• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN Program Pengembangan Kecamatan dikatakan berhasil bila individu (anggota

kelompok), kelompok dan organisasi dapat mencapai prestasi yang tinggi sesuai dengan tujuan program. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Prestasi Individu

Prestasi individu tinggi bila, anggota kelompok dapat tambahan penghasilan dari usahanya mengolah lahan, berdagang, beternak dan sebagainya serta dapat membayar angsuran tepat waktu.

Prestasi Individu (anggota) Kelompok Rukun Tetangga ”78”

Anggota Kelompok Rukun Tetangga ”78” mempunyai jenis usaha yang bervariasi, sehingga pemanfaatan dana PPK dikelola sendiri-sendiri, akibatnya penggunaan dana PPK tidak sesuai dengan tujuannya, kadang ada yang menggunakan untuk membiayai pendidikan anak, membetulkan rumah dan sebagainya. Karena tidak digunakan untuk menambah modal usaha, maka pada saat mengangsur kadang menemui kesulitan.

Meskipun demikian anggota kelompok Rukun Tetangga ”78” selalu berusaha untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan cara meminjam kas kelompok atau meminjam pada simpan pinjam PKK dusun, ini terjadi pada sebagian kecil anggota, kejadian seperti ini dinamakan gali lubang tutup lubang dan yang semestinya harus dihindari. Hal ini diperjelas dengan keterangan dari Bp. Grn (ketua kelompok) sebagai berikut :

”Penggunaan dana PPK, antara lain saya gunakan untuk memperbaiki rumah, atau untuk keperluan lain yang penting saya bisa mengembalikan”

Lain lagi dengan keterangan Bp. Mryd (anggota) sebagai berikut :

”Dengan adanya dana PPK saya merasa mendapatkan manfaat yang besar, untuk memanbah modal berdagang gabah/padi, dengan prosedur yang mudah dan sampai saat ini usaha saya dapat berkembang”

Selain itu mereka merasa bahwa dengan memanfaatkan dana PPK dapat meringankan masyarakat lingkup pedukuhan, karena dari jasa pinjaman ada pengembalian untuk pembangunan fisik seperti perbaikan jalan, jembatan, juga pembelian kursi, meja, piring, gelas untuk keperluan pesta yang bisa dipakai oleh masyarakat dengan tidak dipungut biaya. Dengan demikian mereka berharap agar perguliran dana PPK ini dapat berkelanjutan dan kelompok dapat mengembangkan sasaran.

Prestasi Individu (anggota) Kelompok Usaha Bersama ”Semangka”

Anggota kelompok Usaha Bersama ”Semangka” yang mempunyai pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri memanfaatkan dana PPK untuk mengolah lahan dengan tanaman cabe, dari usahanya tersebut anggota mendapat tambahan penghasilan. Seperti apa yang dijelaskan oleh bapak Bb.(anggota) sebagai berikut :

”Kebetulan kami memiliki lahan milik keluarga yang dalam pengelolaannya membutuhkan modal yang cukup besar, dengan adanya pinjaman dana PPK dapat membantu usaha kami, sehingga kami mendapat tambahan penghasilan, yang dapat untuk membiayai pendidikkan anak”.

Di samping itu anggota merasa dengan mereka memanfaatkan dana PPK mereka dapat membantu pembangunan sarana prasarana di wilayahnya, sehingga mereka berusaha untuk dapat mengangsur dengan tertib supaya dapat meminjam lagi. Meskipun demikian masih saja ada yang tidak dapat membayar angsuran tepat waktu.

Prestasi Kelompok

Prestasi kelompok tinggi bila, kelompok dapat mengatasi masalah yang terjadi, sepert bila ada salah satu anggota yang belum dapat membayar angsuran, disamping itu kelompok dapat mengembangkan performa kelompoknya.

Prestasi Kelompok Rukun Tetangga ”78”

Prestasi kelompok Rukun Tetangga ”78” dalam mengatasi masalah anggota yang belum dapat membayar angsuran tepat waktu, dengan menghimpun dana kelompok (kas kelompok), yakni dengan menggunakan sistem tabungan setiap anggota yang meminjam dana PPK sebesar 1 juta harus mengembalikan Rp.100.000,- setiap bulan selama 12 bulan berarti ada sisa Rp. 200.000,- yang akan diberikan ke Tim Pelaksana

Desa sebagai jasa pinjaman sebesar Rp. 160.0000,- dan yang Rp.40.000,- sebagai dana kelompok untuk cadangan yang akan dikeluarkan apabila diperlukan dan akan dibagikan sebagai tabungan anggota pada akhir pelunasan. Sehingga melalui kelompok ini angsuran anggota dapat berjalan dengan lancar dan setiap akhitr pelunasan anggota akan menerima Pengembalian Tepat waktu (IPTW) sebesar bunga satu kali angsuran dalam satu tahun.

