• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. SARAN

1. Baei Pemerintah Provinsi Deaerah Istimewa Yoeyakarta khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman diharapkan meneelola dan memperhatikan kelestarian Waduk Tambakboyo aear kualitas perairan dan ekositem di waduk tersebut tetap terjaea sehineea di masa mendatane dapat difunesikan seperti tujuan awal pembaneunan Waduk Tambakboyo yaitu sebaeai cadanean air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

2. Baei masyarakat yane tineeal di sekitar lokasi Waduk Tambak Boyo diharapkan aear tidak melakukan aktivitas atau keeiatan yane dapat merusak dan meneeaneeu perairan Waduk Tambak Boyo euna menjaea kualitas perairan dan kelestarian Waduk. Hal tersebut bertujuan aear tidak terjadi pencemaran, sehineea ekosistem di Waduk Tambak Boyo tetap terjaea.

3. Penelitian ini dilakukan pada malam hari sehineea baei penelitian lanjutan diharapkan melakukan penelitian baik itu pada siane hari mapun malam hari. Hal tersebut bertujuan untuk meneetahui variasi spesies zooplankton dan hubuneannya denean kualitas perairan di waduk Tambak Boyo.

4. Kedalaman peneambilan sampel belum ditentukan sehineea untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan peneambilan sampel denean menentukan batas kedalaman tertentu.

85

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Edi dan Evi Liviawati. 1988. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanisius. Yoeyakarta

Ahadiati, R. (2012). Studi Keanekaragaman Jenis Zooplankton untuk Mengetahui Kualitas Perairan di Telaga Jongge Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Skripsi. Tidak dipbulikasikan. Yoeyakarta : Universitas Neeeri Yoeyakarta.

Alaerts, G & Sri, S. 1984. Metode Penelitian eir. Surabaya : Usaha Nasional. Arinardi, O.H., Trimaninesih dan Sudirjo. 1994. Pengantar Tentang Plankton

Serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar Pulau Jawa dan Bali. Puslitbane Oseanoloei-LIPI. Jakarta.

Arinardi, O. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan Di Perairan Kawasan Timur Indonesia. LIPI : Jakarta.

Asmara, A. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika-Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Institut Pertanian Boeor : Boeor.

Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi. Medan. USU Press.

Barus, T.A. 1996. Metode Ekologis Untuk Menilai Perairan Lotik. Jurusan Bioloei. FMIPA. USU.

Basmi. 1995. Planktonoloei. Organisme Penyusun Plankton, Klasifikasi dan Terminologi, Hubungan antara Fitoplankton dan Zooplankton, Siklus Produksi umumnya di Perairan. Fakultas Perikanan IPB. Boeor.

Boueis, P. 1976. Marine plankton Ecology. American elsevier Publishine Campany, INC, New York.

Boyd, C. E. And F. Lichtkoppler. 1982. Water Quality Management in Pond Fish Culture. Auburn. Auburn University.

Boyd, C. E. 1999. Management of Shrimp Ponds to Reduce the Eutrophication Potential of Effluents. The Advocate, December 1999 : 12-13

Dahuri, R. 1995. Metode dan Pengukuran Kualitas eir espek Biologi. Institut Pertanian Boeor, Boeor.

Dianthani, Dhani. 2003. Identifikasi Jenis Plankton di Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur. Proeram Pasca Sarjana Institut Pertanian Boeor. Boeor. Duean, P.R., 1972. Biochemical ecology of water pollution. Plenum press. New

York-London.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas eir Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yoeyakarta. Kanisius.

Ewusie, J. Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandune: Penerbit ITB.

Habibie, M (2013). Kemelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Plankton di Sub Das Gajahwong Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaea.

Hynes, H. B. N.1972. The Ecology of Runing Water. Toronto: University of Toronto Press.

Jeffries, M., and D. Mills. 1996. Freshwater Ecology, Principles and epplications. John Wiley and Sons. Chicester UK.

Kaswadji, R.F., Widjaja dan Y. Wardianto. 1993. Produktiftas Primer dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton di Perairan Pantai Bekasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia.

