• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEDUDUKAN HUKUM KONTRAK PERJANJIAN

F. Kedudukan Hukum Kontrak Perjanjian Pekerjaan Perbaikan

1. Kontrak pada PT. Sinbat Precast Teknindo

Di PT. Sinbat Precast Teknindo, kontrak-kontrak digunakan dalam melakukan transaksi bisnis, dan kontrak-kontrak tersebut bentuknya tertulis. Transaksi bisnis ini terlepas apakah dilakukan dengan pihak manapun atau jenis apapun. Sebagai dasar penelitian ini digunakan hasil wawancara yang telah dilakukan sekitar bulan Juli 2010

128

Sudargo Gautama, Hukum Perdata Internasional, Jilid III, Bagian 2, buku ke delapan, hlm. 104

129

Ibid., hlm. 32

130Shipbuilding Contract For The Completion Of 01 Unit Of 64M RoPax Catamaran Ferry

(Hull Nos. 009) Dated This 10th Day Of April 2007 Between PT. Sinbat Precast Teknindo, Indonesia –

kepada pihak Manajemen PT. Sinbat Precast Teknindo terutama Bapak Laurence K. Berikut adalah kutipan dari jawaban yang diterima peneliti atas pertanyaan mengapa mereka menggunakan kontrak dan sebagaimana pentingnya kontrak tersebut dan alas an kenapa kontrak itu bentuknya tertulis.

a. Dalam melakukan kontrak secara tertulis akan memberikan kepastian dalam melakukan bisnis. Kepastian disini tercermin dengan adanya bukti secara tertulis apa yang menjadi kehendak masing-masing pihak. Kontrak bisa dilakukan dengan cara lisan akan tetapi hal ini akan menjadi sulit dan tidak pasti terutama jika klausula-klausula tersebut jumlahnya banyak dan sangat kompleks, hal ini akan menimbulkan resiko terjadinya perselisihan. Resiko akan adanya permasalahan dikarenakan adanya ketidakpastian akan syarat dan ketentuan kontrak sehingga klausula kontrak dituangkan dalam bentuk tertulis sebagai catatan atas syarat dan ketentuan tersebut.

Dalam analisa peneliti, Pihak Manajemen PT Sinbat Precast Teknindo disini cenderung sesuai memilih hukum perjanjian ke KUH Perdata Indonesia. Hal ini bisa dilihat dalam Pasal 1865 juncto 1866 tentang beban pembuktian. Dalam Pasal ini menggarisbawahi bahwa bukti tulisan merupakan salah satu alat bukti. Sedangkan kontrak-kontrak tersebut dibuat dengan cara tertulis sehingga kategori kontrak tertulis disini merupakan alat bukti yang sempurna.

b. Di dalam klausula kontrak disebutkan dengan jelas batasan-batasan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak seperti apa yang telah menjadi kesepakatan. Dalam analisa ini klausula dalam kontrak menyebutkan dengan jelas batas-batas hak dan kewajiban, antara prestasi dan kontraprestasi masing-masing pihak. Sehingga dalam kontrak bisa dilihat apakah kedudukan antara pihak seimbang atau tidak. Klausula mana saja yang mencerminkan hal tersebut.

c. Dikarenakan hak dan tanggungjawab masing-masing pihak dalam kontrak akan disebutkan dengan jelas, maka resiko untuk terjadinya perselisihan akan dikurangi.

Dalam analisa peneliti hal ini telah sesuai dengan KUH Perdata tentang perjanjian khususnya pada Pasal 1338 yang intinya bahwa perjanjian atau kontrak akan mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang masuk dalam kontrak tersebut. Apabila masing-masing pihak melakukan prestasinya sesuai dengan apa yang disebutkan dalam klausula kontrak maka resiko akan terjadinya perselisihan bisa dihindari.

d. Kontrak tertulis akan memberikan jaminan atas pembayaran dikarenakan kontrak tertulis akan mengikat pihak-pihak untuk melaksanakan kewajibannya.

