• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KOTA BUKITTINGGI

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Akhir (Halaman 36-68)

PERMUKIMAN PERKOTAAN

BANGUNAN GEDUNG

2.4 KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KOTA BUKITTINGGI

Di Kota Bukittinggi telah ada beberapa kebijakan dan dokumen terkait upaya pembangunan permukiman dan penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan, diantaranya yaitu sebagai berikut.

NO. DOKUMEN KETERANGAN 1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bukittinggi Tahun 2006-2025

Tahun 2006 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bukittinggi Tahun 2016-2021

Tahun 2016 3 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah Daerah (RP2IJMD) Kota Bukittinggi Tahun 2016-2020

Tahun 2016 4 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bukittinggi Tahun

2010-2030

Tahun 2010 5 Masterplan Drainase Kota Bukittinggi Tahun 2010 Tahun 2010 6 Rencana Pembangunan Pengembangan Perumahan dan

Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Bukittinggi Tahun 2013

Tahun 2013 7 Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan Kota Bukittinggi

Tahun 2014

Tahun 2014 8 Pembangunan Dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) Bukittinggi

Tahun 2015

Tahun 2015 9 SK Kawasan Kumuh tentang Penetapan Lokasi Permukiman

Kumuh Kota Bukittinggi

SK No. 188.45-300-2014 10 Peta Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kota

Bukittinggi

Data Tahun 2016 (JPEG dan SHP)

Sumber: Hasil Kajian, 2015

Secara rinci rekapitulasi kebijakan, strategi, dan program terkait penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kota Bukittinggi, dapat dilihat pada tabel berikut.

No. DOKUMEN

KEBIJAKAN VISI DAN MISI TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI DAN ARAH

KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN

1 RPJPD Kota Bukittinggi 2006-2025

Visi:

“Terwujudnya masyarakat adil, sejahtera dan terdidik berlandaskan agama dan budaya dalam kota yang maju dan berwawasan lingkungan”.

Misi:

▪ Mewujudkan masyarakat yang terdidik, berbudaya dan beradat berdasarkan Iman dan Taqwa;

▪ Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang profesional dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance);

▪ Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan distribusi pendapatan;

▪ Menyediakan prasarana dan sarana perkotaan yang cukup dalam rangka mewujudkan Bukittinggi sebagai kota peristirahatan yang nyaman dan menyenangkan; serta menjadikan kota yang kondusif untuk mewujudkan kota perdagangan Sumatera;

▪ Mewujudkan lingkungan hidup yang baik, bersih dan menyenangkan.

Strategi 1:

Pengembangan Prasarana dan Sarana Perkotaan Arah Kebijakan:

• Peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan untuk mempercepat aksesibilitas dalam kota dan antar wilayah; • Pembangunan jalan baru di daerah potensial; • Peningkatan pelayanan angkutan jalan raya secara terpadu; • Penataan sistem jaringan angkutan jalan, manajemen lalu-lintas, pemasangan fasilitas dan rambu jalan; • Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap perumahan dan fasilitas lingkungan permukiman yang layak huni, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah;

• Penyediaan fasilitas dan jaringan air minum yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas; • Penyediaan prasarana

pembuangan air limbah yang layak; • Penyediaan serta perbaikan prasarana drainase perkotaan; • Pengelolaan sistem persampahan yang 1. Rencana Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat terhadap Perumahan dan Fasilitas Lingkungan yang Layak Huni. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

terpadu. Strategi 2: Pemeliharaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Kota Arah Kebijakan: • Pengelolaan lingkungan hidup secara seimbang dengan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada untuk menjamin keberlanjutan pembangunan Kota Bukittinggi; • Melarang kegiatan penggalian tanah di 27 bukit sesuai dengan kesepakatan;

• Pembangunan bandar bekali (banjir kanal) untuk mengendalikan arus air pada musim hujan;

• Pengendalian

pencemaran udara, air dan pembuangan limbah padat dan cair; • Pemberian izin

pembangunan proyek, pendirian bangunan dan kegiatan lainnya diberikan setelah melakukan studi AMDAL yang telah disetujui oleh pihak berwenang; • Pemeliharaan kebersihan kota; • Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penjagaan lingkungan hidup perlu dilakukan secara berkala; • Pemeliharaan

tanaman pelindung dan penghijauan kota yang diintegrasikan

kedalam rencana tata ruang kota;

• Penerapan dokumen rencana tata ruang yang telah ada secara konsekuen dan menindak tegas semua pelanggaran yang terjadi. 2 RPJMD Kota Bukittinggi 2016-2021 Visi:

“TERWUJUDNYA BUKITTINGI KOTA TUJUAN PARIWISATA, PENDIDIKAN, KESEHATAN, PERDAGANGAN DAN JASA, BERLANDASKAN NILAI AGAMA DAN BUDAYA”.

