• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makhluk yang Allah ciptakan yaitu manusia akan menjalani keberadaannya melalui tiga panggung sejarah perjalanan, yaitu panggung dunia yang fana, panggung alam barzakh, panggung alam akherat yang kekal dan abadi. Perpindahan dari panggung dunia ke panggung alam barzah yang disebut “ mati” , sedangkan perpindahan dari panggung alam barzah kepanggung akherat namanya ‘ kiamat ‘ atau kebangkitan.

Alam akherat yang kekal dan abadi inilah yang dimaksud dengan hari akhir atau yawm al-akhîr, hari atau yawm bukan dalam arti tenggang waktu antara pagi dengan pagi hari selama 24 jam, melainkan hari yang dimaksud periode kurun zaman sejarah.42

Kehidupan akherat adalah lawannya kehidupan dunia, secara harfiah bermakna bahwa kehidupan akherat adalah kehidupan yang berjangka panjang dan jauh, sedangkan kehidupan dunia adalah kehidupan yang jangka pendek dan dekat.43 meskipun demikian, kehidupan di dunia dalam

arti kehidupan yang berlangsung di dunia, akan dapat memberi makna akherat, jika manusia mengisi dan mengunakan kehidupannya di dunia untuk mengabdi dan mencapai nilai-nilai keakhiratan, mengabdi pada kebaikan, keadilan, kebenaran dengan melandaskan dirinya pada ketulusan iman

Beriman kepada kehidupan alam akherat adalah sangat ditentukan oleh apakah sesorang itu percaya kepada adanya kehidupan lagi setelah mati, setelah tulang belulangnya berserakan menyatu dengan tanah. Yang tidak bisa dijelaskan secara keilmuan, kerena di luar jangkauan kajian keilmuan, sehingga untuk memahami realitas kehidupan akherat harus melalui

42 Djauhari Muhsi, Kuliah Iman Yang Qur’ani, ( Bandung: Penerbit Pustaka, 1987 ), hal. 86

perenungan yang melintasi batas-batas dimensi fisik, ruang dan waktu terbatas, melalui pengembaraan iman yang cerdas, yang secara ghaib menembus dinding-dinding pembatas yang berada dalam ruang dan waktu yang berfisik.

Orang tidak percaya bahwa ada kehidupan lagi setelah mati, tentu tidak bisa mempercayai adanya periode kehidupan di akherat. Mereka beranggapan bahwa mati akhir dari segala-galanya. Atau apakah hidup manusia itu selesai begitu saja dengan menemui kematian atau hidup manusia berjalan terus, menempuh berbagai peristiwa dan tingkatan, sehingga sampai kepada suatu masa, menerima kesenangan yang abadi atau siksaan yang pahit getir. Akal memberikan ilham dan hati merasakan bahwa umur yang pendek itu bukanlah kesudahan hidup manusia karena kematian hanyalah terlepasnya jiwa manusia dari jasad seperti terlepasnya baju dari badan dan kemudian dia hidup kekal dengan cara lain, yang hakekatnya belum diketahui,44 hidup itu bukanlah seperti dugaan kaum materialis yang

dinyatakan dalam al-Qur’an

ﻥﻴﺜﻭﻌﺒﻤﺒ

ﻥﺤﻨ

ﺎﻤﻭ

ﺎﻴﺤﻨﻭ

ﺕﻭﻤﻨ

ﺎﻴﻨﺩﻟﺍ

ﺎﻨﺘﺎﻴﺤ

ﻻﺇ

ﻲﻫ

ﻥﺇ

.

Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi ( QS. al- Mu’minûn { 23 } : 37 )

Inilah contoh celoteh mereka yang tidak percaya akan adanya hidup setelah mati. Bagaimana gelanggang hidup ini selesai begitu saja, padahal di dunia ini ada yang merampas, ada yang mencuri, ada yag membunuh, ada yang aniaya dan sewenang-wenang dengan kekuatan sedangkan banyak diantara mereka belum menerima hukum, karena dapat bersembunyi dan menutupi kesalahannya. Menyebabkan dia dapat bebas atau kepadanya tidak dapat hukuman.

