• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini, penulis menyebutkan diantaranya:

1. Untuk kepentingan ilmiah, yakni sebagai sarana kelengkapan ilmu pendidikan pada khususnya yang dapat dijadikan sebagai pelengkap kepustakaan.

2. Untuk kegunaan praktis diharapkan memberi solusi terhadap indikasi, adanya kemusyirikan yang tak seharusnya ada dan dipraktekkan sehingga terjadi penurunan Aqidah yang sangat drastik terhadap nilai islam yang sebenar-benarnya.

8 A. Muhammadiyah

1. Pengertian Muhammadiyah

Mustafa Kamal Pasha (2002:112), Secara etimologis semua orang pengikut Nabi Muhammad SAW dalam mengamalkan ajaran Islam secara murni yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah adalah Muhammadiyah.

Wahab Radjab (1999:1), Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang telah dikenal, jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika belanda masih menjajah, seluruh rakyat Indonesia sangat menderita.

Semua harus petuh dan tunduk pada peraturan dan undang-undang, yang tujuanya mensejahterakan dan memperkaya belanda, sememntara kaum pribumi semakin melarat. Kesengsaraan telah merata di seluruh tanah air. Norma agama telah porak-poranda akibat pengaruh belanda tampak telah mewarnai kehidupan pada saat itu.

2. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah

Ditinjau dari fektor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya perserikatan Muhammadiyah, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua faktor penyebab yaitu :

a. Faktor subyektif

Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor utama dan faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KHA Dahlan terhadap al-Qur’an baik dalam hal gemar membaca maupun menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Ia telah demikian teliti, dipertanyakan juga kalau ada sebab-sebab yang menjadi sesuatu ayat diturunkan (asbabun nujun), dipertanyakan apa yang harus dipertanyakan. Sikap KHA. Dahlan seperti ini sesunggunya dalam rangka melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan tadabbur atau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat di dalam setiap ayat. Mustafa Kamal Pasha (2002:113)

b. Faktor obyektif

Ada beberapa sebab yang bersifat obyektif yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu faktor-faktor penyebab yang muncul ditengah-tengah kehidupan masyarakat islam Indonesia, dan sebagainnya dapat dimasukan ke dalam faktor eksternal, yaitu fektor-faktor penyebab yang ada diluar tubuh masyarakat Islam Indonesia .

Wahab Radjab (1999:9), Lahirnya Muhammadiyah di kota Makassar sekitar tahun 1992, seorang pedagang batik keturunan Arab berasal dari sunenep (madura) bernama mansyur yamani datang dan membuka usaha dagangnya di jalan passarstraat (jalan nusantara saat ini). Mansyur Yamani adalah anggota persyerikatan muhammadiyah cabang Surabaya, yang waktu itu dipimpin oleh Kyai Haji Mas Mansyur.

3. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah

Mustafa Kamal Pasha (2002:122). Segala hal yang dikerjakan oleh Muhammadiyah, didahului dengan adanya maksud dan tujuan tertentu.

Dan dengan maksud dan tujuan itu pula yang akan mengarahkan gerak perjuangan, menentukan besar kecilnya kegiatan serta macam-macam amal usaha Muhammadiyah. Berikut ini akan dijelaskan perumusan serta pengertian yang terkandung didalamnya.

maksud dan tujuan Muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya berubah isi dan jiwanya, karena hakekatnya antara yang lama dan yang baru tetap sama.

4. Visi Misi Muhammadiyah

VISI

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak Tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

MISI

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar mempunyai misi :

1. Menegakkan keyakian Tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Nabi/Rasul sejak Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad s.a.w.

2. Memahami Agama Islam dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

3. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an sebagai Kitab Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia.

4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

5. Amal Usaha Muhammadiyah

Edy Suandi Hamid (2000:179). Muhammadiyah merupakan organisasi sosial keagamaan begitu dikenal di indonesia. Muhammadiyah yang senang tiasa berjuang menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar, dan berupaya merealisasikan perjuangannya melalu berbagai kegiatan amal usaha seperti bidang pendidikan mulai Taman Kanak-kanak ke Perguruan Tinggi, upaya kesehatan-gizi mulai dari Balai Pengobatan, BKIA sampai ke Rumah Sakit-Rumah Sakit Besar, Upaya koperasi dan sosial ekonomi lainnya, Panti-panti asuhan yatim piatu dan sebagainnya. Telah menunjukkan betapa gigi upaya yang dilakukan oleh para toko Muhammadiyah dalam membina masyarakat utamannya.

