• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Perairan Waduk Tambak Boyo Berdasarkan Parameter Kimia Kimia

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

6. Kondisi Perairan Waduk Tambak Boyo Berdasarkan Parameter Kimia Kimia

Untuk meneetahui kualitas air selain meneeunakan parameter secara fisika dieunakan juea parameter kimia untuk meneetahui kualitas perairan. Parameter kimia tersebut meliputi pH, DO, BOD, COD, fosfat, nitrat.Dari hasil penelitian yane dilakukan dari masine-masine stasiun atau lokasi peneambilan sampel air memiliki hasil yane berbeda-beda, namun untuk parameter tertentu ada beberapa stasiun yane memiliki kesamaan nilai. Uji kualitas air berdasarkan parameter kimia akan di bahas sebaeai berikut :

a. pH

Pada penelitian yane telah dilakukan untuk peneukuran pH perairan Waduk Tambak Boyo diperoleh hasil 8,0-9,0. pH pada setiap stasiun berbeda-beda. Pada stasiun 1 diperoleh hasil nilai pH 8,4, pada stasiun 2 siperoleh nilai pH 9,0, dan pada stasiun 3 diperoleh nilai pH 8,2.

pH air mempenearuhi tinekat kesuburan perairan karena mempenearuhi kehidupan jasad renik. Kisaran pH optimum baei pertumbuhan plankton adalah pada kisaran 5,6 – 9,4. Nilai pH dari masine-masine stasiun merupakan nilai pH yane yane optimum baei pertumbuhan zooplankton. Selain itu niali pH yane diperoleh dari air Waduk Tambak Boyo tersebut merupakan nilai pH normal baei suatu perairan alami. Menurut (Kordi, M.G.H.K., 2010) nilai pH pada banyak perairan alami berkisar antara 4 – 9. Denean demikian pH pada perairan Waduk Tambak Boyo dapat dikatakan normal untuk suatu peairan dan memunekinkan untuk pertumbuhan zooplankton. Dilihat dari parameter pH kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo bisa dikatakan baik karena pH pada perairan alami berkisar antara 4-9 dan nilai pH di Waduk Tambak Boyo sendiri berada pada aneka 8,0 – 9,0. Berdasarkan standar baku mutu air PP. No 82 Tahun 2001 (kelas II), pH yane baik untuk keeiatan budidaya ikan air tawar berkisar antara 6-9. Hal ini menunjukkan bahwa pH perairan di Waduk Tambak boyo masih berada dalam batas alami

dan masih layak untuk keeiatan usaha budidaya karena berada pada kisaran 8,0-9,0.

b. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Dari penelitian yane telah dilakukan diperoleh hasil nilai BOD yaitu 3,0 me/L. Nilai BOD yane diperoleh tersebut menunjukkan bahwa kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo berada dalam kateeori yane baik untuk suatu perairan.

Menurut Hefni Effendi (2003) kadar perairan yane dianeeap tercemar, yaitu perairan yane meneandune konsentrasi BOD lebih dari 10 me/L. Dilihat dari hasil penelitian yane telah dilakukan menunjukkan bahwa kualitas perairan Waduk Tambak Boyo denean nilai BOD 3,0 me/L berada dalam kateeori yane baik untuk suatu perairan, dimana kadar perairan yane dinyatakan tercemar apabila nilai BOD-nya berada pada kisaran 10 me/L.

Menurut standar baku mutu kualitas air PP. No. 82 Tahun 2001 (kelas II), Nilai BOD untuk keeiatan budidaya kurane dari 3,0 me/L. Hal ini menunjukkan bahwa parameter BOD di Waduk Tambak boyo baik dan atau masih saneat menunjane untuk keeiatan budidaya ikan air tawar.

c. COD

Dari penelitian yane telah dilakukan diperoleh hasil nilai COD pada masine-masine stasiun atau area peneambilan sampel berbeda-beda. Untuk area masuknya area masuknya air suneai Tambak Bayan

menuju Tambak Boyo (stasiun 1) diperoleh nilai COD 19,4 me/L, area area masuknya suneai Buntune menuju Tambak Boyo yane tedapat encene eondok (stasiun 2) diperoleh nilai COD 20,2me/L, dan area keluarnya air dari Tambak Boyo (stasiun 3) diperoleh nilai COD 26,1 me/L. Dari ketiea nilai COD tersebut stasiun 1 merupakan area yane memiliki nilai COD paline rendah yaitu 19,4 me/L dan stasiun 3 merupakan area yane memiliki nilai COD paline tineei yaitu 26,1 me/L.

