• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana

Dalam dokumen BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2013 (Halaman 70-78)

BAB III PENGKAJIAN KEBUTUHAN PEMULIHAN WILAYAH PASCA BENCANA

B. Kajian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana

Penilaian kebutuhan pemulihan pascabencana gempa bumi di Kabupaten Aceh

Tengah dan Bener Meriah dilakukan melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten

Aceh Tengah dan Bener Meriah serta dengan melibatkan kementerian/ lembaga terkait

serta dukungan dari lembaga internasional. Penilaian kebutuhan rehabilitasi dan

rekonstruksi pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah dimulai dari

analisis terhadap data kerusakan dan kerugian serta analisis dampak terhadap

kemanusiaan akibat gangguan terhadap akses, fungsi/ proses dan peningkatan risiko

pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Berdasarkan analisis terhadap kerusakan dan kerugian serta dampak terhadap

kemanusian pascabencana Gempa Bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah tersebut, yang

meliputi sektor permukiman, sektor infrastruktur, sektor ekonomi produktif, sektor

sosial, dan lintas sektor. Diperkirakan kebutuhan pendanaan rehabilitasi dan

rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.862,788 Miliar dan Bener

Meriah sebesar Rp.148,345 Miliar sehingga total kebutuhan untuk kedua Kabupaten

tersebut diatas sebesar Rp.1.011,133 Miliar.

Urutan besarnya kebutuhan pendanaan diperuntukkan bagi pemulihan di Sektor

Permukiman sebesar Rp.530,951 Miliar, Sektor Sosial sebesar Rp.266,854 Miliar, Sektor

30

Infrasruktur sebesar Rp.143,970 Miliar, Lintas Sektor Rp.36,787 Miliar dan Sektor

Ekonomi sebesar Rp.32,569 Miliar.

Besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah

bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.441,152 Miliar, Sektor Infrastruktur

Rp.133,362 Miliar, Sektor Sosial Rp.224,428 Miliar, Sektor Ekonomi Rp.27,896 Miliar

dan Lintas Sektor sebesar Rp.35,948 Miliar.

Untuk Kabupaten Bener Meriah besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi

bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.89,789 Miliar, Sektor Infrastruktur

Rp.10,608 Miliar, Sektor Sosial Rp.42,426 Miliar, Sektor Ekonomi Rp.4,672 Miliar dan

Lintas Sektor sebesar Rp.838,625 Juta.

Penilaian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pascabencana gempa

bumi di kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah per subsektor disajikan

dalam tabel.3.15, dengan rincian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi

pascabencana gempa bumi untuk Kabupaten Aceh Tengah disajikan di Lampiran 3 dan

untuk Kabupaten Bener Meriah disajikan di Lampiran 4.

Secara terinci kebutuhan masing–masing sektor untuk Kabupaten Aceh Tengah

dan Bener Meriah akan diuraikan berdasarkan urutan nilai kebutuhan dibawah ini:

1.

Sektor Permukiman

Dari hasil perhitungan kerusakan dan kerugian, sektor permukiman

merupakan sektor paling terdampak diantara sektor–sektor lainnya. Kebutuhan

akan tempat tinggal hunian tetap menyebabkan sektor permukiman menjadi

prioritas dalam proses pemulihan akibat gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah

dan Kabupaten Bener Meriah. Total kebutuhan untuk menyediakan hunian tetap

korban gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah

sebesar Rp.530,951 Miliar yang terdiri dari kebutuhan untuk Kabupaten Aceh

Tengah sebesar Rp.441.152 Miliar dan kebutuhan untuk Kabupaten Bener Meriah

sebesar Rp.89,789 Miliar.

30

31

Tabel 3.15

Rekapitulasi Penilaian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana Gempa Bumi

Di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah

Kab. Aceh Tengah

Kab. Bener Meriah

TOTAL

1

PERUMAHAN & PERMUKIMAN

441,152,701

89,798,834

530,951,535

1

Perumahan

424,482,701

88,903,000

513,385,701

a

Rusak Berat

218,621,419

38,880,000

257,501,419

b

Rusak Sedang

88,386,802

20,025,000

108,411,802

c

Rusak Ringan

74,183,069

21,610,000

95,793,069

d

Pendampingan

43,291,411

8,388,000

51,679,411

2

Prasarana Lingkungan

16,670,000

895,834

17,565,834

2

INFRASTRUKTUR

133,362,415

10,608,570

143,970,985

1

Transportasi Darat

126,677,417

4,385,000

131,062,417

3

Sumber Daya Air

6,297,128

5,855,422

12,152,550

3

HRNA

387,870

368,148

756,018

3

SOSIAL

224,428,333

42,426,494

266,854,827

1

Kesehatan

45,901,500

6,136,000

52,037,500

2

Pendidikan

168,249,400

32,332,000

200,581,400

3

Agama

7,602,500

2,395,000

9,997,500

4

HRNA

2,674,933

1,563,494

4,238,427

4

EKONOMI PRODUKTIF

27,896,625

4,672,500

32,569,125

1

Pertanian

1,369,125

742,500

2,111,625

2

Perindustrian

26,527,500

3,000,000

29,527,500

3

Perdagangan

-

930,000

930,000

5

LINTAS SEKTOR

35,948,855

838,625

36,787,480

1

Pemerintahan

34,522,500

384,000

34,906,500

2

Keamanan (TNI)

