• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN …

D. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

E. Sistematika Penyajian Bab II : Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis;

B. Indikator Kinerja Utama;

C. Rencana Kerja Tahun 2019;

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2019;

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran

Bab IV : Penutup

A. Kesimpulan B. Saran Lampiran

1. Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2019 ; 3. Rencana Aksi Tahun 2019

4. Realisasi Rencana Aksi Tahun 2019;

5. Penghargaan-penghargaan baik lokal/nasional/internasional,adipura

Bab I - Pendahuluan

8

Bab II - Perencanaan Kinerja

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Untuk mengukur kinerja diperlukan perencanan kinerja yang disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Sikka Tahun 2018–2023. Dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan mungkin timbul, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka sesuai tugas pokok dan fungsinya telah menetapkan Perencanaan Kinerja yang berorientasi hasil yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan yang terintegrasi dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka Tahun 2018 - 2023.

I. Rencana Strategis a. Pernyataan Visi

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Periode 2018-2023 adalah :

“ Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Masyarakat Menuju Sikka Bahagia 2023“.

Formulasi visi diatas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.

Pemenuhan Hak-hak Dasar;

Pemenuhan hak dasar adalah upaya untuk memenuhi hak pokok yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang meliputi : Hak atas pendidikan, Hak atas kesehatan, Hak perempuan dan anak, Hak atas kependudukan, Hak atas pekerjaan, Hak atas perumahan, Hak atas lingkungan yang berkelanjutan.

2.

Bahagia

Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram dari masyarakat Sikka karena terpenuhinya aspek kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan kondisi keamanan.

Bab II - Perencanaan Kinerja

9

b. Pernyataan Misi

Untuk mencapai visi ditetapkan misi sebagai upaya untuk memperjelas arah atau langkah dengan mempertimbangkan lingkungan strategis. Misi harus mengacu pada masalah pokok daerah. Misi Kabupaten Sikka Tahun 2018-2023 adalah :

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas 2. Mewujudkan reformasi birokrasi

Dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Sikka ditetapkan sejumlah 2 tujuan pembangunan dengan 2 indikator kinerja tujuan. Dalam mendukung perwujudan tujuan-tujuan tersebut, ditetapkan 6 sasaran pembangunan daerah dengan 12 indikator sasaran. Selanjutnya ditetapkan 9 strategi dan 19 arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah tersebut.

Sebagai Perangkat Daerah yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka bertanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kabupaten Sikka. Namum secara khusus, sesuai tugas dan fungsinya serta sebagai unsur penunjang urusan penanaman modal yang diselenggarakan, maka tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka terkait erat dengan pencapaian Misi Pertama dan Kedua, yaitu dan Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Mewujudkan Reformasi Birokrasi.

Untuk mewujudkan misi 1 yakni Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, terdapat 1 tujuan pembangunan, yaitu Meningkatnya Investasi Daerah dengan indikator tujuan adalah nilai realisasi investasi PMA/PMDN. Dalam mendukung pencapaian tujuan tersebut sasaran pembangunannya yaitu meningkatnya minat investor untuk berinvestasi dengan indicator sasaran yaitu (1) jumlah promosi peluang penanaman modal kabupaten dan (2) jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN).

Dalam pencapaian sasaran tersebut terdapat strategi yaitu peningkatan promosi potensi daerah.

Dalam mewujudkan Misi 2 tersebut, terdapat 2 tujuan pembangunan, yaitu (1) Terwujudnya Kehidupan Masyarakat yang berkualitas dengan indicator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kebahagiaan (IK);

dan (2) Terwujudnya Reformasi Birokrasi dengan indikator tujuan adalah Indeks Reformasi Birokrasi. Dalam mendukung pencapaian tujuan tersebut terdapat 3 sasaran pembangunan yaitu (a) Pemerintahan yang bersih dan