Amal Usaha Muhammadiyah yang di pelopori oleh para toko-tokoh terkemuka, sekelompok toko dan pimpinan yang berada di Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting apabila kita hitung secara keseluruhan adalah amat besar jumlahnya. Namun apabila kita cermatin secara seksama apakah secara kualitas, produktifitas dan tujuan sasaran amal usaha yang ada di dalam bidang pendidikan, kesehatan-gizi dan perbaikan ekonomi dapat di andalkan untuk meningkatkan Human Resources dan Human Potential masyarakat utama Muhammadiyah di indonesia .

6. Muhammadiyah Lahir di Kab Bima

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu faktor utama yang merusak tatanan hidup masyarakat Bima ialah adanya penyakit hati yang primitive yang mempercayai lebih dari satu tuhan, sehingga masyarakat bima pada saat itu bertubi tubi dan berbondong bondong melakukan kesehariannya yang sesuai dengan pemahaman-pemahamannya .

Oleh sebab itu Muhammadiyah lahir/hadir di tengah-tengah masyarakat Bima bertujuan mendidik, membina dan meluruskan pemahaman-pemahaman masyarakat bima yang masih jauh dari ajaran islam (Al-qur-an dan As-Sunnah).

Untuk mengemban amanah yang cukup berat dari persyarikatan Muhammadiyah maka dibutuh karakter pimpinan yang mampu, sehingga dia menggerakkan dakwah Islam dalam Muhammadiyah maka menjadi persyaratan bagi calon pimpinan Muhammadiyah adalah taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam, setia pada prinsip perjuangan Muhammadiyah dan dapat menjadi teladan dalam Muhammadiyah.

Muhammadiyah dalam perannya bukan hanya berbicara tentang dunia pendidikan formal, bidang sosial kemasyarakat dan politik akan tetapi Muhammadiyah tentu harus lebih berperan pada pendidikan non formal yang dimana kerancuan nilai aqidah yang melanda kehidupan masyarakat hari ini yang tidak bisa lagi dielakan seperti misalnya: Perdukunan dan ramalan, ziarah kubur. Perbuatan dosa yang paling besar inipun begitu

samar bagi kebanyakan manusia karena kejahilan mereka dan masih banyak kesyirikan yang lain yang penulis tidak memaparkanya secara spesifik.

Dengan merujuk pada pandangan dan beberapa gambaran di atas ternyata Muhammadiyah adalah suatu gerakan Islam yang oleh masyarakat luas dikenal sebagai suatu organisasi Islam yang bertaraf Nasional dan memiliki amal usaha yang banyak sekali dan beraneka ragam, meliputi bidang-bidang keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Dalam rangka mengembangkan amal usaha ini, Muhammadiyah kemudian mendirikan cabang-cabang yang tersebar di seluruh daerah Nusantara. Salah satu daerah yang kurang menjadi perhatian oleh gerakan Muhammadiyah di Kabupaten Bima adalah melakukan Pemberantasan dengan mendirikan ranting-ranting disetiap Desa-Desa seperti di Desa Soki Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Berkenaan dengan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan peran Muhammadiyah dalam rangka mengembangkan pendidikan Islam di masyarakat khususnya di Desa Soki beserta faktor-faktor yang menjadi pendukungnya dan faktor-faktor yang menjadi penghambatnya.

Faktor-faktor pendukungnya. Pertama, Al-Qur’an, majalah Tablig Muhammadiyah dan pesantren-pesantren. Kedua. Terjalinnya hubungan

sosial antara ormas dan orgam Muhammadiyah. ketiga. Adanya dukungan langsung dari pemerintah pusat dan daerah pada ortom Muhammadiyah.

