• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Karanganyar

Dalam dokumen Kajian Evaluasi Strategi Sertifikasi Tanah (Halaman 44-55)

BAB IV EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI TANAH

4.1 Kegiatan Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar memiliki luas 77.378 Hektar dan jumlah penduduk mencapai 865.580 jiwa serta memiliki potensi di bidang industri, pertanian serta pariwisata adalah wilayah yang sangat potensial dalam memberikan kontribusi bagi pemasukan daerah Jawa Tengah.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama studi lapangan, Kantor Pertanahan Karanganyar menunjukkan performa kerja yang meyakinkan.

Pertama, berdasarkan kondisi ketersediaan SDM. Berdasarkan data yang diberikan selama lima tahun terakhir, secara keseluruhan ketersediaan SDM meningkat dengan ditambah tenaga bantuan tidak tetap yang berasal dari siswa magang ataupun honorer. Namun yang menarik adalah jumlah juru ukur menurun tiap tahunnya. Padahal, keberadaan juru ukur sangat signifikan dalam teknis

pelaksanaan sertifikasi tanah. Dengan demikian, perlu dipikirkan mengenai penambahan jumlah juru ukur dengan melakukan perekrutan pegawai yang memiliki pendidikan dan keahlian khusus dalam masalah pengukuran tanah.

Tabel 2 di bawah ini menjelaskan secara umum mengenai staf Kantor Pertanahan Karanganyar yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pendaftaran tanah dan kegiatan lain yang terkait.

Tabel 2. Staf Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar di Bidang Pendaftaran Tanah

Tahun

Jumlah Karyawan/ti (Orang) Staf Kantor Pertanahan (total) Staf Seksi Pendaftaran Tanah Staf Seksi Pengukuran Tanah Juru Ukur Staf tidak tetap/siswa magang/ honorer 2007 96 21 11 16 3 2008 97 24 11 15 4 2009 104 24 11 15 8 2010 105 22 11 14 9 2011 101 24 10 13 12 2012 102 24 9 11 12

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012

Kedua, jika melihat dari angka realisasi pendaftaran tanah untuk semua aspek pendaftaran yang melaiputi pendaftaran tanah pertama kali, peningkatan hak, balik nama, pendaftaran hak tanggungan dan sebagainya dibandingkan dengan target pendaftaran tanah tiap tahunnya, terlihat bahwa realisasi pendaftaran tanah per bidang belum mencapai angka 50 persen dari target pendaftaran tanah tiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Anggaran, Target dan Realisasi Program Pendaftaran Tanah di Kantah Karanganyar tahun 2007-2012

Tahun Kantor Pertanahan Anggaran Total (Rp) Anggaran Bidang Pendaftaran Tanah (HTPT) (Rp) Target Pendaftaran Tanah (HTPT) (Bidang) Realisasi Pendaftaran Tanah (HTPT) (Bidang) 2007 211.139.098.000 1.700.000.000 61.230 33.119 2008 237.571.569.000 1.199.998.000 67.206 28.271 2009 349.063.700.000 4.184.767.000 77.258 33.282 2010 10.363.733.000 3.221.357.000 83.000 35.801 2011 12.688.872.000 3.682.750.000 74.225 34.230 2012 14.656.827.000 5.876.950.100 110.500 24.896

Selain itu, merujuk pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah anggaran bidang pendaftaran tanah sebagai bidang yang memiliki peranan yang sangat penting dalam percepatan sertifikasi tanah mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Ketiga, adapun jenis-jenis pendaftaran tanah yang dilakukan oleh Kantah setempat dan dibiayai oleh APBN/APBD adalah sebagai berikut:

a. PRONA

b. UMKM (Kementerian Koperasi dan UKM)

c. PRODA (Program sejenis PRONA yang dibiayai oleh APBD)

Tabel 4 berikut ini adalah target dan realisasi program pendaftaran tanah yang dibiayai oleh APBN/APBD:

Tabel 4 Target dan Realisasi Program Pendaftaran Tanah Pertama Kali di Kantah Karanganyar Tahun 2007-2012

No Nama Program Pendaftaran Tanah

Target bidang (Persil/Tahun) 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 PRONA 5000 1266 900 500 1000 1500

2 LARASITA 355 1441 1075 2060 821 531

3 Sertifikasi Massal Swadaya (SMS) - - - -4 Sertifikasi Tanah Transmigran - - - -5 Sertifikasi tanah Kementerian Perumahan Rakyat

6 Sertifikasi Tanah Nelayan - - -

-7 Sertifikasi Tanah Usaha Kecil Menengah

- 100 400 250 100 100

8 Sertifikasi Tanah Usaha Petani

- - -

-9 PRODA - 200 200 - - 150

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012

Dalam rangka mendukung program sertifikasi tanah, di Kantor Pendaftaran Tanah Karanganyar telah dilengkapi jenis-jenis peta pertanahan sebagai berikut:

a. Peta pendaftaran tanah (hard copy dan soft copy). b. Peta dasar tematik (hard copy dan soft copy). c. Peta dasar pendaftaran (soft copy).