Bab II - Perencanaan Kinerja

10

bebas dari KKN dengan indikator sasarannya adalah Opini BPK dan Jumlah

Temuan BPK dan APIP, (b) Meningkatnya kinerja aparatur dalam pelayanan publik dengan indikator sasarannya adalah Indeks Pelayanan Publik, (c) Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan indikator sasarannya adalah Hasil Evaluasi SAKIP.

c. Tujuan dan Sasaran Strategis

Sebagaimana Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan untuk keberhasilan pencapaian visi misi tersebut, perlu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1

Visi, Misi 1, Tujuan dan Sasaran

Visi : Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Masyarakat Menuju Sikka Bahagia 2023

Misi 1 : Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas

Tujuan Sasaran Strategi

Visi : Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Masyarakat Menuju Sikka Bahagia 2023

Misi 2 : Mewujudkan reformasi birokrasi

Tujuan Sasaran Strategi

Bab II - Perencanaan Kinerja

11

2. Meningkatnya

kapabilitas dan akuntabilitas kinerja dan angaran Dinas PMPTSP

Meningkatnya kualitas

manajemen kinerja 1. Peningkatan kualitas perencanaan, pengukuran, evaluasi dan pelaporan kinerja 2. Peningkatan

pengendalian internal

II. Indikator Kinerja Utama

Mengacu pada Peraturan Bupati Sikka Nomor 14 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama dan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perjinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka Nomor 01/KPPTPM/I/ Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kantor Pelayanan Perjinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka maka Indikator Kinerja Utama Kantor Pelayanan Perjinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka dapat digambarkan sebagai berikut :

Bab II - Perencanaan Kinerja

12

III. Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019

Tabel. 2.3

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5)

IV. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Mengacu pada Peraturan Bupati Sikka Nomor 4 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sikka, maka Perjanjian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka dapat digambarkan sebagai berikut :

Bab II - Perencanaan Kinerja

13

Tabel. 2.4

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Program Pelayanan Administrasi

perkantoran Rp. 281.930.240,- APBD

2. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Rp. 83.100.000,- APBD

3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Rp. 305.350.000,- APBD 4. Program Peningkatan Iklim Investasi

dan Realisasi Investasi Rp. 56.050.000,- APBD 5. Program Peningkatan Pengendalian

dan Pengawasan Perekonomian Daerah Rp. 263.604.760,- APBD

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sikka merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2019 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja atas target-target kinerja yang diperjanjikan tahun 2019. Dalam bab ini juga akan disajikan Akuntabilitas Keuangan yang memuat realisasi anggaran tahun 2019 sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

I. Capaian Kinerja

Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksananaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka.

Pencapaian masing-masing sasaran terhadap target yang direncanakan dalam tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

15

Tabel .3.1

Pencapaian masing-masing sasaran terhadap target yang direncanakan dalam tahun 2019

SASARAN INDIKATOR

KINERJA FORMULA INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

16

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

17

Capaian Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka Tahun 2019 jika dibandingkan dengan pencapaian masing-masing sasaran pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 TARGET REALISASI TARGET REALISA (%)

SI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah promosi peluang penanaman modal

kebupaten Kali 1 1 100 1 1 100

2 Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN) PMA PMDN 3 Indeks Sarana dan Prasarana Pelayanan pada

Dinas Penanaman Modal dan PTSTP Indeks 0.75 0,75 100 0.75 0,71 94.67 4 Tersedianya data penanaman modal dan

perijinan Dokumen 2 2 100 2 2 100

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

18

Dari data tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa dalam ada perbedaan indikator kinerja pada tahun 2018 dan tahun 2019. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan Renstra Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka yang merupakan

Sedangkan Capaian kinerja sasaran pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka Tahun 2019 jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam dokumen Renstra Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023 khususnya target Renstra Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

