• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebangkitan Kedua dan Kehidupan Abadi

BAB IV ESKATOLOGI DALAM GEREJA YESUS KRISTUS DARI

B. Eskatologi Umum

4. Kebangkitan Kedua dan Kehidupan Abadi

Setelah masa milenium berakhir, terjadilah kebangkitan kedua. Semua manusia di bumi akan dibangkitkan baik yang ada di dunia roh maupun yang hidup di masa milenium. Tubuh dan roh mereka akan disatukan kembali. Tubuh mereka akan diubah menjadi tubuh kemuliaan dan kebakaan. Langit

111

dan bumi akan diubah menjadi langit dan bumi yang baru (Ajaran dan Perjanjian 29:23). Langit dan bumi akan dipersucikan dari segala ketidakbenaran, supaya bumi itu dipersiapkan untuk kemuliaan selestial. Setelah memenuhi tujuan penciptaannya, bumi akan dimahkotai dengan kehadiran Allah Bapa surgawi. 112

a. Catatan perbuatan manusia

Ketika Allah datang, Ia akan menghakimi seluruh umat manusia sesuai dengan perbuatan mereka (Wahyu 20:12; Ajaran dan Perjanjian 76: 111; 1 Nefi 15:32; Abraham 3: 25-28). Ia akan menghakimi manusia melalui 2 hal yaitu perkataan, perbuatan serta pikiran manusia dan catatan di bumi dan di surga.

1) Perkataan, perbuatan serta pikiran manusia

Alma, sebagaimana tercatat dalam Kitab Mormon, menyatakan: “kata-kata setiap orang akan menghukumnya dan pikirannya pun akan menghukumnya juga” (Alma 12:14). Di dalam Matius 12: 36-37 dijelaskan bahwa setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman, karena menurut ucapan itulah manusia akan dibenarkan ataupun disalahkan. Untuk itulah, maka para anggota gereja diajarkan agar selalu belajar mengendalikan pikirannya, berbicara dengan sopan dan santun, dan hanya berbicara yang berguna saja. Ini sesuai dengan pasal-pasal kepercayaan ke-13 dan aturan hukum kesehatan bagi setiap anggota gereja.

112

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Rencana Keselamatan (Jakarta: Gereja OSZA, 2005), h. 12.

lxxv 2) Catatan di bumi dan di surga

Pada saat penghakiman, Tuhan akan mendengarkan segala yang dilakukan manusia selama hidup di dunia. Seluruh anggota tubuhnya akan menceritakan segala hal yang pernah dilakukan. Selain itu, catatan amal yang akan menjadi pedoman bagi Tuhan untuk menghakimi manusia adalah dari hal-hal yang tertulis di dalam kitab-kitab, dari wahyu-wahyu, dari catatan bait Allah dan dari hal-hal yang diperintahkan Tuhan agar manusia membuatnya.113 Hal ini tidak heran bila semua nabi yang menerima wahyu selalu mencatatnya untuk dirinya sendiri atau pun untuk para anggota gereja. Setiap orang dikaruniai Tuhan wahyu untuk dirinya sendiri. Para anggota gereja selalu mencatatnya dalam diary mereka.. Catatan ini menjadi salah satu buku catatan amal yang akan diperlihatkan di penghakiman Tuhan.

Catatan amal lainnya telah tersedia di surga, sebagaimana Joseph Smith katakan bahwa orang yang telah meninggal akan dihakimi dari catatan yang dibuat dibumi dan juga kitab kehidupan yang dibuat di surga (Ajaran dan Perjanjian 128: 6-7). Semua catatan dari bumi dan surga akan dibukakan di hadapan Allah dan para malaikat, serta mereka yang duduk sebagai hakim.

b. Para Hakim

113

Di dalam penghakiman Tuhan, Ia (Tuhan) tidak sendiri dalam mengadili seluruh manusia, akan tetapi telah menyerahkan penghakiman itu semuanya kepada Putranya, Yesus Kristus (Yohanes 5: 22). Yesus pun tidak akan bertindak sendirian, karena ia akan dibantu oleh orang lain yaitu dua belas rasul yang bersama-Nya sewaktu hidup. Mereka akan menghakimi kedua belas suku Israel (Matius 19: 28; Lukas 22:30).

Bangsa Nefi yang disebutkan dalam Kitab Mormon, juga akan membantu menghakimi bangsanya sendiri yaitu bangsa Nefi dan Laman (1 Nefi 12: 9-1; Mormon 3: 18-19). Semua nabi yang pernah turun akan menghakimi bangsanya masing-masing termasuk pada masa sekarang ini. Para presiden utama beserta dua belas rasul zaman ini, menurut Presiden John Taylor, akan menghakimi para orang suci zaman ini.114 Jadi, Yesus Kristus telah menyerahkan tanggung jawab penghakiman di hadapan Tuhan kepada seluruh nabi dan rasul dimana mereka mengajarkan Injil. c. Menuju Kerajaan-kerajaan Tuhan

Setelah penghakiman Tuhan selesai, manusia akan ditentukan kepada kerajaan Tuhan sesuai dengan amal perbuatannya. Kerajaan ini bukanlah surga atau neraka di dunia roh, karena keduanya telah hilang ketika manusia dibangkitkan pada yang kedua kalinya. Kerajaan itu sebagaimana Tuhan firmankan, adalah hal yang belum dilihat mata ataupun didengar telinga, dan juga belum pernah memasuki hati manusia, hanya Tuhan saja yang mengetahuinya.

114

lxxvii

Kerajaan kemuliaan itu adalah kerajaan selestial, kerajaan terestrial, dan kerajaan telestial. Selain ketiga kerajaan tersebut terdapat tempat yang paling rendah bagi iblis yang sering disebut kegelapan yang paling gelap.

1) Kerajaan Selestial

Kerajaan selestial adalah kerajaan kemuliaan tertinggi. Kerajaan selestial diumpakan dengan sinar matahari di cakrawala. Sinarnya yang begitu terang membuat mata pun tidak bisa memandang dengan jelas dan bahkan rusak. Orang-orang yang berada di dalam kerajaan ini akan tinggal selamanya di hadirat Allah dan Putra-Nya, Yesus Kristus.

Kerajaan ini tidak bisa diperoleh dengan satu usaha semata, akan tetapi dicapai sebagai hasil dari kehidupan yang benar seumur hidup dan kesetiaan terhadap tujuan tersebut. Untuk dapat mewarisi kerajaan ini, manusia harus menerima tata cara-tata cara keselamatan, yaitu dengan beriman kepada Yesus Kristus, bertaubat, dibaptiskan, menerima karunia roh kudus, dan tetap setia sampai akhir (lihat pasal-pasal kepercayaan ke-4, Ajaran dan Perjanjian 76: 50-62).115 Selain mereka yang menerima tata cara keselamatan dapat masuk ke kerajaan ini, ada orang-orang yang secara khusus akan memasukinya, sebagaimana firman Tuhan sebagai berikut:

“Semua orang yang telah mati tanpa sebuah pengetahuan mengenai Injil ini, yang mau menerimanya seandainya mereka dibiarkan tinggal, akan menjadi ahli waris kerajaan selestial Allah. Juga semua orang yang akan mati sesudah ini tanpa sebuah

115

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Teguh Pada Iman, h. 95-96.

pengetahuan pun mengenai hal itu, yang mau menerimanya dengan sepenuh hati mereka akan menjadi ahli waris kerajaan. Karena Aku, Tuhan, akan menghakimi semua orang sesuai dengan pekerjaan mereka, sesuai dengan keinginan hati mereka” (Joseph Smith, Penglihatan mengenai Kerajaan Selestial: 7-9). 116

Kerajaan selestial sebagaimana penglihatan Joseph pada bulan Mei 1843,117 yang kemudian tercatat dalam Ajaran dan Perjanjian 131: 1-4, terdiri dari tiga tingkatan. Tiga tingkatan ini tidak dijelaskan lebih jauh, kecuali tingkatan tertinggi saja (lihat permuliaan).

