• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Prioritas pada Program Prioritas Peningkatan Kualitas Guru

Dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) (Halaman 115-121)

Tema dan Sasaran Pembangunan

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 4.1 Pendidikan

2. Kegiatan Prioritas pada Program Prioritas Peningkatan Kualitas Guru

Untuk menjamin penyediaan guru yang berkualitas dan penempatan yang merata, terdapat 4 (empat) Kegiatan Prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, yaitu: (1) Revitalisasi LPTK; (2) Peningkatan Profesionalisme Guru; (3) Pengelolaan dan Distribusi Guru; dan (4) Peningkatan Kesejahteraan Guru.

TABEL 4.3

SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KUALITAS GURU

No. Kegiatan

Prioritas Sasaran Lokasi

1. Revitalisasi LPTK

 Tersedianya 75 LPTK yang memenuhi persyaratan.  34 provinsi. 2. Peningkatan

Profesionalisme Guru

 Terbinanya 73.507 guru yang ditingkatkan kompetensinya.  Terpenuhinya 20.000 guru yang disertifikasi.

 Terpenuhinya 3.285 guru yang ditingkatkan kualifikasi S1/DIV.  Terbinanya 11.372 guru yang berkinerja baik.

 Terbinanya 7.233 guru yang mengikuti KKG/MGMP (kelompok kerja guru/musyawarah guru mata pelajaran).

 34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi. PENYEDIAAN GURU YANG BERKUALITAS DAN PENEMPATAN YANG MERATA Revitalisasi LPTK Peningkatan Profesionalisme Guru Pengelolaan dan Distribusi Guru Peningkatan Kesejahteraan Guru Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas

No. Kegiatan

Prioritas Sasaran Lokasi

3. Pengelolaan dan Distribusi Guru

 Terbinanya 34 kab/kota yang menyusun perencanaan kebutuhan dan penataan guru mata pelajaran umum.  Tersedianya 500 sarjana mengajar di daerah 3T.

 Tersedianya 400 Guru Garis Depan yang ditempatkan di daerah 3T.  34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi. 4. Peningkatan Kesejahteraan Guru

 Terpenuhinya 547.913 guru yang mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG).

 Terpenuhinya 31.449 guru yang mendapatkan tunjangan khusus.  Terpenuhinya 373.394 guru yang mendapatkan tunjangan

fungsional.

 Terpenuhinya 3.659 guru yang mendapatkan insentif penghargaan dan perlindungan.

 34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi.  34 provinsi.

4.2 Kesehatan

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatkan pemerataan akses pelayanan kesehatan, dan meningkatkan perlindungan finansial. Dalam mencapai tujuan tersebut, tiga tantangan utama pada tahun 2018 adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan pengendalian penyakit, dan peningkatan promosi dan pemberdayaan masyarakat.

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun (baduta) mengalami penurunan, tetapi masih tetap tinggi. Penyakit menular termasuk penyakit yang terabaikan (Neglected Tropical

Diseases/NTD) masih muncul, sementara itu penyakit tidak menular dan penyakit degeneratif

meningkat. Upaya promotif dan preventif masih perlu ditingkatkan untuk menurunkan faktor risiko penyakit.

Program prioritas pembangunan kesehatan tahun 2018 adalah: 1) peningkatan kesehatan ibu dan anak, 2) pencegahan dan pengendalian penyakit, dan 3) penguatan upaya promotif dan preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”.

Arah Kebijakan dan Sasaran Umum Sasaran Umum

TABEL 4.4

SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Indikator Baseline 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Akhir RPJMN 2019

1. Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak, dan Gizi Masyarakat a. Persentase persalinan di fasilitas

kesehatan (%) 70,4 (2013) 75,0 77,0 81,0 82,0 85,0

Indikator Baseline 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Akhir RPJMN 2019

c. Persentase kunjungan neonatal pertama

(KN1) (%) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 85,0 90,0

d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat

pendek) pada anak bawah dua tahun (Baduta) (%)

32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,8 28,0

e. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per perempuan usia reproduksi 15-49 tahun

2,6 (SDKI 2012)

2,37 2,36 2,33 2,31 2,28

f. Angka Prevalensi Pemakaian Konstrasepsi

(Contraceptive Prevalence Rate/CPR) suatu cara (all method) (%)