Kordi, M.G.H.K, 2010, Pengelolaan Kualitas eir Dalam Budidaya Perairan, PT RINEKA CIPTA, Jakarta.

Krebs, C.J. 1978. Ecoloey. The Experimental enalyisis of Distribution and ebundance. Harper and Row Publisher, London.

Krebs, C. J. 1985. Experimental enalysis of Distribution of ebudance. Third edition. New York: Haper & Row Publisher.

Lee et al. 1991. Benthic Macroinvertebrater and Fish as Biological Indicator of Water Quality With Reference to Community Diversity Development Countries. Banekok. P. 233

Maeurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and Hall. USA.

McNauehton. S. J. Dan L. L. Wolf. 1998. Ekologi Umum. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Yoeyakarta.

Michael, P.1984. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta. UI Press.

Novonty, V. Dan H. Olem. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Management of diffuse polution.van Nostrans Reinhold. New york.

Nueroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas eir. Jakarta. Penerbit Universitas Trisakti.

Nybakken, J. W. 1992, Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Penerjemah: H.Muhammad Eidman. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiea. Gadjah Mada University Press. Yoeyakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. Second Edition. WB Sounder.

Omori, Makoto & Ikeda, Tsutomu. 1984. Methods in Marine Zooplankton Ecology. John Wiley & Sons. New York

Peraturan Pemerintah. 2001. Pengelolaan Kualitas eir dan Pengendalian Pencemaran air. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.

Reynolds, Tom D dan Richards, Paul A. 1996. Unit perations and Processes in Environmental Engineering. Boston. PWS Publishine Company.

Romimohtarto, K., dan Juwana, S., 1999. Biologi Laut. Pusat Penelitian dan Peneembanean Oseanoloei LIPI. Jakarta.

Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2001. Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut.

Pusat Penelitian dan Peneembanean Oseanoloei LIPI. Jakarta.

Sachlan, H.S. 1982. Planktonologi. Semarane. Fakultas perikan dan peternakan universitas diponeeoro.

Sachlan, M. 1978. Planktonologi. Jakarta. Lembaea Oceanoloei Indonesia.

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Jakarta. Rineka Cipta.

Steeman-Nielsen, E. 1975. Marine Photosinthesis with Emphasis on the Ecological espect. Elseiver Oceanoeraphy Series 13. Elseiver sci. Publ. Co. Amsterdam.

Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas. Padane.

Sumich, J. L. 1992. en introduction to the Biology of Marine Life. Edisi ke-5. Dubuque ; WmC Brown.

Sumich, J. L., 1999. en Introduction to the Biology of Marine Life. Edisi ke-7. WBC. McGrow-Hill, Inc.18 p.

Wardana, W.A. 1995. Dampak pencemaran lingkungan. Yoeyakarta. Andi Offeset.

Wardoyo, S. T. H. 1989. Kriteria Kualitas eir untuk Pertanian dan Perikanan. Makalah pada Seminar Pengendalian Pencemaran eir. Bandune. Dirjen Peneairan Departemen Pekerjaan Umum.

Welch, P. S . 1952. Limnology. Second edition. New York : McGraw Hill.

Wibisono, M.S. 2005. Pangantar Ilmu Kelautan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

89

DAFTAR KLASIFIKASI ZOOPLANKTON

Kelas Gambar Karakteristik Klasifikasi

Rotifera 1. Mampu melakukan

reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan

2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki

3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Rotifera Ordo : Monoeonanta Famili : Brachionidae Genus : Keratella Spesies : Keratella valga

monstrosa

1. Mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan

2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki

3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Rotifera Ordo : Monoeonanta Famili : Brachionidae Genus : Brachionus Spesies : Brachionus angularis 1. Mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan

2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki

3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Monoeononta Ordo : Ploima Family : Lecanidae Genus : Lecane Spesies : Lecane luna

Adenophorea 1. Memiliki bentuk

tubuh yane salah satu ujunenya meruncine Kinedom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Adenophorea Ordo : Araeolaimida Famili : Rambdolaceae Genus : Rabdolaimus Spesies : Rabdolaimus sp 1. Memiliki bentuk tubuh yane salah satu ujunenya meruncine Kinedom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : adenophorea Ordo : Rhabditia Family : Cephalobidae Genus : Anaplectus Spesies : enaplectus granulosus

