• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pendaftaran Tanah di Kantor Pertanahan Lombok Barat

Dalam dokumen Kajian Evaluasi Strategi Sertifikasi Tanah (Halaman 55-64)

BAB IV EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI TANAH

4.2 Kegiatan Pendaftaran Tanah di Kantor Pertanahan Lombok Barat

Berdasarkan ketersediaan SDM yang seharusnya dimiliki oleh masing-masing Kantah yang ada diseluruh Indonesia, maka jumlah keseluruhan SDM Kantah Lombok Barat mengalami penurunan sejak tahun 2007 sampai dengan 50 persen. Selain itu, ketersediaan staf seksi pendaftaran tanah juga mengalami penuruan. Namun, staf seksi bagian pengukuran tanah cenderung tetap begitu juga juru ukur yang hanya mengalami penurunan sedikit saja sejak tahun 2007. Keberadaan Kantah Lombok Barat juga dibantu oleh tenaga honorer yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini merupakan informasi yang menarik mengingat jumlah tenaga honorer justru lebih banyak dari jumlah staf PNS.

Pejabat dan staf Pendaftaran Tanah di Kantah Lombok Barat secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini:

Tabel 9. Staf Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Barat di Bidang Pendaftaran Tanah

Tahun

Jumlah Karyawan/ti (Orang) Staf Kantor Pertanahan (total) Staf Seksi Pendaftaran Tanah Staf Seksi Pengukuran Tanah Juru Ukur Staf tidak tetap/ siswa magang/ honorer 2007 48 16 10 10 35 2008 41 14 12 8 35 2009 38 14 10 8 35 2010 38 13 9 9 35 2011 40 11 11 9 41 2012 18 9 10 8 41

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Adapun alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi program pendaftaran tanah dapat dikatakan cukup besar yaitu sampai dengan 10 persen dari total anggaran keseluruhan Kantah setempat. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan pendaftaran

tanah mendapatkan perhatian yang cukup serius dari Kantah setempat sebagaimana ditunjukan dalam tabel 10 di bawah ini:

Tabel 10 Anggaran, Target dan Realisasi Program Pendaftaran Tanah di Kantah Lombok Barat tahun 2007-2012

Tahun Anggaran Total Kantor Pertanahan (Rp) Anggaran Bidang Pendaftaran Tanah (Rp) Target Pendaftaran Tanah (Bidang) Realisasi Pendaftaran Tanah (Bidang) 2007 6.852.957.000 1.160.000.000 49.745 -2008 6.046.467.000 575.000.000 28.790 -2009 6.095.949.000 286.402.000 14.000 -2010 4.858.886.000 667.862.000 15.400 -2011 8.307.056.000 1.241.290.000 14.140 -2012 12.248.188.000 1.260.853.000 -

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Namun demikian, dari tabel 10 di atas tidak tergambar dengan jelas mengenai realisasi bidang yang berhasil didaftarkan tiap tahunnya dibandingkan dengan alokasi anggaran kantah setempat. Dalam tabel di atas hanya tergambar bahwa target bidang yang didaftarkan tiap tahunnya cenderung menurun dengan alokasi anggaran tetap 10 persen dari alokasi anggaran keseluruhan.

Adapun program-program pendaftaran tanah yang dilakukan di Kantah setempat adalah sebagai berikut:

Tabel 11 Target dan Realisasi Program Pendaftaran Tanah Pertama Kali di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

No Pendaftaran TanahNama Program Target Bidang (Persil/Tahun)

2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 PRONA 500 1000 - 300 2400 2000 2 LARASITA - - - -3 Sertifikasi Massal Swadaya (SMS) - - - - - -4 Sertifikasi Tanah Transmigran - - - - -5 Sertifikasi Tanah Kementerian Perumahan Rakyat - - - - 125 -6 Sertifikasi Tanah Nelayan - - - 100 -7 Sertifikasi Tanah

Usaha Kecil Menengah - - 500 100 100 50

8 Sertifikasi Tanah

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Yang menarik berdasarkan data di atas adalah tidak berjalannya program LARASITA yang justru untuk sebagian Kantah adalah merupakan kegiatan andalan dalam rangka mendukung dan mendorong percepatan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia. Namun demikian, terlihat program pendaftaran tanah yang dilakukan cukup variatif dengan kondisi tidak berjalannya kegiatan LARASITA di Lombok Barat.

Dalam rangka mendukung program pendaftaran tanah, Kantah Lombok Barat telah memiliki berbagai jenis peta pertanahan seperti peta dasar Tekhnik, Peta dasar, Peta dasar pertanahan, peta dasar citra satelit. Namun demikian, belum semua wilayah di Kantor Pertanahan setempat telah memiliki peta dasar untuk pendaftaran tanah. Hanya sekitar 70 persen saja yang telah memilikinya atau sekitar 94.567.000 Ha.

