• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase rata-rata jumlah rumah tangga sebelum mendapat bantuan dana zakat dan bimbingan(%)

Persentase rata-rata jumlah rumah tangga sesudah menerima bantuan dana zakat dan bimbingan (%)

kategori sejahtera. Dalam penelitian ini sebanyak sebelas rumah tangga yang berasal dari kategori miskin absolut, setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, berhasil lepas dari kategori miskin absolut dan masuk kedalam kategori sejahtera. Bantuan dana zakat dan bimbingan spiritual yang diberikan oleh Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa sesuai dengan kebutuhan material dan spiritual yang dibutuhkan oleh rumah tangga mustahik. Oleh karena itu bantuan dana zakat dan juga bimbingan yang diberikan oleh Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa memberikan dampak yang sangat signifikan dalam mengatasi kemiskinan absolut rumah tangga mustahik.

Indeks Kesejahteraan Rumah Tangga Mustahik

Indeks kesejahteraan memberikan gambaran terkait rumah tangga mustahik yang mampu memenuhi kebutuhan material dan juga kebutuhan spiritual secara bersamaan sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Kesejahteraan dalam penelitian ini dibatasi pada kondisi rumah tangga mustahik yang mampu memenuhi kebutuhan material dan spiritual nya secara bersamaan. Beik dan Arsyianti (2015) mengemukakan bahwa terdapat empat indikator kesejahteraan dalam Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an surat Al-Quraisy ayat 1-4. Ayat tersebut menjelaskan tentang kebiasaan kaum Quraisy dalam berdagang pada musim panas dan musim dingin, perjalanan mereka dilindungi oleh para pemimpin guna menjamin hak-hak mereka terpenuhi dengan tidak lupa untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Keempat indikator tersebut terrangkum dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 7 Indikator kesejahteraan dalam Islam

Sumber : Beik dan Arsyianti 2015 (diolah)

Indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik pada saat kondisi sebelum adanya bantuan dana zakat dan bimbingan memiliki nilai sebesar 0.024 atau setara dengan 2.4 persen. Artinya hanya sebanyak 2.4 persen rumah tangga mustahik mampu mencukupi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual nya secara bersamaan atau berada pada kondisi sejahtera sebelum adanya bantuan dana zakat dan bimbingan. Nilai indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik ketika setelah ada bantuan dana zakat dan bimbingan meningkat sebesar 0.637 menjadi 0.661.

Sistem Nilai Islami Kekuatan Ekonomi (Industri dan Perdagangan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Keamanan dan Ketertiban Sosial

Hal ini menggambarkan bahwa setelah adanya bantuan dana zakat dan bimbingan, rumah tangga mustahik yang mampu mencukupi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual nya secara bersamaan meningkat sebesar 63.7 persen menjadi 66.1 persen. Peningkatan kesejahteraan rumah tangga mustahik ini sejalan dengan teori yang ada dimana bahwa rumah tangga mustahik yang menyertakan nilai-nilai Islam dalam aktivitasnya maka akan bermuara pada pemenuhan kebutuhan pokok yang mengandung maslahah.

Analisis Kuadran CIBEST dan Indeks Kemiskinan Islami Berdasarkan Jenis Kelamin Kepala Keluarga

Kepala keluarga dalam rumah tangga mustahik utama nya sebagai orang yang paling berpengaruh dalam rumah tangga tersebut. Kepala keluarga tidak hanya bertanggung jawab untuk mencari nafkah tetapi juga turut berperan dalam mengarahkan anggota rumah tangga dalam hal aktivitas sehari-hari termasuk terkait ibadah, minimal kepala keluarga mampu mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh anggota rumah tangga yang lain. Kepala keluarga dalam sebuah rumah tangga identik dengan laki-laki, namun pada penelitian terdapat pula rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan. Perempuan yang menjadi kepala keluarga juga memainkan peranan sebagai ibu rumah tangga, sehingga perempuan memainkan peran ganda apabila dia menjadi kepala keluarga. Pada penelitian ini terdapat 102 rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki dan 19 rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan.

