• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Penutup

C. Kekerasan Sebagai Musuh Bersama

Aksi-aksi kelompok militansi religius di pentas politik nasional kian ekspresif, dalam konteks tertentu bahkan mengedepankan kekerasan, dengan dalih memberantas kemaksiatan dan melindungi Muslim yang terzhalimi. Tindakan itu telah meresahkan masyarakat secara keseluruhan Muslim atau non-muslim. Mereka telah melakukan ekskomunikasi terhadap umat Islam di luar kelompok mereka, dan pastinya terhadap umat-umat lainnya, salah satunya, kesan bahwa keadilan dan kedamaian yang dijanjikan Islam seolah tidak berlaku bagi mereka yang berada di luar kelompok.

Ekskomunikasi apapun bentuknya merupakan wujud paling konkrit dari sikap arogansi dan ekslusivitas dalam beragama. Sikap seperti ini selain memperburuk citra Islam juga mendatangkan malapetaka tak berujung bagi umat manusia. Mempraktikkan kekerasan dengan simbol agama dalam menyelesaikan konflik sosial, tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal itu justru dapat meningkatkan kekerasan balasan secara eskalatif (spiral kekerasan), dan pada akhirnya menjadikan agama sebagai bagian persoalan, bukan bagian dari solusi. Memakai agama dan kekuatan

massa untuk menyelesaikan masalah hukum sama saja dengan menggerogoti wibawa hukum itu sendiri.

Meski demikian, mereka tidak bisa dihakimi bersalah sepenuhnya. Kekerasan juga berakar dari sikap ekstrimis Barat terhadap Timur dalam segala aspek kehidupan, dengan contoh kolonialisasi Barat atas Timur. Kalau mau realistis dan jujur, secara historis, hal itu tidak lepas dari keinginan Barat agar agama Timur melepaskan fundamentalisme, dalam arti keinginan menjadikan agama sebagai inspirasi kekuatan politik (Islamdom) dengan memilih proses sekulerisasi yang terjadi di Barat. Invasi Amerika ke Irak dengan dalih membela martabat, menjaga perdamaian, kesusilaan, moralitas, dan HAM adalah bukti kuat keinginan Amerika akan dominasi dan hegemonisasi kebudayaan Barat Modern sebagai kebudayaan global. Atas dasar itu kelompok yang lemah melakukan justifikasi agama, untuk melawan hegemoni dan dominasi Barat. Terorisme merupakan bentuk perlawanan yang mengambil jalan frontal melawan dominasi tersebut.

Gejala ini alih-alih hanya memproses diri ke arah dialektika negatif, sehingga membentuk kutub biner yang masing-masing membangun ekstrimitas yang sama-sama tidak menguntungkan. Keduanya tidak pernah menyelesaikan persoalan sebenarnya. Modernisme telah menjadi mimpi buruk bangsa-bangsa di dunia dengan meningkatnya dekadensi moral, pengangguran, kemiskinan, korupsi, serta kebebasan seksual. Sedang, terorisme tidak pernah mengantarkan umat manusia pada kehidupan yang lebih baik, kecuali menyeret agama dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan.

Begitu pun, dengan keterlibatan kelompok-kelompok militansi agama dalam tindak kekerasan. Kita tetap tak bisa menutup mata, modern punya andil besar dalam

berbagai kekerasan dan kerusuhan yang terjadi. Perkembangan budaya modern yang monolit, homogen, dan seragam yang menjadikan konsumerisme sebagai cara hidup menempatkan orang pada kegalauan kultural. Penyeragaman hidup dalam berbagai telah dimensi membuat orang merasa kesepian, kesepian membuat orang mencari pada kekosongan-kekosongan dengan kembali pada kebudayaan adiluhung dan otentik, salah satunya kepada agama, khususnya Islam.