61,9 (SDKI 2012)

65,2 65,4 65,6 65,8 66,0

2. Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi HIV (%) 0,46 (Baseline RPJMN) 0,33 (Update pemodelan 2017) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5

b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000

penduduk 297 (2013) 280,0 271,0 262,0 254,0 245,0

c. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi

malaria 212 (2013) 225 245 265 285 300

d. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta 20

(2013) 21 23 25 26 34

e. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi

filariasis 0 9 12 15 24 35

f. Jumlah kabupaten/kota endemis dengan

intervensi eliminasi schistosomiasis* - - - - 2

-g. Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤

18 tahun (%) (2013) 7,2 6,9 6,4 5,9 5,6 5,4

h. Prevalensi tekanan darah tinggi (%) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,8 23,4

i. Prevalensi obesitas pada penduduk usia

18+ tahun (%) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4 15,4

3. Meningkatnya Perlindungan Finansial a. Persentase penduduk yang menjadi

peserta jaminan kesehatan melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan

51,8

(Okt, 2014) 60 68 77 85 Min. 95

b. Jumlah penduduk yang menjadi peserta

penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)

Indikator Baseline 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Akhir RPJMN 2019

4. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Obat serta Sumber Daya

Kesehatan

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal

satu puskesmas yang tersertifikasi akreditasi

0 350 700 1.400 2.800 5.600

b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki 1

RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional (kabupaten/kota)

10 94 190 287 384 481

c. Persentase kabupaten/kota yang

mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi (%)

71,2 75 80 85 90 95

d. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki

5 jenis tenaga kesehatan 1.015 1.200 2.000 3.000 4.200 5.600

e. Persentase RS kabupaten/kota kelas C

yang memiliki 7 dokter spesialis (%) 25 30 35 40 50 60

f. Persentase ketersediaan obat dan vaksin

di puskesmas (%) 75,5 77 80 83 86 90

g. Persentase obat yang memenuhi syarat

(%) 92 92 92,5 93 93,5 94

h. Persentase makanan yang memenuhi

syarat (%) 87,6 (2013) 88,1 88,6 89,1 89,6 90,1

5. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatnya upaya promotif dan preventif

“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”

*Merupakan salah satu proyek prioritas nasional pada tahun 2018 dan belum tercantum pada RPJMN 2015-2019

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, melalui:

a. akselerasi pemenuhan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) untuk mendukung penurunan kematian ibu di fasilitas pelayanan kesehatan; dan

b. percepatan perbaikan gizi masyarakat khususnya penurunan stunting terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) melalui intervensi spesifik, sensitif, dan lintas pemangku kepentingan yang terintegrasi dengan didukung bukti. 2. Memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, melalui:

a. peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular terutama HIV/AIDS, TB, malaria, penyakit tropis terabaikan/neglected tropical diseases; dan

b. peningkatan pencegahan, deteksi dini, dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM);

c. peningkatan cakupan dan pemerataan imunisasi dasar lengkap.

3. Mempercepat pelaksanaan upaya promotif dan preventif dengan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”, melalui:

a. penguatan intervensi lintas sektor baik di tingkat pusat maupun daerah dengan fokus pada peningkatan kualitas lingkungan hidup sehat dan konsumsi pangan sehat; dan b. peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan

pemahaman dan berperilaku hidup sehat, dengan fokus pada kampanye hidup sehat. 4. Meningkatkan perluasan akses, kepesertaan, dan pengelolaan sistem pembayaran

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terutama bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Pekerja Penerima Upah (PPU), dan Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). 5. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas termasuk

meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan swasta.

6. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan terutama di daerah tertinggal dan daerah perbatasan.

7. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta memperkuat pengawasan obat dan makanan termasuk penguatan regulasi dan kelembagaan.

Program Prioritas Program Prioritas

Pada tahun 2018, pembangunan kesehatan diprioritaskan pada tiga program prioritas, mencakup: 1) peningkatan kesehatan ibu dan anak, 2) pencegahan dan pengendalian penyakit, 3) penguatan promotif dan preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”.

\ KESEHATAN Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penguatan Promotif dan Preventif "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat" Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas

Kegiatan Prioritas

1. Kegiatan Prioritas pada Program Prioritas Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) (Halaman 115-121)