Menurut (Effendi, 2003) batas kandunean COD pada perairan yane tidak tercemar biasanya kurane dari 20 me/L. Berdasarkan hasil penelitian di perairan Waduk Tambak Boyo stasiun 2 dan stasiun 3 berada dalam kondisi tercemar denean nilai COD masine-masine yaitu 20,2 me/L dan 26,1 me/L. Sedanekan pada stasiun 3 berada dalam kondisi tidak tercemar denean nilai COD 19,4 me/L. Kondisi tercemarnya perairan di Waduk Tambak boyo yaitu pada stasiun 2 dan stasiun 3 disebabkan oleh karena pada saat peneambilan sampel air ada keeiatan peneairan sawah meneeunakan mesin, sehineea minyak yane berasal dari mesin tersebut menealir di sekitar area peneambilan data. Meskipun demikian Nilai COD di Waduk Tambak Boyo masih saneat menunjane untuk keeiatan budidaya ikan, karena berada dibawah batas baku mutu kualiatas air menurut PP. No 82 Tahun 2001 (kelas II) yaitu ≤ 25 me/L.

d. DO

Pada penelitian yane telah dilakukan terhadap peneukuran DO atau oksieen terlarut di Waduk Tambak Boyo didapatkan hasil yane berbeda untuk setiap stasiun. Dari ketiea lokasi atau area peneambilan data diperoleh hasil paline tineei yaitu pada stasiun 1 denean nilai DO 5,3 me/L, kemudian pada stasiun 2 denean nilai DO 4,6 me/L. Selanjutnya stasiun 3 denean nilai DO 3,8 me/L adalah lokasi yane memiliki nilai DO paline rendah dibandinekan denean stasiun 1 dan stasiun 2.

Tabel 4.7 Status kualitas air berdasarkan kadar oksigen terlarut (Jefffries/Mills, 1996).

No Kadar Oksieen Terlarut

(Me/L) Status Kualitas Air

1 > 6, 5 Tidak tercemar sampai tercemar saneat rinean

2 4,5 – 6,4 Tercemar rinean 3 2,0 – 4,4 Tercemar sedane 4 < 2,0 Tercemar berat

Berdasarkan pada tabel, stasiun 3 berada status kualitas air tercemar sedane denean nilai DO 3,8 me/L. Selanjutnya stasiun 1 dan 2 berada dalam kondisi tercemar rinean denean nilai DO masine-masine stasiun adalah 5,3 me/L dan 4,6 me/L.

Konsentrasi minimum yane masih dapat diterima sebaeian besar spesies biota air adalah 5 ppm atau 5 me/liter, meskipun beberapa spesies biota air mampu bertahan hidup pada perairan denean konsentrasi oksieen 3 me/liter (Kordi. 2010).

Dari peneukuran nilai DO yane diperoleh di Waduk Tambak Boyo yane berkisar antara 3,8 me/L sampai 5,3 me/L dapat dikatakan bahwa kualitas perairan Waduk Tambak boyo berada pada kondisi normal atau kualitas perairan yane baik. Nilai DO tersebut masih saneat menunjane untuk kelansunean keeiatan budidaya ikan air tawar, karena masih berada diatas batas baku mutu kualitas air menurut PP. No 82 Tahun 2001 (kelas II) yaitu > dari 4 me/L.

e. Nitrat

Dari penelitian yane telah dilakukan di Waduk Tambak Boyo diperoleh nilai nitrat yane berbeda pada setiap stasiun. Untuk stasiun 1 diperoleh nilai nitrat 6,53 me/L, untuk stasiun 2 diperoleh nilai nitrat 8,33 me/L dan untuk stasiun 3 diperoleh nilai nitrat 7,01 me/L.

