• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarat dan Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Rakyat Indonesia Unit Krakatau Medan Indonesia Unit Krakatau Medan

CABANG PEMBANTU KRAKATAU MEDAN

B. Syarat dan Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Rakyat Indonesia Unit Krakatau Medan Indonesia Unit Krakatau Medan

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Indonesia menetapkan kredit sebagai usaha bagi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Dengan dicantumkannya pemberian kredit sebagai usaha bank dalam ketetntuan undang-undang, maka kegiatan peminjaman uang ke masyarakat yang dilakukan bank telah mempunyai dasar hukum yang kuat. Bank dengan demikian tidak

77

Ibid.

dapat digolongkan sebagai rentenir atau lintah darat yang sering tidak disukai oleh masyarakat. Pemberian kredit adalah usaha yang sah bagi bank sebagai badan usaha dan sesuai dengan salah satu fungsi utamanya sebagai penyalur dana masyarakat.78

Dalam pelaksanaan pemberian kredit perbankan tersebut biasanya dikaitkan dengan berbagai persyaratan, antara lain mengenai jumlah maksimal kredit, jangka waktu kredit, tujuan penggunaan kredit, suku bunga kredit, cara penarikan dana kredit, jadwal pelunasan kredit dan jaminan kredit. Dalam melayani anggota masyarakat yang memerlukan dana bank, masing-masing bank mempunyai berbagai skim kredit tersendiri sesuai dengan kebijakannya. Skim kredit yang ditawarkan bank kepada masyarakat memuat persyratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh kredit yang diatur dalam skim kredit tersebut.79

Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan merupakan bank umum yang salah satu produk kredit yang dikeluarkannya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan jenis kredit/pembiayaan modal kerja dan atau/investasi kepada Usaha Mikro , Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif yang fesible (layak) namun belum bankable, dengan plafond kredit sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang dijamin oleh perusahaan penjamin. Dan pada dasarnya Kredit Usaha Rakyat ini merupakan kredit tanpa agunan dan mendapat fasilitas penjaminan kredit dari pemerintah melalui PT.Askrindo.

78

M.Bahsan, Op.Cit, hal. 79

79

Ibid. hal. 73

Besarnya maksimal persentase penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh BRI yang dapat dijamin oleh Penjamin yaitu sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari Plafond Kredit. Bagian dari jumlah kerugian BRI sebesar 30% (tiga puluh persen) atau yang tidak diganti oleh Penjamin merupakan risiko BRI.80

Calon debitur ataupun yang menjadi sasaran Kredit Usaha Rakyat ini adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Koperasi, Kelompok Usaha, dan Lembaga Linkage yang merupakan usaha produktif dan layak namun belum bankable yang akan dipergunakan untuk kebutuhan investasi dan/atau kebutuhan modal kerja.

Untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat ini syarat utamanya nasabah atau debitur haruslah mempunyai kegiatan usaha dan tidak sedang menerima kredit pembiayaan modal kerja dan/atau kredit investasi. Secara terperinci syarat-syarat yang harus dipenuhi calon debitur dalam memperoleh Kredit Usaha Rakyat pada Kantor Cabang Pembantu BRI Krakatau Medan adalah:81

1. Persyaratan Calon Debitur berupa Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) :

a. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi dari perbankan atau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit diajukan.

80

Hasil Wawancara dengan Surya Ardiansyah, Account Officer BRI KCP Krakatau Medan, tanggal 7 Juni 2012

81

Hasil Wawancara dengan Harry Tardas, Account Officer BRI KCP Krakatau Medan, tanggal 7 Juni 2012

b. Dapat sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif lainnya).

c. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada SID BI tetapi yang berangkutan telah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas /Roya dengan lampiran cetakan rekening koran dari bank pemberi kredit/pembiayaan sebelumnya.

2. Persyaratan Calon Debitur yang berupa Lembaga Linkage :

a. Lembaga Linkage diperbolehkan sedang memperoleh kredit/pembiayaan dari perbankan.

b. Lembaga Linkage tidak sedang memperoleh kredit program dari pemerintah.

Sampai saat ini BRI Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan belum pernah melayani nasabah lembaga linkage

3. Persyaratan Lembaga Keuangan Mikro :

a. Telah memiliki ijin usaha dari Instansi yang berwenang.

b. Telah melakukan kegiatan usaha simpan pinjam secara aktif minimal 6 (enam) bulan.

c. Memiliki pengurus aktif. d. Memiliki AD/ART.

e. Mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai.

f. Tidak memiliki tunggakan kredit baik di BRI maupun di bank/lembaga keuangan lainnya.

4. Persyaratan Koperasi Simpan Pinjam :

a. Telah memiliki ijin pendirian kegiatan usaha simpan pinjam dari Instansi yang berwenang.

b. Telah melakukan kegiatan usaha simpan pinjam secara aktif minimal6 (enam) bulan.

c. Memiliki pengurus yang aktif

d. Mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai.

e. Tidak memiliki tunggakan kredit baik di BRI maupun di Bank lainnya.

Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dikemukakan bahwa “Perbankan Indonesia dalam melakukan Usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian”. Berdasarkan ketentuan pasal tersebut maka tidak ada alasan apapun juga bagi pihak bank untuk tidak menerapkan prinsip kehai-hatian dalam menjalankan kegiatan usahanya dan wajib menjungjung tinggi prinsip kehati-hatian. Ini mengandung arti bahwa segala perbuatan dan kebijaksanaan yang dibuat dalam rangka melakukan kegiatan usahanya harus senantiasa berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. 82

Prinsip kehati-hatian bank (prudential bank) merupakan penentu dalam proses permohonan kredit, sehingga berpengaruh terhadap perjanjian kredit yang akan dibuat dengan nasabah sebagai debitur. Salah satu aspek dari prinsip

82

Hermansyah, Op.Cit. hal. 125

kehatihatian tersebut yang merupakan bagian analisa permohonan kredit yaitu aspek character. Aspek karakter atau watak dari para calon debitur merupakan salah satu pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan pemberian kredit. Bank sebagai pemberi kredit harus yakin bahwa calon debitur termasuk orang yang bertingkah laku baik, dalam arti selalu memegang teguh janjinya, selalu berusaha dan bersedia melunasi utang-utangnya pada waktu yang telah ditetapkan.83

Secara umum Pemberian suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh bank yang satu dengan yang lain nyaris sama. Bukan hanya karena ketentuan yang dijadikan acuan dalam pemberian kredit adalah sama, tetapi juga karena tradisi pemberian fasilitas kredit nyaris tidak mengalami perubahan. Diakui memang, dengan adanya tingkat persaingan usaha perbankan yang semakin ketat, telah mendesak “platform’ tahapan pemberian kredit kepada suartu keadaan yang menguntungkan debitur. Ketatnya persaingan antar bank tersebut telah memberikan dorongan keberanian bank untuk take risk atas berbagai risiko, termasuk risiko hukum. Hal ini didorong oleh keadaan pasar yang semakin menyudutkan lembaga perbankan pada suatu persaingan yang tidak sehat. Pada satu sisi, bank diminta untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian, disisi lain terdapat tuntutan pasar yang tinggi.84

Secara terperinci prosedur didalam pemberian Kredit Usaha Rakyat pada BRI Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan adalah : 85

83

Rachmadi Usman, Op.Cit. hal. 246

84

Try Widiyono, Op.Cit, hal. 19

85

Hasil Wawancara dengan Harry Tardas, Account Officer BRI KCP Krakatau Medan, tanggal 7 Juni 2012

a. Permohonan Kredit

Untuk memperoleh fasilistas kredit dari bank, maka tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengajukan permohonan atau aplikasi kredit kepada bank yang bersangkutan. Permohonan atau aplikasi kredit tersebut harus dilampiri dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan.86

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hary Tardas, ketentuan yang harus dipautuhi oleh nasabah dalam proses permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada BRI KCP Krakatau Medan adalah :

1) Pengajuan permohonan kredit dilakukan oleh debitur dengan mengisi formulir SKPP (Surat Keterangan Permohonan Pinjam) yang dilampiri antara lain dengan :

1. Foto copy legalitas calon debitur seperti KTP dan Kartu Keluarga (bagi Individu), Anggaran Dasar dan Akta Pendirian (bagi Koperasi dan Badan Usaha lainnya)

2. Foto Copy perijinan calon debitur seperti Surat Keterangan Usaha dari Lurah

3. Data usaha dan dokumen yang diperlukan untuk analisa kebutuhan kredit

2) Bagi usaha baru, minimal usaha telah berjalan selama 6 (enam) bulan dan dituangkan dalam Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) berdasarkan atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas bank

86

Hermansyah, Op.Cit. hal. 68

b. Analisa dan Putusan Kredit

Tujuan analisa kredit adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kemauan debitur membayar kembali kreditnya kepada bank melalui analisa karakter (character), kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi ekonomi (condition) dan agunan (collateral). Analisis Kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur. Dengan melakukan analisis terhadap permohonan kredit tersebut bank ingin mendapat keyakinanbahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit tersebut layak (feasible). Bank melakukan analisis kredit dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkunan terjadinya default oleh nasabah. Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat, sehingga analisis kredit merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keputusan kredit.87

Dalam hal ini yang bertugas untuk melakukan analisis dan pengamatan langsung kepada calon debitur adalah seorang Accont Officer (AO). Selanjutnya Accont Officer akan menganalisis kredit beserta analisis mengenai pribadi calon debitur termasuk didalamnya aspek carakter yang merupakan penilain terhadap karakter debitur, disamping itu juga meneliti usahanya.

Hasil analisa dituangkan dalam Memorandum Analisa Kredit (MAK) sebagai dasar pertimbangan bagi Pemutus dalam memberikan putusan kredit. Keterangan yang menyatakan kredit dijaminkan kepada Perusahaan Penjamin dicantumkan dalam Memorandum Analisa Kredit dan Putusan Kredit.

`87 Ismail, Op.Cit, hal. 111

Calon debitur akan memperoleh Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) yang berisi persetujuan akan adanya pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang diajukannya. Setelah debitur menyetujui SPPK dan menandatanganinya maka akan dilakukan realisasi kredit.

Setelah kredit disetujui bank dan debitur melakukan penarikan dana kredit, maka bank wajib menindaklanjutinya dengan melakukuan pengawasan kredit. Pengawasan kredit dilakukan dengan meneliti dan menilai laporan-laporan yang wajib disampaikan debitur dan atau dengan melakukan pemeriksaan lapangan kepada debitur. Pengawasan yang efektif akan dapat mencegah terjadinya penyimpangan kredit oleh debitur dan diharapkan dapat secara dini mengetahui permasalahan yang timbul terhadap kelancaran pelunasan kredit.88

C. Penyebab Terjadinya Kredit Macet pada Kredit Usaha Rakyat Bank