19

Tabel .3.3 Perbandingan Pencapaian kinerja tahun 2019 dengan target Renstra

SASARAN INDIKATOR KINERJA FORMULA INDIKATOR SATUAN TARGET

TAHUN 2019 REALISASI

untuk berinvestasi 1. Jumlah promosi peluang penanaman modal kabupaten

1. Jumlah penyelenggaraan promosi

investasi dalam setahun Kali 1 1 100% 1 kali

2. Jumlah investor berskala

nasional (PMA/PMDN) 2. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) yang berinvestasi

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

20

Pencapaian Sasaran 1 :

Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi dengan indikator sasaran : 1. Jumlah promosi peluang penanaman modal kabupaten

2. Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN) Sasaran ini dicapai melalui kegiatan :

1. Pengembangan potensi unggulan daerah

2. Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMDN/PMA 3. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dibidang penanaman modal dengan instansi

pemerintah dan dunia usaha

4. Pengawasan,penertiban tempat usaha dan tenaga kerja 5. Penyelenggaraan pelayanan terpadu

Adapun Pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 TARGET REALISASI TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah promosi peluang penanaman modal

kabupaten Kali 1 1 100 1 1 100

Kondisi awal sampai dengan tahun 2018 Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka telah mengikuti kegiatan pameran promosi sebanyak 1 kali yaitu pada tahun 2017.

Pada tahun itu DPMPTSP Kabupaten Sikka telah mengikuti pameran Apkasi Otonomi Expo 2017 : Trade, Toursm dan Investment dalam rangka promosi penanaman modal daerah. Dengan tema “Menumbuh kembangkan Jiwa Enterpreneur Daerah Menghadapi Persaingan Global“ diharapkan dapat meningkatkan kegiatan perdagangan dan arus investasi daerah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Dalam kegiatan pameran ini Kabupaten Sikka mempromosikan 6 sektor bidang unggulan yaitu sector kelautan/perikanan, perdagangan, pertanian/perkebunan ,pariwisata, kehutanan, dan industry.

Sedangkan pada tahun 2019 Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka mengikuti pameran “Sunda Kecil Expo 2019 dan Kupang Tourism Trade Invesment (TTI) Expo 2019” Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi serta mendorong dan merangsang masuknya investasi ke daerah. Dalam kegiatan

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

21

pameran hasil olahan dari 6 sektor bidang unggulan yaitu sector kelautan/perikanan, perdagangan, pertanian/perkebunan ,pariwisata, kehutanan, dan industry. Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku usaha yaitu antara lain : Jaya Baru Etnic, Shely Tenun Maumere, Lontar FloresBUMdes Mitra Usaha Watugong (Moke), Givan Tenun, Kripik Wailiti, Tikung Indah, Mente LUDMar, Abon Ikan Tuna Mama Mira dan Coklat Sikka, sehingga pada tahun 2019 dari target 1 kali kegiatan promosi investasi ini dapat terealisasi dengan baik atau mencapai 100%.

Tabel 3.5

Evaluasi Pencapaian Sasaran 1

Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa potensi perekonomian di Kabupaten Sikka masih mempunyai prospek yang baik sehingga eksistensi dari perusahaan PMA dan PMDN masih menunjukan angka yang baik dan cenderung bertambah. Hal ini dapat dilihat bahwa dari indikator jumlah investor yang berskala nasional yang mendapatkan persetujuan berinvestasi di Kabupaten Sikka, untuk tahun 2019 dari target 15 PMA dan 39 PMDN terjadi peningkatan dari target yang ditetapkan yaitu PMA menjadi 15 perusahaan atau capaian kinerjanya 100% dan PMDN yang berskala nasional menjadi 73 pengusaha atau capaian kinerjanya 187,18%.

Sedangkan untuk tahun 2018 dapat dilihat bahwa walaupun tidak mengalami peningkatan dari target 14 PMA dan realisasi PMA tetap 14 perusahaan atau 100% dan dari target 37 PMDN juga cenderung tetap yaitu menjadi 37 PMDN atau 100%; namun eksistensi dari perusahaan PMA/PMDN di Kabupaten Sikka masih menunjukan hal yang positif.

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi antara lain :

a. Rendahnya hubungan dengan pihak ketiga baik pada tingkat daerah, nasional maupun internasional.

b. Belum optimalnya promosi investasi Daerah yang mengakibatkan jumlah investor di Kabupaten Sikka belum mengalami peningkatan yang signifikan

NO INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

22

c. Kurang optimalnya dukungan terhadap potensi investasi karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia

d. Belum optimalnya koordinasi lintas Perangkat Daerah terkait potensi investasi e. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus ijin sebagai legalitas usahanya.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka upaya yang dilakukan antara lain : a. Menjadikan Perangkat Daerah terkait dan pelaku bisnis sebagai mitra (partner)

strategis dalam peningkatan kemajuan Bidang Penanaman Modal.

b. Selalu mengupayakan peningkatan kompetensi aparatur dengan memperhatikan ketersediaan anggaran.

c. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak ketiga yang sudah masuk berinvestasi di daerah kabupaten Sikka, maupun yang akan berinvestasi.

d. Memberikan pendekatan persuasif melalui informasi kepada pemohon secara langsung saat melakukan pendaftaran perizinan.

Pencapaian Sasaran 2 :

Meningkatnya Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan publik dengan indicator sasaran Indeks Sarana dan Prasarana Pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSTP

Sasaran ini dicapai melalui kegiatan : 1. Pengadaan mebeleur

2. Pengadaan komputer

3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 4. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 5. Pemeliharaan rutin/berkala komputer

Adapun Pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6 TARGET REALISASI TARGET REALISASI (%)

1 2 3 7 8 9 7 8 9

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

23

Pada indikator sasaran ini; indeks sarana dan prasarana pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka untuk tahun 2018 dari target 0,75 indeks sarana dan prasarana tidak mengalami peningkatan atau tetap 0,75 atau 100%.

Sedangkan untuk tahun 2019 dari target dan realisasi yang tertera pada tabel diatas yaitu dari target 0,75 hanya terealisasi 0,71. Hal ini berarti ada penurunan terhadap indeks sarana dan prasarana pelayanan sehingga capaian kinerjanya hanya mencapai 94,67%.

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran Meningkatnya Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan publik antara lain :

a. Gedung kantor yang kurang representative

b. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung proses penerbitan perizinan dan pelayanan publik

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka upaya yang dilakukan antara lain : a. Memaksimalkan pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung proses

penerbitan perizinan dan pelayanan publik

b. Perlu adanya perbaikan gedung kantor agar lebih representative sehingga pelayanan publik dapat dilaksanakan dengan baik

Pencapaian Sasaran 3 :

Meningkatnya sistim informasi perijinan dengan indikator sasaran Tersedianya data penanaman modal dan perijinan. Sasaran ini dicapai melalui kegiatan :

Pengembangan sistim informasi penanaman modal Adapun Pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 TARGET REALISASI TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 2018 dan tahun 2019, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

24

Untuk indikator tersedianya data penanaman modal dan perijinan , tahun 2018 dari target 2 dokumen terealisasi 2 dokumen sehingga capaian kinerjanya 100%. Pada tahun 2019 target tersedianya data penanaman modal dan perijinan 2 dokumen realisasinya 2 dokumen sehingga capaian kinerjanya 100%.

Untuk diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka pelaksanaan dan penerapan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara on line sehingga dapat mempermudah penyusunan dan pemutakhiran data-data yang berkaitan dengan laporan kegiatan penanaman modal. Penerapan laporan secara on line ini telah dilaksanakan oleh 3 perusahaan yaitu : PT PLN (Persero), PT. Karya Cipta Buana Sentosa (KCBS), dan PT. Indo Solusi Utama.

