Tema dan Sasaran Pembangunan
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 4.1 Pendidikan
2. Program Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Energi
Program Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Energi diterjemahkan ke dalam 6 (enam) Kegiatan Prioritas, yaitu: (1) pembangunan pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik; (2) peningkatan kapasitas infrastruktur minyak dan gas bumi; (3) peningkatan cadangan minyak dan gas bumi; (4) pembentukan cadangan penyangga energi; (5) peningkatan produksi minyak dan gas bumi; dan (6) pemenuhan DMO batubara dan gas bumi.
PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI Pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Minyak dan Gas
Bumi
Peningkatan Cadangan Minyak dan Gas
Bumi Pembentukan Cadangan Penyangga Energi Peningkatan Produksi Minyak dan Gas
Bumi Pemenuhan DMO Batubara
dan Gas Bumi
Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas
TABEL 4.19
SASARAN PADA PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI
No. Kegiatan
Prioritas Sasaran/Indikator Lokasi
1. Pembangunan pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
a. Terbangunnya pembangkit listrik, beserta jaringan transmisi dan gardu induk, dengan indikator:
jumlah rekomendasi pengendalian pembangunan pembangkit listrik 5.956 MW sebanyak 1 rekomendasi; jumlah rekomendasi pengendalian pembangunan
jaringan transmisi dan gardu induk 12.681 kms/34.552 MVA sebanyak 1 rekomendasi;
jumlah rekomendasi pengendalian pembangunan jaringan distribusi dan gardu distribusi 24.938 kms/363 MVA sebanyak 1 rekomendasi;
data dan penyiapan informasi geospasial tematik ketenagalistrikan sebanyak 3 peta; dan
Pusat. Pusat. Pusat.
Pusat. jumlah provinsi yang menerima bimtek
penyusunan/peninjauan kembali RTRW dan penyusunan RDTR untuk mengakomodir rencana pembangunan pembangkit listrik sebanyak 34 provinsi.
Pusat.
b. Terlaksananya penetapan harga energi listrik serta penerapan kebijakan subsidi yang tepat sasaran: jumlah rekomendasi terkait subsidi listrik tepat sasaran
sebanyak 1 rekomendasi.
Pusat. 2 Peningkatan
kapasitas infrastruktur minyak dan gas bumi
a. Terbangunnya infrastruktur gas bumi, dengan indikator:
jumlah jaringan gas bumi untuk Rumah Tangga yang dibangun sebanyak 105.828 SR;
ruas pipa transmisi jaringan gas yang dibangun sepanjang 42 km;
dukungan percepatan pembangunan ruas pipa transmisi dan distribusi gas bumi sepanjang 555 km (penambahan tahun 2018);
jumlah instalasi pengujian izin tipe meter gas dan instalasi uji meter gas untuk program jaringan gas sebanyak 2 instalasi;
dokumen FS/FEED/DEDC jaringan gas kota sebanyak 25 FS/FEED/DEDC; dan
Pulau Jawa, Papua, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Pulau Kalimantan dan Papua.
Pulau Sumatera dan Jawa.
Pulau Jawa.
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. data Infrastruktur Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi
Melalui Pipa sebanyak 1 paket data.
No. Kegiatan
Prioritas Sasaran/Indikator Lokasi
b. Terbangunnya infrastruktur minyak bumi, dengan indikator:
dokumen perencanaan pembangunan dan pengembangan kilang minyak grass root dan RDMP sebanyak 4 dokumen FEED/BFS.
Pulau Jawa dan Kalimantan. c. Terlaksananya konversi BBM ke BBG, dengan indikator:
jumlah konverter unit BBM ke BBG untuk nelayan sebanyak 20.145 unit; dan
Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, dan Kalimantan. jumlah konverter unit BBM ke BBG untuk kendaraan
sebanyak 1.800 unit.
d. Terlaksananya penetapan harga BBM dan LPG serta penerapan kebijakan subsidi yang tepat sasaran melalui: jumlah paket konversi minyak tanah ke LPG 3 kg
sebanyak 155.846 paket; dan
sistem LPG tabung 3 kg tepat sasaran yang diimplentasikan di 29 lokasi.
Pulau Jawa dan Sumatera.
Pulau Papua Pusat. 3. Peningkatan
cadangan minyak dan gas bumi
Terselenggaranya kegiatan eksplorasi migas untuk peningkatan penemuan cadangan baru melalui:
rekomendasi hasil survei Pengkayaan Data Dasar ESDM dan Konsepsi Geologi Kelautan Strategis (2200 KM Seismik 2D) sebanyak 1 rekomendasi;
rekomendasi hasil survei Energi Migas Kelautan (4000 KM Seismik 2D) sebanyak 1 rekomendasi; dan
data dan informasi migas seismik di 3 wilayah.
Sekitar Kepulauan Maluku dan Sekitar Pulau Jawa.