Dengan kata lain, fundamentalisme lahir sebagai reaksi terhadap perubahan dan modernisasi melalui penafsiran secara harfiah teks-teks suci. Di sini agama mendapat fungsi krusial, sebagai upaya restorasi terhadap segala sesuatu yang dianggap telah dihancurkan oleh perubahan, sekaligus sebagai upaya kembali kepada unsur yang asli. Persoalannya ketika otentisitas dipertahankan, tetapi menutup diri secara infantil, apa yang dianggap otentik itu sudah mengalami asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat sejak awal. Islam lalu dihadirkan pada tataran simbol-Arabisme. Arabisme dimaksud menekankan unsur kearaban. Perang simbol mengharuskan orang memilih Barat atau Timur, Amerika atau Arab, Perang simbol ini bukan hanya akan memiskinkan wacana kultural umat, tetapi juga menciptakan berhala baru yang dapat merenggut ruang kreativitas dan imajinasi umat, sebab melawan dominasi dengan memciptakan dominasi baru, melawan kekerasan dengan kekerasan. Karena itu keinginan kelompok militansi Islam untuk menghidupkan budaya Islam (tapi versi mereka) sulit diterima oleh orang non-muslim dan Muslim yang tidak menginginkan Islam sebagai wacana tunggal.

Lantas, apakah pemikiran agama tidak diperlukan lagi? Ia tetap diperlukan sebagai insipirasi moral dalam memahami dan menghayati agama, tetapi bagaimana

peran intelektualitas dan rasionalitas turut menyangga iman menjadi lebih hidup dan berwarna (fides quarens intellectum). Iman tentunya harus dapat dilawan-tandingkan dengan kompleksitas kehidupan duniawi yang makin rumit dan siklis. Di sini tidak lagi dikenal superioritas dan inferioritas. Yang ada hanya saling ketergantungan menyelamatkan iman umat di bumi ini dari teror-teror anti iman dan anti kemanusiaan. Pengorbanan seharusnya memperjuangkan nilai-nilai cinta kasih, karena substansi jihad adalah totalitas memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, bukan membunuh orang yang membuat pesan sentral menyampaikan kebaikan tidak tercapai.

Karenanya yang diperlukan sekarang adalah mencegah timbulnya penafsiran-penafsiran keagamaan yang mengarah pada radikalisme dan kekerasan, dalam ajaran syari’ah. Usaha itu merupakan satu bentuk jihad kubra yang merupakan kewajiban kolektif Muslim yang tidak dapat dihindari lagi. Fundamentalisme sering menyalahkan sekulerisasi yang menjauhkan orang dari agama penyebab berbagai bencana, sehingga “berjihad” untuk itu, akan tetapi mereka lupa bahwa politasasi agama, indoktrinasi, dan teror yang tidak islami yang diambil demi tujuan tertentu jauh lebih berbahaya daripada sekularisasi, karena menyebabkan kekerasan dan tragedi-tragedi kemanusiaan lainnya. Yang sama saja dengan berpaling dari ajaran agama yang menginginkan pemeluknya mengamalkan kasih, perdamaian dan persaudaraan.

Beranjak dari situ penulis menganjurkan agar membaca ulang syari’ah secara kritis dan kreatif kontekstual. Kritis dalam arti kemampuan memilah antara ajaran di satu sisi dan pemahaman umatnya di sisi yang lain. Maka pemahaman dari generasi ke generasi yang berakar pada sumber yang gunuine dan masih relevan harus diapresiasi dikritisi dan dikembangkan lagi. Pemahaman yang tidak sesuai diluruskan secara bijak.

Sementara kreatif kontekstual adalah kemampuan membaca dari sudut kekinian, atau melakukan kontektualisasi nilai-nilai agama yang absolut ke dalam kehidupan manusia yang terus berkembang. Romo Dick Hartoko menganjurkan, dalam beragama hendaklah kita rajin membaca tanda-tanda zaman, yaitu fenomena-fenomena yang begitu umum dan acapkali dapat menjadi karakteristik untuk zaman sekarang dan menandakan kebutuhan dan harapan umat manusia pada zaman ini”. Oleh karena itu maka ketika kekerasan menjadi fenomena, agama hendaknya memiliki kepedulian yang tinggi untuk menyelesaikan persoalan dan “akar-akar” yang menumbuhkannya, terutama teks-teks agama sendiri, karena pada saat yang sama, ada sebagian kelompok yang menarik agama ke dalam wilayah konflik dan menjadikannya sebagai alat legitimasi untuk berbuat kekerasan terhadap yang lain.

