• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Hidup

Dalam dokumen 02 Gambaran Umum_edits Juli (Halaman 116-121)

N o Bidang/ Uraian

8. Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup dilaksanakan dengan sasaran terlaksananya upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, dengan pencapaian indikator kinerja selama tahun 2010-2013 :

Tabel 2. 95

Pencapaian Indikator Sasaran Lingkungan Hidup Tahun 2010-2013

No

. Indiktor Kinerja 2010Realisasi Capaian Kinerja2011 2012 2013

1. Persentase pelayanan pencegahan

pencemaran air 12,5% 16,67% 50% 70,37%

2. Persentase pelayanan pencegahan

No

. Indiktor Kinerja

Realisasi Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013

3. Persentase pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa

- 8,37% 71,43% 100%

4. Pelayanan tindak lanjut

pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

100% 100% 100% 100%

5. Tingkat status mutu sungai utama

dan waduk/situ Cemarberat Cemarberat Cemarberat Cemarberat

Sumber: DLHKP Kabupaten Garut Tahun 2013

Upaya pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan dilakukan pula melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan antara lain biogas, komposter, lubang biopori, sumur resapan, alat bor biopori dan sarana IPAL UKM.

Tabel 2. 96

Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan

dalam Pengendalian Pencemaran dan Pelestarian Lingkungan

No Jenis Tahun Jumlah Total 2009 2010 2011 2012 2013 1 Biogas 80 79 36 35 35 265 2 Komposter 120 100 100 320 3 Lubang Biopori 1300 500 200 200 200 2400 4 Sumur Resapan 70 40 110

5 Alat Bor Biopori 100 100 200

6 Sarana IPAL UKM 7 7

Sumber: DLHKP Kabupaten Garut, Tahun 2013.

Dalam upaya pelestarian lingkungan hidup terutama di kawasan sumber mata air pada Tahun 2013 dilakukan melalui penanaman pohon sebanyak 114.199 pohon di kawasan sumber mata air.

Tabel 2. 97

Penanaman Pohon Pelindung di Kawasan Sumber Mata Air

No Bibit Tanaman Tahun JumlahTotal

2009 2010 2011 2012 2013 1. Mahoni 2.000 3.650 3.500 3.500 15.820 28.470 2. Nangka 2.000 2.499 3.719 7.359 4.519 20.096 3. Suren 2.000 3.589 3.684 3.684 11.500 24.457 4. Kihujan 3.600 3.500 5.910 4.400 17.410 5. Kemiri 2.410 6.000 8.410 6. Bambu 3.640 3.640 7. Sukun 1.230 900 2.130 8. Picung 1.230 1.230

No Bibit Tanaman Tahun JumlahTotal 2009 2010 2011 2012 2013 9. Katapang 10.025 10.025 10. Pandan 13.795 13.795 11. Mangga 3.910 3.910 12. Durian 3.800 3.800 13. Alpukat 6.900 6.900 14. Sirsak 11.180 11.180 15. Salam 2.000 2.000 16. Ekaliptus 9.000 9.000 17. Gamelina 7.000 7.000 18. Albasiah 900 900 19. Kopi 1.300 1.300 20. Mangrove 1.250 1.250 Total 6.000 13.338 14.403 28.963 114.199 176.903

Sumber: DLHKP Kabupaten Garut Tahun 2013

Perkembangan kinerja pelayanan persampahan selama tahun 2012 dan tahun 2013 ditinjau dari segi daya angkut sampah dari sumber sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Pasir Bajing sedikit mengalami peningkatan sebesar 11,11 % yaitu dari sebesar 432 m3/hari pada Tahun 2012 menjadi 480 m3/hari pada Tahun 2013. Tingkat Pelayanan (level of service) mengalami peningkatan 2,5% dari 30,5% di Tahun 2012 menjadi 33% di Tahun 2013. Peningkatan kinerja yang cukup kecil itu dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1. Walaupun ada penambahan Mobil Angkutan Sampah sebanyak 3 Unit (12,5%) dari 24 unit di Tahun 2012 menjadi 27 unit pada Tahun 2013 pengaruhnya masih cukup kecil jika dibandingkan dengan peningkatan volume timbulan sampah total di wilayah pelayanan (5 kecamatan) dari 1.415 m3/hari pada Tahun 2012 menjadi sebesar 1457 m3/hari pada Tahun 2013.

2. Secara kuantitas dukungan sarana angkutan sampah mengalami peningkatan (24 unit di Tahun 2012 dan 27 unit di Tahun 2013) tapi secara kualitas tetap atau cenderung menurun karena mengalami kerusakan dan keausan;

3. Walaupun Tingkat Pelayanan (level of service) Persampahan Kabupaten Garut relatif rendah, tapi cakupan pelayanan cukup besar dimana selain 5 kecamatan di perkotaan, terdapat 2 kecamatan di luar perkotaan yang dilayani secara rutin yaitu Kecamatan Leles dan Kadungora, ditambah juga pelayanan ke wilayah kecamatan lain yang sifatnya permintaan masyarakat. Juga dengan ditambahnya sarana pengumpul sampah berupa Motor Tiga Roda dari 3 unit di Tahun 2012 menjadi 26 unit di Tahun 2013 maka terjadi peningkatan kualitas penanganan persampahan di perkotaan.