Berikut analisis kuadran CIBEST berdasarkan kepala keluarga dengan jenis kelamin kepala perempuan :

Gambar 8 Kuadran CIBEST untuk kepala keluarga jenis kelamin Perempuan Sumber : Data primer 2015 (diolah)

Kuadran II (miskin material)

Sebelum Sesudah

Kuadran I (sejahtera)

Sebelum Sesudah

Kuadran IV (miskin absolut)

Sebelum Sesudah

Kuadran III (miskin spiritual)

Sebelum Sesudah

Garis kemiskinan spiritual

(+)

(-)

Garis kemiskinan material

(-) (+)

0 12 6

5 0 0 1

Berdasarkan kuadran CIBEST, terlihat tidak ada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan menempati kuadran I dan kuadran III pada kondisi saat belum menerima bantuan dana zakat dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Hal ini menandakan sama sekali tidak ada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan mengalami kondisi kemiskinan spiritual dan sejahtera. Pada kuadran II terjadi penurunan jumlah rumah tangga mustahik yang mengalami kondisi kemiskinan material, begitu pula pada kuadran IV terjadi penurunan jumlah rumah tangga mustahik yang mengalami kondisi miskin absolut dan dikepalai oleh perempuan. Sedangkan pada kuadran tiga terjadi peningkatan jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan mengalami kondisi miskin spiritual. Selanjutnya, berdasarkan kuadran CIBEST akan digambarkan kondisi rumah tangga mustahik yang dikepali oleh laki-laki, sebagai berikut :

Gambar 9 Kuadran CIBEST untuk kepala keluarga jenis kelamin

Laki-Laki

Sumber : Data primer (2015)

Rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki lebih banyak dibanding dengan rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan. Berdasarkan analisis kuadran CIBEST jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki setelah menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan mengalami penurunan pada kuadran II, III, dan, IV, yaitu pada kondisi miskin material, miskin spiritual, dan miskin absolut. Pada kuadran I jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki meningkat, atau dapat dikatakan jumlah rumah tangga yang sejahtera dan dikepalai oleh kepala keluarga

Kuadran II (miskin material)

Sebelum Sesudah

Kuadran I (sejahtera)

Sebelum Sesudah

Kuadran IV (miskin absolut)

Sebelum Sesudah

Kuadran III (miskin spiritual)

Sebelum Sesudah

Garis kemiskinan spiritual

(+)

(-)

Garis kemiskinan material

(-) (+)

83 31 3 68

laki-laki meningkat. Selanjutnya, setelah diketahui jumlah rumah tangga pada masing-masing kategori dalam kuadran CIBEST, maka dapat dihitung dan dianalisis indeks kemiskinan islami untuk rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki dan juga perempuan. Indeks tersebut dapat dilihat dalam Tabel 11 sebagai berikut :

Tabel 11 Indeks kemiskinan kepala keluarga jenis kelamin Laki-Laki dan Perempuan

Sumber :Dara primer 2015 (diolah)

Berdasarkan nilai indeks kemiskinan pada Tabel 11, pada rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan terlihat nilai indeks kemiskinan material pada saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan bernilai sebesar 0.736, lalu setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan nilai indeks tersebut turun menjadi 0.315. Setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan secara keseluruhan nilai indeks kemiskinan material rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan menurun 0.421 atau sebesar 42.1 persen. Hal ini menandakan bahwa pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan jumlah rumah tangga yang mengalami kemiskinan material mampu dikurangi sebesar 42.1 persen setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan atau dengan kata lain 42.1 persen rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan mampu memiliki pendapatan diatas garis kemiskinan material. Sedangkan pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki, saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan bernilai sebesar 0.813. Setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan nilai indeks kemiskinan material tersebut menurun menjadi 0.303. Secara keseluruhan nilai indeks kemiskinan material yang dikepalai oleh laki-laki berhasil diturunkan sebesar 0.51 atau 51 persen. Dapat dikatakan sebanyak 51 persen rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki mampu memiliki pendapatan diatas garis kemiskinan material setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Oleh karena itu terlihat rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki cenderung lebih mampu mengurangi kondisi kemiskinan material. Selisih perubahan antara

Indeks kemiskinan

Kepala Keluarga dengan jenis kelamin perempuan

Kepala keluarga dengan jenis kelamin laki-laki

Sebelum Sesudah Selisih

perubahan(%) Sebelum Sesudah

Selisih perubahan(%) Indeks kemiskinan material 0.736 0.315 42.1 0.813 0.303 51 Indeks kemiskinan spiritual 0 0.052 (5.2) 0.058 0.029 2.9 Indeks kemiskinan absolut 0.263 0 26.3 0.09 0 9 Indeks kesejahteraan 0 0.631 63.1 0.029 0.666 63.76