Faktor-faktor penghambatnya. Pertama. Kurangnya masyarakat memahami Alqur’an dan As-sunnah. Kedua. Kurangnya silaturahmi antara ormas dan orgam Muhammadiyah. Ketiga. Lemahnya kontrol ortom Muhammadiyah pusat terhadap ortom Muhammadiyah daerah.

7. Amal Usaha Muhammadiyah Di Kota Bima

Edy Suandi Hamid (2000:180). Muhammadiyah yang merupakan organisasi sosial keagamaan telah begitu dikenal di Indonesia.

Muhammadiyah yang senantiasa berjuang menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar, dan berupaya merealisasikan perjuanganya melalui berbagai kegiatan amal usaha seperti bidang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak keperguruan tinggi, upaya kesehatan gizi mulai dari balai pengobatan, sampai kerumah sakit besar, upaya koperasi dan sosial ekonomi lainnya, panti-panti asuhan yatim piatu dan sebagainnya.

1. Amal Usaha Bidang Kesehatan

Edy Suandi Hamid (2000:180). Kesehatan dan gizi merupakan infestasi dalam menciptakan sumber daya manusia dan generasi mendatang yang berkualitas. Tidak ayal lagi Muhammadiyah yang telah memiliki amal usaha bidang kesehatan yang luas tersebar

diseluruh pelosok indonesia yang berarti telah ikut sertah meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat indonesia,

2. Amal Usaha Bidang Pendidikan

Edy Suandi Hamid (2000:185). Investasi kedua yang sangat penting dalam upaya membangun sumberdaya manusia dan generasi yang akan datang adalah pendidikan.apabila kesehatan gizi di arahkan untuk menciptakan bahan baku sumberdaya manusia dan generasi yang akan datang yang berkualitas, setelah bahan bakunya baik lalu diberikan pendidikan untuk terciptanya generasi dan sumberdaya manusia yang cerdas, terampil, sehat produktif yang manpu menyerap IPTEK yang tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia dan generasi yang sehat fisik, mental, spiritual yang mampu bersaing dalan era globalisasi dan persaingan bebas di era millenium ke 3.

3. Amal Usaha Ekonomi

Edy Suandi Hamid (2000:187). Seperti telah diuraikan sebelumnya untuk meningkatkan sumberdaya manusia dengan generasi mendatang yang berkualitas sedikitnya diperlukan investasi dalam 3 bidang yaitu, kesehatan, pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Namun adanya faktor keamanan yang menjamin terselenggarannya ke tiga upaya tersebut secara baik juga sangat diperlukan.

Amal usaha ekonomi yang diharapkan dan dapat mendorong terciptanya pendapatan masyarakat utama yang memadai sangat diperlukan . Upaya koperasi, usaha pertanian, usaha perdagangan dan perbangkan, perlu dikembangkan dikalangan masyarakat utama Muhammadiyah agar dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga baik untuk memelihara kesehatan, makanan dan minuman dan mengirim anaknya kesekolah.

B. Kemusyirikan

1. Pengertian Kemusyirikan

Rachmat Syafe’i, (2000:94). Menurut bahasa, syirik berarti persekutuan atau bagian, sedangkan menurut istilah agama adalah mempersekutukan Allah SWT. dengan selain Allah (makhluk-Nya).

Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik adalah kufur atau satu jenis kekufuran.

Mahrus Ali (2007: 283) Seorang lelaki menikahi seorang perempuan. Dia sangat mencintainya. Selang beberapa hari, istri menjadi sangat benci kepada suaminya. Menjadi anti pati padanya tanpa sebab (percekcokan atau kondisi fisik yang tidak disukai). Ada orang yang mengatakan bahwa hal itu terjadi karena perbuatan ahli sihir.

Mahrus Ali (2007:259) Syirik dalam beribadah artinya menjalankan suatu ibadah yang tidak diperintahkan oleh Allah. Ibadah tersebut hanya karangan seorang ulama atau orang awan lalu dikerjakan. Tidak didasarkan pada dalil dari al-qu’an maupun al-Hadits.