Dalam analisa peneliti, hal ini dilakukan karena dalam kontrak tertulis dituangkan secara jelas atas jaminan pembayaran dan antisipasi apabila terjadi penyimpangan (wanprestasi) atas pembayaran tersebut. Termasuk dalam wanprestasi klausula ini adanya akibat pembatalan kontrak, pembayaran ganti rugi, bunga dan biaya peradilan apabila terjadi persengketaan. Tentu saja akibat-akibat tersebut dituangkan dalam klausula sesuai dengan kesepakatan antara para pihak satu hal lain jumlah bunga dan jumlah ganti kerugian.

e. Apabila hubungan antara para pihak menjadi tidak baik dan terjadi perselisihan maka kontrak tertulis yang telah disepakati sebelumnya akan menyatakan bagaimana cara penyelesaiannya.

Dalam analisa peneliti, hal inipun digunakan untuk lebih memberi kepastian hukum dalam kontrak sebagai antisipasi apa yang harus dilakukan apabila terjadi persengkataan dimasa yang akan datang.

f. Merupakan suatu keharusan sesuai dengan peraturan perusahaan dalam PT. Sinbat Precast Teknindo sendiri untuk membuat kontrak yang bentuknya tertulis pada setiap persetujuan atau kontrak atau perjanjian dengan pihak lain.

Hal ini merupakan kewajiban manajemen perusahaan dalam melakukan setiap kontrak untuk dituangkan dalam bentuk tertulis, terlepas dengan pihak mana perjanjian tersebut dibuat atau jenis dan besar kecilnya nilai kontrak. Baik untuk kontrak pekerjaan, pembelian, pengiriman, sub-kontrak, dan lain sebagainya.

Atas jawaban-jawaban tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak dan kontrak yang bentuknya tertulis selain merupakan suatu keharusan juga sebagai suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai basis dalam melakukan transaksi bisnis karena menyangkut semua proses kerja, hak dan kewajiban para pihak serta adanya perlindungan dan kepastian dari hukum. Dengan menggunakan kontrak tertulis yang telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya bisa meminimasi adanya perselisihan sehingga masing-masing pihak merasa aman dan bisa melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya.

Kronologis terbentuknya kontrak di PT. Sinbat Precast Teknindo ini diawali dengan adanya penawaran dan penerimaan (offer and acceptance), penawaran (offer) diberikan karena adanya pemintaan dari klien baik yang baru maupun dari klien yang lama untuk membuat atau memperbaiki berbagai jenis kapal. Kemudian dari penawaran tersebut dilakukan negosiasi secara detil atas apa yang akan dicantumkan dalam kontrak misalnya jenis pekerjaan, tenggang waktu pengerjaan, harga, cara pembayaran dan lain sebagainya. Dari penawaran tersebut kemudian diberikan suatu

konfirmasi penerimaan atas penawaran (acceptance) yang kemudian dituangkan kedalam suatu rancangan kontrak tertulis. Dari rancangan kontrak tersebut dibuat kontrak tertulis yang telah mendapatkan persetujuan yang kemudian ditandatangani oleh masing-masing pihak bersama dihadapan saksi-saksi. Kontrak tidak akan ditandatangani apabila orang-orang yang berhak untuk melakukan tandatangan berhalangan datang , demikian apabila saksi-saksi tidak hadir, walaupun hal ini akan memberikan resiko bahwa jadwal kontrak akan menjadi berubah atau mundur. Bentuk kontrak yang dibuat yaitu dengan cara di bawah tangan dan tidak dinotariskan, tidak dinotariskan dalam arti kontrak tersebut tidak dibuat dihadapan notaris dan atau disahkan dihadapan notaris. Masing-masing pihak memegang satu asli dalam arti tidak adanya tembusan (fotokopi). Fotokopi dilakukan untuk sirkulasi interen terutama diberikan kepada pihak manajemen yang membutuhkan seperti pihak akunting, Manajer Operasional dan Legal Departemen. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa asing yaitu bahasa Inggris.