Dan pengumpulan data yang dilakukan diketahui bahwa semua wilayah di Kantor Pertanahan telah memiliki Peta Dasar untuk pendaftaran tanah. Hal ini dapat dikatakan cukup baik, mengingat bahwa keberadaan peta menjadi kebutuhan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah dan mengingat bahwa tidak semua kantor pendaftaran tanah memiliki peta sebagai acuan dalam program pendaftaran tanahnya.

Dengan luas wilayah mencapai 77.378 ha dimana terdiri dari 440.792 bidang tanah, dimana 390.214 bidang tanah telah bersertifikat. Hal ini berarti hampir mencapai 90 persen bidang tanah di Kabupaten Karanganyar telah bersertifikat dan sisanya sekitar 11,5 persen belum bersertifikat.

Adapun cara yang digunakan dalam teknik pembuatan peta yang telah dilakukan selama ini adalah dengan menggunakan cara sebagai berikut:

a. Ground survey (60 persen). b. Citra satelit (100 persen).

Menurut informasi yang disampaikan dalam studi lapangan, Kantah Karanganyar saat ini sedang membangun peta-peta tematik sebanyak 14 (empat belas) tema yang selanjutnya disebut dengan Layangmas (Layanan Anggota Masyarakat) antara lain:

1. Tema Pokok

a. Peta penggunaan tanah b. Peta penguasaan tanah c. Peta RTRW

d. Peta zona nilai tanah e. Peta zona hak tanggungan f. Peta sengketa tanah

g. Peta penyebaran desa tertinggal h. Peta penyebaran PRODA

i. Peta penyebaran redistribusi tanah j. Peta penyebaran UKM

2. Tema Substantif

a. Peta rawan bencana (rawan bencana longsor, banjir dan puting beliung)

3. Kearifan Lokal (INTANPARI/Industri, Pertanian dan Pariwisata)

b. Penyebaran pertanian unggulan c. Penyebaran pariwisata

Dapat dikatakan keberadaan peta-peta tersebut di atas sangat bermanfaat baik internal maupun eksternal. Manfaat internal antara lain tersedianya peta tunggal pendaftaran tanah, tertib administrasi pertanahan, terintegrasi data tekstual dengan data spasial, bahan perencanaan, media pembuatan peta tematik berbasik bidang, membantu kerja panitia pemeriksaan tanah. Adapun manfaat eksternal dari keberadaan peta ini antara lain percepatan pelayanan informasi kepada masyarakat, tersedianya data untuk kepentingan kegiatan pengadaan tanah, tersedianya data pendukung untuk penyelesaian sengketa/konflik pertanahan, tersedianya data pertanahan untuk kepentingan pihak ketiga, serta dimungkinkannya sebagai alat pembuktian.

Dalam pelaksanaan program pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, persyaratan dokumen dalam pendaftaran tanah pertama kali telah dilakukan oleh Kantah, seperti:

a. Mengisi dan menandatangai formulir permohonan (memuat identitas diri, luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon, pernyataan tanah tidaks engketa dan tanah dikuasai secara fisik).

b. Surat kuasa apabila dikuasakan.

c. Fotokopi identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket.

d. Bukti kepemilikan tanah.

e. Fotokopi SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket dan menyerahkan bukti SBB (BPHTB).

f. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuan.

Prosedur dan mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

Adapun, dokumen yang paling sulit dipenuhi oleh masyarakat dalam permohonan pendaftaran tanah adalah Surat Keterangan Waris (SKW) karena adanya kesulitan dari pemohon untuk mendatangkan ahli waris yang diluar kota sehingga perlu waktu dan biaya dari pemohon sendiri.