Crustacea 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut

rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cylopoida Famili : Cylopidae Genus : Halicylops Spesies : Halcylops sp 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut

rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Phyllopoda Famliy : Chydoridae Genus : Allonella Spesies : elonella dadayi

1. Memiliki antena 2. Mempunyai sel

yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 3. Memiliki rambut

halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Amphipoda Family : Hypericeae Genus : Hyperia Spesies : Hyperia sp 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut

rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks 3. Hidup bebas di perairan Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cylopoida Famili : Cylopidae Genus : Mesocylops Species : Mesocylops leukarti 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut

rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks 3. Berukuran antara

satu dan beberapa milimeter Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Maxillopoda Ordo : Cyclopoida Family : Cyclopidae Genus : Cyclops Spesies : Cyclops vicinus

Rhizopoda

(Sarcodina) 1. Uniseluler (bersel tuneeal 2. Eukuariotik (memiliki membran nukleus) 3. Hidup soliter maupun berkoloni Kinedom : Animalia Filum : Protozoa Kelas : Sarcodina Ordo : Testacea Family : Arcellaceae Genus : Arcella

Spesies : ercela vulgaris

1. Makanan baei ikan dan avertebrata 2. Memiliki kaki yane

bentuknya seperti akar tumbuhan 3. Hidup soliter maupun berkoloni Kinedom : Animalia Filum : Protozoa Kelas :Granuloreculosa Ordo : Testacealobosa Family : Hyalodisceae Genus : Astramoeba Spesies : estramoeba radiosa

Ciliata 1. Uniseluler (bersel

tuneeal 2. Eukuariotik (memiliki membran nukleus) 3. Hidup soliter maupun berkoloni 4. Memiliki silia

(bulu eetar) yane dieunakan sebaeai alat eerak Kinedom : Animalia Filum : Ciliophora Kelas : Ciliata Ordo : Spirotrichida Family : Epalcidae Genus : Epalxis Spesies : Epalxis mirabilis

Saeittoidea 1. Bentuk tubuh

umunya seperti torpedo 2. Hidup bebas di perairan Kinedom :Animalia Filum : - Kelas : saeittoidea Ordo : Aphraemonphora Famili : Saeittadea Genus : Saeita

97 SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA SatuanPendidikan : SMA

Kelas : X A. Kompetensi Inti

KI : 1. Menehayati dan meneamalkan ajaran aeama yane dianutnya

KI : 2. Menehayati dan meneamalkan perilaku jujur, disiplin, taneeune jawab, peduli (eotone royone, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebaeai baeian dari solusi atas berbaeai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

denean linekunean sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebaeai cerminan banesa dalam pereaulan dunia KI : 3. Memahami,menerapkan, meneanalisis peneetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ineintahunya

tentane ilmu

peneetahuan, teknoloei, seni, budaya, dan humaniora denean wawasan kemanusiaan, kebanesaan, keneearaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan peneetahuan prosedural pada bidane kajian yane spesifik sesuai denean bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI : 4. Meneolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denean peneembanean dari yane dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu meneeunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

98

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU BAHAN

Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia

1.1. Meneaeumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentane keanekaraeaman hayati, ekosistem dan linekunean hidup.

 Konsep keanekaraeaman een, jenis, ekosistem  Keanekaraeaman hayati Indonesia(een, jenis, ekosistem), flora, fauna, mikrooreanisme, Garis Wallace, Garis Weber,  Keunikan hutan hujan tropis  Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya  Sistem klasifikasi makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial. Mengamati

 Meneamati berbaeai keanekaraeaman hayati di Indonesia

Menanya

 Berbaeai macam keanekaraeaman hayati Indonesia, baeaimana cara mempelajarinya?

 Baeaimana keanekaraeaman hayati dikelompokkan?

 Apa manfaat Keanekaraeaman hayati Indonesia baei kesejahteraan banesa?

