METODE PENELITIAN
3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian yang baik hendaknya menggunakan instrumen penelitian yang mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Demi mencapai tujuan penelitian seorang peneliti harus menguji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu, sehingga instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel. Berikut ini akan diuraikan mengenai validitas dan reliabilitas instrumen penelitian:
3.8.2.1Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014: 168). Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja. Validitas
instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konstruk, karena untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (Sugiyono, 2014: 170).
Riduwan (2013: 97-8) menjelaskan bahwa untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Instrumen dikonsultasikan kepada para ahli yang terdiri dari dua pihak yaitu Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Drs. H.Y Poniyo, M.Pd sebagai dosen pembimbing 2. Setelah pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui ahli, kemudian diuji cobakan pada sampel dari populasi yang berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh Sudaryono (2013: 83), uji coba instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel yang mempunyai karakteristik sama dengan populasi yang ingin diukur. Instrumen dalam penelitian ini diuji cobakan pada siswa laki-laki di SD Negeri Dermasandi 2 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal karena di SD Negeri Dermasandi 2 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal memiliki kondisi yang sama terkait dengan minat siswa laki-laki pada ekstrakurikuler seni tari yang tidak jauh berbeda dengan SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal sebagai subjek penelitian.
Teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment). Analisis Bivariate Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan
masing-masing skor item dengan skor total (Priyatno 2010:90).
Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16. Menu yang digunakan untuk mencari validitas dalam SPSS adalah Analiyze – Correlate - Bivariate. Ketentuannya jika r hitung ≥ r tabel (dengan taraf signifikansi 0.05) maka instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total maka instrumen dapat dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya jika r hitung < r tabel (dengan taraf signifikansi 0.05) berarti instrumen tidak berkorelasi signifikan maka instrumen dinyatakan tidak valid.
3.8.2.2Hasil Uji Validitas Instrumen
Peneliti melakukan uji coba skala likert siswa untuk mengetahui gambaran tingkat minat belajar dan faktor-faktor yang memengaruhi kurangnya minat belajar siswa laki-laki pada ekstrakurikuler seni tari kepada 31 responden yang memiliki karakteristik sama dengan responden penelitian. Hasil uji validitas item dapat terlihat pada koefisien korelasi antara tiap item dengan skor total. Nilai yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan r tabel pearson product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=31) maka didapat nilai r tabel adalah 0,355 (Priyatno, 2012: 119).
Dari output yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa, item yang memiliki nilai korelasi kurang dari r tabel 0,355 adalah item tidak valid, sedangkan item yang memiliki nilai korelasi lebih dari r tabel 0,355 adalah item valid. Hasil uji coba dari 71 item menunjukkan bahwa, terdapat 26 item tidak valid. Item yang tidak valid tidak dipakai dalam penelitian. Jadi item valid yang dipakai dalam skala likert siswa berjumlah 45 item.
3.8.2.3Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014: 169). Menurut Sukardi (2015: 127-8), reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.
Uji reliabilitas hanya berlaku untuk semua item yang valid. Peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha.Metode Cronbach’s Alpha sangat cocok digunakan pada skor yang berbentuk skala, misal 1-4, 1-5 (Priyatno 2010:98). Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010: 239) rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Peneliti menggunakan
software SPSS versi16 untuk mempermudah dalam perhitungan reliabilitas. Menu yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah Analyze-Scale-Reliablity Analyze.
3.8.2.4Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah item-item diketahui validitasnya maka kemudian dihitung reliabilitasnya. Hasil uji coba reliabilitas skala likert siswa yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat minat belajar dan faktor-faktor yang memengaruhi kurangnya minat belajar siswa laki-laki pada ekstrakurikuler seni tari dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Likert
Case Processing Summary
N % Cas es Valid 31 100,0 Excludeda 0 ,0 Total 31 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,945 45
Tabel 3.4 menunjukkan hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik cronbach alpha. Cara untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai alpha 0,600. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2012: 187), reliabilitas kurang dari 0,600 adalah kurang baik, sedangkan 0,700 dapat diterima dan diatas 0,800 adalah baik. Diketahui nilai Cronbach’s
Alpha untuk skala likert siswa sebesar 0,945. Nilai reliabilitas yang diperoleh lebih dari 0,600 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen skala likert siswa telah reliabel dengan kategori baik.