Misi:

• Mengembangkan dan memberdayakan partisipasi berbagai potensi pemangku kepentingan(Pemerintah,DuniausahadanMasyarakat). • MeningkatkankinerjaPemerintahansecaraprofessional,transparan,akuntabelda n mempunyaijiwakewirausahaan. • Meningkatkan pembangunan,penataandanpengelolaanSaranadanPrasarana secaraterpadudanberwawasanlingkungan. • Mengembangkansystemekonomiperkotaansecaralebihberdayaguna • Meningkatkankualitaspelayananpariwisata,pendidikan,kesehatan,perdagangan danjasasertakesejahteraansosialmasyarakat Tujuan 1: Meningkatakan pembangunan, penataan dan

pengelolaan sarana dan prasarana kota secara terpadu berwawasan lingkungan Sasaran 1: Terpenuhinya RTH kota (17% RTH public dan 10% RTH privat). Sasaran 2:

Faslitas public yang memenuhi standar lingkungan (90% fasilitas social yang representative dan memnuhi standar lingkungan, 85% fasum yang representative dan memenuhi standar lingkungan) Sasaran 3: Pemenuhan target universal acsess (sanitasi, air bersih dan permukiman kumuh). 100% air minum layak, 0% kawasan kumuh, dan 100% sanitasi layak.

Tujuan 1, Sasaran 1 Strategi:

• Membangun dan mengembangkan taman kota (taman tematik dan hutan kota) yang dapat dijadikan taman rekreasi • Optimalisasi Penataan Ruang Kota • Penegakan regulasi penyediaan RTH Privat. Arah Kebijakan: • Penyediaan dan pembelian lahan untuk penyediaan RTH public. • Pembebasan lahan privat yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sebagai ruang terbuka hijau

• Mendorong

penyediaan RTH yang mencukupi dan memadai (jalur hijau pada jaringan jalan, sempadan sungai, gedung perkantoran dan fasilitas publik lainnya).

• Mendorong

masyarakat untuk ikut berperan dalam peningkatan RTH Privat

Tujuan 1, Sasaran 1

• Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

• Program penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

• Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

• Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Tujuan 1, Sasaran 2 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Tujuan 1, Sasaran 3

• Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

• Program Pengembangan Perumahan

• Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh • Program Lingkungan Sehat

Perumahan

• Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan • Program Pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong • Program Peningkatan

pengendalian polusi • Program pengembangan,

pengelolaan dan konversi sungai dan sumber daya air lainnya • Program pengendalian banjir

• Penyempurnaan dan Penerapan regulasi untuk penyediaan RTH privat. Tujuan 1, Sasaran 2 Strategi:

Melengkapi sarana dan prasarana fasilitas publik yang lebih representatif memenuhi standar lingkungan. Arah Kebijakan: • Menyiapkan regulasi yang mendukung pemenuhan sarana parasarana fasilitas publik yang berwawasan lingkungan • Pengawasan dan pengendalian pembangunan fasiliitas publik • Penegakan hukum Tujuan 1, Sasaran 3 Strategi: • Pengembangan sistem air minum perpipaan • Penataan kawasan permukiman kumuh • Pengembangan rumah susun sewa • Ketersediaan sarana prasarana sanitasi dasar

• Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) • Penurunan beban pencemaran Batang Agam Arah Kebijakan: • Meningkatkan kualitas jaringan pipa air bersih • Mendorong

terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum.