Kedua, berkaitan dengan biaya pendaftaran tanah pertama kali, Kantah setempat merujuk kepada PP No.13 tahun 2010 tentang Ketentuan PNBP yang berlaku di lingkungan Kantor Pertanahan yang meliputi:

a. Pendataran tanah Rp 50.000,00.

b. Pemeriksaan tanah (sesuai luas tanah yang dimohonkan).’

c. Pengukuran dan pemetaan bidang tanah (sesuai luas tanah yang dimohon). Ketentuan tersebut merujuk kepada format perhitungan tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah (pasal 4 PP No.13 tahun 2010), adalah sebagai berikut:

a. Luas Tanah sampai dengan 10 hektar Tu = ( 500L x HSBKu) + Rp 100.000,00

b. Luas tanah lebih dari 10 hektar sampai dengan 1000 hektar Tu = ( 4000L x HSBKu) + Rp 14.000.000,00

c. Luas tanah lebih dari 1000 hektar

Tu = ( 10.000L x HSBKu) + Rp 134.000.000,00 Keterangan:

Tu : Tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam

rangka penetapan batas.

L : Luas tanah yang dimohon (dalam satuan m2)

HSBKu : Harga Satuan Biaya Khusus Kegiatan Pengukuran yang berlaku untuk tahun berkenaan.

Adapun rumus tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh Panitia A merujuk pada pasal 7 PP No.13 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

= ( 500 ) + 350.000,00

Keterangan:

Tpa : Tarif pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh panitia A

L : Luas tanah yang dimohon (dalam satuan m2)

HSBKpa : Harga satuan Biaya Khusus Kegiatan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A untuk tahun berkenaan.

Ketiga, jumlah sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Kegiatan Pendaftaran Hak Atas Tanah di Kantah Karanganyar 2007-2012 Tahun Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Bidang) Pendaftaran Tanah Balik Nama (Bidang) Pendaftaran Hak Tanggungan (Bidang) Pendaftaran Tanah Lainnya (Bidang) Jumlah 2007 8.180 12.121 2.614 10.204 33.119 2008 3.775 11.766 3.018 9.712 28.271 2009 4.205 14.296 3.414 11.367 33.282 2010 3.336 15.568 4.575 12.322 35.801 2011 5.719 13.095 5.024 12.392 34.230 2012* 2.473 10.228 4.238 7.957 24.896

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012 *sampai bulan September 2012

Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh Kantah berkurang setiap tahunnya. Namun, pendaftaran tanah balik nama cenderung tetap bahkan ada kecenderungan naik tiap tahunnya. Begitu juga angka pendaftaran hak tanggungan yang cenderung tetap dan naik tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah bidang tanah yang telah memiliki sertifikat semakin banyak dibandingkan dengan jumlah keseluruhan bidang tanah yang terdapat pada wilayah setempat. Adapun jumlah sertifikat tanah yang telah diterbitkan adalah 390.214 bidang dari perkiraan jumlah bidang tanah keseluruhan adalah 440.792 bidang. Hal ini berarti, jumlah bidang tanah yang terdaftar di Kabupaten Karanganyar sudah mencapai 90 persen.

Untuk kegiatan PRONA, Kantah Karanganyar telah melakukannya sejak tahun 1982. Dalam penentuan lokasi pelaksanaan PRONA dilakukan secara kombinasi baik secara bottom up maupun top down sebagaimana ketentuan mengenai kriteria peserta dan lokasi PRONA yang ditentukan langsung oleh BPN Pusat. Dalam merencanakan target PRONA, menggunakan metode spasial, dengan menggunakan peta P4T (Pemilikan, Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah).

Adapun kriteria peserta program PRONA adalah sebagai berikut: a. Pemilik tanah di lokasi kegiatan PRONA.

b. Pemilik tanah yang berpenghasilan kurang atau sama dengan UMR (upah Minimum Regional) setempat.

c. Pemilik tanah bertempat tinggal di Kecamatan letak tanah objek PRONA untuk tanah pertanian.

Hal ini menunjukkan, bahwa penentuan kriteria PRONA merujuk pada ketentuan yang ada, walaupun tidak disebutkan secara detail berdasarkan pada peraturan yang ada.

Pelaksanaan kegiatan PRONA di Kabupaten Karanganyar berjalan baik dengan target dan realisasi PRONA per tahun sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 6 berikut:

Tabel 6. Target dan Realisasi PRONA dari tahun 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 5000 5000 100 2008 1266 1266 100 2009 900 900 100 2010 500 500 100 2011 1000 1000 100 2012 1500 1500 100

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012

Dalam pelaksanaannya, target PRONA tidak berubah pada tahun pelaksanaan. Dan PRONA dilaksanakan diseluruh Kelurahan/Kecamatan yang memiliki bidang-bidang tanah yang belum terdaftar dalam jumlah besar.