-

144,000

144,000

3

Ketertiban (Polri)

990,000

-

990,000

4

HRNA

436,355

310,625

746,980

862,788,929

148,345,023

1,011,133,952

NO

SEKTOR/

SUBSEKTOR

KEBUTUHAN (Rp.000,-)

TOTAL

32

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan penyediaan hunian tetap

sebanyak 14.597 unit rumah senilai Rp.424,482 Miliar dan prasarana lingkungan

senilai Rp.16,670 Miliar terdiri dari Bantuan Dana Lingkungan (BDL) in situ sebesar

Rp.14,470 Miliar dan BDL relokasi sebesar Rp.2,220 Miliar. Kebutuhan BDL in situ

ditetapkan berdasarkan hasil kajian kebutuhan kemanusiaan (HRNA).

Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan penyediaan hunian tetap

sebanyak 3.610 unit rumah senilai Rp.88,903 Miliar dan prasarana lingkungan BDL

in situ sebesar Rp.895,834 Juta.

Dalam rangka membantu pemulihan penghidupan korban bencana

gempabumi di wilayah kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, pemerintah

melalui Kementerian Sosial menyediakan dana sebesar Rp.2 Miliar untuk jaminan

hidup (jadup) selama masa pelaksanaan pembangunan rumah. Disamping itu,

BNPB juga mengalokasikan dana melalui mekanisme Cash for Work yang untuk

setiap pemilik rumah (KK) akan diberikan bantuan Rp.50.000,00 per hari sebagai

upah pembersihan puing-puing rumah dengan jangka waktu untuk rumah rusak

berat dan sedang maksimal 2 (dua) bulan dan untuk rusak ringan maksimal 1

(satu) bulan. Apabila masih terdapat masyarakat korban yang berhak memperoleh

bantuan perumahan namun belum terakomodasi di dalam Renaksi, maka

Kementerian Perumahan Rakyat akan menyediakan pendanaannya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perbaikan perumahan adalah jenis

bangunan, yaitu rumah kayu (non permanen), rumah permanen dan rumah

semipermanen. Rumah kayu menjadi prioritas utama yang diharapkan oleh

masyarakat terdampak di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Sedangkan permintaan mayoritas masyarakat terdampak untuk model rumah

adalah model rumah lantai (bukan panggung).

Strategi pembangunan dengan pendekatan kelompok masyarakat (POKMAS)

menjadi pilihan dengan pelibatan masyarakat terdampak secara penuh pada saat

pelaksanaan pembangunan rumah.

32

33

2.

Sektor Sosial

Sektor sosial merupakan sektor terdampak terbesar setelah sektor

permukiman. Kebutuhan terbesar pada sektor ini terdapat pada sarana pendidikan,

kemudian sarana kesehatan dan sarana ibadah. Rusaknya sarana pada sektor

sosial menyebabkan anak sekolah tidak dapat bersekolah untuk sementara waktu,

pelayanan kesehatan menurun, dan masyarakat tidak dapat menjalankan ibadah di

tempat ibadah. Kebutuhan untuk pemulihan sektor sosial diperhitungan

berdasarkan nilai kerusakan asset fisik gedung dan peralatan.

Total nilai kebutuhan untuk pemulihan sektor sosial sebesar Rp.266,854

Milyar yang terbagi untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.224,428 Milyar dan

Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.42,426 Milyar.

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pendidikan sebesar

Rp.168,249 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.1,259 Milyar,

subsektor kesehatan sebesar Rp.45,901 Miliar dan kebutuhan pemulihan

kemanusiaan sebesar Rp.40,160 Juta, subsektor agama sebesar Rp.7,602 Miliar dan

kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.1,375 Miliar.

Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan subsektor pendidikan sebesar

Rp.32,332 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.952,866 Juta,

subsektor kesehatan sebesar Rp.6,136 Miliar dan kebutuhan pemulihan

kemanusiaan sebesar Rp.628 ribu, subsektor agama sebesar Rp.2,395 Miliar dan

kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.610 Juta.

Dari hasil kajian kebutuhan pemulihan manusia di Kabupaten Aceh Tengah

dan Bener Meriah untuk proses pemulihan subsektor kesehatan membutuhkan

dukungan tenaga medis sebagai prioritas utama serta bantuan biaya bagi yang

jaraknya jauh dari permukiman. Opsi penambahan layanan kesehatan juga menjadi

prioritas utama, baik sarana dan prasarananya serta trauma healing sangat

dibutuhkan bagi kelompok rentan.