Selain itu juga DPMPTSP menyelenggarakan workshop LKPM online yang berlangsung selama satu hari yaitu pada tanggal 31 Oktober 2019 bertempat di Aula Hotel Permata Sari Maumere dengan peserta sebanyak 50 orang yang merupakan investor/pelaku usaha yang modal usahanya lebih dari 500 juta. Adapun tujuan dari workshop ini adalah : meningkatkan kualitas para pelaku usaha/investor tentang teknis pengisian LKPM secara online, menyamakan persepsi tentang pedoman dan tata cara pengendalian pelaksanaan penanaman modal, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sikka melalui percepatan realisasi investasi dan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan tanggungjawab perusahaan akan pentingnya LKPM online.

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran Meningkatnya sistim informasi perijinan antara lain :

a. Kurang kesadaran dari para pengusaha/perorangan untuk menyampaikan secara proaktif kegiatan usahanya melalui Laporan kegiatan penanaman modal ( LKPM) secara on line.

b. Masih kurangnya personil yang melakukan pengumpulan data statistik pencapaian realisasi investasi

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka upaya yang dilakukan antara lain : a. Perlu adanya sosialisasi kepada para pengusaha/perorangan agar dapat mendorong

mereka untuk menyampaikan Laporan kegiatan penanaman modal ( LKPM) secara on line.

b. Perlu adanya penambahan personil agar dapat mengoptimalkan pengumpulan data statistik untuk pencapaian nilai realisasi investasi

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

25

Pencapaian Sasaran 4 :

Meningkatnya kualitas manajemen kinerja dengan indikator sasaran Nilai perencanaan Nilai pengukuran, Nilai pelaporan kinerja. Sasaran ini dicapai melalui kegiatan :

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas operasional 4. Penyediaan jasa administrasi keuangan

5. Penyediaan jasa kebersihan kantor 6. Penyediaan alat tulis kantor

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan gedung kantor 9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 10. Penyediaan makanan dan minuman

11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

12. Koordinasi, evaluasi, pendampingan dan tugas lainnya dalam daerah Adapun Pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 TARGET REALISASI TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 2018 dan tahun 2019, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Untuk indikator nilai perencanaan,nilai pengukuran, nilai pelaporan kinerja, tahun 2018 memperoleh nilai nol karena nilai perencanaan,nilai pengukuran, nilai pelaporan kinerja belum dilakukan penilaian oleh Inspektorat Kabupaten Sikka..

Untuk tahun 2019 dari target nilai perencanaan 16,93 realisasi yang dapat adalah 17,25 atau capaian kinerjanya mencapai 101,89%. Nilai pengukuran 11,5 realisasi yang dapat adalah 17,81 atau capaian kinerjanya mencapai 154,87%. Sedangkan Nilai pelaporan kinerja 9,96 realisasi yang dapat adalah 11,64 atau capaian kinerjanya mencapai 116,87%.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

26

Dari realisasi yang diperoleh seperti yang tertera pada tabel diatas secara keseluruhan dapat di katakan bahwa Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka pada tahun 2019 mendapat nilai BB atau dengan peringkat sangat baik .

Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

• Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Manusia :

Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang efektif dan efisien adalah ketersediaan sumber daya manusia dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik serta profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kaitan antara manajemen sumberdaya manusia dengan peningkatan kinerja sangat berhubungan erat sehingga menjadi penting bagi DPMPTSP Kabupaten Sikka.

Keterbatasan kuantitas maupun kualitas sumberdaya manusia merupakan masalah yang dihadapi pada DPMPTSP Kabupaten Sikka saat ini. Dalam melaksanakan program/kegiatannya DPMPTSP Kabupaten Sikka hanya didukung oleh 26 ASN dan 4 tenaga non ASN sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya manusia tidak sebanding dengan jangkauan pelaksanaan program/kegiatan yang cakupannya meliputi seluruh wilayah kabupaten sikka yaitu di 160 desa/kelurahan.

Sehingga perlu adanya penambahan jumlah aparatur dan perlu adanya pelatihan-pelatihan non formil dalam rangka peningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga pelaksanaan program/kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kinerja DPMPTSP Kabupaten Sikka pada tahun-tahun yang akan datang.