2. Kedudukan Hukum Kontrak Perjanjian Perbaikan Kapal di PT.Sinbat Precast Teknindo

Dengan menganalisa kontrak-kontrak di PT. Sinbat Precast Teknindo bisa dilihat apakah telah sesuai dengan syarat sahnya suatu kontrak menurut Hukum Kontrak Indonesia. Telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya, kontrak akan melindungi proses bisnis para pihak apabila pertama-tama dan terutama, kontrak tersebut dibuat secara sah karena hal ini menjadi penentu proses hubungan hukum selanjutnya. Sah

dalam hal ini adalah sah secara formal dan material. Sah secara formal adalah pembuatan kontrak tersebut telah sesuai dengan tata cara atau prosedur yang berlaku, dalam hal ini adalah undang-undang dan peraturan lain yang berhubungan dengan kontrak. Sah secara material adalah syarat yang ada melekat pada kontrak tersebut yang dalam hal ini mengacu lebih kepada beban pembuktian material yaitu bentuk kontrak tertulis dan ditandatangani para pihak.

Seperti telah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya dalam bab ini, maka syarat sahnya suatu kontrak diatur dalam Buku III KUH Perdata yaitu:131

1) Syarat sahnya umum diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata dan syarat sah umum diatur di luar Pasal 1320 KUH Perdata yaitu Pasal 1335, Pasal 1337, Pasal 1339 dan Pasal 1347 KUH Perdata. Syarat sah ini adalah syarat sah formal.

2) Syarat sah khusus yang terdiri dari: syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu, syarat akta notaris untuk kontrak tertentu, syarat akta pejabat tertentu (yang bukan notaris) untuk kontrak tertentu, dan syarat ijin dari yang berwenang. Syarat sah ini adalah syarat sah material.

a. Syarat sah umum kontrak diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata:

1) Ketentuan sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, atas syarat ini dilihat kesepakatan ini dibentuk dari dua unsur yaitu penawaran dan penerimaan (offer and acceptance). Penawaran ini diartikan sebagai pernyataan kehendak yang mengandung usul untuk mengadakan perjanjian. Unsur ini

131

mencakup esensialia132 perjanjian. Sedangkan penerimaan merupakan pernyataan setuju dari pihak yang ditawari. Kesepakatan dalam kontrak pada PT. Sinbat Precast Teknindo bisa dilihat dalam paragraf kedua di kontrak- kontrak tersebut yang dimulai dengan:

”In consideration of the mutual covenants contains herewith, the BUILDER agrees to build, launch, and complete at its premises at Jl. RE. Martadinata KM 2, Sekupang, Batam Indonesia (hereinafter called ”SHIPYARD”) and sell and deliver to the BUYER seven (7) units 15m alumiunum OPL Patrol Boat and one (1) unit 12m....” (”Berdasarkan atas kesepakatan bersama dengan ini, BUILDER telah setuju untuk membuat, meluncurkan (ke air) dan menyelesaikannya di lokasinya yaitu JL. RE. Martadinata KM 2, Sekupang, Batam Indonesia (dalam hal ini disebut ”SHIPYARD”) dan menjual dan mengirimkan 7 unit 15m kapal aluminium OPL Patrol Boat dan satu (1) unit 12m....”)133134

”In consideration of the mutual covenants herein contained, the Builder agrees to construct superstructure/car ramp, launch, equip and complete...”

132

Dalam suatu perjanjian terdapat unsur esensialia yaitu unsur yang mutlak harus ada dalam perjanjian dan kedua adalah unsur naturalia merupakan unsur yang ditentukan oleh undang-undang sebagai peraturan yang bersifat mengatur, namun demikian dapat disimpangi para pihak dan unsur

acidentalia merupakan unsur yang ditambahkan oleh para pihak dimana undang-undang tidak

mengaturnya. J. Satrio, Hukum Perjanjian, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992 hlm. 57-58 133

Contract Agreement For One Unit 12-Metre OPL PATROL LAUNCH and Seven Units 15- Metre OPL PATROL Launch, dated 30 June 2006, between PT Sinbat Precast Teknindo And Eng Hup Shipping Pte Ltd, Page 5 of 21