Sehubungan dengan itu maka penganut agama harus mengedepankan sikap inklusif dan pluralis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang multireligius dan multietnik ini. Namun, mengingat sebagian penganut masih awam dan memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap elite agama, para mujahid harus berjuang menghindari sikap ekstrem sehingga umat Islam benar-benar dapat merealisasikan ajaran-ajaran syari’ah dengan baik. Di atas semua itu, seluruh umat tidap dapat bersikap pasif. Mereka harus berjihad menghentikan tindak kekerasan, kebodohan, kemiskinan dan ketidakadilan agar kehidupan yang damai dan lebih manusiawi dapat terwujud.

138

Daftar Pustaka

A. Primer

Abed al-Jabiri, Muhammad, Post Tradisonalisme Islam, Terjemahan, Cetakan I, Yogyakarta: LKiS, 2000

Alfian, Tengku Ibrahim, Perang di Jalan Allah, Cetakan I, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987.

Amstrong, Karen. A History of God; the 4,000- Year Quest of Judaism, Christianity

and Islam,New York: Ballantine Books, 1993.

_______, Berperang Demi Tuhan, Fundamentalisme dalam Islam, Kristen dan Yahudi Terjemahan, the Battle of God, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001. _______, Perang Suci; dari Perang Salib Hingga Perang Teluk, diterjemahkan dari

Holy War; the Crusade and Their Impact on Today’s World,Hikmat

Darmawan-Penj, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.

Al-Banna, Hasan, Risalah Jihad, International Islamic Federation of Student Organization (I.I.F.S.O.). tanpa tahun terbit.

_______, “Majmu’ at Rasa’il al-Iman al-Shahid Hassan al-Banna”, Coiro: Dar-al-Da’wah, 1990.

An Naim, Toward an Islamic Reformation: Civil Liberties, Human Rights, and

Interbational Law, New York: Syracuse University Press, 1990.

Awwas, Irfan S, Dakwah-Jihad Abu Bakar Ba’asyir, Wihdah Press, Yogyakarta, 2000.

_______, 10 Musuh Cita-Cita Menuju Indonesia Baru Berlandaskan Islam; Yogyakarta: Wihdah Press. 1999.

Boland, B.J. The Struggle of Islam in Modern Indonesia, tesis Doktoral di Godgeleerdheid, Rijksuniversiteit te Leiden, 26 Mei 1971. The Hague: N.V. De Nederlandsche Boek- En Steendrukkerij V/H H.L Smits ‘S-Gravenhage. Diterbitkan oleh Koninklijk Instituut voor Taal -, en Volkenkunde, Leiden. Distribusi oleh Martinus Nijhoff, 1971.

Juergensmeyer, Mark, Terror in the Mind Of God: The Global Rise of Religious

Violence, California: University Of California Press, Ltd. 2000.

_______,The Cold War? Religious Nationalism Confronts the Secular State, California: University Of California Press, Ltd, 1993.

Kepel, Gilles,The Revenge of God, the Resurgence of Islam, Christianity and Judaism in

the Modern World, Pennsylvania: The Pennsylvania State University Press,

University Park, 1994 .

Lawrence, Bruce B, Defenders of God; The Fundamentalist Revolt Against the Modern

139

Roberts, Keith A, Religion in Sosiological Perspective, California, Amerika Serikat: Wadsworth Publishing Company, International Thomson Publishing Inc. 1995.

Sivan, Emmanuel, Radical Islam, Medieval Theology and Modern Politic, New Haven and London: Yale University Press, 1985.