Abdullah Bin Muhammed, (2001:96) syirik adalah lawan dari beriman kepada Uluhiyah allah (keberadaan Allah sebagai satu-satunya sembahan yang haq) semata. Dan jika beriman kepada Uluhiyah Allah semata dan mengesakanNya dalam beribadah kewajiban yang terpenting dan yang paling besar, maka syirik adalah perbuatan maksiat yang terbesar disisi Allah Ta’ala.dan syirik inilah satu-satunya dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah subhanahuwata’ala.

Syirik ada dua macam: syirik besar dan syirik kecil:

Abdullah Bin Muhammed, (2001:99)

1. Syirik besar yaitu jika seorng hamba memelingkan salah satu bentuk ibadah kepada selain Allah subhanahu wata’ala. Maka, setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai Allah jika ditunjukkan kepadaNya adalah tauhid dan iman, sedangkan jika dipalingkan kepada selainNya ia berarti syirik dan kekufuran.

2. Syirik kecil adalah setiap ucapan atau perbuatan yang menjadi wasilah (perantara) dan jalan penyebab terjerumus kepada syirik besar.

2. Dalil-dalil tentang kemusyirikan

Adapun dalil-dalil tentang kemusyirikan telah banyak dijumpai dalam Al-Qur’an, di antaranya adalah:

a. Terdapat dalam (Q.S. Al-Lukman :13)



Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Kemenag RI, 2011:412)

b.

Terdapat dalam (Q.S. An-Nisa, 4:48)



Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Kemenag RI, 2005:54)

c.

Terdapat dalam (Q.S. Az-Zumar, 39:65)

Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yag merugi.(Kemenag RI, 2009:465)

3. Beberapa Hadits Tentang Syirik

a. Orang Musyrik Masuk Masjid,( Muhammad Nashiruddin Al Albani ) (1998:196) mengikatnya. Setelah itu dia berkata’ yang manakah di antara kalian yang bernama Muhammad ?” Sementara Rasulullah bersandar di tengah-tengah mereka. Maka kami katakan kepadanya, Ini dia seorang yang putih bersandar.” Lalu orang tersebut berkata kepada beliau SAW, “ Wahai Ibnu Abdul Abdul Muttalib!” Nabi SAW bersabda kepadanya, “Aku telah penuhi panggilanmu.” orang itu berkata kepada beliau, Wahai Muhammad, sesugguhnya aku akan menanyakan Hadits ini. (H.R. Muttafaq Alaih)

b. Orang Musyrik Masuk Masjid, ( Muhammad Nashiruddin Al Albani ) mengutus Dhimam menderungkan untannya dekat pintu mesjid, kemudian di ikatnya. Lalu dia masuk kedalam mesjid, selanjutnya dia menyebutkan Hadits ini. Katanya, “lalu Dhimam berkata yang manakah di antara kalian Ibnu Abdul Muththalib?’ ‘’ Maka Rasulullah Saw bersabda, “ Akulah Ibdul Muththalib,’’ dan selanjutnya dia menyebutkan Hadist ini. (H.R. Muttafaq Alaih)

c. Bersedekah Kepada Orang Kafir Dzimmi, ( Muhammad Nashiruddin Al Albani ) (1998:648)

Terjemahannya

Dari Asma, dia berkata, “Ibuku telah datang kepadaku, sedangkan ia adalah orang yang menyukai zaman Quraisy dan ia dalah orang yang sangat kuat kemusyrikannya, apakah saya boleh berbuat baik kepadanya? “Nabi bersabda, Ya, berbuat baiklah kepada ibumu.”

(H.R. Muttafaq Alaih).

d. ( Muhammad Nashiruddin Al Albani ) (1998:649)

ِلﻮُﺳَر َﻊَﻣ ﺎَﻨَﺟَﺮَﺧ َلﺎَﻗ ﱢﻲِﺜْﻴﱠﻠﻟا ٍﺪِﻗاَو ِﰊَأ ْﻦَﻋ

Riwayat dari Abi Waqid Al Laitsi, ia berkata: “Kami keluar kota Madinah bersama Rasulullah menuju perang Hunain, maka kami melalui sebatang pohon bidara, aku berkata: “Ya Rasulullah jadikanlah bagi kami pohon