Dalam pelaksanaan PRONA, Kantah setempat menghadapi kendala sebagai berikut:

a. Pemberkasan.

b. Pajak yang belum dibayar pada tahun berjalan. c. Penentuan peserta/kriteria peserta

Program pendaftaran selanjutnya yang dilaksanakan oleh Kantah Karanganyar adalah program pendaftaran tanah dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), yang dilaksanakan sejak tahun 2003 berdasarkan MoU antara BPN dengan Kemenkop dan UKM dalam sertifikasi tanah. Penentuan lokasi dari kegiatan ini dilaksanakan baik secara bottom up maupun top down. Akan tetapi, dalam merencanakan target kegiatan ini, tidak menggunakan metode spasial. Dalam pelaksanaan teknisnya, dibentuk Tim POKJA dalam kegiatan sertifikasi tanah Kemenkop dan UKM ini.

Adapun kriteria peserta kegiatan ini adalah sebagai berikut: I. Kriteria subjek peserta program, yaitu:

a. Usaha mikro, kecil dan koperasi

b. Calon dan/atau debitur perbankan/koperasi yang memenuhi kriteria kelayakan usaha.

II. Kriteria objek peserta program

a. Tanah tidak dalam sengketa dan jelas batas-batasnya

b. Luas tanah terdiri dari tanah pertanian (maksimal 2 Ha) dan tanah non pertanian (maksimal 200 m2).

c. Bukanlah tanah warisan yang belum dibagi.

d. Tanah sudah dikuasai secara fisik oleh pengusaha mikro/kecil (PMK).

e. Lokasi tanah berada dalam wilayah kabupaten/kota domisili peserta program yang dibuktikan dengan KTP.

f. Mempunyai alas hak (bukti kepemilikan).

g. Apabila bidang tanah yang dimohon di atas hak pengelolaam, harus memperoleh persetujuan tertulis dari pemegang hak pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam pelaksanaan pendaftaran tanah tersebut, target dan realisasi kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini

Tabel 7 Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah KUKM di Kantah Karanganyar 2007-2012

Tahun Target (Bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 - - -2008 100 100 100 2009 400 400 100 2010 250 250 100 2011 100 100 100 2012 100 100 100

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012

Dalam pelaksanaannya, tidak ada perubahan rencana mengenai target kegiatan sertifikasi tanah Kemenkop dan UKM baik ketika di pertengahan maupun diakhir tahun pelaksanaan. Adapun kegiatan sertifikasi tanah Kemenkop dan UKM dilaksanakan pada beberapa daerah, yaitu:

a. Tahun 2008, di Kecamatan Jatipuro (Desa Jatikuwung) dan di Kecamatan Tawangmangu (Desa Gondosuli, Desa Bandardawung, Desa Plumbon, Desa Sepanjang, Desa Tawangmangu, Desa Kalisoro, Desa Ngeblak, Desa Blumbang). b. Tahun 2009, di Kecamatan Ngargoyoso (Desa Segorogunung, Desa Jatirejo),

Kecamatan Jumapolo (Desa Bakalan, Desa Giriwondo, Desa Jatirejo, Desa Jumantoro, Desa Jumapolo, Desa Kadipiro, Desa Karangbangun, Desa Kedawung, Desa Kwangsan, Desa Lemahbang, Desa Paseban, Desa Ploso).

c. Tahun 2010, di Kecamatan Tawangmangu (Desa Plumbon, Desa Ngeblak, Desa Bandardawung, Desa Tawangmangu, Desa Sepanjang, Desa Blumbang, Desa Kalisoro, Desa Karanglo).

d. Tahun 2011, di Kecamatan Gondangrejo (Desa Jeruksawit). e. Tahun 2012, di Kecamatan Matesih (Desa Koripan).

Berdasarkan data yang disampaikan, ada satu wilayah Kecamatan yang mendapatkan dua kali jatah program sertifikasi tanah Kemenkop dan UKM yaitu Kecamatan Tawangmangu (Desa Tawangmangu, Desa Ngeblak, Desa Bandardawung, Desa Sepanjang, Desa Plumbon, Desa Blumbang dan Desa Kalisoro).