kepala rumah tangga laki-laki dan perempuan dalam mengurangi kemiskinan material yaitu sebesar 8.9 persen, atau dapat dikatakan rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki mampu mengatasi kemiskinan material 8.9 persen lebih tinggi dari rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan. Selanjutnya, indeks kemiskinan spiritual pada rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan saat kondisi sebelum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan bernilai 0, artinya tidak ada rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan mengalami kemiskinan spiritual. Kondisi setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan membuat indeks kemiskinan spiritual rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan meningkat menjadi 0.052, sehingga perubahan nilai indeks kemiskinan spiritual rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan bernilai -5.2 persen. Peningkatan nilai indeks kemiskinan spiritual ini merupakan kompensasi atas menurunnya nilai indeks kemiskinan absolut, artinya ada rumah tangga mustahik yang sebelumnya mengalami kondisi kemiskinan absolut, lalu setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa, ada salah satu rumah tangga yang mampu memenuhi kebutuhan materialnya tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya sehingga rumah tangga tersebut masuk dalam kategori miskin spiritual. Hal inilah yang membuat nilai indeks kemiskinan spiritual pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan meningkat.

Rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki, pada saat sebelum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa memiliki nilai indeks kemiskinan spiritual sebesar 0.058 dan setelah mendapatkan bantuan dana zakat produktif serta bimbingan nilai indeks kemiskinan spiritual tersebut menurun menjadi 0.029 atau secara persentase terjadi perubahan sebesar 2.9 persen. Dapat dikatakan bahwa rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki mampu menurunkan jumlah rumah tangga miskin sebesar 2.9 persen setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Jika dibandingkan, rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan dan laki-laki maka terlihat bahwa rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki cenderung lebih mampu mengurangi kondisi miskin spiritual. Selisih perubahan indeks kemiskinan spiritual antara rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan dan laki-laki yaitu sebesar 8.1, sehingga dapat dikatakan rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki- laki dapat mengurangi kemiskinan spiritual 8.1 persen lebih tinggi dari rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan.

Indeks kemiskinan absolut pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan bernilai sebesar 0.263. Setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan nilai indeks kemiskinan absolut menurun menjadi 0. Artinya setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, tidak ada rumah tangga mustahik yang dikepalai perempuan mengalami kemiskinan absolut. Secara persentase nilai indeks kemiskinan absolut rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan menurun sebesar 26.3 persen setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Selanjutnya, untuk rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki nilai indeks kemiskinan aboslut saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan

bimbingan bernilai sebesar 0.09 dan kondisi saat sudah menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, nilai indeks kemiskinan absolut rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki menjadi 0, artinya setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki jumlah rumah tangga mustahik yang mengalami kondisi miskin absolut menurun sebesar 9 persen. Jika dibandingkan dengan rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan, penurunan indeks kemiskinan absolut jauh lebih tinggi ditunjukkan oleh rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan. Selisih perubahan indeks kemiskinan absolut antara rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan dan laki-laki yaitu sebesar 17.3 persen. Artinya rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan mampu mengurangi kemiskinan absolut 17.3 persen lebih tinggi dari rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki.

Indeks kesejahteraan pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan bernilai sebesar 0. Artinya tidak ada rumah tangga mustahik yang sejahtera saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Setelah adanya bantuan dana zakat dan bimbingan nilai indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik yang dikepalai perempuan meningkat menjadi 0.631. Secara persentase setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan mengalami peningkatan 63.1 persen dalam indeks kesejahteraan. Selanjutnya, rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki pada kondisi belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, nilai indeks kesejahteraan bernilai sebesar 0.029. Setelah ada bantuan dana zakat produktif dan bimbingan nilai indeks kesejahteraan meningkat menjadi 0.666. Secara persentase setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan jumlah rumah tangga mustahik yang sejahtera meningkat sebesar 63.76 persen. Jika dibandingkan, rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki cenderung lebih mampu meningkatkan nilai indeks kesejahteraan. Selisih perubahan antara rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan dan laki laki yaitu sebesar 0.66. Artinya rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki- laki dapat meningkatkan kesejahteraan 0.66 persen lebih tinggi dari rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan.

Secara umum rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki lebih mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan. Hanya pada indeks kemiskinan absolut, rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh perempuan mampu lebih tinggi mengurangi indeks kemiskinan absolute tersebut, sedangkan indeks kemiskinan material dan spiritual mampu lebih tinggi dikurangi pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki. Tingkat kesejahteraan juga lebih tinggi ditingkatkan oleh rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh laki-laki. Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih fokus mengurusi dan mengontrol terkait nafkah dan pengembangan usaha, tidak terbebani dengan urusan rumah tangga lainnya karena dapat ditangani oleh istri. Sedangkan, rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan fokus nya terbagi antara mencari nafkah dan mengurus kegitan rumah tangga sehingga tidak dapat memaksimalkan penuh dalam hal pengumpulan nafkah dan pengembangan usaha. Umumnya rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan adalah para janda atau single parent.

