BAB III PENGKAJIAN KEBUTUHAN PEMULIHAN WILAYAH PASCA BENCANA
B. Kajian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana
Penilaian kebutuhan pemulihan pascabencana gempa bumi di Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah dilakukan melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten
Aceh Tengah dan Bener Meriah serta dengan melibatkan kementerian/ lembaga terkait
serta dukungan dari lembaga internasional. Penilaian kebutuhan rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah dimulai dari
analisis terhadap data kerusakan dan kerugian serta analisis dampak terhadap
kemanusiaan akibat gangguan terhadap akses, fungsi/ proses dan peningkatan risiko
pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Berdasarkan analisis terhadap kerusakan dan kerugian serta dampak terhadap
kemanusian pascabencana Gempa Bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah tersebut, yang
meliputi sektor permukiman, sektor infrastruktur, sektor ekonomi produktif, sektor
sosial, dan lintas sektor. Diperkirakan kebutuhan pendanaan rehabilitasi dan
rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.862,788 Miliar dan Bener
Meriah sebesar Rp.148,345 Miliar sehingga total kebutuhan untuk kedua Kabupaten
tersebut diatas sebesar Rp.1.011,133 Miliar.
Urutan besarnya kebutuhan pendanaan diperuntukkan bagi pemulihan di Sektor
Permukiman sebesar Rp.530,951 Miliar, Sektor Sosial sebesar Rp.266,854 Miliar, Sektor
30
Infrasruktur sebesar Rp.143,970 Miliar, Lintas Sektor Rp.36,787 Miliar dan Sektor
Ekonomi sebesar Rp.32,569 Miliar.
Besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah
bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.441,152 Miliar, Sektor Infrastruktur
Rp.133,362 Miliar, Sektor Sosial Rp.224,428 Miliar, Sektor Ekonomi Rp.27,896 Miliar
dan Lintas Sektor sebesar Rp.35,948 Miliar.
Untuk Kabupaten Bener Meriah besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi
bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.89,789 Miliar, Sektor Infrastruktur
Rp.10,608 Miliar, Sektor Sosial Rp.42,426 Miliar, Sektor Ekonomi Rp.4,672 Miliar dan
Lintas Sektor sebesar Rp.838,625 Juta.
Penilaian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pascabencana gempa
bumi di kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah per subsektor disajikan
dalam tabel.3.15, dengan rincian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana gempa bumi untuk Kabupaten Aceh Tengah disajikan di Lampiran 3 dan
untuk Kabupaten Bener Meriah disajikan di Lampiran 4.
Secara terinci kebutuhan masing–masing sektor untuk Kabupaten Aceh Tengah
dan Bener Meriah akan diuraikan berdasarkan urutan nilai kebutuhan dibawah ini:
1.
Sektor Permukiman
Dari hasil perhitungan kerusakan dan kerugian, sektor permukiman
merupakan sektor paling terdampak diantara sektor–sektor lainnya. Kebutuhan
akan tempat tinggal hunian tetap menyebabkan sektor permukiman menjadi
prioritas dalam proses pemulihan akibat gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah
dan Kabupaten Bener Meriah. Total kebutuhan untuk menyediakan hunian tetap
korban gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah
sebesar Rp.530,951 Miliar yang terdiri dari kebutuhan untuk Kabupaten Aceh
Tengah sebesar Rp.441.152 Miliar dan kebutuhan untuk Kabupaten Bener Meriah
sebesar Rp.89,789 Miliar.
30
31
Tabel 3.15
Rekapitulasi Penilaian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana Gempa Bumi
Di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah
Kab. Aceh Tengah
Kab. Bener Meriah
TOTAL
1
PERUMAHAN & PERMUKIMAN
441,152,701
89,798,834
530,951,535
1
Perumahan
424,482,701
88,903,000
513,385,701
a
Rusak Berat
218,621,419
38,880,000
257,501,419
b
Rusak Sedang
88,386,802
20,025,000
108,411,802
c
Rusak Ringan
74,183,069
21,610,000
95,793,069
d
Pendampingan
43,291,411
8,388,000
51,679,411
2
Prasarana Lingkungan
16,670,000
895,834
17,565,834
2
INFRASTRUKTUR
133,362,415
10,608,570
143,970,985
1
Transportasi Darat
126,677,417
4,385,000
131,062,417
3
Sumber Daya Air
6,297,128
5,855,422
12,152,550
3
HRNA
387,870
368,148
756,018
3
SOSIAL
224,428,333
42,426,494
266,854,827
1
Kesehatan
45,901,500
6,136,000
52,037,500
2
Pendidikan
168,249,400
32,332,000
200,581,400
3
Agama
7,602,500
2,395,000
9,997,500
4
HRNA
2,674,933
1,563,494
4,238,427
4
EKONOMI PRODUKTIF
27,896,625
4,672,500
32,569,125
1
Pertanian
1,369,125
742,500
2,111,625
2
Perindustrian
26,527,500
3,000,000
29,527,500
3
Perdagangan
-
930,000
930,000
5
LINTAS SEKTOR
35,948,855
838,625
36,787,480
1
Pemerintahan
34,522,500
384,000
34,906,500
2
Keamanan (TNI)
-
144,000
144,000
3
Ketertiban (Polri)
990,000
-
990,000
4
HRNA
436,355
310,625
746,980
862,788,929
148,345,023
1,011,133,952
NO
SEKTOR/
SUBSEKTOR
KEBUTUHAN (Rp.000,-)
TOTAL
32
Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan penyediaan hunian tetap
sebanyak 14.597 unit rumah senilai Rp.424,482 Miliar dan prasarana lingkungan
senilai Rp.16,670 Miliar terdiri dari Bantuan Dana Lingkungan (BDL) in situ sebesar
Rp.14,470 Miliar dan BDL relokasi sebesar Rp.2,220 Miliar. Kebutuhan BDL in situ
ditetapkan berdasarkan hasil kajian kebutuhan kemanusiaan (HRNA).
Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan penyediaan hunian tetap
sebanyak 3.610 unit rumah senilai Rp.88,903 Miliar dan prasarana lingkungan BDL
in situ sebesar Rp.895,834 Juta.
Dalam rangka membantu pemulihan penghidupan korban bencana
gempabumi di wilayah kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, pemerintah
melalui Kementerian Sosial menyediakan dana sebesar Rp.2 Miliar untuk jaminan
hidup (jadup) selama masa pelaksanaan pembangunan rumah. Disamping itu,
BNPB juga mengalokasikan dana melalui mekanisme Cash for Work yang untuk
setiap pemilik rumah (KK) akan diberikan bantuan Rp.50.000,00 per hari sebagai
upah pembersihan puing-puing rumah dengan jangka waktu untuk rumah rusak
berat dan sedang maksimal 2 (dua) bulan dan untuk rusak ringan maksimal 1
(satu) bulan. Apabila masih terdapat masyarakat korban yang berhak memperoleh
bantuan perumahan namun belum terakomodasi di dalam Renaksi, maka
Kementerian Perumahan Rakyat akan menyediakan pendanaannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perbaikan perumahan adalah jenis
bangunan, yaitu rumah kayu (non permanen), rumah permanen dan rumah
semipermanen. Rumah kayu menjadi prioritas utama yang diharapkan oleh
masyarakat terdampak di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.
Sedangkan permintaan mayoritas masyarakat terdampak untuk model rumah
adalah model rumah lantai (bukan panggung).
Strategi pembangunan dengan pendekatan kelompok masyarakat (POKMAS)
menjadi pilihan dengan pelibatan masyarakat terdampak secara penuh pada saat
pelaksanaan pembangunan rumah.
32
33
2.
Sektor Sosial
Sektor sosial merupakan sektor terdampak terbesar setelah sektor
permukiman. Kebutuhan terbesar pada sektor ini terdapat pada sarana pendidikan,
kemudian sarana kesehatan dan sarana ibadah. Rusaknya sarana pada sektor
sosial menyebabkan anak sekolah tidak dapat bersekolah untuk sementara waktu,
pelayanan kesehatan menurun, dan masyarakat tidak dapat menjalankan ibadah di
tempat ibadah. Kebutuhan untuk pemulihan sektor sosial diperhitungan
berdasarkan nilai kerusakan asset fisik gedung dan peralatan.
Total nilai kebutuhan untuk pemulihan sektor sosial sebesar Rp.266,854
Milyar yang terbagi untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.224,428 Milyar dan
Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.42,426 Milyar.
Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pendidikan sebesar
Rp.168,249 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.1,259 Milyar,
subsektor kesehatan sebesar Rp.45,901 Miliar dan kebutuhan pemulihan
kemanusiaan sebesar Rp.40,160 Juta, subsektor agama sebesar Rp.7,602 Miliar dan
kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.1,375 Miliar.
Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan subsektor pendidikan sebesar
Rp.32,332 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.952,866 Juta,
subsektor kesehatan sebesar Rp.6,136 Miliar dan kebutuhan pemulihan
kemanusiaan sebesar Rp.628 ribu, subsektor agama sebesar Rp.2,395 Miliar dan
kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.610 Juta.
Dari hasil kajian kebutuhan pemulihan manusia di Kabupaten Aceh Tengah
dan Bener Meriah untuk proses pemulihan subsektor kesehatan membutuhkan
dukungan tenaga medis sebagai prioritas utama serta bantuan biaya bagi yang
jaraknya jauh dari permukiman. Opsi penambahan layanan kesehatan juga menjadi
prioritas utama, baik sarana dan prasarananya serta trauma healing sangat
dibutuhkan bagi kelompok rentan.