Adapun teknik yang digunakan dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut:

a. Ground survey (terrestrial) : 40 persen

b. Citra satelit (satellite imagery) : 70 persen

c. Foto udara (Aerial Photo) : 5 persen

Dalam prosedur pendaftaran tanah, Kantah setempat mensyaratkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pendaftaran tanah adalah sebagai berikut:

a. Formulir pendaftaran

b. Surat kuasa apabila dikuasakan

c. fotokopi identitas (KTP/Akta Pendirian badan hukum) d. Bukti Pemilikan Tanah/Alas Hak

e. Foto copy SPPT-PBB Tahun berjalan f. SSP/BPHTB sesuai ketentuan

Namun demikian, ada beberapa dokumen yang masih dirasakan sulit dipenuhi oleh masyarakat dalam permohonan pendaftaran tanah yaitu:

a. Bukti pemilikan/alas hak krn tidak pernah dibuat dan kebanyakan segala transaksi yg mereka lakukan dibuat secara lisan.

b. Alas hak yg dibuat baru terlalu besar biayanya di Kantor Desa/Kecamatan. Adapun mengenai biaya pendaftaran tanah pertama kali di Kantah Lombok Barat adalah sebagai berikut:

500.160,-b. Untuk luas antara 10 m2dan 100 m2= Rp.

516.000,-c. Untuk luas antara 100 m2dan 1000 m2= Rp.

660.000,-d. Untuk luas antara 1000 m2dan 2000 m2= Rp.

820.000,-Kemudian, jumlah sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Kantah Lombok Barat dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12 Kegiatan Pendaftaran Hak Atas Tanah di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012 Tahun Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Bidang) Pendaftaran Tanah Balik Nama (Bidang) Pendaftaran Hak Tanggungan (Bidang) Pendaftaran Tanah lainnya (Bidang) Jumlah 2007 29 10 7.027 7.066 2008 222 21 10 7.555 7.808 2009 297 2.089 1.186 4.996 8.568 2010 194 2.322 795 4.566 7.877 2011 242 3.235 1.956 7.135 12.568 2012 (sept) 52 2.302 1.507 6.086 9.947

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Berdasarkan data tersebut di atas, menunjukkan angka pendaftaran tanah cenderung naik tiap tahunnya (kecuali menurun pada tahun 2010). Kecenderungan kenaikan juga terlihat pada pendaftaran balik nama dan pendaftaran nama hak tanggungan. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan jumlah pendaftaran tanah menandakan bahwa semakin sedikit bidang tanah yang belum disertifikasi dengan jumlah keseluruhan sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Kantah Lombok Barat adalah 53.834 bidang. Namun, tidak dapat diketahui berapa jumlah bidang tanah yang belum memiliki sertifikat.

Adapun kendala-kendala internal yang dihadapi oleh Kantah Lombok Barat adalah minimnya jumlah SDM serta sarana dan prasarana yang mendukung. Adapun dari faktor eksternal yaitu alas hak/bukti kepemilikan yang tidak ada serta pemahaman masyarakat mengenai pentingnya sertifikat yang masih lemah.

Nilai NPOTKP (Nilai Perolehan Objek Tidak Kena Pajak) yang berlaku di wilayah Lombok Barat adalah Rp 60.000.000,00 dan hal ini sesuai dengan ketentuan nasional sebagaimana diatur dalam UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun demikian, pembayaran BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

bangunan) dirasakan oleh masyarakat setempat masih memberatkan untuk pendaftaran tanah pertama kali mengingat kemampuan masyaraakat yang masih sangat minim. Tidak ada peraturan daerah yang menjadi dasar dalam penentuan NPOTKP dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendaftaran tanah pertama kali adalah selama 4 (empat) bulan. Waktu ini dapat dikatakan adalah waktu standar dalam terbitnya suatu sertifikat mengingat ada wilayah yang membutuhkan waktu selama 1 (satu) tahun untuk terbitnya sertifikat.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa Kantah Lombok Barat telah melaksanakan kegiatan PRONA sejak tahun 1982 dimana dalam penentuan lokasi target PRONA ditentukan dengan cara bottom up yaitu ditentukan oleh Kantah Lombok Barat sendiri. Namun, dalam penentuan target PRONA tidak menggunakan metode spasial.