Analisis Kuadran CIBEST Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga

Pekerjaan kepala rumah tangga mustahik dalam penelitian ini terbagi atas enam kategori yaitu Buruh, Petani, Pedagang, Tenaga kerja kontrak, Supir, dan lainnya. Pekerjaan mayoritas yang dilakukan oleh kepala keluarga rumah tangga mustahik adalah Pedagang yaitu sebanyak 48 orang. Hal ini memang sesuai dengan peruntukan pendayagunaan dana zakat produktif yaitu bagi rumah tangga mustahik yang sudah atau pernah melakukan usaha. Namun, kegiatan usaha tidak selalu dilakukan oleh kepala keluarga melainkan bisa dijalankan oleh istri, anak, ataupun anggota lainnya dalam rumah tangga tersebut. Selanjutnya, kepala keluarga yang berkerja sebagai Buruh yaitu sebanyak 21 orang, Tenaga kerja kontrak 11 orang, supir 8 orang dan lainnya 4 orang. Berdasarkan pekerjaan kepala keluarga tersebut dapat dianalisis kategori miskin berdasarkan kuadran CIBEST dan indeks kemiskinan Islami.

Berikut pengklasifikasian kategori miskin berdasarkan kuadran CIBEST dari keseluruhan jenis pekerjaan kepala keluarga :

Garis Kemiskinan spiritual

( + )

(-)

Garis Kemiskinan Material

(-) (( (+ )

Kuadran II (miskin material)

Sebelum Sesudah

Kuadran I (sejahtera)

Sebelum Sesudah

Kuadran IV (miskin absolut) Sebelum Sesudah

Kuadran III (miskin spiritual) Sebelum Sesudah 37 (Pedagang) 21 (Petani) 19 (Buruh) 09 (Tenaga kerja kontrak) 07 (Supir) 04 (Lainnya) 15 (Pedagang) 11 (Petani) 06 (Buruh) 02 (Tenaga kerja kontrak 01 (Supir) 02 (Lainnya) 01 (Pedagang) 02 (Petani) 00 (Buruh) 00 (Tenaga kerja kontrak) 00 (Supir) 00 (Lainnya) 30 (Pedagang) 17 (Petani) 15 (Buruh) 09 (Tenaga kerja kontrak) 07 (Supir) 02 (Lainnya) 08 (Pedagang) 04 (Petani) 01 (Buruh) 01 (Tenaga kerja kontrak) 00 (Supir) 00 (Lainnya) 00 (Pedagang) 00 (Petani) 00 (Buruh) 00 (Tenaga kerja kontrak) 00 (Supir) 00 (Lainnya) 02 (Pedagang) 02 (Petani) 01 (Buruh) 01 (Tenaga kerja kontrak 00 (Supir) 00 (Lainnya) 03 (Pedagang) 01 (Petani) 00 (Buruh) 00 (Tenaga kerja kontrak) 00 (Supir) 00 (Lainnya)

Gambar 10 Kuadran Cibest Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga

Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10, terlihat bahwa saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, jumlah kepala keluarga mustahik yang bekerja sebagai Pedagang pada kategori sejahtera, miskin material, miskin spiritual, dan miskin absolut masing-masing adalah 1, 37, 2, dan 8 rumah tangga. Pada kondisi sebelum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan, kepala keluarga mustahik yang bekerja sebagai Pedagang mayoritas mengalami kondisi miskin material dan hanya terdapat satu rumah tangga yang mengalami kondisi sejahtera. Hal ini menandakan bahwa memang rumah tangga tersebut membutuhkan bantuan dana modal untuk mengembangkan usaha yang telah dilakoni. Selanjutnya, setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan jumlah rumah tangga mustahik untuk kategori miskin material dan miskin absolut menurun, masing-masing menjadi 15 dan 0 rumah tangga. Sedangkan, untuk kategori sejahtera dan miskin spiritual jumlah rumah tangga meningkat, masing-masing menjadi 30 dan 3 rumah tangga.