2) Kerajaan Terestrial

Kerajaan ini adalah level kedua setelah kerajaan yang pertama. Kerajaan terestrial diumpakan seperti bulan, dan manusia dapat melihatnya dengan terang. Kemuliaannya berbeda daripada kerajaan pertama. Orang-orang yang memasuki kerajaan ini adalah mereka yang mati tanpa hukum Tuhan, mereka yang ditahan dalam penjara yang dikunjungi oleh Yesus, mereka yang tidak menerima kesaksian Yesus di dalam daging, tapi yang menerimanya kemudian. Selain itu, mereka yang dapat memasuki kerajaan ini adalah mereka yang menjadi orang-orang mulia di bumi, akan tetapi dibutakan oleh kelicikan manusia (Ajaran dan Perjanjian 76: 75). Di dalam kerajaan ini, Allah tidak akan hadir, akan tetapi Yesus akan hadir sebentar di sana. Oleh karenanya, mereka tidak menerima mahkota atas kerajaan Allah.

116

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Mutiara yang Sangat Berharga, h. 83.

117

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-ajaran Presiden Gereja, h. 254.

lxxix 3) Kerajaan Telestial

Kemuliaan kerajaan telestial adalah seperti bintang, di mana bintang-bintang itu memiliki cahaya yang berbeda-beda. Manusia yang memasuki kerajaan ini pun memiliki tingkat kemuliaan yang berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatannya. Kerajaan ini diperuntukkan bagi mereka yang tidak menerima Injil Yesus Kristus, maupun kesaksian Yesus Kristus. Mereka adalah orang-orang yang di dunia roh masuk dalam neraka (penjara roh) dan tidak menerima ajaran Yesus.

Selain itu, mereka yang memasuki kerajaan ini adalah orang-orang yang tidak mau dikumpulkan dengan para orang-orang suci untuk ditampung ke dalam gereja Yesus, termasuk di dalamnya adalah para pendusta, tukang sihir, orang-orang yang berzina, melakukan persundalan, dan orang yang gemar akan dusta dan berbuat dusta (Ajaran dan Perjanjian 76: 81-85, 100-106, 110-112). Selama mereka di kerajaan ini, Tuhan dan Yesus tidak akan pernah hadir di sana untuk selama-lamanya.

4) Kegelapan yang paling gelap

Ini bukanlah kerajaan seperti ketiga kerajaan di atas, akan tetapi sebuah tempat yang disediakan bagi iblis dan para pengikutnya untuk selama-lamanya. Ayat suci hanya memberikan informasi yang sedikit, bahwa di dalamnya terdapat api yang tidak pernah padam dan tidak ada seorang pun yang tahu tentang akhir maupun tempatnya (Ajaran dan Perjanjian 75: 44-46).

Keempat tempat tersebut diperuntukkan bagi seluruh manusia dan iblis sesuai dengan amal perbuatannya. Ketika seseorang telah berada di dalam salah satu tempat tersebut, ia tidak bisa naik atau pun turun ke tempat yang lainnya. Ia akan kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

Penjelasan mengenai kerajaan-kerajaan Tuhan di atas lebih banyak diambil dari Ajaran dan Perjanjian. Informasi yang terdapat dalam Alkitab sangat sedikit dan tidak detail, seperti dalam Yohanes 14: 2. Paulus juga menyebutkan, sebagai tercatat dalam 2 Korintus 12:2, bahwa dia mengetahui seseorang yang diangkat ke tingkat ketiga dari surga. Lalu dalam surat lainnya 1 Korintus 15: 42-43 menyebutkan:

“Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain daripada kemuliaan tubuh duniawi. Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.”118

Penjelasan tentang kemuliaan matahari, bulan, dan bintang sama persis dengan perumpamaan kerajaan-kerajaan Allah di atas. Alkitab tidak merinci lebih jauh tentang siapa-siapa yang masuk ke dalam kemuliaan tersebut serta ada apa saja di dalam kemuliaan tersebut.

d. Permuliaan

Permuliaan adalah kehidupan kekal, yaitu kehidupan yang dijalani Allah (Bapa Surgawi). Dia hidup dalam kemuliaan yang sangat besar, yang sempurna, dan memiliki semua pengetahuan dan semua

118

lxxxi

kebijaksanaan. Manusia yang telah mencapai tingkat kemuliaan kerajaan selestial yang paling tinggi dapat menjadi seperti Bapa Surgawi.119

Allah (Bapa Surgawi) tidak iri atas kebijaksanaan serta kesempurnaan yang dimiliki-Nya. Dia telah berfirman “Inilah pekerjaan serta kemuliaan-Ku untuk mendatangkan kebakaan serta hidup yang kekal bagi manusia” (Musa 1: 39).120 Presiden Joseph F. Smith menyatakan bahwa Bapa Surgawi telah menjanjikan melalui Sang Putra bahwa apa yang dimiliki-Nya akan diberikan kepada mereka yang mematuhi perintah-perintah-Nya. Mereka akan bertambah dalam pengetahuan, kebijaksanaan dan kuasa, meningkat dari satu keagungan demi keagungan, sampai kegenapan daripada hari yang sempurna akan tercurah ke atas mereka di tingkatan tertinggi kerajaan selestial. Secara lebih rinci berkat-berkat istimewa bagi mereka yang akan dipermuliakan adaah sebagai berikut :

1) Mereka akan hidup kekal di hadirat Allah (Bapa Surgawi) dan Yesus Kristus (Ajaran dan Perjanjian 76).

2) Mereka akan menjadi Allah, yaitu memiliki kesempurnaan dan pengetahuan sebagaimana Bapa Surgawi miliki.

3) Mereka akan bersama para anggota keluarganya yang hidup saleh dan juga akan sanggup mempunyai anak-anak roh. Anak-anak roh ini akan mempunyai hubungan yang sama kepada mereka seperti manusia kepada Bapa Surgawi. Mereka akan menjadi keluarga yang kekal.

4) Mereka akan menerima kesukacitaan yang penuh.

119

Dalam hal ini, manusia menurut adalah anak-anak roh Allah. Sebelum kehidupan ini ada atau kehidupan pra fana, Allah telah memiliki keturunan di kehidupan pra fana. Seluruh manusia yang ada di bumi sekarang adalah anak-anak roh Allah, yang turun ke bumi menjalani kehidupan di dunia agar nantinya mereka juga bisa menjadi seperti Dia yang telah menjalani proses seperti manusia. Dalam konsep ketuhanannya, Allah memiliki tubuh seperti manusia, akan tetapi Dia sempurna serta memiliki pengetahuan segala sesuatu. Semua manusia dapat menjalani kehidupan seperti Dia, setelah manusia mengarungi samudra kehidupan dan mematuhi semua perintah Tuhan. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-ajaran Presiden Gereja, h. 47.

120

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Mutiara yang Sangat Berharga, h. 5.

5) Mereka akan mempunyai segala sesuatu yang dimiliki Bapa Surgawi dan Yesus Kristus yaitu semua kuasa, kemuliaan, kerajaan dan pengetahuan.121

Manusia yang ingin mendapatkan permuliaan tidaklah mudah, karena mereka harus memenuhi syarat-syarat yang diajarkan dalam gereja, yaitu: dibaptiskan dan diteguhkan sebagai anggota gereja, harus menerima Roh Kudus, harus menerima penganugerahan dalam bait Allah (bait suci), dan harus dinikahkan untuk waktu ini dan untuk selama-lamanya, yaitu di bait suci.

Sebagai tambahan atas syarat-syarat di atas, ada pula banyak hukum yang harus dipatuhi manusia untuk dapat lulus dalam persyaratan permuliaan yaitu:

1) Mengasihi Allah dan menyembah-Nya. 2) Beriman kepada Yesus Kristus

3) Menjalankan hukum kemurnian. 4) Bertobat atas perbuatan yang salah.

5) Membayar persepuluhan serta sumbangan dengan jujur.

6) Bersikap jujur dalam hubungan dengan orang lain serta terhadap Tuhan.

7) Selalu berbicara dengan sebenarnya. 8) Mematuhi kata-kata bijaksana.

9) Menyelidiki kerabat yang telah meninggal serta melaksanakan tata cara penyelamatan Injil bagi mereka.

10)Mengkuduskan hari Sabat

11)Mengunjungi pertemuan-pertemuan gereja secara teratur untuk memperbaharui perjanjian baptisan, khususnya saat mengikuti sakramen.

12)Mengasihi serta memperkuat para anggota keluarga dengan cara-cara Tuhan.

13)Setiap hari mengadakan doa pribadi dan doa keluarga 14)Menghormati orang tua

15)Mengajarkan Injil kepada orang lain dengan ucapan serta teladan. 16)Menyelidiki kitab-kitab suci.

17)Mendengarkan serta mematuhi kata-kata para nabi Allah. 18)Mengembangkan kasih yang murni dalam kehidupan.122

121

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Asas-asas Injil, h. 290

122

lxxxiii

Seseorang yang telah melakukan persyaratan tersebut serta terus bertahan sampai akhir hayatnya, maka pada waktunya ia akan bermandikan dalam kegenapan kebenaran, yang akan menjadi lebih terang dan makin terang sampai hari yang sempurna.

Proses menjadi sempurna tidak secepat kilat, karena hal itu butuh proses yang panjang sebagaimana Joseph Smith ibaratkan seperti menaiki sebuah tangga. Ketika seseorang menaiki tangga harus dimulai dari bawah, dan naik selangkah demi selangkah sampai mencapai puncaknya; demikian pula dengan asas-asas Injil. Seseorang harus mulai dari yang pertama, dan seterusnya sampai belajar semua asas permuliaan.123

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir mengajarkan bahwa Allah/Bapa Surgawi adalah seseorang yang pernah melakukan kehidupan seperti manusia, yang pada akhirnya ia menjadi sempurna dan memiliki pengetahuan Maha Sempurna. Hal ini sama saja dengan manusia saat ini, mereka akan memiliki sifat kesempurnaan seperti Bapa Surgawi. Ketika manusia telah mencapai titik puncaknya –yang tidak ada seorang pun tahu-, manusia akan menjadi Allah dan akan mempunyai anak-anak roh selama kesempurnaannya.

Anak-anak roh inilah yang kemudian akan turun ke bumi (dunia) yang lain untuk menjalani proses yang sama seperti Allahnya. Para allah memiliki rencananya masing-masing kepada anak-anak rohnya untuk hidup di dunia. Walaupun begitu, ketika manusia telah menjadi Allah untuk suatu dunia yang baru, bukan berarti bahwa anak-anak rohnya nanti

123

akan memuja banyak Allah. Mereka tetap akan menyembah dan memuja Allahnya sendiri (Bapa Surgawi). Akan tetapi, Allah (Bapa Surgawi) yang sebelumnya tetap ada. Kemuliaan yang didapatkan oleh Allah (manusia yang menjadi Allah) akan ditambahkan kepada Allah (Bapa Surgawi) manusia yang dahulu. Hal ini juga berlaku kepada Allah (Bapa Surgawi) sebelumnya. Kalau dipikirkan terus menerus sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya, dan bagi Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir hal ini tidak bisa dipikirkan lebih jauh lagi. Ibarat sebuah cincin yang tidak ada ujung pangkalnya, tidak ada awal dan tidak ada akhir, semua hal terus berjalan tanpa ada yang mengetahuinya.

lxxxv

Gambaran kejadian-kejadian eskatologi Kehidupan

Pra fana

Kehidupan di bumi

Masa kelegaan

(para nabi sebelum Yesus) Yesus dan para rasul Kemurtadan besar Pemulihan Injil melalui Joseph Smith (1830) Masa kesukaran Kedatangan Yesus Kedua Masa Milenium Kebangkitan kedua Pengadilan Tuhan Kerajaan Selestial dan permuliaan Kerajaan Terestrial Kerajaan Telestial Pertempuran Mikhael dan Iblis

Kegelapan yang paling gelap bagi Iblis dan para pengikutnya

Kehidupan Setelah Kematian Firdaus /

penjara roh

Orang-orang yang tidak percaya bangkit di kebangkitan kedua

Orang-orang yang percaya bangkit bersama Yesus

Dokumen terkait