BAB V PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH
A. Perencanaan Dan Pendanaan Pelaksanaan Rehabilitasi Dan
REKONSTRUKSI
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004. Sama halnya dengan Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana adalah merupakan kebijakan yang di-
integrasikan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah, sesuai
amanat Undang-undang nomor 25 tahun 2004. Dalam kaitannya dengan
mekanisme perencanaan dan penganggaran pembangunan tahunan, Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
untuk penyusunan RAPBN, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk penyusunan RAPBD, sesuai dengan mekanisme
dalam peraturan dan perundang-undangan terkait.
Gambar 5.1
Kedudukan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
dalam sistem Perencanaan Pembangunan
RRRN : Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nasional
RRRD : Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan
dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Pemerintah menyediakan dana dari sumber
APBN sebagai berikut:
1.
Dana kontijensi untuk kegiatan kesiapsiagaan pada tahap prabencana;
2.
Dana siap pakai yang ditempatkan dalam anggaran Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kegiatan pada saat tanggap darurat;
3.
Dana bantuan sosial berpola hibah disediakan untuk kegiatan pada tahap
pascabencana
Sumber pendanaan utama pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah
APBN dan APBD, namun tidak menutup kemungkinan alokasi dari sumber
pendanaan lainnya, seperti dana masyarakat, dan bantuan/hibah dari lembaga atau
RPJM
Daerah
RPJP
Daerah
RKP
RPJM
Nasional
RPJP
Nasional
RKP
Daerah
Renstra
KL
Renja -
KL
Renstra
SKPD
Renja -
SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA -
SKPD
APBN
Rincian
APBN
APBD
Rincian
APBD
Peme
rintah
Pusat
Peme
rintah
Daerah
RRRN
RRRD
Sumber: Bappenas, 2013
Sumber: Bappenas, 2013
undangan yang berlaku. Pemerintah dapat memberikan bantuan untuk pembiayaan
pemulihan pascabencana kepada pemerintah daerah yang terkena bencana melalui
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan usulan kebutuhan
dari Pemerintah Daerah yang telah dievaluasi, diverifikasi oleh BNPB.
Pendanaan penanggulangan bencana dari sumber APBD (Provinsi/
Kabupaten/Kota), baik sistem perencanaan dan penganggarannya maupun
pelaksanaan, penatausahaan keuangan dan pertanggungjawabannya perlu
disesuaikan dengan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah (APBD):
1. Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 junto nomor 13 Tahun
2006 junto nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD
(diterbitkan tiap tahun anggaran)
4. Peraturan lainnya yang terkait dengan sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah.
Besarnya kebutuhan pendanaan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
ditetapkan berdasarkan hasil Penilaian Kerusakan dan Kerugian (Damages and
Losses Assessment) yang dipadukan dengan hasil Pengkajian Kebutuhan Pemulihan
Kemanusiaan
(Human Recovery Need Assesment), yang meliputi sektor: a)
Perumahan dan prasarana permukiman, b) Infrastruktur, c) Sosial, d) Ekonomi, dan
e) Lintas Sektor. Berdasarkan hasil pengkajian kebutuhan yang dikoordinasikan oleh
BNPB, maka kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah sebesar Rp.1,011
triyun, dengan rincian sebesar Rp.862,788 miliar untuk kebutuhan pemulihan di
Kabupaten Aceh Tengah dan sebesar Rp.148,345 miliar untuk pemulihan Kabupaten
Bener Meriah sebagaimana sudah diuaraikan di Bab III.
Dalam penyusunan kebutuhan pendanaan tersebut, dilakukan secara
bottom-up dan partisipatif, yang disinkronkan dengan usulan-usulan dari
1.
Mengurangi potensi duplikasi kegiatan dan pembiayaan
2.
Menganalisa prioritas pemulihan masing-masing sektor berdasarkan kebijakan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sumber pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi berasal dari APBN yang
teralokasikan pada DIPA BNPB, DIPA Kementerian/Lembaga teknis terkait dan APBD
pada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing yang akan
dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun anggaran dari tahun 2013 – 2014.
Sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden yang menginstruksikan
untuk mensinergikan program/kegiatan yang terdapat pada Kementerian/Lembaga
terkait dengan rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa
bumi untuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, maka
pengidentifikasian potensi sumber pendanaan ditempuh dengan cara
pendayagunaan anggaran pemerintah sebagai berikut:
1.
Rupiah murni APBN, APBA dan APBK pada tahun 2013 didayagunakan secara
optimal untuk kegiatan di daerah yang terkena dampak bencana melalui
realokasi (jika dimungkinkan) kegiatan berdasarkan pedoman dan peraturan
yang berlaku.