B. Sekunder

Abdullah, M. Amin Dinamika Islam Kultural: Pemetaan Atas Wacana Keislaman

Kontemporer, Bandung: Mizan. 2000.

Ahmad, Warson, KH, Kamus al Munawar, Surabaya: Pustaka Prgresif, 1997 Cet XIV, CET I 1984

Adnan Amal, Taufiq Islam dan Tantangan Modernitas; Studi Atas Pemikiran Hukum

Fazlur Rahman,Bandung: Mizan, 1989.

A’la, Abd “Melampaui Dialog Agama”, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002. Al- Jabiri, Muhammad Abed, Tragedi Intelektual; Perselingkuhan Politik dan Agama,

Yogyakarta: Zam-zam Afandi Abdillah MA (penj), Pustaka Allef, 2003. Amstrong, Karen, Islam; Sejarah Singkat, diterjemahkan dari Islam; a. Short of

History, alih bahasa Fungki Kusnaeadi Timur, Yogyakarta: Jendela ,

Sepetember 2003.

Arkoun, Muhammad Berbagai Cara Pembacaan Qur’an, Jakarta: INIS, 1997.

Arubusman, Mukhiyidin, (editor) “Terorisme di Tengah Arus Global Demokrasi, Jakarta: Spektrum, 2006

Azizy, A. Qodri, Prof. Melawan Globalisasi; Reinterpretasi Ajaran Islam, Persiapan

SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Benedict Anderson, Kuasa Kata, Yayasan Yogyakarta: Bentang Budaya, 2000. Arthur, Chris, ed. Religion and the Media ; an Introductory Reader, Cardiff

University of Wales Press.

Al-Nabhani, Taqiyuddin, Nizam al-Hukm fi al-Islam, Beirut: Darul Ummah, 1410H.

Awwas, Irfan S, Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila, Yogyakarta: Wihdah Press, 1999.

_______,Trauma Lampung Berdarah; di balik manuver Hendro Priyono. Yogyakarta: Wihdah Press. 2000.

Baidhawy, Zakiyuddin, Ambivalensi Agama, Konflik & Nirkekerasan, Yogyakarta: LESFI, 2002.

Barker, Eileen, New Religious Movements; A Practical Introduction, London

Barton, Gregory James, The Emergence of Neo-Modernisme: Progressive, Liberal,

Movement of Islamic Thought in Indonesia: A Textual Study Examining the Writing of Nurcholis Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib and Abdurrahman

Wahid 1968-1980, Disertasi Doktor; Monash University, penerjemah, Budi

140

Borrmans, P Maurice, Pedoman Dialog Kristen-Muslim, (Terjemahan, Cetakan I), Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2003.

Budi Hardiman, Francisco, Melampaui Positivisme dan Modernitas Yogyakarta: Kanisius, 2003.

Budiman, Hikmat, Lubang Hitam Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 2002

Butt, Gerald, The Arab Word, Foreword by Peter Mansfield, Chicago, Illinois 60604: The Dorsey Press, 1988.

Cahyono, Heru, Peranan Ulama dalam Golkar 1971-1980, Jakarta: Sinar Harapan, 1992.

Dhakidae, Daniel, Cendikiawan dan Kekuasaan Dalam Negara Orde Baru, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Djumhur Salikin, Adang, M.A. Reformasi Syari’ah dan HAM dalam Islam; Bacaan

Kritis Terhadap Pemikiran An Naim, Yogyakarta: Gama Media, 2004.

Engineer, Asghar Ali, Islam dan Pembebasan (Islam and Relevance to Our Age), (penj) Hairus Salim dkk, Yogyakarta : LKiS, 1993.

Esposito, John L. Unholy War; Terrorism the Name of Islam, pengantar penerjemah : Arif Maftuhin, editor: Uzair Fauzan, Yogyakarta: LKiS. 2003.

_______, Unholy War; Teror atas Nama Islam (terj) Unholy War; Terrorism the Name

of Islam,Syafrudin Hasani (penj), Ikon Teralitera, Yogyakarta, 2003.

Voices of Resurgent Islam, Inggeris: Oxford University press, 1983.

