• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Space Pabrik 1 Kebutuhan space produks

TOTAL Jam

5.7 Kebutuhan Space Pabrik 1 Kebutuhan space produks

Kebutuhan space produksi didasarkan pada route sheet dan perhitungan jumlah mesin yang telah dilakukan sebelumnya. Kebutuhan total tiap stasiun kerja merupakan penjumlahan antara dimensi luas mesin dan tools yang digunakan, luas material yang belum diproses dan sudah diproses, serta luas dari tenaga kerja atau operator yang mengoperasikan mesin. Selain itu ada penambahan kebutuhan ruangan sebagai allowance, yang bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan ruangan tambahan akibat adanya pergerakan dari mesin atau tenaga kerja. Pada perancangan desain ruang produksi Dynamic Compression Plate (DCP) mengambil penambahan allowance sebesar 10% dari total luas kebutuhan ruangan, dengan asumsi perhitungan dimensi luas material yang diproses berukuran kurang dari 6 ft2 atau 1,83 m2, yaitu sekitar 0,18 m2 untuk raw material dan 0,0024 m2 untuk produk.

Perhitungan juga mencakup ruang tambahan untuk aisle atau gang, dimana material atau tenaga kerja akan keluar dan masuk ke stasiun kerja. Penambahan allowance yang digunakan untuk aisle sebesar 40% dari total kebutuhan ruangan stasiun kerja. Angka ini digunakan karena material handling hanya berupa tenaga kerja atau manusia untuk transportasi material antar mesin dan departemen, serta adanya maintenance atau pemeriksaan berkala terhadap mesin-mesin produksi. Selain itu, besar total allowance 50% juga sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Apple (1990) dan Yamit (2003) yaitu sebesar 150% atau penambahan 50% dari total luas area. Untuk kebutuhan space produksi, akan dilakukan perhitungan terhadap dua kondisi yaitu kondisi saat ini (dengan jumlah tiap mesin adalah 1 unit) dan kondisi yang

70

diharapkan (jumlah mesin untuk memenuhi target produksi 200 unit per minggu).

a. Perhitungan Untuk Kondisi Saat Ini

Saat ini mesin CNC Milling belum terdapat di area bangunan pabrik dan masih berada di tempat lain sehingga proses produksi masih terpisah. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan terhadap luas area produksi saat ini apakah sudah mencukupi jika kelak mesin CNC Milling ditempatkan dalam area produksi. Perhitungan luas area ditampilkan pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17 Perhitungan Luas Area Produksi Kondisi Saat Ini Departemen No. Operasi Mesin Tinggi Langit- langit (m2)

Kebutuhan Area (m2) Allowance

(50% Jumlah Luas) Space Req. per WS Jumlah Mesin Total Space Requirement (m2) Equipment

Material Operator Jumlah Mesin Tool Machining & Cutting 1.2 CNC Milling 4 4.6 0 0.18 0.81 5.59 2.795 8.385 1 8.385 Grinding 3 6" Bench Grinder 4 0.075 0.09 0.012 0.81 0.987 0.4935 1.480 1 1.480 Polishing 4 6" Bench Grinder 4 0.075 0.09 0.012 0.81 0.987 0.4935 1.480 1 1.480

72

Dengan menyesuaikan luas area produksi saat ini yang sebesar 60 m2, maka hasil perhitungan Tabel 5.17 tersebut tidak melebihi ruangan yang ada saat ini dan masih bisa digunakan dengan baik untuk proses produksi.

b. Perhitungan Untuk Kondisi yang Diharapkan

Perhitungan dilakukan dengan berdasar hasil perhitungan jumlah mesin untuk memenuhi target produksi 200 unit produk per minggu, dengan jam kerja 24 jam per hari selama 6 hari per minggu. Perhitungan luas area ditampikan pada Tabel 5.18.