Dari tahun ke tahun jumlah timbulan sampah semakin meningkat, yang disebabkan oleh :

1) Pertambahan jumlah penduduk;

2) Kabupaten Garut menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat sehingga jumlah kunjungan wisata semakin meningkat, termasuk wisata kuliner;

3) Pertumbuhan rumah makan, toko oleh-oleh souvenir semankin meningkat.

Peningkatan jumlah timbulan sampah tidak sebanding dengan pertambahan julah sarana angkutan sampah sehingga pelayanan persampahan akan cenderung menurun.

Tabel 2. 98

Peningkatan Jumlah Timbulan Sampah No Sampah dan SaranaJumlah Timbulan

Angkutan Sampah

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah timbulan sampah m3/hari1.000 m3/hari1.038 m3/hari1.382 m3/hari1.415 m3/hari1.457

2. Jumlah sarana angkutansampah 24 buah 24 buah 24 buah 24 buah 27 buah 3. Tingkat Pelayanan 43,2% 41,62% 31,26% 30,5% 33% Sumber: DLHKP Kabupaten Garut Tahun 2013

Tabel 2. 99

Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

No Jenis Fasilitas 2012 Tahun 2013

1 Cakupan Wilayah

Pelayanan 5 kecamatan (perkotaan) sebagai pelayanan utama : - Kecamatan Garut Kota - Kecamatan Tarogong Kidul - Kecamatan Tarogong Kaler - Kecamatan Banyuresmi - Kecamatan Karangpawitan

5 kecamatan (perkotaan) sebagai pelayanan utama :

- Kecamatan Garut Kota - Kecamatan Tarogong Kidul - Kecamatan Tarogong Kaler - Kecamatan Banyuresmi - Kecamatan Karangpawitan 2 kecamatan (luar perkotaan) sebagai pelayanan tambahan : - Kecamatan Leles - Kecamatan Kadungora Kecamatan lain (permintaan) 2 kecamatan (luar perkotaan) sebagai pelayanan tambahan: - Kecamatan Leles - Kecamatan Kadungora Kecamatan lain (permintaan) 2 Volume Timbulan Sampah di Wilayah Pelayanan (m3/hari) 1.415 1.457

3 Daya Angkut Sampah

(m3/hari) 432 480

4 Tingkat Pelayanan (Level of Service) (Daya Angkut Sampah : Volume Timbulan Sampah Wilayah Pelayanan x 100%)

No Jenis Fasilitas

Tahun

5 Mobil Angkutan Sampah (Dump Truck, Armroll Truck, Mini Truck, Panther)

24 27

6 Motor Angkutan Sampah

(Tiga Roda) 3 26

Sumber: DLHKP Kabupaten Garut Tahun 2013 Catatan :Timbulan sampah : 2.63 lt/org/hari Asumsi pertambahan sampah : 3%

Sementara itu perkembangan Jumlah dan Kondisi Penerangan Jalan Umum selama Tahun 2012-2013 relatif tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan kondisi dalam keadaan nyala sekitar 45%-52% sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 100

Perkembangan Jumlah dan Kondisi Penerangan Jalan Umum

Tahun 2009-2013

Tahun Kondisi Penerangan Jalan Umum

Nyala Tidak Nyala Jumlah % Nyala

2009 2.772 1.891 4.663 59,45

2010 1.806 1.273 3079 58,66

2011 1945 1300 3246 59,93

2012 2.054 2.598 4.562 45,03

2013 2.509 2.346 4.855 51,68

Sumber: DLHKP Kabupaten Garut Tahun 2013

Permasalahan yang masih dihadapi pada pelaksanaan urusan lingkungan hidup :

a) Peningkatan jumlah timbulan sampah tidak sebanding dengan pertambahan jumlah sarana angkutan sampah sehingga pelayanan persampahan cenderung menurun dari sebesar 43,2% pada tahun 2009 menjadi sebesar 33% pada tahun 2013;

b) Tingkat status mutu air DAS Cimanuk adalah cemar berat. Kondisi tersebut terutama diakibatkan beban pencemaran dari kegiatan domestik, pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan aktifitas lain yang berada di DAS Cimanuk yang air limbahnya di buang ke sungai

c) Pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca yang berdampak besar pada perubahan pola iklim;

d) Tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap fungsi lingkungan yang masih rendah;

e) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan;

f) Masih rendahnya cakupan dokumen lingkungan oleh pengusaha;

g) Masih rendahnya pengelolaan limbah domestik yang bersumber dari rumah tangga, pariwisata dan jasa pelayanan medis atau jasa usaha lainnya;

h) Menurunnya kualitas beberapa kawasan konservasi (hutan lindung, cagar alam dan taman wisata alam);

i) Masih kurangnya pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dalam upaya pengendalian pencemaran lingkungan;

j) Belum optimalnya pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU);

Dalam dokumen 02 Gambaran Umum_edits Juli (Halaman 116-121)