Dan di pihak lain banyak pula orang-orang berbuat baik dan mengerjakan kebaikan, berjuang dan berkorban untuk menegakan yang hak, tetapi belum menerima balas jasa ada kalanya kerena mereka prajurit yang tidak dikenal atau perasaan benci dan dendam menyebabkan orang sengaja melupakan jasa baiknya, atau karena ajal datang lebih cepat sebelum mereka menerima kesenangan sebagai buah amal baiknya. Banyak pula orang yang menyerukan ke jalan yang benar, berpegang teguh dan membela kebenaran lalu orang-orang zalim tegak di jalan, menghalangi dan merintangi mereka, menyakiti, menyiksa sehingga jatuh terbaring sebagai korban perjuangan. Tidak akan mungkin sama antara orang yang mengerjakan perbuatan baik dengan orang yang mengerjakan kejahatan. Allah berfirman :

لﻌﺠﻨ

ﻡﺃ

ﺽﺭﻷﺍ

ﻲﻓ

ﻥﻴﺩﺴﻔﻤﻟﺎﻜ

ﺕﺎﺤﻟﺎﺼﻟﺍ

ﺍﻭﻠﻤﻋﻭ

ﺍﻭﻨﻤﺁ

ﻥﻴﺫﻟﺍ

لﻌﺠﻨ

ﻡﺃ

ﺭﺎﺠﻔﻟﺎﻜ

ﻥﻴﻘﺘﻤﻟﺍ

.

Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat keruskan di muka bumi? Patutkah kami menganggap orang-orang yang bertakwa sema dengan orang-orang yang berbuat ma’siat? ( QS. Shad { 38 } : 28 )

Adapun kehidupan akherat akan dimulai setelah peniupan sangkakala yang pertama yang menandakan hancurnya alam semesta dan peniupan ke dua bangkitnya semua makhluk untuk menghadap pengadilan Allah Swt.45

BAB III

PERISTIWA-PERISTIWA YANG BERKAITAN DENGAN HARI KEBANGKITAN

A. ALAM BARZAKH

Perjalanan hidup manusia menapaki tiga kehidupan : dunia – barzakh – akherat, melewati peristiwa-peristiwa : lahir – mati – bangkit kembali, dan untuk sampai kepada kehidupan kedua harus melewati peristiwa kematian. Bahwa kematian itu haq ( benar ) adanya . Allah berfirman :

ﻥﻭﻌﺠﺭﺘ

ﻡﻜﺒﺭ

ﻰﻟﺇ

ﻡﺜ

ﻡﻜﺒ

لﻜﻭ

ﻱﺫﻟﺍ

ﺕﻭﻤﻟﺍ

ﻙﻠﻤ

ﻡﻜﺎﻓﻭﺘﻴ

لﻗ

.

Katakanlah : “ Malaikat maut yang diserahi untuk ( mencabut nyawa )mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhammulah kamu dikembalikan ( QS. al-Sajadah { 32 } : 11 )

Kematian adalah suatu realita, tak seorang pun tidak mengetahuinya, tidak ada keraguan dan kebimbangan tentangnya, dan yang tidak bisa ditolak kedatangannya, setiap orang pasti akan mengalaminya, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kematian adalah awal kehidupan baru, kematian di dunia awal kehidupan di akherat, dengan kematian, seseorang beranjak untuk memasuki saat pertama dari hari akhir atau hari kiamat. kiamat ini dinamai “ kiamat kecil” . Saat itu yang bersangkutan dan semua yang meninggal sebelumnya hidup dalam satu alam yang dinamai “ alam

barzakh “ .1Mereka semua menanti kedatangan kiamat besar atau hari

kebangkitan kembali, ini salah satu iman terhadap hal-hal yang ghaib yaitu adanya kehidupan setelah mati.

Dari segi bahasa al-barzakh atau

ﺥﺯﺭﺒﻟﺍ

yang berarti pembatas atau sekat di antara dua benda.2 adapun yang dimaksud al-barzakh atau pemisah antara

kehidupan dunia dan kehidupan akherat, sejak dari waktu kematian sampai hari kebangkitan dan orang yang mati telah masuk ke alam barzakh.3 di

dalam al-Qur’an disebutkan kata al-barzakh :

ﻥﻭﻌﺠﺭﺍ

ﺏﺭ

لﺎﻗ

ﺕﻭﻤﻟﺍ

ﻡﻫﺩﺤﺃ

ﺀﺎﺠ

ﺍﺫﺇ

ﻰﺘﺤ

.

ﺎﻤﻴﻓ

ﹰﺎﺤﻟﺎﺼ

لﻤﻋﺃ

ﻲﻠﻌﻟ

ﻡﻬﺌﺍﺭﻭ

ﻥﻤﻭ

ﺎﻬﻠﺌﺎﻗ

ﻭﻫ

ﺔﻤﻠﻜ

ﺎﻬﻨﺇ

ﻼﻜ

ﺕﻜﺭﺘ

ﺥﺯﺭﺒ

ﻥﻭﺜﻌﺒﻴ

ﻡﻭﻴ

ﻰﻟﺇ

.

