• Tidak ada hasil yang ditemukan

N o Kecamatan RLS No Kecamatan RLS

Dalam dokumen 02 Gambaran Umum_edits Juli (Halaman 57-62)

4 12 Peundeuy 6,17 33 Banyuresmi 8,32 13 Singajaya 5,83 34 Leles 7,26 14 Cihurip 6,33 35 Leuwigoong 6,61 15 Cikajang 6,32 36 Cibatu 8,78 16 Banjarwangi 5,22 37 Kersamanah 8,23 17 Cilawu 6,65 38 Cibiuk 6,95 18 Bayongbong 5,99 39 Kadungora 8,51

19 Cigedug 5,35 40 Blubur Limbangan 7,84

20 Cisurupan 6,26 41 Selaawi 6,24

21 Sukaresmi 5,40 42 Malangbong 6,67

Sumber : Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat.

c. Angka Partisipasi Murni ( APM )

Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APM untuk tingkat SD/MI mengalami peningkatan 12,6% dari sebesar 99,8% pada tahun 2009 menjadi 112,4% pada tahun 2012. APM untuk tingkat SMP/MTs mengalami peningkatan 3,78% dari sebesar 88,49% pada tahun 2009 menjadi sebesar 92,77% pada tahun 2012. Namun demikian, pencapaian tersebut masih dibawah target APM Wajar Dikdas pada RPJMD sebesar 100%. Namun APM untuk tingkat SMA/SMK/MA mengalami penurunan 11,91% dari sebesar 51,2% menjadi 39,29% pada tahun 2012.

Gambar 2. 24 APM Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Garut Tahun 2009-2012

Perbandingan capaian APM Kabupaten Garut dengan Jawa Barat dan Nasional pada Tahun 2012 menunjukkan untuk jenjang SD/MI sudah berada di atas Jawa Barat sebesar 18,95% dan diatas Nasional sebesar 19,91%. APM untuk jenjang SMP/MTs sudah berada di atas Jawa Barat sebesar 18,99% dan diatas Nasional sebesar 21,43%. Sedangkan untuk APM jenjang SMA/SMK/MA masih berada dibawah Jawa Barat sebesar 11,32% dan dibawah Nasional sebesar 12,17%.

Gambar 2. 25 Perbandingan APM Kab. Garut Tahun 2009- 2012

d. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu. APK untuk tingkat SD/MI mengalami penurunan 7% dari sebesar 121,4% pada tahun 2009 menjadi sebesar 114,40% pada tahun 2012. APK untuk tingkat SMP/MTsmengalami peningkatan 7,6% dari sebesar 90,2% pada tahun 2009 menjadi 97,80% pada tahun 2012. Namun demikian, pencapaian tersebut masih dibawah target APK

Wajar Dikdas pada RPJMD sebesar 120%. Sementara itu, APK untuk tingkat SMA/SMK/MA mengalami penurunan 8,69% dari sebesar 60,29% pada tahun 2009 menjadi 51,56% pada tahun 2012.

Gambar 2. 26 APK Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Garut Tahun 2009-2012

Perbandingan capaian APK Kabupaten Garut dengan Jawa Barat dan Nasional pada Tahun 2012 menunjukkan untuk jenjang SD/MI sudah berada di atas Jawa Barat sebesar 10,97% dan diatas Nasional sebesar 10,10%. APK untuk jenjang SMP/MTs sudah berada di atas Jawa Barat sebesar 10,66% dan diatas Nasional sebesar 8,42%. Sedangkan untuk APK jenjang SMA/SMK/MA masih berada dibawah Jawa Barat sebesar 12,51% dan dibawah Nasional sebesar 16,62%.

Gambar 2. 27 Perbandingan APK Kab. Garut, Jawa Barat dan Nasional Tahun 2009-2012

e. Tingkat Pendidikan Penduduk

Gambaran kualitas SDM penduduk Kabupaten Garut juga dapat dilihat dari persentase penduduk menurut jenis pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Garut, sampai dengan Tahun 2012 prosentase terbesar penduduk

berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, adalah memiliki izasah/STTB SD/MI/sederajat sebanyak 41,74% atau menurun 1,59% dari Tahun 2011 sebanyak 43,33%. Selama Tahun 2009- 2012, yang paling menonjol adalah adanya peningkatan penduduk yang memiliki izasah/STTB SLTP/MTs/sederajat, SMU/MA/sederajat serta izasah Perguruan Tinggi yang cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan tingkat pendidikan terakhir ini menunjukkan secara tidak langsung terjadinya peningkatan derajat pendidikan penduduk di Kabupaten Garut.