Dilihat dari perkembangan performa kelompok dapat dikategorikan statis karena dari awal berdirinya kelompok, sampai sekarang tidak banyak perubahan dalam hal besarnya jumlah pinjaman, besarnya jumlah anggota, dan dalam hal pencapaian tujuan kelompok. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari Bp Grn (ketua kelompok) sebagai berikut:

”Pada umumnya warga masyarakat yang bergabung dalam kelompok PPK mereka yang mempunyai kebutuhan pinjaman uang relatif besar, sedang mereka yang hanya membutuhkan pinjaman dalam jumlah kecil mereka akan pinjam pada kelompok simpan pinjam yang dikelola oleh PKK atau kelompok yang lain dengan alasan bisa dilakukan se waktu-waktu”

.

Sehingga anggotanya relatif tetap apabila ada yang baru hanya satu atau dua orang saja, demikian juga apabila ada yang keluar juga berkisar satu atau dua orang saja. Di samping itu kelompok Rukun Tetangga ”78” dalam setiap pengajuan pinjaman selalu memdapatkan jatah yang tidak sesuai dengan besarnya dana yang diajukan. Seperti apa yang dikeluhkan oleh salah satu anggotanya yakni Bp.Mryd sebagai berikut :

”Sebetulnya kebutuhan akan modal usaha saya untuk berdagang gabah/padi belum dapat tercukupi lewat dana PPK, sehingga saya masih harus mencari pinjaman ke BRI atau Bank Pasar yang harus menggunakan agunan berupa sertifikat dan tidak semudah pinjam di PPK, tapi mau bagaimana lagi”

Hal ini ada beberapa kemungkinan antara lain : ketersediaan dana terbatas atau kelompok yang belum mendapat kepercayaan dari Tim Pelaksana Desa.

Prestasi Kelompok Usaha Bersama ”Semangka”

Prestasi kelompok Usaha Bersama ”Semangka” dalam mengatasi masalah anggota yang belum dapat mengangsur tepat waktu dengan dipinjami uang salah satu pengurus, dengan syarat IPTW menjadi hak yang meminjami, hal ini terjadi karena

kelompok tidak mempunyai modal bersama (kas kelompok), disamping itu sejak awal berdiri sampai sekarang tidak ada perubahan dari jumlah anggota dan besarnya pinjaman. Meskipun demikian kelompok Usaha Bersama ”Semangka” dapat dikategorikan sebagai kelompok yang dapat mempertahankan keberlangsungannya dan mendapat penilaian berhasil dari Tim Pelaksana Kegiatan Desa, sehingga setiap kali mengajukan pinjaman selalu dikabulkan.

Prestasi Organisasi

Prestasi organisasi tinggi bila, Tim Pelaksana Kegiatan Desa dalam melaksanakan sosialisasi program dapat dipahami oleh masyarakat, dalam memberikan pelayanan kredit dapat berlaku adil, serta di dalam melakukan pembinaan terhadap kelompok tepat sasaran, dan selalu membuat laporan kegiatannya secara rutin maka tujuan organisasi Tim Pelaksana Kegiatan Desa akan tercapai, dan ini merupakan prestasi organisasi. Semua ini sangat dipengaruhi oleh kinerja dan efektivitas kelompok. Tim Pelaksana Kegiatan Desa Banjararum sejak tahun 1999 telah melakukan sosialisasi program melalui kader desa secara intesif selama satu tahun kemudian dilanjutkan melalui tokoh masyarakat dan sebulan sekali anggota Tim mendatangi forum-forum kelompok, guna mencarikan jalan keluar apabila ada kelompok yang mengalami masalah, dan setiap tahun selalu membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, tetapi selama ini masih banyak kelompok yang ada di wilayahnya yang tidak berhasil, disamping itu belum dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin. Sehingga dapat dikatakan di tingkat organisasi pun belum efektif.

RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIVITAS

Dokumen terkait