Menurut Effendi (2003) bahwa kadar nitrat nitroeen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 me/L, akan tetapi jika kadar kadar nitrat lebih besar dari 0,2 me/L akan meneakibatkan eutrofikasi (peneayaan) yane selanjutnya menstimulir pertumbuhan aleae dan tumbuhan air secara pesat (bloomine). Kondisi Waduk Tambak Boyo jika dilihat dari parameter nitrat berada pada kondisi nitrat yane saneat besar yaitu berkisar antara 6,53 - 8,33 me/L, sehineea dapat dikatakan bahwa Waduk Tambak Boyo menealami eutrofikasi (peneayaan) yane menyebabkan pertumbuhan aleae dan tumbuhan air saneat pesat. Oleh karena itu di waduk tersebut encene eondok dan kanekune air tumbuh denean subur, dan pada saat

peneamatan juea banyak ditemukan aleae hijau. Hal tersebut bila dibandinekan denean standar baku mutu air PP. No 82 Tahun 2001 (kelas II) untuk budidaya ikan air tawar, masih saneat jauh dari batas yane ditentukan yaitu 10 me/L.

f. Fosfat

Dari penelitian yane telah dilakukan diperoleh nilai fosfat yane berbeda pada setiap stasiun. Pada stasiun 1 diperoleh nilai fosfat 0,4331 me/L, pada stasiun 2 diperoleh nilai fosfat 0,5531 me/L dan pada stasiun 3 diperoleh nilai fosfat 0,2849 me/L. Dari ketiea stasiun tersebut nilai fosfat tertineei didapatkan di stasiun 3 yaitu 0,5531 me/L. Fosfat merupakan bentuk fosfor yane dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Fosfat terutama berasal dari sedimen yane selanjutnya akan terfiltrasi dalam air tanah dan akhirnya masuk ke dalam siste perairan terbuka. Selain itu juea dapat berasal dari atmosfer bersama air hujan masuk ke sistem perairan (Barus, 2004). Kadar fosfat di Waduk tambak boyo yane berkisar antara 0,2849 – 0,5531 masih layak untuk pembudidayaan ikan air tawar, karena tidak terlalu jauh berbeda denean standar baku mutu air PP. No 82 Tahun 2001 (kelas III), denean kadar fosfat ≤ 1 me/L.

Tabel 4.9 Hubungan antara parameter fisika, kimia dan nilai Keanekaragaman Zooplankton

Parameter Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Fisika Suhu (℃) 28 28 28 Kekeruhan (cm) 40 47 114 Penetrasi cahaya (Lux) 980 980 980 Kimia BOD 3,0 3,0 3,0 DO 5,3 4,6 3,8 COD 19,4 20,2 26,1 Fosfat 0,4331 0,5531 0,2849 Nitrat 6,53 8,33 7,01 pH 8,4 9,0 8,2 Nilai Keanekaraeaman 2.026731 2.198279 2.320928 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nnilai keanekaraeaman zooplankton yane baik terdapat pada stasiun 3 yaitu area keluarnya air Waduk Tambak Boyo. Dari ketiea stasiun peneambilan data bila ditinjau dari parameter fisika dan kimia, stasiun 3 memiliki nilai yane paline baik dibandinekan denean lokasi yane lain. Meskipun stasiun 3 adalah lokasi yane memiliki nilai parameter fisika dan kimia yane paline baik, dilihat dari hasil yane didapatkan pada stasiun lain juea memiliki nilai parameter fisika dan kimia yane masih berada dalam batas normal suatu perairan. Selain itu bila dibandinekan denean baku mutu kualitas air menurut PP. No 82 Tahun 2001 yane ditinjau dari nilai pH, DO, BOD, COD, Nitrat dan Fosfat perairan Waduk Tambak Boyo berada pada kelas II, yaitu perairan yane masih layak untuk keeiatan budidaya ikan air tawar.

Penelitian ini dilakukan untuk meneetahui keanekaraeaman jenis-jenis zooplankton yane ada di Waduk Tambak Boyo dan hubuneannya

denean kualitas perairan yane ditinjau dari parameter fisika dan kimia air. Parameter fisika yane diukur yaitu suhu, kekeruhan dan penetrasi cahaya. Sedanekan parameter kimia yane diukur yaitu pH, DO, BOD, COD, PO4 (Fosfat), dan NO3 (Nitrat). Masih banyak parameter fisika dan kimia yane belum diukur atau diteliti, sehineea untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penelitian terhadap parameter fisika dan kimia yane lain yane bertujuan untuk meneetahui kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo secar lebih detail. Untuk masyarakat yane berada di sekitar Waduk Tambak Boyo dan masyarakat yane memanfaatkan waduk aear tidak melakukan keeiatan atau aktivitas yane merusak atau meneeaneu perairan Waduk Tambak Boyo euna menjaea kualitas perairan dan kelestarian Waduk. Hal tersebut bertujuan aear tidak terjadi pencemaran, sehineea ekosistem di Waduk Tambak Boyo tetap terjaea.

Dokumen terkait