• Meningkatkan sarana dan prasarana air minum yang aman dan sehat

• Menyediakan

Prasarana, Sarana dan Utilitas/sarana penunjang (PSU) kawasan

• Penataan rumah yang layak huni • Penyelenggaraan penataan lingkungan perumahan pemukiman berbasis masyarakat • Perumusan kebijakan dan strategi kota tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya • mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air limbah, persampahan dan drainase • Memperkuat kelembagaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)/ Pokja Sanitasi • Normalisasi Batang Agam • Mengembangkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat • Meningkatkan

limbah melalui pembangunan perpipaan dan IPAL terpusat

• Mendorong

pengolahan air limbah domestik permukiman melalui pembangunan IPAL Komunal dan IPLT standar lingkungan hidup

• Mengembangkan gerakan sungai bersih • Penegakan perda sampah 3 Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah Daerha (RPIJMD) Kota Bukittinggi Tahun 2016-2020 Misi:

“Terwujudnya masyarakat adil, sejahtera dan terdidik berlandaskan agama dan budaya dalam kota yang maju dan berwawasan lingkungan”

Visi:

• Memenuhi Kebutuhan Pengembangan Permukiman (Prasarana Dan Sarana Dasar).

• Terwujudnya Permukiman Yang Layak Dalam Lingkungan Sehat, Aman, Serasi Dan Teratur.

• Mengarahkan Pertumbuhan Wilayah.

• Menunjang Kegiatan Ekonomi Melalui Kegiatan Pengembangan Permukiman. • Meningkatkan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas permukiman dan infrastruktur perkotaan

Tujuan

• Mewujudkan kehidupan

beragama yang baik dan berkualitas • Mewujudkan pengembangan dan penerapan kebudayaan daerah • Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih • Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas • Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang maju dan mampu bersaing • Mewujudkan Bukittinggi sebagai Kota Wisata • Pengembangan prasarana dan sarana perkotaan • Peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni • Penataan kota dan

pengaturan tata ruang wilayah • Pemeliharaan dan peningkatan kualitaslingkungan Arahan kebijakan

• Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah pulau yang mendorong pertumbuhan potensi perkebunan, pariwisata, dan pertanian. • Diarahkan untuk meningkatkan spesialisasi fungsi sektor pariwisata dan pertanian.

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, dan telekomunikasi) yang memenuhi standar Nasional. • Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat investasi. • Memantapkan aksesibilitas Kota Bukittinggi menuju Kota Padang selaku kota berfungsi PKN di Rencana program investasi bidang infrastruktur kota bukittinggi : Bidang • Infrastruktur Air Minum DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan • Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses

kota Propinsi Sumatera Barat, menuju kota-kota PKW di sekitarnya (Pariaman,

Payakumbuh dan Padang Sidempuan) serta menuju Kota Pekanbaru sebagai Kota PKN di Sumatera melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat. • Mengembangkan

fasilitas akomodasi wisata alam berskala Internasional dengan memanfaatkan potensi keindahan alam pada kawasan andalan Agam – Bukittingi.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Bukittinggi. • Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumberdaya di kaw. Agam-Bukittinggi dsk. • Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota. pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui proses pemberdayaan masyarakat 4 RTRW Kota Bukittinggi 2010-2030

Mewujudkan Kota Bukittinggi sebagai tempat permukiman, pariwisata budaya dan pariwisata alam, pusat perdagangan dan jasa yang aman dan nyaman berbasis mitigasi bencana serta memperhatikan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam.

Tujuan 1:

Peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pembangunan Kota Bukittinggi melalui kemitraan pemangku kepentingan, dan penguatan peran masyarakat. Peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pembangunan Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

Kegiatan : Pengembangan Kapasitas dan Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang

1. Peningkatan SDM Penataan Ruang yang berkualitas

2. Pengembangan kapasitas kelembagaan

Sasaran: • mengembangkan lembaga kerjasama antardaerah yang berfungsi untuk melakukan koordinasi, fasilitasi kerjasama, dan kemitraan dalam pemenuhan kebutuhan utilitas umum, pemanfaatan ruang dan pengendalian pembangunan kawasan perkotaan; • meningkatkan integrasi dan sinkronisasi pembangunan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota; dan • mendorong penguatan peran masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan perkotaan melalui berbagai forum dan lembaga-lembaga pendukung pengembangan perkotaan.

Kegiatan : Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

1. Peningkatan keterpaduan penataan ruang

Kegiatan : Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan

1. Fasilitasi pemda dalam penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana

2. Fasilitasi pemda dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional

3. Fasilitasi pemda dalam penyusunan perda berkaitan dengan pemberian IMB

4. Peningkatan kinerja pemerintah daerah dalam perencanaan perkotaan dan melaksanakan tertib ruang

Tujuan 2: Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber daya air, serta sarana dan prasarana Kota Bukittinggi yang merata dan terpadu secara regional dan nasional.