( Demikian keadaan orang-orang kafir itu ), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : “ Ya Tuhanku kembalikan aku ( ke dunia ) agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh ( dinding pemisah ) sampai hari m ereka di bangkitkan. ( QS. al- Mu’minûn { 23 } : 99 - 100 )

Keberadaan di alam barzakh memungkinkan seseorang untuk melihat kehidupan dunia dan akherat. Kehidupan di sana bagaikan keberadaan

1 M. Quraish Shihab, W awasan al-Qur’an, hal.92

2 Muhammad ‘Ibn ‘Abû Bakr ‘Ibn ΄Abd al-Qâdir al-Râzî, Mukhtar al-Shahâh, hal. 41, dan Achmad Warson Munawwir, Kamus A rab-Indonesia, hal. 81

3 ΄Awadlullah Jâd Hijâzî, Dirâsât Fî al-΄Aqîdat al-‘Islâmiyyah, ( Dâr al-Thabâ΄at al-

dalam suatu ruang terpisah yang terbuat dari kaca. Ke depan penghuninya dapat melihat hari kemudian. Sedangkan ke belakang mereka melihat manusia yang hidup di pentas bumi.

Allah menggambarkan lewat al-Qur’an keberadaan mereka pada saat itu di alam barzakh ketika dilontarkan pertanyaan oleh dua Malaikat yang datang kepadanya :

ﷲﺍ

لﻀﻴﻭ

ﺓﺭﺨﻵﺍ

ﻲﻓﻭ

ﺎﻴﻨﺩﻟﺍ

ﺓﺎﻴﺤﻟﺍ

ﻲﻓ

ﺕﺒﺎﺜﻟﺍ

لﻭﻘﻟﺎﺒ

ﺍﻭﻨﻤﺁ

ﻥﻴﺫﻟﺍ

ﷲﺍ

ﺕﺒﺜﻴ

ﺀﺎﺸﻴ

ﺎﻤ

ﷲﺍ

لﻌﻔﻴﻭ

ﻥﻴﻤﻟﺎﻅﻟﺍ

.

Allah meneguhkan ( Iman ) Orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dikehendaki. ( QS. ‘Ibrâhîm { 14 } : 27 )

Ayat ini menjelaskan, bahwa Allah berjanji kepada hamba-Nya yang beriman akan diteguhkan iman mereka dengan ucapan yang teguh yaitu kalimat tauhid di dunia dan di akherat yakni di alam kubur atau alam barzakh. Allah akan teguhkan mereka dengan kalimat tauhid ketika dua malaikat bertanya tentang Tuhannya, agamanya dan Nabinya, dan dengan mudah mereka akan menjawabnya. Akan tetapi apabila orang-orang Kafir dan zalim, Allah tidak akan meneguhkan mereka dengan kalimat tauhid di dunia karena kekafirannya dan di alam barzakh mereka akan sulit menjawab

pertanyaan dua malaikat itu.4 Inilah hikmah dari pertanyan alam kubur

bagaimana Allah dapat menampakkan yang mereka sembunyikan dari keimanan atau kekafiran dan dari ketaatan atau kemaksiatan dihadapan Malaikatnya.

Al-Qur’an menggambarkan para syuhada sebagai orang-orang yang hidup dan mendapatkan rezeki. Sebagaimana Allah berfirman :

ﻥﻭﺭﻌﺸﺘ

ﻥﻜﻟﻭ ﺀﺎﻴﺤﺃ لﺒ

ﺕﺍﻭﻤﺃ ﷲﺍ

لﻴﺒﺴ

ﻲﻓ

لﺘﻘﻴ

ﻥﻤﻟ

ﺍﻭﻟﻭﻘﺘ

ﻻﻭ

.

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, ( bahwa mereka itu ) mati ; bahkan ( sebenarnya ) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadari ( QS. al-Baqarah { 2 } : 154 )

Di ayat lain dikatakan :

لﺒ

ﺎﺘﺍﻭﻤﺃ

ﷲﺍ

لﻴﺒﺴ

ﻲﻓ

ﺍﻭﻠﺘﻗ

ﻥﻴﺫﻟﺍ

ﻥﺒﺴﺤﺘ

ﻻﻭ

ﻥﻭﻗﺯﺭﻴ

ﻡﻬﺒﺭ

ﺩﻨﻋ

ﺀﺎﻴﺤﺃ

.

Jangan kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati : bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki ( QS. ‘Âl ΄Imrân { 169 )

Al-Qur’an melukiskan keadaan orang-orang Kafir ketika itu di alam barzakh dengan firman-Nya :

ﺏﺍﺫﻌﻟﺍ

ﺀﻭﺴ

ﻥﻭﻋﺭﻓ

لﺂﺒ

ﻕﺎﺤﻭ

.