Adapun yang menjadi target PRONA, dalam kuesioner hanya disebutkan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah saja. Tidak disebutkan apakah ada syarat lainnya. Target dan realisasi PRONA sejak tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Tabel 13 Target dan Realisasi PRONA dari di Kantah Lombok Barattahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) %

2007 500 500 100 2008 1000 1000 100 2009 - - -2010 2000 2000 100 2011 2400 2400 100 2012 2000 2000 100

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Berdasarkan data di atas, target PRONA meningkat tiap tahunnya dan capaian dapat sesuai dengan target yang direncanakan tiap tahunnya. Selain itu, target PRONA tidak berubah pada tahun pelaksanaan dimana PRONA dilaksanakan di seluruh desa diluar lokasi ajudikasi.

Kendala yang dihadapi oleh Kantah setempat adalah minimnya jumlah SDM, rendahnya pemahaman masyarakat dan bukti kepemilikan yang dimiliki oleh masyarakat yang tidak lengkap.

Selain PRONA, Kantah Lombok Barat juga melaksanakan kegiatan Sertifikasi Massal Swadaya sejak tahun 2003 yang lalu. Dimana penentuan target dilakukan dengan cara top down maupun bottom up. Penentuan target dilakukan dengan cara

menggunakan metode spasial, yaitu dengan menggunakan peta berdasarkan PP No.10 dan peta PBB.

Dalam pelaksanaan SMS ini, Kantah mensyaratkan kriteria yaitu bagi masyarakat tidak mampu. Namun demikian, hal ini justru semakin membuat rancu antara penerima PRONA dan penerima SMS mengingat tidak ada kriteria spesifik yang diberikan oleh Kantah setempat.

Sayangnya, dalam pengisian kuesioner tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai target dan realisasinya. Selain itu, tidak tergambar apakah ada perubahan target atau tidak. Bagaimana prosedur pengajuan dan pelaksanaan SMS, kendala yang dihadapi di lapangan, respon masyarakat terhadap program SMS ini serta manfaat program ini dalam percepatan pendaftaran tanah khususnya.

Jenis program pendaftaran tanah yang dilakukan oleh Kantah Lombok Barat adalah program pendaftaran tanah dengan Kementerian Perumahan Rakyat dan Daerah Tertinggal yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 yang lalu berdasarkan MoU antara Kemenpera dengan BPN. Dalam penentuan lokasi target program ini dilaksanakan dengan dua cara, baik top down maupun bottom up namun tanpa menggunakan metode spasial.

Adapun yang menjadi kriteria dari kegiatan ini adalah masyarakat yang tidak mampu dan pemukiman kumuh, letaknya jauh dari ibukota Kabupaten dan masyarakat binaan dari Kemenpera. Berdasarkan program ini, maka target dan realisasinya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.

Tabel 14. Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah Kemenpera di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 - - -2009 - - -2010 - - -2011 125 125 100 2012 - -

-Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Kegiatan pendaftaran Lintas K/L (Kementerian dan Lembaga Non Kementerian) hanya terdapat pada tahun 2011 dengan tingkat capaian sebesar 100 persen dari target yang ditentukan sebesar 125 bidang tanah.

Dalam pelaksanaannya, ternyata ada perubahan rencana target pada tahun pelaksanaan, yaitu perubahan target direvisi dua kali pada bulan Mei disebabkan adanya kendala yang ditemui di lapangan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, dilaksanakan bagi masyarakat yang tidak mampu yang berada di pemukiman kumuh yang letaknya jauh dari Kantah Lombok Barat tidak disebutkan secara jelas wilayah mana saja yang telah dilaksanakan program ini.

Adapun kendala yang ditemui di lapangan, sama halnya dengan kegiatan yang lainnya dimana ketiadaan alas hak yang dimiliki oleh pemohon dan kebanyakan merupakan transaksi/jual beli yang dilakukan secara lisan. Sumber pembiayaan kegiatan ini adalah dari DIPA BPN, yang sebenarnya pengajuan mengenai anggaran ini diserahkan langsung oleh kementerian masing-masing yang menjalankan program pendaftaran tanah ini.

Kemudian, Kantah Lombok Barat juga telah melaksanakan kegiatan sertifikasi tanah nelayan dengan bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2009 yang lalu berdasarkan pad MoU antara BPN dengan kementerian terkait. Dalam penentuan target dilaksanakan baik secara bottom up maupun top down dimana dalam penentuan target tidak menggunakan metode spasial.

Yang menjadi kriteria penerima program ini adalah objek-objek dimana tanah yang berada di pesisir pantai dan pesertanya adalah berprofesi sebagai nelayan. Adapun target dan realisasi dari program ini dapat dilihat pada table 15 di bawah ini: Tabel 12. Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 - - -2009 - - -2010 100 100 100 2011 - - -2012 - -

-Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Dalam pelaksanaannya, tidak ada perubahan target di tahun pelaksanaan. Kegiatan dilaksanakan di lokasi yang mayoritas penduduknya sebagai nelayan, namun tidak dijelaskan lebih lanjut dimana sajakah kegiatan ini dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Kantah menghadapi kendala yaitu ketiadaan alas hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam membuktikan kepemilikan haknya. Selain itu tidak disebutkan mengenai asal anggaran dari kegiatan ini.