34

Sedangkan untuk subsektor pendidikan di Kabupaten Aceh Tengah dan

Bener Meriah diperlukan dukungan perbaikan dan pembangunan sekolah yang

aman dari gempa dan pembangunan sekolah sementara. Dalam subsektor

keagamaan, masyarakat terdampak mengharapkan dukungan dana penggerak awal

bagi pemulihan kegiatan keagamaan.

3.

Sektor Infrastruktur

Kerusakan infrastruktur menyebabkan aktivitas sosial dan arus ekonomi

masyarakat tidak berjalan secara normal dan berakibat pada penurunan

pendapatan ekonomi baik secara makro dan mikro. Guna mendukung kembalinya

aktivitas sosial dan pendapatan ekonomi masyarakat perlu dilakukan pemulihan

sarana infrastruktur yang rusak akibat benacana. Kebutuhan pemulihan sektor

infrastruktur ditentukan berdasarkan nilai kerusakan fisik yang terjadi. Untuk

memulihkan sarana infrastruktur yang rusak di Kabupaten Aceh Tengah dibutuhkan

dana sebesar Rp.133,362 Milyar dan di Bener Meriah sebesar Rp.10,608 Milyar.

Total kebutuhan untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebesar

Rp.143,970 Milyar.

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor transportasi darat

sebesar Rp.126,677 Miliar, subsektor sumber daya air sebesar Rp.6,297 Miliar dan

kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.387,870 Juta. Untuk Bener Meriah,

kebutuhan subsektor transportasi darat sebesar Rp.4,385 Miliar, subsektor sumber

daya air sebesar Rp.5,855 Miliar dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar

Rp.368,148 Juta.

Berdasarkan kajian kebutuhan pemulihan manusia teridentifikasi bahwa

kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama untuk pemulihan di Kabupaten Aceh

Tengah dan Bener Meriah. Hasil ini diharapkan bisa menjadi acuan utama bagi

dinas terkait. Kebutuhan akan pemulihan sektor infrastruktur yang segera

diperlukan dalam mendukung terselenggaranya pemulihan perekonomian

34

35

masyarakat terutama untuk pemasaran produksi hasil pertanian di Kabupaten Aceh

Tengah dan Bener Meriah.

4.

Lintas Sektor

Kerusakan aset fisik pada lintas sektor berupa gedung pemerintah,

TNI/POLRI, dan Perbankan berakibat menurunnya pelayanan terhadap masyarakat.

Kebutuhan pemulihan lintas sektor untuk memulihkan pelayanan terhadap

masyarakat meliputi pembangunan gedung pemerintah, gedung TNI/POLRI dan

perbankan yang mengalami kerusakan akibat gempa. Untuk pemulihan di lintas

sektor yang rusak di Kabupaten Aceh Tengah dibutuhkan dana sebesar Rp.35,948

Milyar dan di Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.838,625 Juta. Total kebutuhan

untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebesar Rp.36,787 Milyar.

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pemerintahan sebesar

Rp.34,522 Miliar, subsektor ketertiban Rp.990 Juta dan kebutuhan pemulihan

kemanusiaan sebesar Rp.436,355 Juta. Untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan

subsektor pemerintahan sebesar Rp.384 Juta, subsektor keamanan Rp.144 Juta

dan kebutuhan pemulihan kemanusiaan sebesar Rp.310,625 Juta.

Berdasarkan kajian kebutuhan pemulihan manusia di Kabupaten Aceh

Tengah dan Bener Meriah, informasi terkait kebencanaan dan lokasi rawan,

pelatihan kesiapsiagaan bagi masyarakat terdampak dan pembangunan peringatan

dini merupakan dukungan utama yang dibutuhkan untuk lintas sektor. Selain itu

dukungan yang dibutuhkan masyarakat terdampak adalah kemudahan proses

pengurusan surat berharga sebagai salah satu layanan publik.

5.

Sektor Ekonomi

Akibat Gempa Bumi, kegiatan perekonomian masyarakat terhenti dan tidak

dapat melakukan aktivitas ekonomi karena kehilangan mata pencaharian terutama

di sekitar kawasan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

36

Berdasarkan analisis terhadap kerusakan dan kerugian serta dengan

memperkirakan kebutuhan pemulihan kemanusiaan, kebutuhan pemulihan pada

sektor Ekonomi diperkirakan mencapai Rp.32,569 Milyar yang terdiri dari kebutuhan

pendanaan pemulihan sektor ekonomi di Kabupaten Aceh Tengah sebesar

Rp.27,896 Milyar dan di Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.4,672 Milyar.

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, kebutuhan subsektor pertanian sebesar

Rp.1,369 Miliar dan subsektor perindustrian sebesar Rp.26,527 Miliar. Sedangkan

untuk Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan subsektor pertanian sebesar Rp.742,500

Juta, subsektor perindustrian sebesar Rp.3 Miliar, dan subsektor perdagangan

sebesar Rp.930 Juta.

36

Dalam dokumen BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2013 (Halaman 70-78)

Dokumen terkait