ﻡﻭﻘﺘ

ﻡﻭﻴﻭ

ﺎﻴﺸﻋﻭ

ﹰﺍﻭﺩﻏﺎﻬﻴﻠﻋ

ﻥﻭﻀﺭﻌﻴ

ﺭﺎﻨﻟﺍ

ﺫﻌﻟﺍ

ﺩﺸﺃ

ﻥﻭﻋﺭﻓ

لﺁ

ﺍﻭﻠﺨﺩﺃ

ﺔﻋﺎﺴﻟﺍ

ﺏﺍ

.

Dan fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.

Kemudian mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan

4 Thaha ΄Abd al-Salâm Khudlayr, ΄Aqidat al-Mu’minîn Fi Dliyâ’ al-Kitâb al-Mubîn, jil. II, hal. 67

pada hari terjadinya kiamat. ( dikatakan kepada malaikat ) : “ Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras

( QS. Al-Mu’min { 40 } : 45-46 )

Ayat di atas sebagai bukti adanya kehidupan di alam barzakh seperti pertanyan kubur, nikmat dan siksa kubur. Masih banyak ayat yang dijadikan titik pijak bagi kebenarannya. Hadis-hadis Nabi pun amat banyak yang berbicara tentang alam barzakh, sehingga sangat sulit untuk menolak keberadaannya alam tersebut. Seperti Nabi apabila telah selesai menguburkan dan beliau memerintahkan kepada sahabatnya untuk memohonkan ampunan dan do’a untuk mayit yang telah dikubur tadi, sebagaimana hadis beliau yang diriwayatkan oleh Usman ibn Affan5 dalam

hadisnya :

لﺎﻗ ﻥﺎﻔﻋ

ﻥﺒ

ﻥﺎﻤﺜﻋ

ﻥﻋ

:

ﻥﻓﺩ

ﻥﻤ

ﻍﺭﻓ

ﺍﺫﺇ

ﻡﻠﺴ

ﻪﻴﻠﻋ

ﷲﺍ

ﻰﻠﺼ

ﻲﺒﻨﻟﺍ

ﻥﺎﻜ

لﺎﻘﻓ

ﻪﻴﻠﻋ

ﻑﻗﻭ

ﺕﻴﻤﻟﺍ

:

ﻪﻨﺈﻓ

،

ﺕﻴﺒﺜﺘﻟﺎﺒ

ﻪﻟ

ﺍﻭﻠﺴﺃ

ﻡﻜﻴﺨﻷ

ﺍﻭﺭﻔﻐﺘﺴﺍ

ﻥﻵﺍ

لﺄﺴﻴ

.

Diriwayatkan dari Usman Ibn Affan berkata : Bahwa Nabi Swa. apabila telah selesai menguburi mayit beliau berdiri di depan kuburnya lalu berkata : “ Mohon ampunlah untuk saudaramu dan mohon agar di teguhkan karena sekarang dia sedang ditanya” .6

Usman Ibn ΄Affan ‘Ibn al-΄Ash ‘Ibn ‘Umayyah ‘Ibn ΄Abd Syams al-Qurasyî al-‘Umawî,

beliau memiliki gelar Dzu al-Nurayn, dan beliau adalah ‘Amîr al-Mu’minîn dan salah satu dari sepuluh yang masuk surga tanpa dihisab, wafat pada tahun bulan Dzulhijjah tahun 35 H. menjadi khalifah selamadua belas tahun. ( Ibn Hajar al-΄Asqalânî, Taqrîb al-Tahzîb , jil. I, hal. 394 )

6 ‘Abû Dâwud, Sunan ‘Abû Dâwud, no. hadis: 3221, Kitab al-Janâ’iz Bâb al-‘Istiqfar, (

Beirut : Dâr al-Kutub al-΄Alamiyyah, 1996 ), jil. II, hal. 424, dan al-Nawawî, al-‘Adzkâr, No. Hadis: 429 ( Mesir : Dâr al-Taqwâ ) Cet. I, hal. 190

Hadis lain, mengambarkan adanya azab kubur, hal ini dikisahkan ketika Rasullah sedang lewat di antara dua kuburan. Sebagaimana beliau bersabda :

لﺎﻗ

، ﺱﺎﺒﻋ

ﻥﺒﺍ ﻥﻋ

:

ﷲﺍ

لﻭﺴﺭ

ﺭﻤ

ﻪﻴﻠﻋ

ﷲﺍ

ﻰﻠﺼ

ﻰﻠﻋ

ﻡﻠﺴ

ﻥﻴﺭﺒﻗ

:

لﺎﻘﻓ

:

