• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

Gejolak ekonomi yang terjadi di pasar internasional secara umum telah memberi imbas pada situasi perdagangan di Kabupaten Karawang. Gejolak ini tentu saja mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang dimana Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karawang tahun 2012 triwulan III dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mencapai positif 6,26 persen, lebih rendah dari tahun 2011 yang berada pada kisaran 7,39% dengan migas.

Trend positif pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang membawa indikator makro ekonomi Kabupaten Karawang lainnya dapat dikatakan masih berada pada jalur yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari Indikator Makro ekonomi daerah yang ada seperti pada indikator penduduk miskin tercatat tahun 2012 sebesar 12,21%, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,17% dibanding tahun 2011. Jumlah penganggur pada Desember 2012 mencapai 7,4% mengalami penurunan di banding tahun 2011 yang masih di angka 10,06%. Indikator makro ekonomi daerah lainnya yaitu inflasi tercatat Perkembangan harga barang dan jasa selama tahun 2012 di Kabupaten Karawang mengalami inflasi sebesar 3,33%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2011 sebesar 2,21%. Sedangkan untuk angka inflasi tahun berjalan Maret 2013 dibanding angka tahun yang 2012 (year-on -year) BPS mencatat angka inflasi 0,63%. Angka ini lebih rendah dibanding bulan Pebruari 2013 yang berada di angka 0,75%. Inflasi tahun kalender berada sekitar 2,43 % dan inflasi secara year on year (yoy) di angka 5,90%. Sementara secara yoy inflasi inti berada pada 4,21% dan 0,13% di Bulan Maret 2013. Dibandingkan dengan tahun 2008 s.d 2012 inflasi ini jauh lebih tinggi. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga bahan makanan.

Memperhatikan data di atas, maka pada tahun 2014 dengan target pertumbuhan ekonomi antara 6 - 6,5 % maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah agar target tersebut dapat dicapai. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan

184 ekonomi tersebut diperlukan peningkatan pertumbuhan yang sangat tinggi pada sektor-sektor ekonomi yang prospektif seperti sektor pertanian yang selama ini tingkat pertumbuhannya maupun kontribusinya dalam PDRB Kabupaten Karawang masih relatif sangat kecil. Dengan demikian diharapkan struktur ekonomi ke depan akan terjadi keseimbangan antara sektor ekonomi yang padat modal dan sektor ekonomi yang padat tenaga kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Karawang yang terkait langsung dengan pengembangan sektor ekonomi adalah :

1. Melaksanakan revitalisasi pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat petani, nelayan dan peternak,

2. Menciptakan iklim investasi yang kondusif, melakukan regulasi yang menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat,

3. Perbaikan insentif untuk kewirausahaan dan akses bagi usaha-usaha menengah, kecil dan mikro serta sektor riil lainnya.

Selanjutnya dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi pemerintah daerah tersebut perlu didukung oleh kinerja sumberdaya aparatur yang kompeten dalam pelaksanaan dilapangan. Untuk itu maka dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi daerah tersebut peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur pemerintah adalah kunci dasar suksesnya kebijakan ekonomi daerah. Dengan strategi pembangunan ini diharapkan secara proposional peran perdagangan, industri dan jasa sebagai penopang utama perekonomian dikurangi secara bertahap.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013

Sejalan dengan perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi nasional dan regional hingga akhir tahun 2012 ini menunjukkan arah yang belum pasti. Kombinasi eksternal inilah yang turut mendorong kinerja ekonomi nasional, termasuk Kabupaten Karawang sebagai daerah yang mengandalkan, ekspor primer, mengalami perlambatan pertumbuhan. Namun di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika, perekonomian Indonesia termasuk Kabupaten Karawang dan tetap tumbuh dan relatif stabil.

185 Banyak negara lain, termasuk China dan India, yang mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Dari sisi ekonomi makro, stabilitas berbagai indikator ekonomi relatif terjaga dengan kecenderungan semakin menguat. Kondisi Sosial Ekonomi dan Indikator Penting Kabupaten Karawang 2012 juga menunjukkan kinerja yang membaik. Pada tahun 2012 indikator makro ekonomi Kabupaten Karawang, sebagaimana ditunjukkan oleh besaran PDRB Kabupaten Karawang atas dasar harga berlaku mencatat Rp. 70.06 trilliun dengan migas.