134

Berdasarkan atas hasil wawancara dengan pihak Manajemen PT Sinbat Precast Teknindo, berkaitan dengan jenis kapal yang ditenderkan, atas kontrak-kontrak sepanjang sepengetahuan mereka, ini tidak berhubungan dengan jenis kapal yang penggunaanya untuk kepentingan keamanan negara (dalam hal ini Singapura oleh karena pihak yang memberikan tender adalah perusahaan berkewarganegaraan Singapura). Perjanjian dibuat antara subyek hukum privat dengan subyek hukum privat. Bukan antara Negara dengan badan privat. Bukan merupakan wewenang dari PT Sinbat Precast Teknindo untuk mengetahui lebih lanjut peruntukan atau asal muasal kliennya mendapatkan tender tersebut. Di Singapura keamanan merupakan hal yang sangat sensitif terutama menyangkut penyediaan barang-barang yang digunakan untuk mendukung keamanan negara tersebut. Apabila dilihat secara umum atas partikular kontrak ini tidak terlihat dalam detilnya hal-hal yang menyangkut penggunaan alat-alat tertentu selain yang digunakan kapal patrol pada umumnya. Sehingga ruang lingkup pekerjaan mereka adalah sepanjang apa yang dituangkan dalam kontrak-kontrak tersebut sehingga jika terjadi hal-hal yang berada di luar runag lingkup pekerjaan, hal ini bukan merupakan tanggungjawab PT Sinbat Precast Teknindo. Selanjutnya pilihan hukum yang digunakan (khusus dalam kontrak dimana klien tersebut adalah badan hukum berkewarganegaraan Singapura) adalah hukum Singapura, jadi melihat sekilas dari hal tersebut sudah terlihat bahwa masing-masing mengetahui dengan benar perjanjian apa yang mereka buat dan apakah memerlukan ijin-ijin khusus untuk melaksanakannya.

(”Berdasarkan atas kesepakatan bersama dengan ini, Builder telah setuju untuk mengkonstruksi superstructure/car ramp, meluncurkan (ke air), melengkapi dengan peralatan dan menyelesaikan...”)135

”In consideration of the mutual covenants herein contained, the Shipyard agrees to supply materials and labour only (includes deck equipment) for the repair, up slip, and launch of the barge to be completed...” (”Berdasarkan atas kesepakatan bersama dengan ini, Shipyard telah setuju untuk menyediakan material dan pekerja (termasuk peralatan dek kapal) untuk pekerjaan perbaikan, menaikkan dan meluncurkan kembali ke air sebuah kapal tongkang yang akan diselesaikan...”)136

”In consideration of the mutual covenants herein contained, the Shipyard agrees to supply materials and labour only (includes deck equipment) for the repair, up slip, and launch of the barge to be completed...” (”Berdasarkan atas kesepakatan bersama dengan ini, Shipyard telah setuju untuk menyediakan material dan pekerja (termasuk peralatan dek kapal) untuk pekerjaan perbaikan, menaikkan dan meluncurkan kembali (ke air) sebuah kapal tongkang yang akan diselesaikan...”)137

Dengan disebutkannya kata-kata “kesepakatan” tersebut di atas, maka kontrak-kontrak ini memenuhi syarat pertama atas sahnya suatu kontrak yaitu para pihak telah sepakat untuk mengikatkan dirinya untuk membuat kontrak tersebut, mengikatkan diri dalam hal ini berarti telah sepakat untuk tunduk terhadap klausula-klausula yang ada pada kontrak tersebut.

2) Ketentuan adanya kecakapan para pihak. Kecakapan yang dimaksud dalam Pasal 1320 KUH Perdata adalah kecakapan untuk melakukan perbuatan

135

Shipbuilding Contract for the Completion of 01unit of 64M RoPax Catamaran Ferry (Hull