ﻴﻟ

ﺎﻤﻬﻨﺇ

ﺎﻤﺃ

ﺎﻤﻫﺩﺤﺃ

ﺎﻤﺃ

،

ﺭﻴﺒﻜ

ﻲﻓ

ﻥﺎﺒﺫﻌﻴ

ﺎﻤﻭ

،

ﻥﺎﺒﺫﻌ

:

ﻲﺸﻤﻴ

ﻥﺎﻜﻓ

ﺭﺨﻵﺍ

ﺎﻤﺃﻭ

،

ﺔﻤﻴﻤﻨﻟﺎﺒ

:

ﻪﻟﻭﺒ

ﻥﻤ

ﺭﺘﺘﺴﻴ

ﻥﺎﻜﻓ

.

Dari Ibn Abbâs Ra.7 berkata :Di kala Rasullah Saw. lewat di antara dua

kubur, maka beliau pun bersabda : Sesungguhnya kedua-dua kubur ini sedang diazab, diazab kedua kubur ini bukan karena dosa besar, tetapi seorang dari dua ini diazab karena banyak melakukan fitnah. Dan seorang lagi diazab karena tidak menyembunyi semasa menbuang air kecil ( kencing ). 8

Nabi Saw. mengajari para sahabat beliau, jika mereka menziarahi kubur, agar mengucapkan :

ﻥﻋ

ﺏﻴﺼﺤﻟﺍ

ﻥﺒ

ﺓﺩﻴﺭﺒ

لﺎﻗ

،

:

ﺍﺫﺇ

ﻡﻬﻤﻠﻌﻴ

ﻡﻠﺴﻭ

ﻪﻴﻠﻋ

ﷲﺍ

ﻰﻠﺼ

ﷲﺍ

لﻭﺴﺭ

ﻥﺎﻜ

ﺭﺒﺎﻘﻤﻟﺍ

ﻰﻟﺇ

ﺍﻭﺠﺭﺨ

,

لﻭﻘﻴ

:

،ﻥﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍﻭ

ﻥﻴﻨﻤﺅﻤﻟﺍ

ﻥﻤﺭﺎﻴﺩﻟﺍ

لﻫﺃ

ﻡﻜﻴﻠﻋ

ﻡﻼﺴﻟﺍ

ﺔﻴﻓﺎﻌﻟﺍ

ﻡﻜﻟﻭ

ﺎﻨﻟ

ﷲﺍ

لﺄﺴﺃ

،ﻥﻭﻘﺤﻼﻟ

ﷲﺍ

ﺀﺎﺸ

ﻥﺇ

ﺎﻨﺇﻭ

.

Dari Buraydah Ibn al-Hushaib9 berkata : Bahwa Rasullah Saw.

mengajarkan kepada mereka ( sahabatnya )apabila keluar untuk menuju ke tanah kuburan, berucap :” Salam sejahtera untuk kamu, wahai penghuni perkuburan ini, yang mu’min dan yang muslim. Kami insya

7 ΄Abdullah ‘Ibn al-΄Abbâs ‘Ibn ΄Abd al-Muthalib ‘Ibn Hâsyim ‘Ibn ΄Abd Manâf al-

Quraysî al-Hâsyimî, beliau adalah anak dari paman Nabi yakni al-΄Abbâs ‘Ibn ΄Abd al-

Muthalib, wafat di Tha’if pada tahun 68 H. ( Ibn Hajar al-΄Asqalânî, Taqrîb al-Tahzîb , jil. I, hal. 296 )

8 Muslim,Shahîh Muslim, no. hadis: 111, Kitâb al- Thahârah, Bâb al-Dalîl ΄Alâ Najâsah al-

Bawl Wa Wujûb al-‘Istibrâ’, jil. I, hal. 203

9 Beliau adalah ‘Abû Sahl al-‘Aslamî dan salah seorang sahabat Nabi yang memeluk

islam sebelum terjadinya perang badr, yang wafat pada tahun 63 H. ( Ibn Hajar al-΄Asqalânî,

Allah akan menyusul kamu. Kami memohon kepada Allah kesejahteraan untuk kami dan untuk kalian” . 10

Dan pernah Rasullah Saw. berdo’a di dalam do’anya, yaitu :

لﺎﻗ

ﺓﺭﻴﺭﻫ

ﻰﺒﺃ

ﻥﻋ

:

ﻭﻋﺩﻴ

ﻡﻠﺴﻭ

ﻪﻴﻠﻋ

ﷲﺍ

ﻰﻠﺼ

ﷲﺍ

لﻭﺴﺭ

ﻥﺎﻜ

:

ﻲﻨﺇ

ﻡﻬﻠﻟﺍ

،

ﺕﺎﻤﻤﻟﺍﻭ

ﺎﻴﺤﻤﻟﺍ

ﺔﻨﺘﻓ

ﻥﻤﻭ

،

ﺭﺎﻨﻟﺍ

ﺏﺍﺫﻋ

ﻥﻤﻭ

،

ﺭﺒﻘﻟﺍ

ﺏﺍﺫﻋ

ﻥﻤ

ﻙﺒ

ﺫﻭﻋﺃ

لﺎﺠﺩﻟﺍ

ﺢﻴﺴﻤﻟﺍ

ﺔﻨﺘﻓ

ﻥﻤﻭ

.