“dzatu anwaath” (pohon yang dianggap keramat) sebagaimana orang kafir mempunyai “dzatu anwaath”. Dan adalah orang-orang kafir menggantungkan senjata mereka di pohon bidara dan beri’tikaf di sekitarnya. Maka Rasulullah menjawab: “Allah Maha Besar, permintaanmu ini seperti permintaan Bani Israil kepada Nabi Musa:

(`Jadikanlah bagi kami suatu sembahan, sebagaimana mereka mempunyainya`), sesungguhnya kamu mengikuti kepercayaan orang sebelum kamu.” (HR Ahmad dan Al-Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, hadits no 267, juga riwayat At-Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih).

e. ( Muhammad Nashiruddin Al Albani ) (1998:650) shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: sesungguhnya mantra-mantra, jimat-jimat,dan pelet (aji pengasihan, mantra ataupun jimat untuk menjadikan cinta atau pisahnya lelaki-perempuan ) adalah syirik. ? (H.R Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

4. Bahaya Kemusyirikan

Kemusyirikan merupakan salah satu kegiatan yang sudah lama menjamur dalam dunia islam khususnya. Musyrik adalah kata yang sering digunakan orang sebagai tanda penghianatan, pengingkaran, penyekutuan, dan sebagainya terhadap tuhan dan ajaranya. Dalam ajaran islam banyak terdapat larangan-larangan yang mengharamkan tindakan Musyrik yang menyamakan tuhan dengan sesuatu dan mempercayai kekuatan selain dari Alllah SWT. Banyak sekali para ulama, kyai, ustad, dan pemuka islam berusaha menghapus kemusyirikan yang melanda umat islam bahkan sejak adanya islam didunia. Namun, upaya tersebut belum menghasilkan kesempurnaan.

Banyak sekali masyarakar khususnya umat islam yang melanggar

aturan tersebut. Pedahal mereka mengetahui aturan-aturan yang ada didalam agama mereka.

Banyak di antara kita yang secara tidak sadar telah melakukan syirik meskipun ia melakukan ibadah agamanya. Misal, ketika kita berjiarah ke makan syekh, ulama, kiyai, ustaz ataupun wali yang telah meninggal, banyak yang beranggapan bahwa berdo’a kepada mereka (orang-orang saleh) yang telah meninggal akan dikabulkan do’anya. Mereka tidak segan-segan untuk tidur berhari-hari di samping makam. Padahal, kesemuanya itu tidak ada dalil naqli (Al-qur’an dan Al-Hadits) yang memerintahkan umat islam yang melakukan hal yang demikian .

Dari uraian diatas penulis memahami bahwa kita sebagai umat islam harus berhenti-henti dan berupaya keras untuk kembali mempelajari agamanya secara benar kemudian mengamalkanya secara benar supaya selamat dunia dan akhirat. Alangkah indahnya jika umat manusia hanya beribadah kepada Allah saja, tidak melakukan kemusyirikan sedikitpun, tidak melakukan penyelewengan-penyelewengan peribadatan dan bersedia meninggal kemaksiatan sekecil apapun.

5. Bentuk-Bentuk Kesyirikan

Syirik yang dimaksud dalam bahasa ini tata cara yang bertujuan murusak rumah tangga orang lain dengan jalan meminta bantuan kepada

setan. Hal ini termasuk perbuatan terlarang dan dosa besar. Rachmat Syafe’i.(2000: 103).

Dalam hal itu penulis menggambarkan berbagai hal yang kerap terjadi dipraktekkan oleh masyarakat sekarang yang menjadi budaya dalam kehidupannya, pada umumnya tidak ada landasan sama sekali seperti misalnya:

(1). Perdukunan dan Ramalan

Para dukun dan peramal ini dengan terang-terangan mendakwahkan dirinya mengetahui perkara gaib, dan menyeru manusia untuk berbondong-bondong melakukan kesyirikan. Sebagian orang mungkin sudah bisa menebak, bahwa itu adalah sebuah bentuk perdukunan yang dikemas rapi. Namun, ada sebagian orang yang tidak mengerti dan terjerumus ke dalam lembah kesyirikan ini.

Na’uudzubillaah min dzaalik. Sedangkang dalam buku ilmu tauhid/

kalam, memberikan pengertian kepada kita semua bahwasannya hanya allahlah sendiri yang berhak di sembah.