A. Perwujudan Sistem Jaringan Jalan Program Penyelenggaraan Jalan Nasional

Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional

1. Preservasi Jalan dan Jembatan a. Pemeliharaan rutin

b. Rehablitasi/preventive berkala c. Rekonstruksi/peningkatan struktur 2. Peningkatan Kapasitas jalan a. Pelebaran Jalan

Sasaran: • meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi perkotaan yang terpadu antara jaringan jalan, jalur pedestrian, jalur sepeda, jalur evakuasi bencana, angkutan massal yang berbasis moda jalan, dan jaringan jalur kereta api; • meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi yang mencapai seluruh pusat kegiatan dan permukiman di Kota Bukittinggi; • meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat di Kota Bukittinggi; • meningkatkan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan berbasis pengelolaan wilayah sungai secara terpadu; dan • meningkatkan

kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air limbah,

pass

Program pembangunan jalan Provinsi/Kota

1. Perencanaan peningkatan jalan 2. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar

3. Peningkatan jalan

Program program rehabilitasi / pemeliharaan jalan Provinsi/Kota 1. Rehabilitas/pemeliharaan jalan B. Perwujudan Sistem Jaringan Jalur Kereta Api

Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian

Kegiatan : Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api

1. Rehabilitasi jalur KA;

2. Peningkatan jalur KA termasuk menghidupkan kembali lintas mati; 3.Rehabilitasi/peningkatan jembatan KA;

4. Pembangunan/rehabilitasi bangunan operasional;

5. Survey/ studi kebijakan/ pedoman/ masterplan/ DED/ STD/ AMDAL bidang prasarana KA;

C. Perwujudan Sistem Transportasi Darat (transortasi perkotaan) Pembinaan, Pengembangan dan Pembangunan Transportasi Darat Kegiatan : Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ Di Wilayah Perkotaan

1) Penataan Fasilitas Pejalan

Kaki/Pesepeda Di Wilayah Perkotaan 2) Pembangunan Fasilitas Perpindahan Moda Di Wilayah Perkotaan

Kegiatan : peningkatan aksesibilitas pelayanan di wilayah perkotaan 1. Pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) 2. Pengadaan Bus Pemadu Moda Pembangunan & Pengelolaan Prasarana, Sarana & Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan

drainase, dan persampahan secara terpadu dengan berbasis kerjasama antardaerah serta kemitraanpemerint ah, swasta, dan masyarakat.

Dan Fasilitas LLAJ

1. Pembangunan Terminal Transportasi Jalan

Perwujudan Sistem Jaringan Ketenagalistrikan

Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi

Kegiatan : Penyusunan Kebijakan dan Program Serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan

Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dan Peningkatan ratio elektrifikasi Perwujudan Sistem Jaringan Telekomunikasi

Peningkatan kualitan pelayanan telekomunikasi

Pengembangan jaringan telekomunikasi

Pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran Pengembangan telepon umum dan warung telekomunikasi di lokasi strategis

Perwujudan Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Program Pengelolaan Sumber Daya Air Kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi,rawa, dan jaringan pengairan lainnya

1. Perencanaan normalisasi saluran sungai

2. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

3. Operasional dan pemeliharaan rutin drainase jaringan irigasi

4. Perencanaan

rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

Kegiatan Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

1. Peningkatan layanan prasarana air baku

2. Optimalisasi layanan air baku 3. Penambahan kapasitas produksi 4. Penambahan kapasitas bak penampungan air bersih/Reservoir Kegiatan Pengendalian Banjir 1. infrastruktur pengendali banjir

Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Batubara, Panas Bumi, dan Air Tanah

Kegiatan : Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah

Penetapan Zona Pemanfaatan Air Tanah (CAT)

Perwujudan Sistem Jaringan Perkotaan

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Kegiatan : Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan

Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan

1. Peningkatan pengelolaan

TPA/Sanitary Landfill/Sistem Regional 2. Pengembangan sistem drainase 3. Pembuangan Air Limbah Sistem Terpusat

Kegiatan : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

1. Penyediaan PS Air Minum pada Kawasan Strategis

2. Penyediaan SPAM IKK/kawasan 5 Masterplan Drainase Tahun 2010 Kebijakan 1: Penetapan Badan Penerima Air Strategi: • Menetapkan Badan Penerima Air yaitu: • Drainase Primer

Batang Agam ( S.P I ) • Mempunyai kapasitas

debit pengaliran sebesar 7,610 m3/det dengan Panjang Sungai 6.442 meter. Meliputi Kelurahan: Birugo bagian Barat, Kayu Kubu, Benteng Pasar Atas, Aur Tanjungkang

Inspeksi saluran

• Kegiatan inspeksi ini merupakan kegiatan pemeliharaan saluran yang dilaksanakan untuk mengetahui kondisi saluran, mengetahui masalah-masalah yang ada serta penertiban bangunan di atas saluran.