2.
Anggaran perubahan APBN, APBA dan APBK pada tahun 2013 didayagunakan
secara optimal untuk upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terkena
dampak bencana secara proporsional sesuai dengan prosedur perencanaan dan
penganggaran tahunan yang berlaku.
3.
Anggaran pemerintah (APBN, APBA dan APBK) tahun 2014 didayagunakan
secara optimal untuk upaya lanjutan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di
daerah yang terkena dampak bencana sesuai dengan prosedur perencanaan dan
penganggaran tahunan yang berlaku.
Berdasarkan upaya tersebut, maka indikasi pendanaan kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah
adalah sebagaimana terdapat masing-masing pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.3.
Sesuai dengan Tabel 5.1, bahwa dari total kebutuhan pendanaan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana pada wilayah Kabupaten Aceh Tengah
sebesar Rp.862,929 milyar. Pembiayaan dari APBN dan APBA Pemerintah Aceh,
sedangkan Kabupaten Aceh Tengah tidak dapat memberikan sharing pendanaan.
Tabel 5.1
Indikasi Sumber Pendanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pada Kabupaten Aceh Tengah (ribu rupiah)
Komposisi pendanaan APBN yang teralokasikan di Kementerian/lembaga
termasuk BNPB pada Kabupaten Aceh Tengah adalah sebagaimana terdapat pada
Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Komposisi Alokasi APBN Pada Kabupaten Aceh Tengah
DIKNAS AGAMA PERINDUS PU PERTANIAN BNPB Jumlah
1 PERUMAHAN & PERMUKIMAN 441,152,701 - - - - - 350,601,534 350,601,534 90,551,167 - 441,152,701
1 Perumahan 424,482,701 - - - - - 333,931,534 333,931,534 90,551,167 - 424,482,701 a Rusak Berat 218,621,419 - - - - - 145,747,612 145,747,612 72,873,806 - 218,621,419 b Rusak Sedang 88,386,802 - - - - - 70,709,442 70,709,442 17,677,360 - 88,386,802 c Rusak Ringan 74,183,069 - - - - - 74,183,069 74,183,069 - - 74,183,069 d Pendampingan 43,291,411 - - - - - 43,291,411 43,291,411 - - 43,291,411 2 Prasarana Lingkungan 16,670,000 - - - - - 16,670,000 16,670,000 - - 16,670,000 2 INFRASTRUKTUR 133,362,415 - - - 31,518,000 - 101,844,415 133,362,415 - - 133,362,415 1 Transportasi Darat 126,677,417 - - - 30,450,000 - 96,227,417 126,677,417 - - 126,677,417 2 Sumber Daya Air 6,297,128 - - - 1,068,000 - 5,229,128 6,297,128 - - 6,297,128 3 HRNA 387,870 - - - - - 387,870 387,870 387,870 3 SOSIAL 224,428,333 159,440,736 1,399,210 - - - 63,588,388 224,428,333 - - 224,428,333 1 Kesehatan 45,901,500 - - - - - 45,901,500 45,901,500 - - 45,901,500 2 Pendidikan 168,249,400 159,440,736 - - - - 8,808,664 168,249,400 - - 168,249,400 3 Agama 7,602,500 - 1,399,210 - - - 6,203,290 7,602,500 - - 7,602,500 4 HRNA 2,674,933 - - - - - 2,674,933 2,674,933 - - 2,674,933 4 EKONOMI PRODUKTIF 27,896,625 - - 7,187,198 - 1,369,125 19,340,302 27,896,625 - - 27,896,625 1 Pertanian 1,369,125 - - - - 1,369,125 - 1,369,125 - - 1,369,125 2 Perindustrian 26,527,500 - - 7,187,198 - - 19,340,302 26,527,500 - - 26,527,500 5 LINTAS SEKTOR 35,948,855 35,948,855 35,948,855 35,948,855 1 Pemerintahan 34,522,500 - - - - - 34,522,500 34,522,500 - - 34,522,500 2 Ketertiban (Polri) 990,000 - - - - - 990,000 990,000 - - 990,000 3 HRNA 436,355 - - - - - 436,355 436,355 436,355 862,788,929 159,440,736 1,399,210 7,187,198 31,518,000 1,369,125 571,323,494 772,237,762 90,551,167 - 862,788,929 JUMLAH TOTAL APBN (2013 dan 2014) NO SEKTOR/ SUBSEKTOR TOTAL KEBUTUHAN APB Kabupaten Aceh Tengah APB Pemerintah ACEH