(Q,S, Al-Ahzab:34)

Terjemahnnya:

Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal .( Kemenag RI 2011:414).

Dalam fatwa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah yang menjelaskan tentang perdukunan dan hukum mendatangi dukun:

Kahanah (perdukunan) wazanfa’alah diambil dari kata takahhun, yaitu menerka-nerka dan mencari hakikat dengan perkara-perkara yang tidak ada dasarnya. Perdukunan di masa jahiliyah dilibatkan kepada suatu kaum yang dihubungi oleh para setan yang mencuri pembicaraan dari langit dan menceritakan apa yang didengarnya kepada mereka.

(2). Ziarah Kubur

Menziarahi kubur orang Islam itu disyari'atkan bahkan disunnahkan. Karena Nabi shallallahu 'alaihiwasalam menziarahi kuburan di Baqi' (kuburan kaum muslimin di Madinah), dan demikian pula kuburan para syuhada' perang Uhud.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam berkata: artinya: "Semoga keselamatan (dilimpakan) atas kalian wahai penghuni kubur dari orang-orang Mukmin dan Muslim, sedangkan kami insya Allah akan menyusul kalian, kami mohon kepada Allah (semoga) untuk kami

dan kalian (diberi) afiat. (Hadits dikeluarkan oleh Muslim 975 dari Buraidah).

Bentuk ziara kubur yang terlarang adalah Ziarah kubur yang jauh dari tuntunan Islam adalah ziarah kubur yang dilakukan oleh pelaku syirik yang sejenis ziarah kubur yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani. Mereka memaksudkan do’a pada mayit dan beristi’anah (meminta tolong) melalui mayit yang ada di dalam kubur.

Berbagai hajat diminta melalui perantaraan penghuni kubur. Mereka pun shalat di sisi kubur dan berdoa melalui perantaraan si mayit.

Perbuatan semacam ini sama sekali tidak pernah dilakukan oleh ulama masa silam dan para imam besar. Bahkan Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam telah menutup jalan agar tidak memasuki pintu syirik dengan melakukan semacam ini. Dalam hadits yang shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata di saat sakit menjelang kematiannya,

Berbagai gambaran yang telah dipaparkan di atas ternyata masih banyak hal-hal yang selama ini masyarakat Soki belum sadar dengan indahnya nilai Islam bahwa ajaran Islam mengajarkan secara struktural tentang aturan hidup, lahirnya perbuatan kesyirikan yang dibenci oleh Allah SWT. pun karena begitu dalamnya tarekah sehingga menjadi mendarah daging pada diri mereka, hal seperti itupun mereka menganggap enteng dan berpaling dari Al-Qur’an dan As-Sunah, masih banyak hal-hal yang dilakukan

oleh masyarakat sekarang yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hal-hal seperti itu semestinya harus lebih diperhatikan oleh Muhammadiyah dalam perannya sebagai gerakan Amar Ma’ruf Nahil Munkar.

Dan dalam memahami Islam bagi mereka yang baru mempelajari Islam atau baru saja akan mempelajari Islam, terdapat kebingungan tentang istilah-istilah yang ada dalam Islam, seperti Apa itu Din? Apa itu Millah? Apa perbedaan Din dan Millah? Apa itu manhaj ? Apa itu syari’at? Dan apa perbedaan syari’at dengan fiqh? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat orang tambah bingung dan jika bingungnya tidak terjawab karena mungkin malu untuk bertanya, di khawatirkan orang tersebut akan justru menjauhi Islam atau yang lebih parahnya lagi malah meninggalkan Islam.

Kesimpulan peneliti saya mencoba menjelaskan beberapa istilah-istilah yang ada pada saat mempelajari Islam agar tidak terjadi kesalahpahaman atau ketidaktahuan nantinya. Diantaranya yaitu saya akan mencoba

Kesimpulan peneliti saya mencoba menjelaskan beberapa istilah-istilah yang ada pada saat mempelajari Islam agar tidak terjadi kesalahpahaman atau ketidaktahuan nantinya. Diantaranya yaitu saya akan mencoba

Dokumen terkait