NOS 009) dated this 10th day of April 2007 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Builder-

and Island Transport Holdings PTY LTD, Australia –Buyer, Page 2 of 17

136Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1806) dated this 17th

day of June 2008 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 2 of 10

137

Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1805) dated this 13th day of January 2009

between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 2 of 10

hukum. Dalam hal ini adalah menyangkut subyek hukumnya. Dalam kontrak di PT. Sinbat Precast Teknindo subyeknya adalah badan hukum, maka standar kecakapan dilihat dari kewenangannya. Artinya kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum didasarkan pada kewenangan yang melekat pada pihak yang mewakilinya. Klasula-klausula yang isinya mencerminkan syarat ini adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak yang menandatangani disebutkan sebagai: ”For and on behalf of (untuk dan atas nama): PT Sinbat Precast Teknindo, By Mr. Lee Teng Guan, Title: President Director dan For and On behalf of (untuk dan atas nama): PT Bahtera Dira Adiguna, By Mr. Teh Kam Wah, Title: Chief Operating Officer.138

Pihak-pihak yang menandatangani disebutkan sebagai: ”For and on behalf of (untuk dan atas nama): PT Sinbat Precast Teknindo, By Mr. Lee Teng Guan, Title: President Director dan For and On behalf of (untuk dan atas nama): PT Bahtera Dira Adiguna, By Mr. Teh Kam Wah, Title: Chief Operating Officer.139

Pihak-pihak yang menandatangani disebutkan sebagai: ”For and on behalf of (untuk dan atas nama): PT Sinbat Precast Teknindo, By Mr. Lee Teng Guan, Title: President Director dan For and On behalf of (untuk dan atas nama): Island Transport Holdings PTY LTD, By Mr. Leslie Goldwin Title: Director.140

Pihak-pihak yang menandatangani disebutkan sebagai: ”For and on behalf of (untuk dan atas nama): PT Sinbat Precast Teknindo, By Mr. Lee Teng Guan,

138

Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1805) dated this 13th day of January 2009

between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 10 of 10

139 Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1806) dated this 17th

day of June 2008 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 10 of 10

140 Shipbuilding Contract for the completion of 01 unit of 64M RoPax Catamaran Ferry (Hull

NOS 009) dated this 10th day of April 2007 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Builder-

Title: President Director dan For and On behalf of (untuk dan atas nama): Eng Hup Shipping (PTE) Ltd, By Mrs. Justina A.T.Lim, Title: Director141

Sebagaimana dilihat para pihak (subyek) yang terlibat dalam kontrak- kontrak tersebut adalah cakap berdasarkan aspek kewenangannya yang melekat untuk mewakili perusahaannya yaitu dalam hal ini dalam jabatannya sebagai Direktur, Presiden Direktur, dan Chief Operating Officer.

3) Ketentuan adanya suatu hal tertentu. Hal ini tersebut dalam Pasal 1320 KUH Perdata ayat (3) yaitu prestasi yang menjadi pokok kontrak. Suatu hal atau obyek dari kontrak ini dapat dirujuk dari substansi Pasal 1332, Pasal 1333 dan Pasal 1334 KUH Perdata.142 Ketentuan syarat ini bisa dilihat dari klausula- klausula kontrak sebagai berikut:

Contract Agreement For One Unit 12-Metre OPL PATROL LAUNCH and Seven Units 15-Metre OPL PATROL Launch, dated 30 June 2006 dengan melihat dari paragraf kedua halaman 5 yang isinya: ”....and sell and deliver to the BUYER seven (7) Units 15m aluminium OPL Patrol Boat and one (1) unit 12m aluminium OPL Patrol Boat fully described in Article 1 hereof....” (”...dan menjual dan mengirimkan 7 unit kapal aluminium OPL Patrol ukuran 15m dan 1 unit kapal aluminium OPL Patrol ukuran 12m seperti yang akan dijelaskan dalam Pasal 1 berikut ini...”)143

Shipbuilding Contract for the completion of 01unit of 64M RoPax Catamaran Ferry (Hull NOS 009) dated this 10th day of April 2007 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Builder- and Island Transport Holdings PTY LTD, Australia –Buyer dengan melihat dari paragraf kedua halaman 2 yang isinya: ”...and sell dan deliver to the BUYER one (1) unit of 64m RoPax catamaran ferry fully described in Article 1 hereof..” (”..dan

141 Contract Agreement For One Unit 12-Metre OPL PATROL LAUNCH and Seven Units 15-

Metre OPL PATROL Launch, dated 30 June 2006, Between PT. Sinbat Precast Teknindo And Eng Hup Shipping Pte. Ltd., Page 21 of 21