• Efisiensi Penggunaan Sarana dan Prasarana :

Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, aparatur DPMPTSP Kabupaten Sikka di tunjang pula dengan sejumlah sarana dan prasarana kerja.

Namun dari data yang ada, masih terdapat banyak kekurangan terutama peralatan kerja, disamping kondisi bangunan kantor yang rusak sedang sehingga efisiensi sarana dan prasana yang menunjang dan mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan tidak bisa digunakan secara maksimal. Kondisi inilah yang juga menjadi salah satyu faktor yang menghambat tingkat pencapaian kinerja.

Berikut ini data fasilitas kerja yang masih dapat digunakan dalam mendukung pelayanan masyarakat dan pelaksanaan program dan kegiatan seperti pada tabel berikut ini :

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

27

Tabel 3.9

Daftar Inventaris Barang

No Nama Barang Tahun Perolehan Banyaknya Kondisi Barang Baik Rusak

Ringan Rusak Berat

1. Toyota Avanza 1300 G 2011 1 1

2. Honfda / Metic Vario CBS 2017 1 1

3. Proyektor + Attachment 2015 1 1

4. Pesawat Telephone 2015 1 1

5. Facsimile 2015 1 1

6. Wireless Amplifier 2015 1 1

7. Kursi plastik 2013/2015 20 20

8. Bangku tunggu 2015 2 2

9. Lemari kayu 2013/2014/ 2015/2018 9 9

10. Sofa 2015 1 1

11. Kursi besi 2010/2011 4 4

12. Filling Besi/metal 2018 1 1

13. Filling Besi/metal 2018 1 1

14. Kursi kerja 2015/2018 16 16

15. Lap top 2018 1 1

16. Printer 2018 2 2

17. Meja kerja 2009/2010/ 2011/2018 28 28

Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan /kegagalan pencapaian kinerja

Untuk tahun 2019, pelaksanaan program/kegiatan telah dilaksanakan dengan baik.

Pelaksanaan 5 program dan 24 kegiatan telah dilaksanakan, namun ada beberapa kegiatan tidak seluruhnya dapat diselesaikan dengan baik karena masing-masing program/kegiatan masih memiliki presentase anggaran yang tidak dapat terserap seluruhnya sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja maupun realisasi anggaran.

Oleh karena itu untuk tahun-tahun yang akan datang perlu adanya perencanaan yang baik terhadap program/kegiatan yang dilaksanakan sehingga pencapaian kinerja dapat meningkat dan presentase realisasi anggaran juga dapat terserap dengan baik. Dari 5 program dan 24 kegiatan yang merupakan program/kegiatan rutin DPMPTSP Kabupaten Sikka; semuanya sangat menunjang keberhasilan kinerja DPMPTSP Kabupaten Sikka.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

28

II. Realisasi Anggaran

Akuntabilitas keuangan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka dapat dilihat dari besarnya alokasi dana yang disediakan serta realisasi anggaran baik itu belanja langsung maupun belanja tidak langsung.

Dalam melaksanakan kegiatan tahun 2019 Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka didukung anggaran belanja langsung sebesar Rp.990.035.000.- dengan realisasi sebesar Rp. 970.074.380,- atau sebesar 97.98% (persen).

Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018 sebesar Rp. 959.994.743,- atau sebesar 90.06% (persen) dari total anggaran Rp. 1.065.944.600.-

Realisasi Keuangan Tahun 2016, Tahun 2017, Tahun 2018 dan Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Tahun Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp) Sisa Anggaran

(Rp) %

Realisasi 1 Tahun 2016 534.486.660 462.669.887 71.816.773 86.56 2 Tahun 2017 1.566.138.500 1.555.253.144 10.885.356 99.30 3 Tahun 2018 1.065.944.600 959.994.743 105.949.857 90.06 4 Tahun 2019 990.035.000 970.074.380 19.960.620 97.98

Rincian realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka sesuai Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

Rincian realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka sesuai Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

Dokumen terkait