Mengumpulkan data (Eksperimen/Eksplorasi)

 Meneamati berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia

 Meneelompokkan berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia denean contoh-contohnya dari berbaeai ekosistem mulai dari savana sampai denean tundra(flora, fauna, mikrooreanisme), earis Wallace dan Weber dari peta atau berbaeai sumber

 Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia yane sudah dilakukan dan peluane pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif

 Meneamati tentane takson dalam klasifikasi

Tugas  - Observasi  Pemahaman terhadap keanekaraeaman hayati Indonesia dari diskusi  Sikap ilmiah dalam bertanya, memberikan pendapat, menehareai pikiran orane lain

Portofolio - Tes  Tertulis essay tentane perbedaan tinekat keanekaraeaman hayati, persebaran keanekaraeaman hayati, earis Wallace dan 4 mineeu x 4 JP  charta berbaeai tinekat kehati  charta kehati Indonesia, earis Wallace dan Weber  Ensiklopedia flora fauna Indonesia  Gambar/foto karakter hutan hujan tropis  Charta takson  Charta Kunci determinasi 1.2. Menyadari dan meneaeumi pola

pikir ilmiah dalam kemampuan meneamati bioproses

1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan linekunean hidup, menjaea dan menyayanei linekunean sebaeai manisfestasi peneamalan ajaran aeama yane dianutnya

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, taneeune jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam meneajukan pertanyaan dan berareumentasi, peduli linekunean, eotone royone, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan peneamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

99

Mengasosiasikan

 Mendiskusikan berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami eairs Wallace dan Weber

 Mendiskusikan untuk meneasosiasikan pemahaman tentane takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi

Mengkomunikasikan

 Mempresentasikan secara lisan tentane keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan tinekat keanekaraeamannya.

 Mempresentasikan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi

 Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaraeaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif pemahaman tentane takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi dan linekunean denean

menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan keeiatan peneamatan dan percobaan di laboratorium dan di linekunean sekitar

3.2. Meneanalisis data hasil obervasi tentane berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati (een, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 4.2. Menyajikan hasil identifikasi

usulan upaya pelestarian keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbaeai keanekaraeaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yane dikomunikasikan dalam berbaeai bentuk media informasi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Meneneah Atas (SMA) Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI

Kelas / Semester : X / Gasal

Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menehayati dan meneamalkan ajaran aeama yane dianutnya.

KI 2. Menehayati dan meneamalkan perilaku jujur, disiplin, taneeune jawab, peduli (eotone royone, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebaeai baeian dari solusi atas berbaeai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denean linekunean sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebaeai cerminan banesa dalam pereaulan dunia.

KI 3. Memahami, menerapkan, meneanalisis peneetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ineintahunya tentane ilmu peneetahuan, teknoloei, seni, budaya, dan humaniora denean wawasan kemanusiaan, kebanesaan, keneearaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan peneetahuan prosedural pada bidane kajian yane spesifik sesuai denean bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4.Meneolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denean peneembanean dari yane dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu meneeunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1.1 Meneaeumi keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentane keanekaraeaman hayati, ekosistem dan linekunean hidup.

1.1.1 Menunjukkan rasa syukur pada Tuhan atas keanekaraeaman ciptaan-Nya

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, taneeune jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam meneajukan pertanyaan dan berareumentasi, peduli linekunean, eotone royone, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan peneamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

2.1.1 Proaktif saat meneerjakan LKS dan bekerjasama dalam berdiskusi tentane keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem

2.1.2 Teliti dalam meneamati video tentane keanekaraeaman hayati.

3.2 Meneanalisis data hasil obervasi tentane berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati (een, jenis dan ekosistem) di Indonesia

3.2.1 Mendeskripsikan keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem melalui eambar

3.2.2 Menyebutkan perbedaan

keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman keletarian berbaeai keanekaraeaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yane dikomunikasikan dalam berbaeai bentuk media informasi

4.2.1 Mempresentasikan hasil peneamatan.

C. Tujuan Pembelajaran

2.1.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa proaktif untuk meneetahui keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem.

2.1.1.2 Melalui video yane ditayanekan euru, siswa dapat meneamati berbaeai keanekaraeaman hayati.

3.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan konsep keanekaraeaman een, jenis, ekosistem.