Dari Abî Hurayrah berkata : Bahwa Rasullah Saw. berdo’a : “ Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung dengan engkau dari azab kubur, dari api neraka , dari fitnah semasa hidup dan selepas mati dan dari fitnah dajjal” .11

Inilah dalil-dalil dari hadis yang menguatkan dan membenarkan yang disampaikan al-Qur’an akan keberadaan kehidupan alam barzakh. Dalil di atas menggunakan dalil naqliyyah ( al-Qur’an dan hadis ) ada pun dalil aqliyyah ( akal ) :

1. Beriman kepada Allah Swt. para Malaikat, kitab-kitab, para Nabi dan Rasul dan hari akhir, mesti harus beriman terhadap nikmat kubur, siksa kubur dan perkara-perkara yang berlaku di dalam kubur. Karena tiap-tiap dari perkara yang ghaib, harus diimanai seluruhnya tak bisa sebagian saja.

10 Muslim, Shahîh Muslim, no. hadis : 104, Kitâb al-Janâ’iz, Bâb Mâ Yaqûl ΄Inda Dukhûl al-

Qubûr Wa al-Du΄â’ Li’Ahlihâ. Ta΄awudz Fi al-Shalâh, jil. II, hal. 559, dan al-Nawawî, al- ‘Adzkâr , no. Hadis: 443, hal. 197

11 al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî, no. hadis 1377, Kitâb al-Janâ’iz, Bâb al-Ta΄awudz Min ΄Azâb al-Qabr, jil. I, hal. 408-409, dan Muslim, Shahîh Muslim , no. hadis: 131, Kitâb al-Masâjid Wa Mawâdli΄ al-Shalâh, Bâb Mâ Yata΄wudz Fi al-Shalâh, jil. I, hal. 345, dan Muhammad

2. Sesungguhnya akal manusia tidak bisa menolak tentang siksa kubur, nikmat kubur. Bahkan akal menetapkan dan menyaksikan dengan sebenarnya. Seperti : orang yang tidur, terkadang bermimpi dengan peristiwa yang mengembirakan. Maka dia menikmati kelezatan pada dirinya di dalam mimpinya tersebut. Dan kesan-kesan nikmat dan kegembiraan itu ada pada dirinya di dalam mimpi itu, peristiwa itu menjadikan dirinya sedih atau kesal apabila dia terjaga dari tidurnya. Begitu pula orang yang bermimpi dengan peritiwa yang menakutkan dan menyeramkan. Mimpi tersebut memberikan kesan pada dirinya dengan pebuh ketakutan dan kesedihan. mimpi seperti ini menjadikan dia merasa lega, gembira dan syukur ketika dia terjaga dari tidurnya. Ini adalah umpama nikmat atau azab di dalam tidur yang berlaku pada ruh akan tetapi memberi kesan pada diri seseorang. Padahal nikmat atau azab yang dirasakan dalam mimpi tidak dapat dilihat dengan nyata, tetapi hanya memberi kesan pada diri seseorang.

Sesungguhnya kehidupan alam barzakh tidak dirasakan dengan ruh saja seperti dikatakan oleh sebagian ulama, akan tetapi dirasakan oleh ruh dan jasad.12 Dan begitu pula dengan nikmat kubur dan siksa kubur dirasakan

12 Para ulama bersilang pendapat dalam masalah alam kubur atau alam barzakh, apakah

dengan ruh tanpa jasad, jasad tanpa ruh atau ruh dan jasad? Pertama sebagian berpendapat