Tabel 2. 33

Prosentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Izasah/STTB yang dimiliki Tahun 2009-2012*) Ijasah/STTB Yang dimiliki 2009 2010 2011 2012* Tdk punya ijazah SD 19,17 13,89 17,98 14,31 SD/MI/sederajat 40,62 52,73 43,33 41,74 SLTP/MTs/sederajat 21,28 18,12 21,25 24,38 SMU/MA/sederajat 14,78 12,46 13,77 15,08 Perguruan Tinggi 4,15 2,81 3,66 4,49 Sumber : Indikator Makro Kabupaten Garut, Tahun 2010 - 2013

Perbandingan tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Garut dengan Nasional pada Tahun 2012 menunjukkan untuk Kabupaten Garut mayoritas tingkat pendidikan penduduknya masih berada pada tingkatan SD sederajat, sedangkan secara Nasional tingkat pendidikan penduduk secara mayoritas sudah tamat diatas SMA sederajat. Jumlah penduduk yang belum memilki ijazah secara Nasional mencapai 19,78% lebih tinggi 5,47% dibandingkan Kabupaten Garut sebesar 14,31%.

Gambar 2. 28 Perbandingan Tingkat Pendidikan Penduduk Kab. Garut

2. Kesehatan

a. Angka kelangsungan hidup bayi

Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) merupakan probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi terkait erat dengan angka kematian bayi (AKB) yang dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama sebagai gambaran keadaan sosial ekonomi masyarakat pada waktu angka kematian tersebut dihitung. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dan secara garis besar dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu,kematian endogen (kematian neo-natal) yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Sementara itu kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Selama tahun 2009-2013, Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) meningkat dari dari 948 orang per 1.000 kelahiran hidup menjadi 951 orang per 1.000 kelahiran hidup. Apabila ditinjau dari jumlah kasus bayi meninggal, selama tahun 2009-2013 telah mengalami penurunan 85 kasus kematian bayi atau 24,85% dari sebanyak 342 kasus pada tahun 2009 menjadi 257 kasus pada tahun 2013. Sedangkan angka kematian bayi di Kabupaten Garut dari tahun 2009-2013 terus mengalami penurunan, namun apabila dibandingkan dengan data terakhir yang dipublikasikan oleh Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat tahun 2012 yaitu 30 kasus kematian per 1.000 kelahiran hidup, maka angka Kematian Bayi Kabupaten Garut terpaut lebih tinggi 19,95 kasus kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Tabel 2. 34

Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kabupaten Garut Tahun 2009-2013 Tahun AKB (per 1.000 kelahiran hidup) AKHB(per 1.000 kelahiran hidup) Jumlah Kasus Bayi Meninggal 2009 51,65 948 342 2010 50,87 949 336 2011 50,62 949 397 2012 49,95 950 298 2013** 49,29 951 190

Sumber : BPS Kabupaten Garut dan Dinas Kesehatan Kab. Garut.

Angka usia harapan hidup merupakan perkiraan lama hidup rata- rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup pada suatu umur tertentu adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tertentu, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Angka harapan hidup saat lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu yang dapat menjadi alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.

Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Garut pada tahun 2009 mencapai 65,20 tahun, artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelang Tahun 2010 diperkirakan akan dapat hidup sampai 65 tahun. Pada tahun 2013, AHH diproyeksikan mencapai 66,86 tahun, sehingga bayi-bayi yang dilahirkan menjelang Tahun 2014 mempunyai usia harapan hidup lebih panjang menjadi sekitar 66 tahun lebih. Kondisi peningkatan angka harapan hidup tersebut dapat menjadi suatu gambaran adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Garut selama tahun 2009-2013.

Gambar 2. 29 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Garut Tahun 2009-2013**

Tabel 2. 35

Angka Harapan Hidup Kabupaten Garut Tahun 2009-2013

NO

. INDIKATOR

Dalam dokumen 02 Gambaran Umum_edits Juli (Halaman 57-62)