• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.6 Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan siswa di luar jam sekolah. Berikut penjelasan tentang Pengertian kegiatan ekstrakurikuler, Fungsi dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler, Prinsip kegiatan ekstrakurikuler, dan Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler.

2.1.6.1Pengertian Kegiatan Esktrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa :

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

Wahjosumidjo dalam Kompri (2015: 224) manyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan-kegiatan siswa di luar jam pelajaran, yang dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antarberbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, dan dalam rangka usaha untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan bernegara, berbudi pekerti luhur, dan sebagainya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mulyono dalam Kompri (2015: 225) yang menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran atau pendidikan tambahan di luar kurikulum. Selain itu, menurut Prihatin (2011: 164) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang

dilakukan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat di luar kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pengertian kegiatan ekstrakurikuler, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengoptimalkan potensi siswa dari kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan siswa yang lebih luas di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

2.1.6.2Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Dadang dalam Kompri (2015: 227) fungsi dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan yaitu:

(1) Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.

(2) Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan

sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

(3) Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam keadaan rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.

(4) Persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan tujuan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler:

(1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

(2) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Menurut Prihatin (2011: 172), kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menumbuh kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah.

Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler, dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi dan tujuan yang baik bagi siswa yaitu untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa. Maka hendaknya kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di masing -masing sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat mengembangkan diri, karir, dan bidang sosialnya. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa serta mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

2.1.6.3Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip: (1) partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2) menyenangkan yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

Pendapat lain dikemukakan oleh Kompri (2015: 227), bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dengan prinsip:

(1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

(3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.

(4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

(5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha bekerja dengan baik dan giat.

(6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat

Berdasarkan penjelasan tentang prinsip pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, maka hendaknya kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah dapat disesuaikan dengan prinsip kegiatan ekstrakurikuler, yaitu partisipasi aktif dan menyenangkan. Kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan siswa secara penuh sesuai minat dan pilihan masing-masing. Sehingga pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi siswa.

2.1.6.4Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk: (1) krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa

(LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; (2) karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; (3) latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; (4) keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran, retreat; atau bentuk kegiatan lainnya.

Menurut Nawawi dalam Prihatin (2011: 160) jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu: (1) pramuka sekolah; (2) olahraga dan kesenian; (3) kebersihan dan keamanan sekolah; (4) tabungan pelajar dan pramuka; (5) majalah sekolah; (6) warung/ kantin sekolah; (7) usaha kesehatan sekolah.

Sedangkan menurut Prihatin (2011: 165) ada beberapa jenis kegiataan ekstrakurikuler yaitu: (1) ekstrakurikuler bola basket; (2) ekstrakurikuler pramuka; (3) ekstrakurikuler tari; (4) ekstrakurikuler lesson; (5) ekstrakurikuler karate atau perisai diri; (6) ekstrakurikuler bola volley, (7) ekstrakurikuler komputer.

Berdasarkan penjelasan tentang jenis kegiatan ekstrakurikuler, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis ekstrakurikuler sangat banyak sehingga sekolah dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan sesuai dengan bakat, minat serta untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki siswa. Semakin bervariasinya kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, maka semakin bervariasi pula minat siswa untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler.