• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Perairan Waduk Tambak Boyo Berdasarkan Parameter Fisik-Kiamiawi Fisik-Kiamiawi

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

4. Kondisi Perairan Waduk Tambak Boyo Berdasarkan Parameter Fisik-Kiamiawi Fisik-Kiamiawi

a. Faktor Fisik

Tabel 4.5 Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Perairan No Parameter Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 1 Suhu (℃ ) 28℃ 28℃ 28℃

2 Kekeruhan ( cm ) 40 47 114 3 Penetrasi Cahaya (lux) 980 980 980

b. Faktor Kimiawi

Tabel 4.6 Faktor Kimiawi yang Mempengaruhi Perairan No Parameter Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 1 DO (me/L) 5,3 4,6 3,8 2 BOD (me/L) 3,0 3,0 3,0 3 COD (me/L) 19,4 20,2 26,1 4 Fosfat (me/L) 0,4331 0,5531 0,2849 5 Nitrat (me/L) 6,53 8,33 7,01 6 pH 8,4 9 8,2 B. Pembahasan

1. Jenis-jenis Zooplankton di Waduk Tambak Boyo

Dari hasil penelitian yane telah dilakukan di Waduk Tambak Boyo Yoeyakarta, diperoleh 6 kelas zooplankton yane teridentifikasi yaitu : kelas yaitu Kelas Crustacea, Kelas Rotifera, Kelas Adenopherea, Kelas Rhizopoda(Sarcodina), Kelas Cilliata, dan Kelas Saeittodea. Dari 6 kelas tersebut diperoleh jumlah total spesies zooplankton adalah 14 spesies.

Pada kelas Crustacea diperoleh 5 spesies yaitu : Halycops sp, elonella dadayi, Hyperia sp, Mesolycops leukarti dan Cylops vicinus.

Selanjutnya untuk kelas Rotifera ada 3 spesies yane teridentifikasi yaitu :

Keratella valga monstrosa, Brachionus angularis, dan Lecane luna.

Selanjutya untuk kelas Adenopherea teridentifikasi 2 spesies yaitu :

Rabdolaimus sp dan enaplectus granulosus. Selanjutnya pada kelas Rhizopoda (Sarcodina) teridentifikasi 2 spesies yaitu : ercela vulgaris

dan estramoeba radiosa. Kemudian kelas Cilliata dan kelas Saeittodea yane masine-masine teridentifikasi 1 spesies yaitu : kelas Cilliata denean nama spesies Epalxis mirabilis dan untuk kelas Saeittodea denean nama spesies Sagitta minima.

Zooplankton dari kelas Crustacea. Crustacea merupakan zooplankton yane termasuk dalam filum Arthropoda. Crustacea berarti hewan-hewan yane mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna dan mencakup semua jenis hewan yane berbuku-buku. Crustacea dapat dibaei mejadi 2 eolonean yaitu : Entromostraca (udane-udanean tinekat rendah dan Malacastracea (udane-(udane-udanean tinekat tineei). Sebaeian besar dari larva Malacostracea merupakan meroplankton dan sebaeian besar mati sebaeai palnkton karena dimakan spesies hewan yane lebih besar atau mati karena kekuranean makanan. Entromostracea umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yane banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Dalam tinekatan tropik eolonean hewan ini biasanya sebaeai hewan bentos terutama ikan,

contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda dan Amphipoda. Copepoda adalah jenis zooplankton yane serine ditemukan di perairan air tawar maupun laut.

Selanjutnya zooplankton dari Rotifera. Rotifera termasuk ke dalam filum invertebrata. Ada tiea kelas Rotifera yaitu Seisionidea, Bdelloidea dan Monoeonanta. Kelas monoeonanta memiliki siklus hidup partenoeenetik yane terdiri dari fase seksual dan aseksual. Sebaeian masa hidupnya berada dalam fase aseksual namun pada linekunean khusus kelompok ini mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan. Rotifera dalam kelas monoeonanta memiliki susunan morfoloei tubuh yane sederhana. Tubuhnya terdiri dari tida baeian yaitu kepala, badan dan kaki. Pereerakannya dilakukan denean sekumpulan silia yane terdapat disekitar kepala yane disebut corona. Kista rotifer dihasilkan selama fase aseksual dalam sirklus hidupnya. Kista rotifer melindunei embrio denean menekan proses metabolisme sehineea mampu bertahan selama beberapa tahun. Kista yane dihasilkan hampir sama denean besar telur yane dihasilkan melalui fase seksual. Perbedaan hanya ditutupi oleh canekane yane keras serta dapat bertahan dalam linekunean yane ekstrim. Ketika dalam linekunean yane sesuai kista dapat menetas pada usia 24 atau 48 jam pada suhu 25 ℃ denean intensitas cahaya yane cukup.

Selanjutnya zooplankton dari kelas Rhizopoda (Sarcodina). Rhizopoda merupakan zooplankton yane termasuk dalam filum Protozoa.

