• Tidak ada hasil yang ditemukan

Islam memandang pendidikan merupakan faktor yang penting dalam hidup manusia dengan mendasarkan pendidikan pada Al Qur’an dan Hadits nabi sebagai sumber utama. Al-Qur’an adalah wahyu atau firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT sedangkan hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi dapat berupa apa-apa yang pernah disabdakan nabi (qauluhu), dilaksanakan nabi (fi’luhu), disetujui nabi (taqriruhu), serta informasi yang disampaikan para sahabat tentang sifat-sifat nabi (hamiyah). ( Moh Erfan Soebahar, 1999:59)

Pendidikan Al Qur’an dan Hadits bagi kehidupan manusia sangat berperan dalam pembentukan watak dan kepribadian manusia. Maka dari itu, pendidikan Al Qur’an dan Hadits harus ditanamkan sejak dini. Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pendidikan Al Qur’an menjadi pondasi dari seluruh kurikulum pendidikan dunia Islam karena Al Qur’an merupakan syiar agama yang mampu menguatkan aqidah dan mengokohkan iman. Ibnu Khaldun berpendapat bahwa Al Qur’an adalah ilmu pertama kali yang harus diajarkan kepada anak, karena mengajarkan Al Qur’an kepada anak termasuk syariat Islam yang dipegang teguh oleh para ahli agama dan dijunjung tinggi oleh setiap negara Islam. ( Abuddin Nata: 1977: 176). Pendapat Abduh yang dikutip

oleh Prof. Dr. H. M Amin Abdullah dkk dalam buku Madzib al-Tafsiri al- Islami bahwa tidak mungkin Al Qur’an itu mengandung suatu ajaran yang bertentangan dengan hakekat ilmu pengetahuan abad 19 dan 20, maka merupakan keharusan bagi seorang muslim untuk membaca Al Qur’an dengan kedua mata yang terbuka, serta memahaminya dengan akal sehat yang terbebas dari aturan-aturan dan hukum-hukum klasik.( Amin Abdullah, dkk: 2007: 143)

Al Qur’an dibawa oleh Nabi Muhammad SAW berisikan hukum- hukum Islam, norma-norma moralitas serta aturan-aturan universal bagi perbuatan manusia yang dipeijelas dalam hadis nabi. Dalam Al-Qur’an telah dinyatakan:

Artinya : Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat kami

yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS, Al Fathir: 29)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rasul yang membawa Al Qur’an dan Hadits yang keduannya harus dipelajari dan diamalkan oleh umat manusia.

Islam meletakkan Al Qur’an dan Hadist sebagai sumber utama dalam pendidikan. Al Qur’an telah menjadi saksi bagi nilai utama dari ilmu pengetahuan yang dibuktikan dengan wahyu dari Allah yang pertama turun adalah surat al-Alaq ayat satu sampai dengan lima. Ayat tersebut menyatakan bahwa Islam mengapresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan pengenalan tentang hakikat kebenaran dalam kehidupan umat manusia. ( Muh Roqib: 2009: 1).

Dalam Al Qur’an ilmu agama menjadi ilmu yang terpenting untuk dipelajari oleh manusia. Terutama ilmu tentang Al Qur’an dan Hadist karena Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad disertai dengan Hadist yang berfungsi sebagai penjelas {bayan) dari Al Qur’an. (Ahmad Tafsir: 2008: 47). Al Qur’an memberikan wawasan dan motivasi kepada manusia untuk memperhatikan dan meneliti alam sebagai manifestasi kekuasaan Allah SWT. Dari hasil pengkajian dan penelitian fenomena alam kemudian melahirkan ilmu pengetahuan karena dalam pengkajiannya sehingga manusia mampu menemukan pangetahuan-pengetahuan yang tidak terlepas dari petunjuk Allah SWT. Di samping itu Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah dalam surat Al- Mujadilah ayat 11:

%\

i\jL £& cri ^ J \

i j L i £ pS3 J

j

tSj \jL i; # j t f f \$fc

jaJIi i i i i j

i; iiii a i

iijjiiti ijjioi j j iSjj piJ

„jtf .. - i ' > 4 -

^^Lft-su Lo-J AJJI

j

C-~!

j

>-

j

.5

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pada kurikulum di sekolah, khususnya Al Qur’an dan hadis telah dijadikan dalam satu mata pelajaran. Sebenarnya Al Qur’an dan Hadis adalah dua hal yang berbeda, akan tetapi di antara keduannya ada hubungan yang tidak bisa dipisahkan, misalnya dalam penetapan hukum Islam. Adapun tujuan dari pengajaran Al Qur’an dan Hadis adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Pengajaran Al Qur’an

Menurut Drs. H.M. Khudhari Umar yang dikutip oleh Drs H. Mardiyo, Al Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya

(Mukjizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas.(ChabibThoha, dkk: 2004: 24)

Tujuan pengajaran Al Qur’an terutama pada anak didik, menurut Dr. Muhammad Abdul Qadir Ahmad dalam bukunya Thuruqu Ta’limi Al Tarbiyah Al Islamiyah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ibrahim Husein, MA dan kawan-kawannya, adalah mampu mengarah pada:

a. Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka.

b. Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna, memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwa.

c. Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problema hidup sehari-hari.

d. Kemampuan memperbaiki tingkah laku murid melalui metode pengajaran yang tepat.

e. Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan uslub Al Qur’an.

g. Pembinaan pandidikan Islam berdasarkan sumber-sumbernya yang utama dari Al Qur’an Al Karim. (ChabibThoha, dkk: 2004: 33)

2. Tujuan Pengajaran Hadis

Hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi dapat berupa apa-apa yang pernah disabdakan nabi (qauluhu), dilaksanakan nabi (fi’luhu), disetujui nabi (taqriruhu), serta informasi yang disampaikan para sahabat tentang sifat-sifat nabi (hamiyah). (ChabibThoha,dkk: 1999: 59)

Adapun tujuan pengajaran hadis kepada peserta didik adalah agar peserta didik mengerti ajaran Islam yang berhubungan dengan masalah yang dibicarakan. Jelasnya memberi pengetahuan hadis kepada peserta didik yang mengarah kepada:

a. Kemantapan membaca tanpa salah, sesuai dengan ketentuan membaca huruf Arab dan nash, dan kemampuan menghafalnya dengan mudah. b. Kemampuan memahami isi bacaan dengan sempurna, memuaskan

akal, dan kemampuan memenangkan jiwa.

c. Kemampuan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problema kehidupan sehari-hari.

d. Kemampuan memperbaiki tingkah laku peserta didik melalui metode pengajaran yang tepat.

Setiap masalah yang dibicarakan, dalam arti dan maksud hadits hendaklah selalu berorientasi kepada kenyataan dan era yang tengah dihadapi waktu pengajaran hadits diterimakan kepada peserta didik. Di

samping itu, cara dan kemungkinan pengalamannya harus dapat dipahami sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai. ( Chabib Thoha, dkk: 2004: 64)

B. PROSES PEMBELAJARAN

Dokumen terkait