• Inspeksi ini bisa dilakukan dalam beberapa tingkatan, yaitu: •

Inspeksi rutin, dilakukan setiap bulan, • Inspeksi berkala, dilakukan dua kali setahun, dan •Inspeksi darurat, dilakukan bila terdapat bencana alam atau keadaan darurat lainnya. Dimana tindakan ini untuk

Tangah Sawah, Pakan Kurai, Bukit Apit Puhun, Tembok sebagian Puhun Pintu Kabun, Gulai Bancah, sebagian Campago Ipuh.

• Drainase Primer Batang Tambuo (S.P.II) • Mempunyai kapasitas

debit pengaliran sebesar 10,699 m3/det dengan Panjang Sungai 5.534 meter. Meliputi Kelurahan: Sebagian Aur Kuning, Pakan Labuh, Kubu Tanjung, Parit Antang, Ladang Cakiah, Koto Salayan, Garegeh, Pulai Anak Air, Manggis Ganting, Sebagian Guguk Bulek. • Drainase Primer Banda

Malang ( S.P. III ) • Mempunyai kapasitas

debit pengaliran sebesar 3,602 m3/det dengan Panjang Sungai 3.865 meter. Meliputi Kelurahan: Sebagian Pulai Anak Air, Manggis Ganting, Campago Ipuh, Guguk Bulek, Pakan Kurai. • Saluran Primer Banda

Nagari Birugo ( S.P. IV ) • Mempunyai kapasitas

debit pengaliran sebesar 2,261 m3/det dengan Panjang Sungai 3.938 meter. Meliputi Kelurahan: sebagian Birugo, Sapiran, Aur Tajungkang, Tangah Sawah, Tarok Dipo, Pakan Kurai. • Saluran Primer Batu

Ampa ( S.P. V ) • Mempunyai kapasitas

debit pengaliran sebesar 2,420 m3/det

kerusakan yang terjadi. Pemeliharaan saluran

• Bersamaan dengan inspeksi, kegiatan pemeliharaan harus dilaksanakan dalam tingkatan, seperti:

Pemeliharaan rutin

• Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan mutu dan fungsi saluran, tanpa adanya perubahan dan penggantian bagian konstruksi saluran. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari yang meliputi pekerjaan pembersihan sampah dan

tumbuhan yang berada di sekitar saluran.

Pemeliharaan berkala

• Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan mutu dan fungsi saluran, tanpa adanya perubahan dan penggantian bagian konstruksi saluran. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala (setiap tahun pada musim kemarau), meliputi pekerjaan mengangkat sedimen dari saluran dan pembersihan sampah dan tumbuhan yang berada di sekitar saluran. Perbaikan saluran

• Perbaikan berkala. Perbaikan berkala ini dimaksudkan sebagai perbaikan yang bersifat lebih teknis dengan menggunakan pengukuran dan desain yang lebih lengkap dan bersifat permanen. • Perbaikan darurat. Merupakan

kegiatan perbaikan saluran yang rusak agar dapat langsung beroperasi kembali (misalnya saluran runtuh).

dengan Panjang Sungai 2.941 meter. Meliputi Kelurahan: sebagian Birugo, Aur Kuning, Tarok Dipo.