Fromm, Erich Akar Kekerasan: Analisa Sosio-psikologis atas Watak Manusia, Imam Muttaqien (penj), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Gandhi, Laela, Postcolonial Theory A Critical Introduction, Australia: Allen & Unwin, 1998

Geertz, Clifford, Available Light, Antropological Reflections on Philosophical Topics, New Jersey: Princeton, Princenton University Press, 41 William Street , 08540, 2000.

Glasner, Peter E, Sosiologi Sekulerisasi: Suatu Kritik Konsep, H.M. Mochtar Zoerni (penj), Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992.

Harbi, Ali, Kritik Nalar Al Qur’an, Faisal Fatawi (penj), Yogyakarta: LKiS, 2003. Hardiman, Fransisco Budi, Heideger dan Mistik Keseharian, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2003.

Haris, Marvin. Theories of Cultural in Postmodern Times, London: AltaMira Press Walnut Creek, 1999.

Haryatmoko, Dr, Etika Politik dan Kekuasaan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003

Hasan, Ahmad, Pintu Ijtihad Belum Tertutup, (Terjemahan, Cetakan I), Bandung: Pustaka Salman, 1984.

Hitti, Philip K, History oif The Arabs, From the Earliest Times to The Present, edisi-10, ed 1 1937, New York: St Martin’s Press Inc,.175 Fifth Avenue, N.Y. 10010, by Macmillan Limited, 1970.

Doi, Abdur Rahman I, Inilah Syari’ah Islam, terj The Islamic Law, pen, Usman Effendi AS dan Abdul Khaliq, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990.

Kelsay, Jhon dan Jhonson, James Turner (editor) Just War and Jihad: Historical and Theoretical Perspectives on War and Peace in Western and Islamic Traditions, New York: Greenwood Press, 1991.

141

Kaelin, E.F, Heidegger’s Being and Time; Reading For Reader, USA: Board of Regent of the State of Florida, 1988.

Khaldun, Ibn. The Muqaddimah; an Introduction to History, penerj, Franz Rosentathal, USA: editor dan Abridge N.J. Dawood, Bollingen Series, Princeton University Press, 1967.

Keller, Douglas, Media Cultire,Cultural Studies, Identity and Politic Between the

Modern and the Postmodern,London: Routledge, 1995.

Kepel, Gilles, Jihad the Trial of Political Islam, transelated by Anthony F. Robert, Massachusetts: The Belknap Press of Harvard University Press. Cambridge, 2002.

Kimball, Charles, Kala Agama Jadi Bencana, diterjemahkan dari When Religion Become Evil, pener Nurhadi, Bandung: Mizan, Desember 2003.

Kuntowijiyo, Dr, Paradigma Islam, Interpretasi Untuk Aksi, Cetakan IX, Bandung: Mizan, Agustus 1999.

_______, Identitas Politik Umat Islam, Bandung: Mizan, 1997.

_______, Muslim Tanpa Masjid: Esai-esai Agama, Budaya dan Politik dalam Bingkai

Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan, 2001.

Livine, Peter, Nietzsche; Krisis Manusia Modern, diterjemahkan dari Nietzsche and

the Modern Crisis of the Humanities, New York: Harper& Row Publiser, 1976,

Ahmad Sahida, Penerj. Yogyakarta, IRCiSod, 2002.

Magnis-Suseno, Franz, SJ, Berfilsafat dari Konteks, Cetakan I, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1991.

Marseden, George M, Fundmentalism and American Culture; the Shaping of

Twentien-Century Evangelicalism; 1870-1925, New York: Oxford University

Press Inc, 1980.

Mulkhan, Abdul Munir, Kesalehan Multikultural: Ber-Islam Secara

Autentik-Kontekstual di Aras Peradaban Global, Jakarta: Pusat Studi Agama dan

Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, 2005.

Patria, Nezar dan Arief, Andi , Hegemoni dan Kekuasaan, Pemikiran Antonio

Gramsci, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999

Partner, Peter, God of Battles, Holy War of Chirstianity and Islam, New Jersey: Princenton University Press 41 William Street , 1997.