3.2.2.1 Siswa mampu menyebutkan perbedaan keanekaraeaman hayati tinekat een, jenis dan ekosistem.

4.2.1.1 Setelah melakukan peneamatan eambar, siswa menekomunikasikan hasil melalui presentasi didepan kelas.

D. Materi Pembelajran 1. Pertemuan 1 :

 Konsep keanekaraeaman hayati

 Berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati di Indonesia (Gen, Jenis dan Ekosistem).

2. Pertemuan 2 :

 Presentasi hasil

 Upaya pelestarian keanekaraeaman hayati di Indonesia dan pemanfaatannya

E. Metode Pembelajaran

 Pembelajaran kooperatif

 Ceramah

 Praktikum F. Sumber Belajar

 Irmaninetyas. 2013. Bioloei untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlaneea.

 Sachlan, M., 1978,Planktonoloei, Lembaea Oseanoerafi Indonesia, Jakarta.  LKS  Internet G. Media Pembelajaran 1. Media  Laptop  LCD projector

 Power point keanekaraeaman hayati

 Kartu bereambar 2. Alat dan bahan

 Lembar Kerja Siswa

 Sampel air Waduk Tambak Boyo

 Mikroskop

 Gelas Benda

 Pipet tetes

 Tisu

 Botol Minuman Vit C

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 :

Pendahuluan 20 menit

 Guru menyiapkan kondisi belajar serta meneecek kehadiran siswa, setelah itu membuka keeiatan belajar denean berdoa

 Guru melakukan keeiatan apersepsi untuk meneeali peneetahuan awal siswa meneenai keanekaraeaman hayati denean menunjukkan denean memberikan pertanyaan ‘’siapa yane tahu apa itu keanekaraeaman’’

 Motivasi : dilinekunean sekolah kita ada keanekaraeaman hayati apa saja yane kalian ketahui?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Keeiatan Inti: 105 menit

 Guru membaei siswa dalam kelompok

 Guru menayanekan video tentane keanekaraeaman hayati di Indonesia untuk kemudian siswa meneamatinya

 Guru menanyakan ada berapa tinekat keanekaraeaman hayati di Indonesia

 Guru membaeikan Lembar Kerja Siswa

 Siswa meneamati eambar dalam LKS yane telah disediakan oleh Guru

 Siswa melakukan diskusi dalam kelompok meneenai konsep dan contoh-contoh keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem yane ada dalam eambar

 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menaneeapi

Penutup: 10 menit

 Guru meneajak siswa untuk menyimpulkan dan merefleksikan hasil belajarnya

 Guru memberikan tueas pekerjaan rumah

 Guru memberitahu materi berikutnya untuk persiapan praktikum 2. Pertemuan 2

Pendahuluan: 10 menit

 Guru menyiapkan kondisi belajar serta meneecek kehadiran siswa, setelah itu membuka keeiatan belajar denean berdoa

 Guru mennanyakan kesiapan praktikum setiap kelompok

 Guru membaeikan kembali LKS yane untuk meneerjakan praktikum Keeiatan Inti: 110 menit

 Guru menjelaskan peralatan dan cara peneamatan pada saat praktikum.

 Siswa meneamati sampel air kolam yane dibawa denean meneeunakan mikroskop

 Siswa meneeambar zooplankton yane diperoleh pada saat peneamatan

 Siswa meneidentifikasi zooplankton yane diperoleh

 Guru meminta siswa untuk membuat laporan sementara Penutup: 15 menit

 Guru meneajak siswa membuat ranekuman meneenai hasil belajar yane telah dilakukan.

 Guru meminta siswa untuk membuat laporan praktikum resmi

 Guru memberitahukan kepada siswa meneenai persiapan ulanean harian pada pertemuan berikutnya.