Kebijakan 2:

Penetapan Pola Aliran Air Strategi:

• Menetapkan Pola Aliran Air

• Pola aliran drainase Kota Bukittinggi pada umumnya termasuk pola memanjang karena menyesuaikan dengan bentuk sub DASnya yang bentuknya juga memanjang

• Untuk arah alirannya saluran drainase primer mengalir dimulai dari bagian Selatan Kota Bukittinggi dan mengalir hingga ke bagian Timur Laut • Sebaliknya pola

melebar, datangnya aliran air dari semua titik tidak terpaut banyak, artinya air dari hulu sudah tiba sebelum aliran dari hilir mengecil. Untuk Kota Bukittinggi pola melebar ini terdapat di sebelah Barat

Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Tepatnya Kelurahan Puhun Pintu Kabun dan Puhun Tembok

• untuk pola aliran memanjang ini dimensi dan kriteria desain

saluran disarankan adalah saluran empat persegi dengan pasangan batu atau beton dengan kemiringan dasar saluran yang besar agar kecepatan aliran juga besar. Kebijakan 3: Pengembangan Sistem Drainase Strategi: • Mengembangkan sistem Drainase • Pengembangan sistem

terpisah yakni saluran buangan air hujan dan saluran air limbah domestik dan non domestik mengalir tidak tercampur • Untuk mewujudkan

suatu sistem drainase yang berwawasan lingkungan. maka partisipasi aktif antara stakeholder dengan pemerintah • Pengembangan sistem Drainase Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Kebijakan 4: Pengendalian Banjir Genangan Pada Kota Bukittinggi.

Strategi:

• mengatasi beban drainase dari luar kota • mengatasi beban

drainase dari dalam kota

Ad.1 Untuk mengatasi beban drainase yang berasal dari luar kota terutama dari kecamatan Banuhampu,

direncanakan saluran drainase primer Jambu Air => Simpang Taluak => By Pass => Simpang Aur => Batang Tambuo. Saluran Primer ini dapat menampung beban drainase 4,1 m3/dt.

Ad.2 Untuk mengatasi beban drainase yang berasal dari dalam kota dengan cara:

• Pendistribusian melalui 6 saluran primer yang sudah ada, yaitu: 1. Banda Nagari Birugo => Saluran Jembatan Besi => Banda Tangah Sawah => Batang Agam,

Saluran Jembatan Besi => Ambun Suri => Banda Malang. 2. Banda Durian =>Belakang Asrama Polri => Simpang Yarsi => Depan PLN => Pasar Bawah => Rumah Potong => Batang Agam. 3.Banda Batu Ampa => Belakang AKABAH => Simpang Tarok => Pakan Kurai => Mesjid Gurun Panjang => Banda Malang. 4.Banda Surian => Pulai Anak Air => Manggis =>Simpang Limau => Batang Tambuo.5. Depan DPR => Panorama => SMP IV => RS. A.Muchtar => Kabun Pulasan => Pintu Kabun => Batang Agam. Dan 6. Kampung Cina => Simpang Jirek => Batang Agam. 7. Direncanakan Dari Jalan Lenggogeni => Jalan Perintis => Pasar Banto =>Rumah Potong => Batang Agam.

• Rencana Pembuatan Sumur Peresapan: a. Kelurahan Bukit Apit Ranjau, Tabek Tuhua, Lapau Batu, Bukik Sangkuik, Depan Mesjid Baiturrahman Bukit Apit, SMP III TDR. b. Kelurahan Puhun Pintu Kabun Panorama Baru, SMA IV, Babidiaan, Gudang Peluru, Bukit Umpang-umpang, Perumahan Makmur. Dan c.Kelurahan Puhun Tembok: Kabun Pulasan

6 Penyusunan Rencana Pembangunan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Bukittinggi Tahun 2013

Terwujudnya Kota Bukittinggi Sebagai Pusat Perumahan Permukiman Yang Layak Dengan Infrastuktur Yang Berkualitas Untuk Mewujudkan Kota Bukittinggi Sebagai Pusat Perdagangan Dan Jasa Yang Aman, Nyaman Berbasis Mitigasi Bencana Dengan Memperhatikan Keberlanjutan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

• Tersedinya permukiman dan infrastuktur

perkotaan yang layak sehingga menjamin keamanan, kenyamanan, kualitas pelayanan dan kesejahterahan • Terwujudnya permukiman dan infrastuktur perkotaan yang mendukung visi kota dengan

mempertahankan identitas dan ciri agama, adat, dan budaya lokal • Terkendalinya

• Melakukan penataan dan merehabilitasi bangunan dan lingkungan permukiman yang belum layak;

• Menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau kota yang layak;

• Meningkatkan pasitas, kualitas, dan jangkauan pelayanan air minum ; • Menambah sumber air baku • mengoptimalkan pengelolaan

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Akhir (Halaman 36-68)

Dokumen terkait