34
Sedangkan untuk subsektor pendidikan di Kabupaten Aceh Tengah dan
Bener Meriah diperlukan dukungan perbaikan dan pembangunan sekolah yang
aman dari gempa dan pembangunan sekolah sementara. Dalam subsektor
keagamaan, masyarakat terdampak mengharapkan dukungan dana penggerak awal
bagi pemulihan kegiatan keagamaan.
3.
Sektor Infrastruktur
Kerusakan infrastruktur menyebabkan aktivitas sosial dan arus ekonomi
masyarakat tidak berjalan secara normal dan berakibat pada penurunan
pendapatan ekonomi baik secara makro dan mikro. Guna mendukung kembalinya
aktivitas sosial dan pendapatan ekonomi masyarakat perlu dilakukan pemulihan
sarana infrastruktur yang rusak akibat benacana. Kebutuhan pemulihan sektor
infrastruktur ditentukan berdasarkan nilai kerusakan fisik yang terjadi. Untuk
memulihkan sarana infrastruktur yang rusak di Kabupaten Aceh Tengah dibutuhkan
dana sebesar Rp.133,362 Milyar dan di Bener Meriah sebesar Rp.10,608 Milyar.
Total kebutuhan untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebesar
Rp.143,970 Milyar.
Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor transportasi darat
sebesar Rp.126,677 Miliar, subsektor sumber daya air sebesar Rp.6,297 Miliar dan
kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.387,870 Juta. Untuk Bener Meriah,
kebutuhan subsektor transportasi darat sebesar Rp.4,385 Miliar, subsektor sumber
daya air sebesar Rp.5,855 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar
Rp.368,148 Juta.
Berdasarkan kajian kebutuhan pemulihan manusia teridentifikasi bahwa
kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama untuk pemulihan di Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah. Hasil ini diharapkan bisa menjadi acuan utama bagi
dinas terkait. Kebutuhan akan pemulihan sektor infrastruktur yang segera
diperlukan dalam mendukung terselenggaranya pemulihan perekonomian
34
35
masyarakat terutama untuk pemasaran produksi hasil pertanian di Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah.
4.
Lintas Sektor
Kerusakan aset fisik pada lintas sektor berupa gedung pemerintah,
TNI/POLRI, dan Perbankan berakibat menurunnya pelayanan terhadap masyarakat.
Kebutuhan pemulihan lintas sektor untuk memulihkan pelayanan terhadap
masyarakat meliputi pembangunan gedung pemerintah, gedung TNI/POLRI dan
perbankan yang mengalami kerusakan akibat gempa. Untuk pemulihan di lintas
sektor yang rusak di Kabupaten Aceh Tengah dibutuhkan dana sebesar Rp.35,948
Milyar dan di Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.838,625 Juta. Total kebutuhan
untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebesar Rp.36,787 Milyar.
Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pemerintahan sebesar
Rp.34,522 Miliar, subsektor ketertiban Rp.990 Juta dan kebutuhan pemulihan
kemanusiaan sebesar Rp.436,355 Juta. Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan
subsektor pemerintahan sebesar Rp.384 Juta, subsektor keamanan Rp.144 Juta
dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.310,625 Juta.
Berdasarkan kajian kebutuhan pemulihan manusia di Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah, informasi terkait kebencanaan dan lokasi rawan,
pelatihan kesiapsiagaan bagi masyarakat terdampak dan pembangunan peringatan
dini merupakan dukungan utama yang dibutuhkan untuk lintas sektor. Selain itu
dukungan yang dibutuhkan masyarakat terdampak adalah kemudahan proses
pengurusan surat berharga sebagai salah satu layanan publik.
5.
Sektor Ekonomi
Akibat Gempa Bumi, kegiatan perekonomian masyarakat terhenti dan tidak
dapat melakukan aktivitas ekonomi karena kehilangan mata pencaharian terutama
di sekitar kawasan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
36
Berdasarkan analisis terhadap kerusakan dan kerugian serta dengan
memperkirakan kebutuhan pemulihan kemanusiaan, kebutuhan pemulihan pada
sektor Ekonomi diperkirakan mencapai Rp.32,569 Milyar yang terdiri dari kebutuhan
pendanaan pemulihan sektor ekonomi di Kabupaten Aceh Tengah sebesar
Rp.27,896 Milyar dan di Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.4,672 Milyar.
Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pertanian sebesar
Rp.1,369 Miliar dan subsektor perindustrian sebesar Rp.26,527 Miliar. Sedangkan
untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan subsektor pertanian sebesar Rp.742,500
Juta, subsektor perindustrian sebesar Rp.3 Miliar, dan subsektor perdagangan
sebesar Rp.930 Juta.
36
Dalam dokumen
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2013
(Halaman 70-78)