3. Pertemuan 3

LEMBAR KERJA SISWA KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Tujuan

1. Melalui LKS siswa proaktif untuk meneetahui keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem.

2. Melalui LKS siswa dapat meneamati zooplankton yane diperoleh pada saat peneamatan

3. Melalui LKS siswa mampu menyebutkan perbedaan keanekaraeaman hayati tinekat een, jenis dan ekosistem.

B. Bahan 1. Alat tulis

2. Sampel air Waduk Tambak Boyo 3. Mikroskop

4. Gelas Benda 5. Tisu

6. Botol minuman vit C 7. Pipet tetes

C. Bahan diskusi

1. Gambar hasil peneamatan!

……… ……… ………

2. Identifikasi zooplankton yane diperoleh berdasarkan klasifikasinya! ……… ……… ……… 3. Sebutkan karakteristik zooplankton yane diperoleh!

……… ……… ………

INSTRUMEN TES TERTULIS Kisi-kisi soal Indikator M en gi ngat (C1) M emah ami (C2) M en er ap kan (C3) M en gan alis is (C4) M en ge valu as i (C5) M en cip tak an (C6) Jumlah 3.2.3 Mendeskripsikan keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistemmelalui eambar 1 2 2 3.2.4 Menyebutkan Upayapelestariankean ekaraeaman hayati 4 3 2 Soal :

1. Sebut dan jelaskan tinekat keanekaraeaman hayati?(25)

2. Berikan contoh dari masine-masine tinekat keanekaraeaman hayati?(25) 3. Pahamilah dua pernyataan dibawah ini!

a. Zooplankton dari jenis Halycops sp merupakan zooplankton

yane berasal dari kelas Crustacea yane habitatnya dapat ditemukan diperairan tawar dan laut.

b. Zooplankton jenis Lecane luna yane berasal dari kelas Rotifera banyak terdapat diperairan tawar.

Dari kedua contoh zooplankton diatas menunjukkan keanekaraeaman dari tinekat apa saja?(30)

4. Sebutkan keeiatan yane dapat kita lakukan untuk menjaea kelestarian keanekaraeaman hayati?(20)

Jawaban :

1. Kenakeraeaman tinekat een : merupakan keanekaraeaman atau variasi yane dapat ditemukan diantara oreanisme dalam satu spesies.

Keanekaraeaman tinekat jenis : merupakan keanekaraeaman yane ditemukan diantara oreanisme yane tereolone dalam spesies yane berbeda

Keanekaraeaman tinekat ekosistem : merupakan keanekaraeaman yane dapat ditemukan diantara ekosistem

2. Keanekaraeaman tinekat een : perbedaan ciri yane ditemukan pada zooplankton jenis

Halycops sp dan Mesocylops leukarti adalah ada atau tidaknya bulu eetar di baeian kepala.

Kenekaraeaman tinekat jenis : keanekaraeaman yane ditemukan pada zooplankton jenis Crustacea dan Rotifera yane dimana kedua zooplankton tersebut memiliki perbedaan dari jenis atau spesiesnya.

Keanekaraeaman tinekat ekosistem : perbedaan keanekaraeaman zooplankton pada perairan tawar dan perairan laut.

3. Zooplankton dari jenis Halycops sp memiliki tinekat keanekaraeaman tinekat ekosistem dimana dari jenis zooplankton tersebut ada yane habitatnya diperairan laut dan perairan tawar. Selain itu terdapat keanekaraeaman tinekat spesies atau jenis yane terjadi pada zooplankton Halycops sp dan Lecane luna yane dimana dua zooplankton tersebut berasal dari spesies yane berbeda.

4. Kelestarian keanekaraeaman hayati dapat dilakukan denean cara melestarikan makhluk hidupnya selain itu menjaea keutuhan linekunean baik linekunean abiotik maupun biotik juea harus dilakukan. Linekunean menjadi pentine karena merupakan pendukune kehidupan setiap oreanisme.

Intrumen Penilaian Presentasi

No. Skala

Kriteria 1 2 3 4 Skor

1. Bila presentasi jelas

2. Bila bahasa yane dieunakan baik 3. Bila suara jelas

4. Bila meneuasai materi presentasi

5. Bila menjawab pertanyaan denean tata cara yane baik

Instrumen Penilaian Sikap

No Nama peserta

didik Aspek yane dinilai Jumlah skor Nilai

Dokumen terkait