dengan ruh dan jasad, dan bagaimana kehidupannya hanya Allah yang Maha Mengetahui, dan akal manusia tak sanggup untuk mencapai ke sana, sebab ini kekuatan akal tidak akan sampai untuk menuju kepada hal yang ghaib, akan hanya sanggup kepada hal nyata. Akan tetapi untuk masalah yang ghaib seperti ini hanya Allah yang Maha Mengetahui dan seseorang mengetahui perkara yang ghaib hanya melalui hadis Nabi, seseorang hanya untuk mengimaninya tanpa mencaritahu bagaimana atau hakekatnya. Dan sebagai selang waktu untuk menuju kehidupan akherat semua manusia yang mati yang dikubur, yang terbakar, yang dimakan binatang buas atau tenggelam di laut akan dikumpulkan di alam ini, di tempat ini ada yang mendapatkan kebahagian dan kegembiraan ada pula yang mendapatkan kesengsaraan dan kesedihan, semuanya sesuai dengan perbuatanya di dunia, dari sini seseorang dapat melihat tempatnya di akherat nanti, apakah di surga atau di neraka . Dan pada saatnya tiba mereka

akan dibangkitkan untuk menuju pengadilan Allah dan

mempertanggungjawabkan apa-apa yang mereka kerjakan di dunia.

bertentangan dengan hadis diatas, dan jasad tanpa ruh tiada artinya. Kedua sebagian mereka diantaranya Ibn Hazm berpendapat kehidupan alam kubur dengan ruh, akan tetapi pendapat ini ditolak oleh ulama ahl al-Sunnah wa al-Jamâ΄ah sebab bertentangan dengan

hadis Nabi diatas dan soal kubur, nikmat kubur dan siksanya untuk mereka yang mati dan tidak dikatakan manusia apabila tanpa ruh dan jasad. Ketiga para ulama ahl al-Sunnah wa al-Jamâ΄ah berpendapat bahwa kehidupan alam kubur, soal kubur, nikmat kubur dan

siksanya dengan ruh dan jasad, dan bagaimana kehidupan di alam sana ruh beserta jasad hanya Allah yang mengetahuinya. ( ‘Ahmad ‘Abû al-Sa΄âdât, Min al-΄Aqîdat al-’Islamiyyah, hal. 74 )

B. HARI AKHIR

Alam semesta termasuk bumi ini yang ditempati manusia, yang penuh kehidupan, keajaiban dan sesuatu yang menarik, dan bergerak tiada berhenti ini, maka nantinya akan berakhir hingga pada suatu saat nanti, Allah akan membinasakan segala sesuatu yang hidup, baik manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan, kuman-kuman penyakit, jin, setan, bahkan malaikat kecuali Allah sendiri.13 Hari akhir atau lebih dikenal dengan hari kiamat,14 yang

akan didahului dengan hancurnya alam semesta, seluruh makhluk yang hidup akan mati, bumi dan langit juga akan diganti, bukan yang ada sekarang ini. Pada hari itu Allah akan menciptakan alam yang baru dan manusia akan memasuki tahapan kehidupan ketiga yang disebut alam akherat. di alam akherat ini seluruh makhluk akan di bangkitkan, setiap ruh akan dikembalikan kepada jasad masing-masing, sehingga mereka mengalami kehidupan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya mereka mati. Adapun terjadinya kehancuran langit dan bumi beserta isinya diawali dengan peniupan sangkakala atau terompet yang dalam al-Qur’an disebut al- Shûr atau al-Nâqûr (

ﺭﻭﻗﺎﻨﻟﺍ

ﻭﺍ

ﺭﻭﺼﻟﺍ

) adapun pengertian al-shûr atau

13 QS. al-Qashash { 28 } : 88 dan QS. al-Rahmân { 55 } : 26-27

14 Yang dimaksud dengan hari akhir adalah ‘âkhir al-ayyâm ( akhir hari-hari di dunia )

sedangkan hari kiamat adalah kehancuran kehidupan secara menyeluruh dalam kehidupan manusia, dan pada hari kehancuran itu lantas semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan untuk menghadapi hari pengadilan.

sangkakala ialah makhluk yang Allah siapkan untuk ditiup guna menghancurkan siapa yang di langit dan di bumi ketika hari akhir tiba kecuali yang dikehendaki dan guna menghidupkan kembali semua makhluk.15 dan Malaikat Israfil16 yang mengemban tugas ini, Sebagaimana

kata al-Shûr disebutkan dalam al-Qur’an :

ﻕﻌﺼﻓ

ﺭﻭﺼﻟﺍ

ﻲﻓ

ﺦﻔﻨﻭ

ﷲﺍ

ﺀﺎﺸ

ﻥﻤ

ﻻﺇ

ﺽﺭﻷﺍ

ﻲﻓ

ﻥﻤﻭ

ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ

ﻲﻓ

ﻥﻤ

ﻥﻭﺭﻅﻨﻴ

ﻡﺎﻴﻗ

ﻡﻫ

ﺍﺫﺈﻓ

ﻯﺭﺨﺃ

ﻪﻴﻓ

ﺦﻔﻨ

ﻡﺜ

.