Sekitar Pulau Papua dan Sekitar Pulau Jawa Bali. Sekitar Pulau Sulawesi
dan Sekitar Pulau Kalimantan. 4. Pembentukan
cadangan penyangga energi
Tersedianya cadangan penyangga energi melalui:
rekomendasi strategis penyediaan dan pengelolaan Cadangan Penyangga Energi sebanyak 2 paket kebijakan.
Pusat.
5. Peningkatan produksi minyak dan gas bumi
Meningkatnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional dan nonkonvensional, dengan indikator:
jumlah WK Migas konvensional yang ditawarkan sebanyak 8 WK;
WK di Pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua. jumlah WK Migas nonkonvensional yang ditawarkan
sebanyak 2 WK;
WK di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. jumlah regulasi migas yang direvisi (UU Migas)
sebanyak 1 rancangan PP;
No. Kegiatan
Prioritas Sasaran/Indikator Lokasi
jumlah rekomendasi keprospekan migas sebanyak 9 rekomendasi WK migas; dan
Sekitar Laut Arafura, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, Pulau Papua, Sumatera, dan Kalimantan.
formula surfaktan EOR untuk injeksi kimia sebanyak 1 usulan paten.
Pusat. 6. Pemenuhan DMO
batubara dan gas bumi
a. Meningkatnya pemanfaatan batubara dan gas bumi untuk kepentingan dalam negeri melalui:
rekomendasi pemenuhan pemanfaatan batubara untuk kebutuhan domestik tahun 2018 sebesar 131 juta ton sebanyak 1 rekomendasi; dan
Pusat.
rekomendasi pengendalian produksi batubara tahun 2018 sebesar 406 juta ton sebanyak 1 rekomendasi.
Pusat. b. Meningkatnya pemanfaatan alokasi gas domestik
melalui:
rekomendasi intensifikasi pemanfaatan gas bumi pada sektor rumah tangga, transportasi dan industri sebanyak 1 rekomendasi.
Pusat.
4.6 Ketahanan Pangan
Arah Kebijakan dan Sasaran Umum Sasaran Umum
TABEL 4.20
SASARAN UMUM PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018
Sasaran
Umum (Baseline) 2014 (Realisasi) 2015 (Target) 2016 (Target) 2017 (Target) 2018
Padi (juta ton GKP) 70,60 73,40 76,20 77,00 80,08
Jagung (juta ton) 19,10 20,30 21,40 22,40 23,40
Kedelai (juta ton) 0,92 0,96 1,82 1,90 2,34
Sasaran
Umum (Baseline) 2014 (Realisasi) 2015 (Target) 2016 (Target) 2017 (Target) 2018
Daging sapi (juta ton) 0,45 0,46 0,59 0,64 0,71
Cabai (rawit dan merah) 1,87 1,91 1,86 1,90 2,23
Bawang Merah (juta ton) 1,23 1,23 1,17 1,23 1,37
Jeruk (juta ton) 2,00 2,57 2,00 2,05 2,10
Mangga 2,46 2,27 2,52 2,57 2,60
Pisang (juta ton) 7,01 6,78 6,98 7,04 7,11
Manggis (ribu ton) 111,23 228,56 118,71 120,79 122,93
Ikan (juta ton) 10,76 10,87 14,80 16,04 17,36
Garam (juta ton) 2,50 2,91 3,60 3,80 4,10
Pembangunan jaringan
irigasi (juta ha, kumulatif) 8,90 9,076 9,11 9,19 9,23
Rehabilitasi jaringan irigasi
(juta ha) 2,71 1,46 0,29 0,32 0,15
Pembangunan waduk
(groundbreaking) (buah) 0 13 8 9 11
Pembangunan waduk
lanjutan (on-going) (buah) On-going 21 22 29 36
Sumber: RPJMN 2015-2019, BPS, RKP 2016-2017
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran umum di atas, Prioritas Nasional Ketahanan Pangan diarahkan untuk: 1. Meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan keragaman komoditas pangan terutama dari
produksi dalam negeri;
2. Memperlancar sistem distribusi pangan antarwilayah dan antarwaktu;
3. Menjaga aksesibilitas pangan dan mengembangkan pola konsumsi pangan sehat; 4. Memperbaiki data statistik pangan dan pertanian, termasuk perikanan;
5. Meningkatkan dan menjaga kehandalan jaringan irigasi baik Kewenangan Pusat maupun Kewenangan Daerah, dan mensinergikan jaringan irigasi dengan rencana cetak sawah.
Program Prioritas
Arah kebijakan Prioritas Nasional Ketahanan Pangan tersebut dikelompokkan ke dalam dua program prioritas, yaitu:
1. Program Prioritas Peningkatan Produksi Pangan, dan
2. Program Prioritas Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian.
Kegiatan Prioritas