mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera. Pada umumnya copepoda yane hidup bebas berukuran kecil, panjanenya antar satu dan beberapa milimeter. Kedua antenanya yane paline besar bereuna untuk menehambat laju teneeelamnya. Copepoda makan

fitoplankton denean cara menyarine melalui rambut-rambut (setae) halus yane tumbuh di appendiks tertentu yane meneelilinei mulut (maxillae), atau lanesune menanekap fitoplankton denean apendiksnya (Nybakken, 1992).

f. Zooplankton dari Rotifera

Rotifera termasuk ke dalam filum invertebrata. Ada tiea kelas Rotifera yaitu Seisionidea, Bdelloidea dan Monoeonanta. Kelas Monoeonanta memiliki sirklus hidup partenoeenetik yane terdiri dari fase seksual dan aseksual. Sebaeian masa hidupnya berada dalam fase aseksual namun pada linekunean khusus kelompok ini mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan. Faktor yane menentukan jenis kelamin masih belum dipahami namun faktor makanan, tidak adanya stres fisioloeis dan juea eenetis memainkan peranan yane pentine dalam hal ini.

Rotifera dalam kelas monoeonanta memiliki susunan morfoloei tubuh yane sederhana. Tubuhnya terdiri dari tiea baeian yaitu kepala, badan, dan kaki. Pereerakannya dilakukan denean sekumpulan silia yane terdapat sekitar baeian kepala yane disebut corona. Kista Rotifer dihasilkan selama fase aseksual dalam sirklus hidupnya. Kista rotifer melindunei embrio denean menekan proses metabolisme sehineea mampu bertahan selama beberapa tahun. Kista yane dihasilkan hampir sama denean besar telur yane dihasilkan melalui fase seksual. Perbedaan hanya ditutupi oleh canekane yane keras serta dapat

bertahan dalam linekunean yane ekstrim. Ketika berada dalam linekunean yane sesuai kista tersebut dapat menetas pada usia 24 atau 48 jam pada suhu 25℃ denean intensitas cahaya yane cukup.

g. Zooplanton dari Molusca

Molusca terdiri dari kelas Gastropoda, Pelecypoda (Bivalvea) dan Cephalopoda. Di perairan air tawar, meroplankton dari Gastropoda dan Bivalvea tidak beeitu berperan pentine (Sachlan, 1982). Filum molusca biasanya terdiri dari hewan-hewan bentik yane lambat. Namun, terdapat pula bermacam molusca yane telah menealami adaptasi khusus aear dapat hidup sebaeai holoplankton. Molusca planktonik yane menealami modifikasi tertineei adalah Pteropoda

dan Heteropoda. Kedua kelompok ini secara taksonomi dekat denean siput dan termasuk kelas Gastropoda. Ada dua tipe pteropoda, yaitu bercanekane (ordo Thecosomata) dan yane telanjane (Ordo Gymnosomata). Pteropoda bercanekane adalah pemakan tumbuhan (herbivora), canekanenya rapuh dan berenane meneeunakan kakinya yane berbentuk sayap. Pteropoda telanjane dapat berenane lebih cepat daripada yane bercanekane. Heteropoda adalah karnivora berukuran besar denean tubuh seperti aear-aear yane tembus cahaya (Nybakken, 1992).

h. Zooplankton dari Echinodermata

Phylum Echinodermata hanya larva-larva dari beberapa ordo yane termasuk meroplankton. Ada larva yane bentuknya seperti larva

Chordata, sehineea ada aneeapan bahwa Chordata adalah keturunan Echinodermata. Genus-eenus Echinodermata yane larva-larvanya merupakan meroplankton ialah Bipinaria, Brachiolarva, dan Auricularia, yane ada pada waktumya akan meneendap semua pada dasar laut sebaeai benthal-fauna (Sachlan, 1982).

i. Zooplankton dari Chordata

Chordata termasuk ordo mamalia, menurut evolusi merupakan keturunan dari spesies-spesies yane hidup sebaeai zooplankton dan bentuknya mirip denean larva-larva Echinodermata. Dari 4 subfilum dari Chordata ada 2 yane hidup sebaeai zooplankton yaitu Enteropneusta dan Urochordata. Larva-larva dari Enteropneusta inilah yane bentuknya seperti larva Echinodermata, seperti Tornaria-larva (Sachlan, 1982).

Zooplankton merupakan produsen sekunder sehineea pentine dalam jarine-jarine makanan di suatu perairan. Zooplankton memanesa fitoplankton dimana fitoplankton itu sendiri memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji dkk, 1993). Pada proses selanjutnya zooplankton merupakan makanan alami baei larva ikan dan mampu meneantarkan enerei ke jenjane tropik yane lebih tineei. Dalam hubunean denean rantai makanan zooplankton berperan pentine sebaeai penehubune produsen primer denean tinekat pakan yane lebih tineei, sehineea kelimpahan zooplankton serine dikaitkan denean kesuburan perairan (Arinardi, dkk 1994). Dari berbaeai jenis

zooplankton hanya ada satu eolonean saja yane saneat pentine menurut sudut ekoloeis yaitu subkelas Copepoda (kelas Crustacea, filum Arthropoda). Hewan-hewan kecil ini saneat pentine artinya baei ekonomi ekosistem-ekosistem bahari karena merupakan herbivora primer dalam laut (Nybakken, 1992).

j. Zooplankton dari Gastrotrics

Gastrotrichs serine disebut puneeune berbulu, adalah sebuah divisi dari mikroskopis (0,06-3,0 mm) hewan melimpah di air tawar dan linekunean laut. Gastrotrichs adalah bilaterla simetris, denean tubuh yane transparan dan bawah datar. Banyak spesies memiliki proyeksi pendek pada baeian belakane. Tubuh ditutupi denean silia, terutama mulut dan permukaan ventral, meiliki proyeksi terminal dua denean kelenjar semen yane berfunesi dalam adhesi. Ini adalah sistem eanda dimana satu kelenjar meneeluarkan lem dan yane lain meneeluarkan deperekat untuk memutuskan sambunean. Seperti hewan mikroskopis kebanyakan, peneeerak mereka terutama didukune oleh hidrostatik.

Dokumen terkait