Stabilitas perekonomian daerah sepanjang tahun 2012 tercermin pula dari tingkat inflasi yang mencapai 3,86%.

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan Tahun 2014

a. Tantangan.

Prospek Kabupaten Karawang sebagai daerah yang memberikan sumbangan perdagangan ekspor sebesar USS 5.723.847.940,85 terhadap ekspor nasional pada periode Januari hingga Desember 2012, semakin menjanjikan dengan melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang kondusif. Namun ke depan masih terdapat tantangan besar untuk meningkatkan daya saing (competitiveness), khususnya yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga kerja, penguasaan teknologi dan inovasi, serta kelembagaan.

Upaya untuk merubah struktur ekonomi dari SDA yang tidak terbarukan menjadi SDA yang terbarukan dihadapkan pada tantangan bagaimana meningkatkan daya saing komoditas pertanian dengan karakteristik yang sesuai keinginan konsumen dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor. Pengembangan daya saing dan ekspansi pasar komoditas ekspor tradisional harus lebih ditingkatkan, terutama pengembangan produk olahan pertanian. Di samping pengembangan komoditas dan produk

186 pertanian baru yang memiliki permintaan pasar yang tinggi harus segera dirintis dan diwujudkan.

Dalam menghadapi perkembangan krisis global ini, daya saing ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 2014 perlu lebih ditingkatkan guna menghadapi perlambatan perekonomian dunia. Besarnya potensi perekonomian domestik perlu lebih ditumbuhkembangkan. Investor perlu terus didorong, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Hambatan perekonomian, terutama birokrasi dan korupsi, perlu ditangani secara serius agar tercipta iklim investasi dan usaha yang sehat. Pembangunan infrastruktur perlu dipercepat untuk memperkuat national connectivity, ketahanan energi dan ketahanan pangan, melalui pembiayaan dari pemerintah, dunia usaha maupun kerjasama pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong produktivitas ekonomi.

Inti dari tantangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang tidak lagi dapat bergantung kepada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low cost-driven growth) namun harus mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang tidak stagnan.

Disamping itu tantangan yang dihadapi adalah diketahui bahwa akibat adanya eksploitasi dan eksplorasi serta pengelolaan limbah cair industri yang sangat massive pada sumberdaya alam (sungai, batuan dan migas) tanpa menjalankan amdal secara konsisten yang selama ini terjadi, telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai wilayah yang tingkat kerusakan lingkungannya bisa dikatakan sangat parah dan dikhawatirkan akan mempunyai dampak bukan hanya dari sisi ekonomi saja tapi juga lingkungan hidup dan social pada masa yang akan datang.

187 b. Prospek.

Bercermin dari kinerja perekonomian daerah tahun 2012 dengan ketahanan dan kesinambungan pertumbuhan di tengah perekonomian global yang masih belum menentu, maka perekonomian nasional tahun 2014 memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi, seperti tingkat pertumbuhan sebesar 6% dan tingkat inflasi sebesar 3,33 %. Selain dari tantangan tersebut diatas, Kabupaten Karawang memiliki prospek pengembangan ekonomi yang sangat baik terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan industri pengolahan sebagai sektor unggulan yang mengandalkan kemampuan sumber daya manusia dan banyak menyerap tenaga kerja.

Seperti permintaan pasar lokal dan Internasional terhadap produk-produk unggulan dari Kabupaten Karawang cukup besar, yang memberikan prospektif bagi pengembangan sektor industri dan perdagangan dimana trendnya menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Disamping itu pelaku disektor perdagangan, jasa dan industri sangat variatif dan kompetitif, dalam hubungannya dengan prospek persaingan terbuka dalam pasar global seperti sekarang ini.

Hal tersebut diatas juga ditunjang dengan trend penggunaan Teknologi Informasi (TI) sebagai perwujudan prinsip Good Governance nantinya akan menimbulkan kenyamanan bagi masyarakat sipil maupun masayarakat bisnis untuk kemudahan akses.

Dokumen terkait