Tabel 5.18 Perhitungan Luas Area Produksi Kondisi Baru Departemen No. Operasi Mesin Tinggi Langit -langit (m2)

Kebutuhan Area (m2) Allowance (50% Jumlah Luas) Space Req. per Personel Jumlah Mesin Total Space Requirement (m2) Equipment

Material Operator Jumlah Mesin Tool Machining & Cutting 1.2 CNC Milling 4 4.6 0 0.18 0.81 5.59 2.795 8.385 12 100.62 Grinding 3 6" Bench Grinder 4 0.075 0.09 0.012 0.81 0.987 0.493 1.480 1 1.480 Polishing 4 6" Bench Grinder 4 0.075 0.09 0.012 0.81 0.987 0.493 1.480 2 2.961

74

Total kebutuhan luas area produksi sebesar 105,061 m2 sesuai hasil perhitungan Tabel 5.18 menunjukkan bahwa luas area produksi saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi target produksi sehingga perlu dilakukan perluasan area.

5.7.2 Kebutuhan space keseluruhan

Berdasarkan proses produksi Dynamic Compression Plate (DCP), maka kebutuhan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam pabrik adalah sebagai berikut:

1. Gudang bahan baku 2. Ruang produksi 3. Gudang produk jadi 4. Kantor

5. Showroom

6. Ruang peralatan produksi 7. Area receiving

8. Gudang reject dan scrap 9. Area shipping 10.Area/ruang QC 11.Area/ruang packaging 12.Area parkir 13.Toilet 14.Musholla 15.Area karyawan

Dari daftar fasilitas tersebut, kemudian disusun Activity Relationship Chart (ARC) dengan dilengkapi derajat kedekatan dan keterkaitan antar fasilitas sesuai proses produksi. Activity Relationship Chart (ARC) dari pabrik Dynamic Compression Plate (DCP) ditampilkan pada Gambar 5.7.

76

Tabel 5.19 Activity Relationship Worksheet

A E I O U 1. Gudang bahan baku 2,7 11 3,4,6,8,9,10,12 5,13,14,15 2. Ruang produksi 1,3,6 11,10 7,8,9,13 4,5,12,15 3. Gudang produk jadi 2,9 11 10 1,5,6 4,7,8,12,13,15 4. Kantor 12 1,5,13,14,15 2,3,6,7,8,9,10,11 5. Showroom 12 3,4,9,11,13 1,2,6,7,8,10,14,15 6. Ruang peralatan produksi 2 11 1,3,7,8,9,10 4,5,12,13,14,15 7. Area receiving 1 10 2,6,11,12,13 3,4,5,8,9,14,15 8. Gudang reject dan scrap 1,2,6,9,10 3,4,5,7,11,12,13,14,15 9. Area shipping 3 1,2,5,6,8,10,11,12,13 4,7,14,15 10. Area QC 2,11 3,7 1,6,8,9,13 4,5,12,14,15 11. Area packaging 2,3,6,10 1 5,7,9,13 4,8,12,14,15 12. Area parkir 4 5,15 1,7,9,14 2,3,6,8,11,13 13. Toilet 15 2,4,5,7,9,10,11,14 1,3,6,8,12 14. Musholla 15 4,12,13 1,5,6,7,8,9,10,11 15. Area karyawan 12,13,14 4 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11

Berdasarkan Activity Relationship Chart dan Activity Relationship Worksheet yang ada, kemudian dibuatlah Activity Relationship Diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5.9.

Gambar 5.8 Activity Relationship Diagram

Setelah diketahui tingkat keterkaitan antar fasilitas pada industri Dynamic Compression Plate (DCP), kemudian dibuat block plan layout berdasarkan ARC dan ARD yang telah dibuat. Dibuat 2 alternatif rancangan Block Plan Layout, dimana satu rancangan didasarkan pada kondisi dan bentuk bangunan saat ini sedangkan rancangan yang lain merupakan usulan baru. Block plan layout ditunjukkan pada Gambar 5.9 dan Gambar 5.10.

78

Gambar 5.10 Block Plan Layout Untuk Kondisi Produksi Baru

Sebelum menentukan luas area tiap fasilitas atau departemen, perlu diketahui terlebih dahulu kondisi penggunaan dan beberapa hal yang menjadi pertimbangan

1. Area receiving

Area receiving berfungsi sebagai tempat penerimaan bahan baku berupa plat stainless steel, baik yang siap produksi maupun yang belum dipotong. Transportasi yang digunakan dalam proses penerimaan ini berupa mobil bak terbuka atau sejenisnya. Frekuensi penerimaan bahan baku dapat dikatakan tidak terlalu sering, hanya 1 kali atau 2 kali dalam 1 bulan, mengingat perkiraan kebutuhan bahan

80

baku tiap bulan hanya 12 plat ukuran 60 cm x 30 cm x 0,4 cm. Proses material handling yang diterapkan juga tidak menggunakan alat angkut khusus, hanya dengan manual atau tenaga manusia.