Prasetyo, Eko, Membela Agama Tuhan; Potret Gerakan Islam dalam Pusaran Konflik

Global, cet ke-1, Yogyakarta: INSIST PRESS, 2002.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Cet 1, Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, 1991.

Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesaia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, transileterasi oleh Sudibyo Z Hadisutipto, terjemahan oleh T.W.K. Hadisaputra, Jakarta, 1981.

Poerwandari, E. Kristi Disertasi Program Pascasarjana Ilmu dan Pengetahuan Budaya, UI. Jakarta: Kekerasan dalam Perspektif Subjek Objek: Tela’ah Perihal Negasi “yang lain”, 2002.

Qordawi, Yusuf, Fiqih Negara, terjemahan dari Min Fiqh ad-Daulah

fil-Islam…..pen. Syafril Halim, Jakarta: Robbani Press, 1997

Qutub, Sayyid, Petunjuk Jalan yang Benar, diterjemahkan dari Ma’alim

142

Rahman, Fazlur, Gelombang Perubahan dalam Islam; Studi Tentang Fundamentalisme

Islam, diterjemahkan dari Revival and Reform in Islam, oleh Aam Fahmia, PT.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

Ridwan, Nur Khalik, Agama Borjuis; Kritik Atas Nalar Islam Murni, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2004.

Said, Edward W, Culture and Imprealism, New York: Vintage Book, A Division of Random House, Inc, 1993.

Samuelsson, Kurt, Religion And Economic Action; A Critique of Wax Weber, diterjemahkan dari bahasa Swedia oleh E. Geoffrey French, Harper Torchbooks The Academy Library Harper & Row, Publisher New York and Evanston.

Scribner’s Sons, Charles, The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalisme, New York: 1958, diterjemahkan, Etika Protestan dan Semangnat kapitalisme, oleh Yusup Priasudiarja, Surabaya: Pustaka Promethea, September 2000.

Shiraishi, Takashi, An Age in Motion; Popular Radicalilsm in Java 1912-1926, USA: Cornel University Press, 1990.

Sunardi, St, Semiotika Negativa, Yogyakarta: Kanal, 2002.

Susan, Novri, Potret Retak, Nusantara Study Kasus Konflik di Indonesia, Yogyakarta: CSPS Book UGM, 2004.

Syafe’i, Rachmat M.A, Prof, Al-Hadis; Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum, Bandung, Pustaka Setia, 2003.

Syalabi, A, Prof. Dr. Sejarah dan Kebudayaan Islam, penerjemah Prof. Muchtar Jahja. Jakarta: Djaya Bakti, 1959.

Swatos, Jr, William H. (editor), A Future For Religion?: New Paradigms for Social

Analisys,California, Amerika Serikat: Sage Publications, Inc. 1993.

Swingewood, Alan Marx and Modern Social Theory, New York Dublin Melbourbn, Johannesburg and Madrass: the Macmillan Press LTD, London and Basingstok Associated Companies, 1975.

Tibi, Bassam, The Chalengge of Fundamentalism Political and the New World Disorder, London: University of California Press, Barkeley Los Angeles, 1998.

Tim Penerjemah Elsam, Hak Sipil dan Politik, Jakarta: ELSAM, 2001.

Tim PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Intermasa, 1992. Toer, Pramoedya Ananta Bumi Manusia, Jakarta: Hasta Mitra, 1989.

Van den BERG, I.W.C. Hadramaut dan Koloni Arab di Indonesia, di terjemahkan dari Le Hadhralmout Et. les Colonies Arabies Dans L’ Archipel Indien, penerjemah Rahayu Hidayat, Jakarta: Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS), 1989.