Selanjutnya, Kantah Lombok Barat juga melaksanakan kegiatan pendaftaran tanah bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM sejak tahun 2009 yang lalu berdasarkan MoU antara Kementerian terkait dengan BPN. Dalam perencanaan target tidak menggunakan metode spasial.

Adapun kriteria peserta dari kegiatan ini adalah adanya keharusan bahwa peserta harus memiliki usaha, peserta masuk sebagai kelompok tani dan peserta merupakan binaan dari dinas koperasi. Tabel 16 berikut ini adalah target dan realisasi dari program pendaftaran tanah tersebut:

Tabel 16. Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah Kementerian Koperasi dan UKM di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 - - -2009 500 500 100 2010 100 100 100 2011 100 100 100 2012 50 50 100

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Berdasarkan data tersebut di atas terlihat capaian dari kegiatan ini mencapai 100 persen.

Dalam pelaksanannya, tidak ada perubahan target sertifikasi di tahun pelaksanaan. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah lokasi yang penduduknya memiliki usaha-usaha kecil dan menengah, namun tidak diinformasikan lebih jauh mengenai dimana kegiatan dilaksanakan. Dan tidak diinformasikan mengenai sumber anggaran dari kegiatan yang dilaksanakan di Kantah Lombok Barat ini. Kantah menghadapi kendala yaitu sulitnya bagi peserta untuk dapat membuktikan haknya dengan alas hak tertentu.

Program pendaftaran tanah lainnya yang dilaksanakan oleh Kantah Lombok Barat adalah kegiatan pendaftaran tanah Kementerian Pertanian yang dilaksanakan sejak tahun 2010 yang lalu berdasarkan MoU antara Kementerian terkait dengan BPN.

Adapun dalam penentuan target kegiatan ini dilaksanakan secara bottom up dan tidak menggunakan metode spasial. Program ini dikhususkan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai petani, jenis tanah yang dikelola adalah tanah pertanian dan peserta merupakan binaan dari dinas pertanian. Tabel 17 berikut adalah target dan realisasi dari program ini:

Tabel 17. Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah Kementerian Pertanian di Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 - - -2009 - - -2010 200 200 100 2011 100 100 100 2012 200 200 100

Sumber: Kantah Lombok Barat, 2012

Dalam pelaksanaan program ini tidak ada perubahan di tahun pelaksanaan dimana kegiatan dilaksanakan di lokasi-lokasi tanah pertanian. Dalam pelaksanaannya, Kantah menghadapi kendala yaitu masyarakat tidak dapat membuktikan kepemilikannya dengan alas hak.

Dalam akselerasi pendaftaran tanah, di Kantah Lombok Barat juga dilaksakan kegiatan LARASITA sejak tahun 2009 yang lalu dengan sarana berupa sepeda motor sebanyak 5 (lima) buah, mobil sebanyak 1 (buah) dan dilaksanakan oleh 6 staf Kantah setempat. Dalam penentuan target LARASITA dilakukan baik secara bottom up dan top down. Namun demikian, dalam penentuan target LARASITA tidak menggunakan metode spasial.

Berdasarkan data yang disampaikan, target dan capaian dari LARASITA di Lombok Barat adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Target dan Realisasi Program LARASITAdi Kantah Lombok Barat Tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 - - -2009 - - -2010 27 27 100 2011 21 21 100 2012 - -

Dari tabel 18 menunjukkan bahwa kegiatan LARASITA tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2012 ini. Selain itu, dari kegiatan LARASITA ini sepertinya belum menunjukkan hasil yang maksimal, dimana target dan capaian dari LARASITA hanya mendapatkan kurang dari 30 bidang tanah tiap tahunnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari Kantah setempat berkaitan dengan optimalisasi LARASITA dalam upaya percepatan pendaftaran tanah di daerah Lombok Barat.

Dalam penentuan target LARASITA, tidak ada perubahan dalam tahun pelaksanaan. LARASITA dilaksanakan pada wilayah-wilayah yang jauh dari Kantah setempat. Adapun kendala yang dihadapi Kantah setempat dalam pelaksanaan LARASITA ini adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya penyuluhan dan atau pengenalan LARASITA

b. Mayarakat menganggap biaya pendaftaran di LARASITA masih tinggi c. Aparat Desa/Kelurahan lebih menerima PRONA daripada LARASITA.

Dalam dokumen Kajian Evaluasi Strategi Sertifikasi Tanah (Halaman 55-64)

Dokumen terkait