2. Gudang bahan baku

Material yang disimpan dalam gudang bahan baku adalah plat stainless steel dengan ukuran 60 cm x 30 cm x 0,4 cm. Metode penyimpanan dengan floor plan atau produk hanya diletakkan di lantai dengan disusun bertumpuk. Dengan kondisi tersebut, kebutuhan luas ruang untuk gudang bahan baku tidak terlalu besar.

3. Gudang produk jadi

Penyimpanan produk jadi dapat menggunakan sistem rak dikarenakan dimensi dan berat produk yang kecil. Produk disimpan berdasarkan jenisnya sebelum dikemas dan dikirim. Area gudang produk jadi juga mencakup gudang produk reject dan scrap serta area packing.

4. Gudang produk reject dan scrap

Produk reject dan scrap akan dikumpulkan untuk nantinya diolah atau dilebur kembali. Penyimpanan produk reject dan scrap dapat menggunakan karung atau tong dan tidak memerlukan space yang besar sehingga dapat menjadi satu dengan gudang produk jadi atau area shipping.

5. Area shipping

Area shipping tidak memerlukan space yang besar dikarenakan ukuran produk dan kemasan pengiriman yang kecil. Selain itu juga tidak menggunakan alat material handling khusus dalam pemindahan produk dari gudang jadi ke alat transportasi.

6. Area QC

Ruangan yang diperlukan untuk area QC tidak besar dikarenakan produk yang diinspeksi berdimensi kecil dan proses inspeksi yang tidak rumit.

7. Area packing

Produk jadi akan dikemas dengan plastik sebelum dikirim atau dijual kepada konsumen. Dengan kondisi tersebut, area packing tidak memerlukan ruangan khusus dan cukup dengan meja kerja dan perlengkapan tambahannya.

8. Ruang peralatan produksi

Untuk menyimpan peralatan pendukung produksi seperti obeng, tang, dan peralatan lainnya dapat digunakan rak susun sehingga tidak memerlukan ruang khusus.

Luas area tiap departemen ditunjukkan pada Tabel 5.20 hingga Tabel 5.22.

Tabel 5.20 Luas Area Fasilitas Gudang

No. Nama Ruangan

Ukuran Luas Allow. Luas+

Allow Jumlah Luas Lantai P (m) L (m) (m2) (m2) (m2) Ruangan (m2) 1 Receiving 2 3 6 3 9 1 9 2 Gudang raw material 2 3 6 3 9 1 9 3 Gudang produk jadi 2 3 6 3 9 1 9 4 Gudang produk reject 1.5 1 1.5 0.75 2.25 1 2.25 5 Shipping 2 3 6 3 9 1 9 Total 38.25

82

Tabel 5.21 Luas Area Fasilitas Tambahan

No

. Nama Ruangan

Ukuran Luas Allow. Luas+

Allow Jumlah Luas Lantai P (m) L (m) (m2) (m2) (m2) Ruangan (m2) 1 Area QC 1.5 1 1.5 0.75 2.25 1 2.25 2 Area Packaging 1.5 1 1.5 0.75 2.25 1 2.25 3 Ruang Peralatan produksi 1.5 0.6 0.9 0.45 1.35 1 1.35 Total 5.85

Tabel 5.22 Luas Area Fasilitas Pekerja

No. Nama Ruangan

Ukuran Luas Allow. Luas+

Allow Jumlah Luas Lantai P (m) L (m) (m2) (m2) (m2) Ruangan (m2) 1 Kantor 3 4 12 6 18 1 18 2 Showroom 3 4 12 6 18 1 18 3 Toilet 1.5 1.5 2.25 1.125 3.375 2 6.75 4 Musholla 4 3 12 6 18 1 18 5 Area Karyawan 6 3 18 9 27 1 27 6 Area parkir 10 6 60 30 90 1 90 Total 177.75

Dokumen terkait