Mengenai pembiayaan dari kegiatan ini, dijelaskan dalam kuesioner bahwa pada tahun 2003 s.d 2007 penyelenggaraan program dibiayai dengan anggaran Kementerian Negara Koperasi dan UKM berupa biaya stimulan dengan rincian sebagai berikut:

a. Tahun 2003 dan tahun 2004 sejumlah Rp 175.000,00/bidang. b. Tahun 2005 sejumlah Rp 250.000,00/bidang.

c. Tahun 2006 dan tahun 2007 sejumlah Rp 500.000,000/bidang.

Sedangkan tahun 2008 s.d tahun 2012 dibiayai dengan anggaran BPN RI yang dituangkan dalam DIPA. Walaupun sebenarnya, penganggaran sertifikasi tanah lintas K/L diajukan oleh Kementerian bersangkutan yang dalam pelaksanaannya baru diserahkan kepada BPN Pusat dan untuk selanjutnya akan diserahkan kepada masing-masing Kantah yang melakukan kegiatan sertifikasi tanah lintas K/L ini.

Adapun kendala yang dihadapi dalam program ini adalah sebagai berikut: a. Pemberkasan

b. Biaya di desa/kelurahan dimana dalam hal ini belum ada standarisasi c. Pajak

Dalam pelaksanaan kegiatan sertifikasi tanah yang dilakukan oleh Kantah Karanganyar, semua dilakukan melalui program LARASITA (Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah). Di Kantah Karanganyar, LARASITA dilaksanakan sejak tahun 2007. Adapun operasionalisasi LARASITA dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Sepeda motor : 2 buah b. Mobil : 2 buah

Mengenai penentuan target wilayah LARASITA dilakukan baik dengan cara top down maupun bottom up dan tanpa menggunakan metode spasial. Dalam pelaksanaannya, rencana dari target LARASITA dapat berubah pada tahun pelaksanaannya, karena LARASITA adalah salah satu sarana/alat bantu Kantah untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat sehingga target menginduk pada Kantah, target setidak-tidaknya adalah untuk kegiatan proyek seperti layanan penyuluhan, identifikasi tanah terlantar, layanan kegiatan rutin (one day service).

LARASITA dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar berdasarkan jadwal yang telah ditentukan terlebih dahulu. Adapun kendala yang dihadapi oleh BPN dalam pelaksanaan LARASITA adalah mengenai sinyal GPRS yang dalam pelaksanannya sering mengalami off line.

Rencana dari target dan pelaksanaan pendaftaran tanah yang dilaksanakan melalui program LARASITA dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8 Target dan Realisasi Pendaftaran Tanah Melalui Program LARASITA di Kantah Karanganyar Tahun 2007-2012

Tahun Target (bidang) Realisasi (Bidang) Persentase (%)

2007 355 355 100 2008 1441 1441 100 2009 1075 1075 100 2010 2060 2060 100 2011 821 821 100 2012 531 531 100

Sumber: Kantah Karanganyar, 2012

Capaian target LARASITA berdasarkan data di atas selalu memenuhi target sebagaimana direncanakan. Dapat dikatakan bahwa LARASITA adalah unggulan dari Kantah Karanganyar dalam melakukan jemput bola langsung kepada masyarakat.

Program unggulan layanan pertanahan di Kantah Karanganyar antara lain adalah kegiatan SMS Intan (Informasi Interaktif Pertanahan), dimana dalam hal ini pemanfaatan teknologi pelayanan informasi pertanahan berbasis seluler (SMS) untuk menyampaikan informasi kepada publik secara efisien dan up to date dan dapat diakses selama 24 jam.

Unggulan Kantah Karanganyar yang lainnya adalah GEO-KKP (Geo-Komputerisasi Kantor Pertanahan). Kantah Karanganyar saat ini sedang membangun data base (Geo-KKP) yang dilakukan dengan mengintegrasikan Data Buku Tanah

(Data Tekstual-yuridis) dan surat ukur/gambar situasi serta peta pendaftaran dalam peta pendaftaran digital dan dimasukkan dalam Koordinat Nasional (TM3) sehingga data base pertanahan (GEO-KKP) dapat digunakan sebagai sarana:

1. Informasi pertanahan yang terintegrasi.

2. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan. 3. Penyelesaian sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

Dalam dokumen Kajian Evaluasi Strategi Sertifikasi Tanah (Halaman 44-55)

Dokumen terkait