Pekerjaan terbanyak kedua yang dilakukan oleh kepala keluarga rumah tangga mustahik adalah pekerjaan sebagai Petani. Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10, rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh kepala keluarga yang bekerja sebagai Petani, mayoritas mengalami kondisi miskin material pada saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan yaitu sebanyak 21 rumah tangga. Selanjutnya pada kategori miskin absolut dan miskin spiritual masing-masing berjumlah 4 dan 2 rumah tangga, sedangkan untuk kategori sejahtera hanya terdapat dua rumah tangga. Jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh kepala keluarga yang bekerja sebagai Petani, setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan menurun untuk kategori miskin material, spiritual, dan absolut. Masing-masing menurun menjadi 11, 1, dan 0 rumah tangga. Sedangkan untuk kategori sejahtera meningkat menjadi 17 rumah tangga saat sudah mendapatkan bantuan dana zakat produktif dan juga bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa.

Pekerjaan selanjutnya yang akan dianalisis berdasarkan kuadran CIBEST adalah pekerjaan sebagai Buruh.Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10 terlihat mayoritas rumah tangga mustahik masih mengalami kondisi miskin material yaitu sebanyak 19 rumah tangga saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Jumlah rumah tangga untuk kategori miskin spiritual, absolut, dan juga sejahtera saat kondisi belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan yaitu masing masing sebesar 1, 1, dan 0 rumah tangga, artinya hanya ada satu rumah tangga yang mengalami kondisi miskin spiritual dan miskin absolut, dan tidak ada yang mengalami kondisi sejahtera saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Selanjutnya setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa, jumlah rumah tangga yang mengalami miskin material, absolut, dan spiritual masing-masing menurun menjadi 6, 0, dan 0 rumah tangga, dan untuk kategori sejahtera jumlah rumah tangga mustahik meningkat menjadi 15 rumah tangga

Kepala keluarga rumah tangga mustahik terdapat pula yang bekerja sebagai tenaga kerja kontrak, mayoritas tenaga kerja kontrak bekerja di berbagai tempat, umumnya perusahaan swasta. Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10, jumlah rumah tangga miskin untuk kategori miskin material, spiritual, dan absolut pada saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari

Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa yaitu masing-masing sebesar 9, 1,dan 1 rumah tangga, sedangkan untuk kategori sejahtera yaitu sebanyak 0 rumah tangga. Jumlah rumah tangga mustahik setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan masing-masing menurun menjadi 2, 0, dan 0 rumah tangga untuk kategori miskin material, spiritual, dan absolut. Sedangkan untuk kategori sejahtera, jumlah rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh kepala keluarga yang bekerja sebagai tenaga kerja kontrak meningkat menjadi sembilan rumah tangga setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa.

Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10 pada saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa, kepala keluarga rumah tangga mustahik yang bekerja sebagai Supir tidak ada yang mengalami kondisi miskin spiritual, miskin absolut dan sejahtera, sedangkan untuk kondisi miskin material masing-masing berjumlah 7 rumah tangga. Adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan mampu meningkatkan jumlah rumah tangga yang sejahtera dan menurunkan jumlah rumah tangga yang masuk dalam kategori miskin material dan. Jumlah rumah tangga sejahtera meningkat menjadi tujuh rumah tangga, dan jumlah rumah tangga untuk kategori miskin material menurun menjadi 1 rumah tangga

Kategori pekerjaan kepala keluarga rumah tangga mustahik yang terakhir yaitu kategori lainnya selain pedagang, petani, buruh, tenaga kerja kontrak, dan supir. Jenis pekerjaannya lainnya meliputi tukang ojek, dan pembantu rumah tangga. Berikut analisis kuadran CIBEST bagi kepala keluarga yang masuk dalam kategori pekerjaan lainnya. Berdasarkan kuadran CIBEST pada Gambar 10 terlihat bahwa tidak ada rumah tangga mustahik yang mengalami kondisi sejahtera pada saat belum menerima bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Rumah tangga yang mengalami kondisi miskin absolut dan miskin spiritual juga tidak ditemukan pada rumah tangga mustahik yang dikepalai oleh kepala keluarga yang bekerja dalam kategori lainnya, baik sebelum mendapat dana zakat produktif dan bimbingan ataupun setelah mendapat bantuan dana zakat produktif dan bimbingan. Setelah adanya bantuan dana zakat produktif dan bimbingan jumlah rumah tangga yang mengalami miskin material menurun menjadi dua rumah tangga dan jumlah rumah tangga yang sejahtera juga meningkat menjadi dua rumah tangga.

Dokumen terkait