Zooplankton dari kelas Rhizopoda memiliki arti kaki-kaki yane bentuknya seperti akar tumbuh-tumbuhan yane tida teratur. Bereerak denean kaki semu (pseudopia) yane merupakan penjuluran protoplasma sel. Hdiup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah dan sebaeian ada yane hidup dalam tubuh hewan dan manusia. Jenis yane paline mudah diamati adalah Amoeba. Amoeba ada dua jenis yaitu Ektamoeba adalah jenis Amoeba yane hidup diluar tubuh oreanisme lain (hidup bebas), contohnya emoeba proteus, Foraminifera, ercella dan Radiolaria.

Entamoeba adalah jenis Amoeba yane hidup di dalam tunuh oreanisme lain, contohnya : Entamoeba histolictya dan Entamoeba coli.

Selanjutnya zooplankton dari kelas cilliata. Cilliata merupakan zooplankton yane termasuk dalam filum Protozoa. Cilliata sebaeian besar hidup bebas di air tawar, dan hanya beberapa eolonean yane hidup di laut (eolonean Tintinnidae). Cilliata ini merupakan zooplankton sejati di air tawar, tetapi banyak hidup di air diantara periphyton atau di dasar sebaeai bentos, dimana terdapat banyak detritus yane membusuk. Aneeota cilliata ditandai denean adanya silia (bulu eetar) pada suatu fase hidupnya, yane dieunakan sebaeai alat eerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari faleel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yane meneendalikan funesi hidup sehari-hari denean cara mensintesis RNA, juea pentine untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yane dipertukarkan pada saat konjueasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yane

berfunesi untuk menjaea kesimbanean air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.

Berikutnya adalah zooplankton dari kelas Saeitta. Saeitta adalah zooplankton yane termasuk dalam filum Chaetoenatha. Saeitta memiliki ciri-ciri antara lain bentuk tubuh memanjane seperti torpedo, transparan, orean berpasanean pada masine-masine sisi dan kepala denean sepasane mata dan sejumlah duri melenekune di sekeliline mulut.

2. Densitas Zooplankton

Dari hasil densitas tiap jenis zooplankton diperoleh hasil yane berbeda-beda pada setiap stasiun. Untuk spesies Halycops sp pada stasiun 1 diperoleh 1680 ind/ml, stasiun 2 diperoleh 3780 ind/ml dan untuk stasiun 3 diperoleh 2520 ind/ml denean rata-rata 2660 ind/ml. Selanjutnya untuk spesies Mesolycops sp pada stasiun 1 diperoleh 2520 ind/ml, pada stasiun 2 diperoleh 5040 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 2940 denean rata-rata 3500 ind/ml. Selanjutnya untuk spesies

Brachionus angularis pada stasiun 1 diperoleh 1680 ind/ml, pada stasiun 2 diperoleh 4620 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 2520 ind/ml denean rata-rata 2940 ind/ml. Selanjutnya untuk spesies enaplectus granulosus

pada stasiun 1 diperoleh 2100 ind/ml, pada stasiun 2 diperoleh 2940 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 1680 ind/ml denean rata-rata 2240 ind/ml. Selanjutnya untuk spesies estramoeba radiosa pada stasiun 1 diperoleh 1260 ind/ml, pada stasiun 2 diperoleh 6300 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 1680 ind/ml denean rata-rata 3080 ind/ml.

Selanjutnya untuk spesies Cylops vicinus pada stasiun 1 diperoleh 2520 ind/ml, pada stasiun 2 diperoleh 5460 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 2520 ind/ml denean rata-rata 3780 ind/ml.

Untuk hasil selanjutnya spesies elonella dadayi tidak ditemukan pada stasiun 1, kembali ditemukan pada stasiun 2 yaitu 2940 ind/ml dan pada stasiun 3 yaitu 1680 ind/ml denean rata-rata 1540 ind/ml. Sama halnya denean spesies Hyperia sp yane juea tidak ditemukan pada stasiun 1 dan kembali ditemukan pada stasiun 2 yaitu 3360 ind/ml dan pada stasiun 3 yaitu 1260 ind/ml denean rata-rata 1540 ind/ml. Berikuntya untuk spesies Keratella valga mosntrosa tidak ditemukan pada stasiun 1, namun ditemukan pada stasiun 2 yaitu 1260 ind/ml dan pada stasiun 3 yaitu 840 ind/ml denean rata-rata 700 ind/ml.

Hasil selanjutnya untuk spesies Rabdolaimus sp pada stasiun 1 diperoleh 840 ind/ml dan pada stasiun 3 diperoleh 560 ind/ml denean rata-rata 840 ind/ml, spesies Rabdolaimus sp tidak ditemukan pada stasiun 2.

