• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT

4. Kegiatan Usaha Bank

Pada prinsipnya dapat diketahui usaha bank adalah memutar uang dari masyarakat disalurkan ke masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan Bank Perkreditan rakyat,. Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank

39

Ibid., hal. 85.

Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu sehingga kegiatannya lebih sempit.40

Secara umum kegiatan usaha Bank Umum dapat meliputi :41

a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito.

b. Menyalurkan dana ke masyarakat ( lending) dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti : transfer, inkaso, kliring, safe deposit box, bank card, bank notes (valas), bank garansi, letter of credit, cek wisata, jual beli surat-surat berharga, menerima setoran-setoran seperti pembayaran pajak, melayani pembayaran-pembayaran seperrti pembayaran-pembayaran gaji, dan jasa-jasa lainnya

Lebih lanjut, kegiatan Bank diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. Memberikan kredit;

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang/surat aksep;

d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk dan atas perintah nasabahnya:

40

Kasmir, Bank dan Lembaga Keungan Lainnya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal. 42

41

Ismail, Op.Cit, hal. 24

1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud;

2) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud;

3) Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemeritah; 4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

5) Obligasi korporasi & obligasi Negara;

6) Surat dagang (commercial paper) berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah;

f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga (safe deposit box);

i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian)

j. Melakukan penetapan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

k. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee);

l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang tentang Perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

n. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

o. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti sewa guna usaha (leasing), modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan dalam Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik lagi penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan

q. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

Berbeda halnya dengan bank umum yang bisa melakukan kegiatan usaha sebagaimana dikemukakan diatas, maka di Bank Perkreditan Rakyat kegiatan usaha yang dapat dilakukannya terbatas. Usaha Bank Perkreditan Rakyat hanya meliputi :42

a. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

b. Memberikan kredit

c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasrkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia. d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, setifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Ketentuan diatas menunjukkan bahwa bank umum mempunyai jenis kegiatan yang banyak dan luas. Bank umum dapat menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak boleh menghimpun dana dalam bentuk giro dan juga tidak boleh ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum dapat melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, sedangkan BPR tidak

42

Hermansyah, Op.Cit, hal. 25

diperbolehkan. Bank umum dapat melakukan penyertaan modal pada lembaga keuangan dan untuk mengatasi kredit macet, sedangkan BPR sama sekali tidak boleh melakukan penyertaan modal. Dalam hal melakukan usaha peransuransian, BPR dan Bank Umum sama-sama tidak diperbolehkan.43

Dengan kegiatan yang banyak dan luas tersebut maka bank umum diharapkan akan dapat beroperasi dan memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat luas. Demikian juga dengan Bank Perkreditan Rakyat yang mempunyai kegiatan spesifik di tengah masyarakat. Eksistensi kedua jenis bank ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan maksimal dalam proses pembangunan sebagai agen of development. 44

Dewasa ini terdapat juga bank asing dan campuran yang bergerak di Indonesia yang merupakan bank umum dan tugasnya sama dengan bank umum lainnya, namun mereka lebih dikuhususkan dalam bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula. Adapun kegiatan-kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing secara umum adalah :45

a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan

b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu seperti : perdagangan internasional, bidang industri dan produksi, penanaman modal asing/campuran, dan kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.

43

Siswandi, Banking dan Non-Banking Practice, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2008), hal. 31

44

Irsyad Lubis, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Medan : USU Press, 2010), hal. 29

45

Kasmir, Op.Cit. hal 45

c. Untuk jasa-jasa bank lainnya yang juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti transfer, inkaso, kliring, safe deposit box, bank card, bank draft, jual beli valuta asing dan jasa bank umum lainnya

BAB III