Weber, Max, The Sociology of Religion, Beacon Press, Boston, 1962 diterjemahkan Sosiologi Agama, oleh Muhammad Yamin, Yogyakarta: IRCiSoD, 2002. Wenner, Manfred W, The Yemen Arab Republic; Development and Change in an

Ancient Land, Westview Press, inc, 5500 , Central Avenue, Boulder,

Colorado 80301, United State of America, dan di United Kingdom oleh Westview Press, 36 Lonsdale Road, Summertown, Oxford OX2 7EW. W.F, Wertheim, Masyarakat Indonesia dalam Tradisi: Studi Perubahan Sosial,

Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999.

Wibowo, I, Globalisasi Kemiskinan dan Ketimpangan, judul asli Does Globalisation

143

International Forum on Globalisation, 2001, Yogyakarta: Cinderalas Pustaka Rakyat Cerdas, 2003.

Zulaika, Joseba, dan Douglass, William, Terror and Taboo; the Follies, Fables, and

Faces of Terrorisme, New York , United state of America: Routledge, 1996.

Makalah:

Abd A’la, “Tradisi, Signifikasi dan Rekonstruksi: Aktualisasi Islam Universal” Makalah Seminar Nasional, Revitalisasi Tradisi Lokal, IAIN Surabaya, 5 April 2001

Alex Soesilo Wijaya, “Urgensi RUU Kerukunan Antar Umat Beragama? Perspekitf Wali Gereja Indonesia”, Makalah disampaikan pada Lokakarya Penyusunan RUU Kerukunan Umat Beragama, Departemen Agama RI, 25 Juli 2005.

Johan Galtung, “Kekerasan Kultural” dalam Jurnal Wacana (Kekerasan dalam Masyarakat Transisi), Edisi 9, Tahun ke-3, 2002.

Lance Castle “The Motif Jihad in Indonesian Islam ”, paper dipersentasikan pada Conference on Violence In Indonesia, Melbourne University, Australia, Mei 2003.

Muhammad Thalib, “Urgensi Penegakan Syari’ah Islam di Indonesia”. Semi Lokakarya Kewanitaan, Departemen Annisa MMI, 13 Agustus 2003.

Syari’ati, Ali “Para Pemimpin Mustadh’afin: Sejarah Panjang Perjuangan Melawan

Penindasan dan Kezaliman,”Bandung: Muthahari Paperback, 2001.

Sidney Jones, Indonesia: Violence and Radical Muslim, ICG, Jakarta/Brussel, 10 Oktober 2001

Wasfiyah MMI, Markaz Pusat majelis Mujahid, Yogyakarta, tt. (2002?).

Usulan Undang-Undang Hukum Pidana Republik Indonesia Disesuaikan dengan

Syari’ah Islam” Markaz Pusat majelis Mujahid, Yogyakarta, tt. (2002?).

Pusat Studi Islam (PSI), UII, “Formalisasi Syari’ah Islam Dalam Konstitusi Negara”, 21 Sepetember 2001.

Jurnal dan Koran

Kompas,13 Juli 1999.

Kompas, 15 Mei 2001.

Kompas, 1 Juni 2001.

Kompas, 2 Desember 2001

Jawa Pos, 28 November 2002.

Republika,15 dan 16 Mei 2000.

Republika,25 Oktober 2002.

144

Basis, Nomor 05-06, Tahun Ke 50, Mei-Juni 2001.

ISIM Newsletter, vol. II, Desember 2002

Jurnal Islamika,No. 4. April-Juni, 1994.

Pitutur,Edisi I/Juli 2001.

Suara Hidayatullah, 06/XV/ Rajab-Sa’ban 1423. 06/Oktober/2002.

Suara Muhammadiyah, Nomor 22 tahun ke-82

Tashwirul Afkar, edisi No. 4. tahun 1999, 16.

Tempo, 14 Oktober 2001.

Tashwirul Afkar, edisi No. 4. tahun 1999.

Ulumul Qur’an No. 3, Vol. IV, Tahun 1993

South East Asia Research, vol 10, no 2, 2002, 117-154

Website

http://www.majelis.mujadin.co.id http://www.qital.Islam.plaza.com. http://www.islamlib.com.

Dokumen terkait