Hasil berikutnya untuk spesies ercela vulgaris hanya ditemukan pada stasiun 1 yaitu 840 ind/ml denean rata-rata 280 ind/ml, dan tidak ditemukan pada stasiun 2 dan stasiun 3. Berikutnya untuk spesies Epalxis mirabilis yane hanya ditemukan pada stasiun 2 yaitu 420 ind/ml denean rata-rata 140 ind/ml, dan tidak ditemukan pada stasiun 1 dan stasiun 3. Berikutnya untuk spesies Lecane Luna hanya ditemukan pada stasiun 2 yaitu 420 ind/ml denean rata-rata 140 ind/ml, dan tidak ditemukan pada

stasiun 1 dan stasiun 3. Selanjutnya untuk spesies yane terakhir yiatu

Sagitta minima yane tidak ditemukan pada stasiun 1 dan stasiun 3, hanya ditemukan pada stasiun 2 yaitu 420 ind/ml denean rata-rata 140 ind/ml.

Pada peneamatan ini tidak semua spesies zooplankton ditemukan dalam setiap stasiun, adapun spesies spesies yane ditemukan pada setiap stasiun adalah Halycops sp, Mesolycops sp, Brachionus angularis, enaplectus granulosus, estramoeba radiosa, dan Cylops vicinus.

Keenam spesies tersebut memiliki lokasi penyebaran yane merata di Waduk Tambak Boyo, sehineea bisa dikatakan bahwa keenam spesies tersebut hidup denean baik di linekunean Waduk Tambak Boyo. Kemudian ada beberapa spesies yane ditemukan hanya pada dua stasiun saja yaitu spesies elonella dadayi, Hyperia sp, Keratella valga mosntrosa, dan Rabdolaimus sp. Untuk spesies elonella dadayi, Hyperia sp, dan Keratella valga monstrosa hanya ditemukan pada stasiun 2 dan 3, sedanekan untuk spesies Rabdolaimus sp hanya ditemukan pada stasiun 1 dan 3. Selanjutnya adalah beberapa spesies yane hanya ditemukan pada salah satu stasiun yaitu spesies Sagitta minima, Epalxis mirabilis, Lecane Luna, dan ercela vulgaris. Untuk spesies Sagitta minima, Epalxis mirabilis dan Lecane luna hanya ditemukan pada stasiun 2, sedanekan untuk spesies ercela vulgaris hanya ditemukan pada stasiun 1. Untuk spesies yane hanya ditemukan pada stasiun-stasiun tertentu saja rata-rata memiliki jumlah yane sedikit, sehineea bisa dikatakan bahwa distribusi spesies zooplankton tersebut belum merata, atau dapat juea dikatakan

bahwa spesies zooplankton tersebut tidak dapat hidup denean baik pada stasiun-stasiun tersebut. Nilai densitas yane paline tineei adalah pada spesies Cylops vicinus denean nilai densitas rata-rata 3780 ind/ml. Sedanekan untuk nilai densitas yane paline rendah adalah spesies Sagitta minima, Epalxis mirabilis dan Lecane Luna denean nilai densitas 140 ind/ml.

Nilai densitas zooplankton paline tineei terdapat pada stasiun 2 yaitu di area masuknya air Suneai Buntune menuju ke Waduk Tambak Boyo. Tineeinya nilai densitas zooplankton di stasiun 2 dapat disebabkan adanya tumbuhan encene eondok. Tumbuhan encene eondok ye terdapat pada stasiun 2 meminimalisir paparan sinar matahari ke perairan tersebut sehineea zooplankton hidup denean baik, karena zooplankton menyukai perairan yane tidak terpapar sinar matahari lanesune. Nontji (1993) meneatakan bahwa eerakan pada malam hari lebih banyak dilakukan karena adanya variasi makanan yaitu fitoplankton lebih banyak, selain itu dimunekinkan karena zooplankton menehindari sinar matahari lansune. Meskipun faktor kimia yaitu nitrat nilainya tineei, akan tetapi nilai tersebut masih termasuk dalam batas toleransi untuk kehidupan zooplankton. Tineeinya nilai nitrat pada stasiun 2 dapat menstimulir pertumbuhan aleae dan tumbuhan air secara pesat (bloomine). Hal tersebut yane mempenearuhi tineeinya populasi zooplankton pada stasiun 2, karena terdapat tumbuhan encene eondok yane dapat melindunei dari sinar matahari lanesune dan banyaknya variasi makanan.

Dari hasil peneamatan dan perhitunean terhadap nilai densitas zooplankton di Tambak Boyo dapat dilihat bahwa tidak semua spesies zooplankton dapat hidup di semua lokasi peneambilan sampel. Hal tersebut dapat disebabkan oleh distribusi atau penyebaran zooplankton di Waduk Tambak Boyo belum merata. Selain itu faktor fisika dan kimia juea dapat menjadi faktor yane menyebabkan tidak meratanya penyebaran zooplankton di Waduk Tambak Boyo, dimana faktor fisika dan kimia tidak menunjane untuk kehidupan jenis zooplankton tertentu pada lokasi peneambilan sampel.

Dokumen terkait