142

Agus Yudha Hernoko. op.cit., hlm.169

143Contract Agreement For One Unit 12-Metre OPL PATROL LAUNCH and Seven Units 15-

Metre OPL PATROL Launch, dated 30 June 2006, Between PT. Sinbat Precast Teknindo And Eng Hup Shipping Pte. Ltd., Page 5 of 21

menjual dan mengirimkan 1 unit kapal ferry jenis Catamaran dengan ukuran 64m seperti yang akan dijelaskan dalam Pasal 1 berikut ini..”)144

Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1806) dated this 17th day of June 2008 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi - Owner dengan melihat dari paragraf kedua halaman 2 yang isinya: ”...and deliver to the Owner one (1) unit of Barge as fully described in Article 1 hereof...” (”...dan untuk mengirimkan kepada Owner satu buah kapal tongkang seperti yang akan dijelaskan dalam Pasal 1 berikut ini..”)145

Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1805) dated this 13th day of January 2009 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi - Owner dengan melihat dari paragraf kedua halaman 2 yang isinya: ”...and deliver to the Owner one (1) unit of Barge as fully described in Article 1 hereof...” (”...dan untuk mengirimkan kepada Owner satu buah kapal tongkang seperti yang akan dijelaskan dalam Pasal 1 berikut ini..”)146

Sebagaimana bisa dilihat dalam klausula-klausula tersebut telah disebutkan obyek prestasi yang menjadi pokok atas kontrak secara jelas, sehingga syarat adanya suatu hal tertentu terpenuhi.

4) Ketentuan dengan adanya kausa yang legal. Syarat ini bisa dilihat dalam Pasal 1320 Ayat (4) KUH Perdata. Akan tetapi hal ini harus dihubungkan dengan Pasal 1335 dan 1337 KUH Perdata. Seperti telah dijelaskan sebelumnya ketentuan bisa dikatakan legal apabila tidak bertentangan dengan

144

Shipbuilding Contract for the completion of 01 unit of 64M RoPax Catamaran Ferry (Hull

NOS 009) dated this 10th day of April 2007 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Builder-

and Island Transport Holdings PTY LTD, Australia –Buyer, Page 2 of 17

145Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1806) dated this 17th

day of June 2008 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 2 of 10

146Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1805) dated this 13th

day of January 2009 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi – Owner, Page 2 of 10

undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Klausula yang mencerminkan bahwa adanya kausa yang legal:

“Contract for the Repair of 01 Unit of Barge (NL 1805) dated this 13th day of January 2009 between PT Sinbat Precast Teknindo Indonesia –Shipyard- and PT Bahtera Sejahtera Abadi - Owner dengan melihat dari paragraf kedua halaman 2 yang isinya: ”...and deliver to the Owner one (1) unit of Barge147 as fully described in Article 1 hereof...” (”...dan untuk mengirimkan kepada Owner satu buah kapal tongkang seperti yang akan dijelaskan dalam Pasal 1 berikut ini..”)148

Di sini disebutkan bahwa kausa dari kontrak ini adalah untuk membuat dan mengirimkan 1 unit kapal tongkang yang akan dilakukan oleh PT. Sinbat Precast Teknindo kepada PT. Bahtera Sejahtera Abadi, sehingga kausa ini adalah legal, tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum sehingga syarat adanya kausa yang legal terpenuhi. Kemudian untuk syarat sah selanjutnya diatur di luar Pasal 1320 KUH Perdata yaitu dalam Pasal 1335, Pasal 1337, Pasal 1339 dan Pasal 1347 KUH Perdata. Klausula kontrak yang mencerminkan ketentuan di atas adalah sebagai berikut:

a) Klausula yang mencerminkan kepatutan:

”06. Removal of Vessel: The Buyer shall take possesion of the vessel immediately on acceptance thereof and shall remove from Shipyard within 15 days after delivery and acceptance is effected. If the Buyer does not remove the vessel from the Shipyard within 15 days then in such even the

Dokumen terkait