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudia ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menuggu ( putusannya masing-masing ) ( QS. al-Zumar { 39 } : 68 )

Atau diayat disebutkan :

ﺭﻭﻗﺎﻨﻟﺍ

ﻲﻓ

ﺭﻘﻨ

ﺍﺫﺈﻓ

.

Apabila ditiupkan sangkakala ( QS. al-Mudatsir { 74 } : 8 )

Peniupan sangkakala pertama oleh Malaikat Israfil menandakan hancurnya alam semesta dan matinya seluruh makhluk kecuali yang dikehendaki dan peniupan kedua menandakan kebangkitan seluruh makhluk.

15 ‘Ahmad ‘Abû al-Sa΄âdât, Min al-΄Aqîdat al-’Islamiyyah, hal.77

16 Salah satu nama malaikat yang tugasnya meniup sangkakala di hari kiamat ( ‘Abû

Oleh karena itu, hari kiamat biasanya diartikan sebagai mengandung konotasi : kemusnahan( yang mengerikan ). Orang barat memberi nama hari kiamat ( mungkin ada pengaruh dari kitab perjanjian lama ): doomday. Doom artinya malapetaka,17 kesengsaraan yang mengerikan, hancur dan

mati. Memang bagi segolongan manusia peristiwa kiamat itu keadaannya persis sama dengan maknanya dalam bahasa inggris itu, yaitu hari kesengsaraan yang mengerikan.18

Dalam beberapa ayat al-Qur’an disebutkan tentang adanya beberapa huru-hara kiamat dan beberapa kejadian yang akan terjadi ketika itu. Di mana ketika sangkakala ditiup untuk yang pertama akan menghancurkan segala sesuatu bagi mereka yang mendengarkanya . Sehingga mereka mendengarkannya tidak bisa berwasit lagi kepada keluarganya, dengan pesan apapun dan tidak bisa kembali padanya. Sebagaimana firman Allah :

ﻥﻭﻤﺼﺨﻴ

ﻡﻫﻭ

ﻡﻫﺫﺨﺄﺘ

ﺓﺩﺤﺍﻭ

ﺔﺤﻴﺼ

ﻻﺇ

ﻥﻭﺭﻅﻨﻴ

ﺎﻤ

.

ﻥﻭﻌﻴﻁﺘﺴﻴ

ﻼﻓ

ﻥﻭﻌﺠﺭﻴ

ﻡﻬﻠﻫﺃ

ﻰﻟﺇ

ﻻﻭﺔﻴﺼﻭﺘ

.

ﻡﻫ

ﺍﺫﺈﻓ

ﺭﻭﺼﻟﺍ

ﻲﻓ

ﺦﻔﻨﻭ

ﺙﺍﺩﺠﻷﺍ

ﻥﻤ

ﻰﻟﺇ

ﻡﻬﺒﺭ

ﻥﻭﻠﺴﻨﻴ

.

Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakkan saja yang membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar, lalu mereka tidak kuasa membuat wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya, dan tiuplah sangkakala, mak tiba-tiba mereka keluar

17 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia,( Jakarta : P.T. Gramedia,

1996 ) Cet. XXII, hal. 194

dengan segera dari kuburnya ( menuju ) tuhan mereka. ( QS. Yasin { 36 } : 49 – 51 )

terjadinya gempa besar sehingga lalainya para wanita yang sedang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya, gugurnya kandungan semua wanita sedang hamil dan manusia dalam keadaan mabuk padahal mereka tidak mabuk. Seperti digambarkan di Awal surat al-Hajj :

ﻡﻴﻅﻋ

ﺀﻲﺸ

ﺔﻋﺎﺴﻟﺍ

ﺔﻟﺯﻟﺯ

ﻥﺇ

ﻡﻜﺒﺭ

ﺍﻭﻘﺘﺍ

ﺱﺎﻨﻟﺍ

ﺎﻬﻴﺃ

ﺎﻴ

.

لﻜ

لﻫﺫﺘ

ﺎﻬﻨﻭﺭﺘ

ﻡﻭﻴ

ﺎﻤﻭ

ﻯﺭﺎﻜﺴ

ﺱﺎﻨﻟﺍ

ﻯﺭﺘﻭ

ﺎﻬﻠﻤﺤ

لﻤﺤ

ﺕﺍﺫ

لﻜ

ﻊﻀﺘﻭ

ﺕﻌﻀﺭﺃ

ﺎﻤﻋ

ﺔﻌﻀﺭﻤ

ﺩﻴﺩﺸ

ﷲﺍ

ﺏﺍﺫﻋ

ﻥﻜﻟﻭ

ﻯﺭﺎﻜﺴﺒ

ﻡﻫ

.

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya

Dokumen terkait