• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2.1. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal

5.2.1.1. Kekuatan

Hasil identifikasi menunjukan ada dua belas poin kekuatan pada Pasar Segar Depok. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah:

1) Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar Depok

Visi, misi dan tujuan perusahan menjadi unsur penting karena menentukan kemana arah perusaahan. Campbell dan Yeung (1991) dalam artikelnya yang

berjudul “Creating a Sense of Mission”, membedakan visi dan misi, mereka mengatakan bahwa visi adalah “keadaan di masa depan yang mungkin dan

diinginkan sebuah organisasi” yang mencakup tujuan spesifik, sedangkan misi

lebih diasosiasikan dengan perilaku dan kondisi saat ini.

Pasar Segar Depok memiliki visi, misi dan tujuan secara tertulis. Visi, misi dan tujuan ini seragam untuk semua cabang Pasar Segar, jadi setiap cabang tidak memiliki visi misi dan tujuan tersendiri. Visi Pasar Segar Depok adalah untuk menjadi yang paling menguntungkan dan terbaik di kelasnya, untuk menjadi pengembang properti, pengembangan pasar moderen nomor satu dan terbaik di Indonesia. Sedangkan Misi Pasar Segar Depok adalah mengembangkan kembali pasar tradisional yang bersih, nyaman dan ramah bagi semua yang berkepentingan, baik pembeli, pedagang dan pihak terkait lainnya.

Praktisi dan akademisi manajemen strategis merasa bahwa pernyataan yang efektif menunjukan sembilan karakteristik atau komponen. Sembilan komponen tersebut adalah :

1. Pelanggan 2. Produk atau Jasa

3. Pasar

4. Teknologi

5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas

6. Filosofi

7. Konsep diri

8. Perhatian akan citra publik 9. Perhatian akan karyawan

Berdasarkan kerangka sembilan komponen pernyataan misi yang efektif, misi Pasar Segar Depok tidak secara spesifik menyinggung setiap komponen, namun hanya sebagian komponen saja. Gambaran secara umum tentang apa bisnis yang dijalani, siapa pelanggannya dan perhatian akan pihak-pihak terkait. Pada bagian pernyataan visi, dan ini menjadi sangat penting sebagai acuan kemana arah sebuah organisasi atau perusahaan, Pasar Segar memiliki poin kelemehan yang cukup penting dan mendasar. Visi Pasar Segar Depok sangat bias. Visi tidak kongruen dengan konsep dan kondisi nyata. Pada pernyataan visi tercantum

“untuk menjadi yang paling menguntungkan dan terbaik di kelasnya, untuk menjadi pengembang properti, pengembang pasar moderen nomor satu di Indonesia”. Visi ini tidak menggambarkan sebuah Pasar Segar Depok sebagai sebuah pasar tradisional yang dikelola secara modern, tetapi visi ini justru menggambarkan arah sebuah perusahaan pengembang properti. Visi Pasar Segar Depok sebaiknya dibedakan dengan visi perusahaan induk BSA Land sebagai

sebuah perusahaan pengembang dan pengelola properti. Pemisahan antara visi BSA Landa dan Visi Pasar Segar Depok akan membuat arah Pasar Segar Depok lebih jelas, spesifik dan mencakup apa yang menjadi wilayah bisnisnya, yakni pasar tradisional dengan pengelolaan moderen. Selain itu, perlu lebih tepat dan konsisten dalam penggunaan istilah pasar tradisional dan pasar moderen.

Visi, misi dan tujuan Pasar Segar Depok kurang terkomunikasikan dengan baik kepada setiap personil pengelola, maupun kepada para pedagang yang pada dasarnya mereka juga merupakan komponen dari Pasar Segar Depok. Proses sosialisasi yang tidak baik ini menyebabkan mereka tidak memahami visi, misi dan tujuan yang ada. Sehingga kurang memotivasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut. Visi, misi dan tujuan yang ada juga belum ditempatkan di tempat yang strategis seperti di tempel di dinding kantor pengelola dan website Pasar Segar. Hal ini juga penting untuk menunjukan identitas dan jatidiri Pasar Segar Depok kepada masyarakat umum, khusus masyarakat yang datang berkunjung ke pasar maupun ke website Pasar Segar Depok.

2) Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Struktur organisasi dan definisi pekerjaan berkaitan dengan fungsi pengorganisasian dalam manajemen. Pengorganisasian artinya siapa melakukan apa dan siapa harus melapor kepada siapa (David,2006). Manajemen Pasar Segar Depok memiliki struktur organisasi seperti pada Gambar 5.

Sumber : Pengelola Pasar Segar Depok

Gambar 6. Bagan Struktur Organisasi Pasar Segar Depok

Winardi (2010) menyatakan struktur membantu sumber-sumber daya manusia pada organisasi-organisasi untuk bekerjasama dalam kombinasi-kombinasi tugas produktif. Pada bagan struktur organisasi, secara tipikal kita dapat menentukan lima komponen. Berikut analisis berdasarkan lima komponen tersebut.

1. Pembagian Kerja

Pasar dipimpin oleh seorang kepala pasar yang disebut Property Manager, kepala pasar dibantu beberapa orang yang terbagi ke dalam beberapa bagian atau tugas kerja, yaitu General Affair, Mecanical Elektrical, Tenan Relation, dan Adminitrasi. Bagian-bagian ini dibuat disesuaikan dengan kebutuhan kerja organisasi pasar. Secara struktural, ada beberapa posisi yang masih belum lengkap, ini diantisipasi dengan rangkap jabatan.

Property Manager Mecanical Elektrical Office Support Tenan Relation Tenan Relation Enginering Administration Cashier Parking Service Security Cleaning Leasing/ Event Recepsionist

2. Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan

Pasar Segar Depok memiliki struktur organisasi yang cukup jelas dan dimengerti oleh tim pengelola, termasuk juga deskripsi pekerjaan. Deskripsi pekerja setiap posisi dimengerti oleh pejabat yang bersangkutan. Hanya deskripsi itu tidak ada dalam bentuk tertulis. Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dirasakan cukup membantu personil dalam menjalankan tugas.

3. Hubungan antara pimpinan dan bawahan

Struktur organisasi Pasar Segar Depok secara jelas menggambarkan bagian-bagian dalam organisasi sesuai fungsinya termasuk dalam rantai komando, yakni siapa melapor kepada siapa.

4. Kelompok-kelompok sub unit atau komponen-komponen

Kelompok-kelompok sub-unit tergambar cukup jelas, seperti bagian parking, security dan cleaning service yang merupakan komponen atau sub unit dari departemen Office Support.

5. Tingkatan Manajemen

Struktur Organisasi Pasar Segar Depok merupakan struktur otonom dari struktur yang lebuh besar. Property Manager merupakan jabatan pimpinan tertinggi yang membawahi para koordinator departemen. Para koordinator departemen ini bekerja dengan tim yang terdiri dari beberapa orang staff. Sehingga secara tingkatan manajemen, Pasar Segar Depok hanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Kepala Pasar, Koordinator Departemen dan Staf. Kekurangan yang masih ada adalah dalam hal dokumentasi, yaitu belum ada dokumentasi

tertulis yang bersisi struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan sehingga tidak dengan mudah dilihat atau diminta saat diperlukan.

3) Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi

Komunikasi yang baik mutlak diperlukan bagi kemajuan sebuah usaha. Pemberian motivasi merupakan bagian dari fungsi manajemen. Richard Draft seperti dikutip dalam buku Manajemen Strategis mendefinisikan pemberian motivasi adalah proses mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan.

Komunikasi yang berjalan di Pasar Segar lebih banyak adalah komunikasi langsung secara personal dan kolektif melalui forum rapat. Komunikasi langsung juga menggunakan alat bantu komunikasi berupa telephon dan telepon seluler. Forum rapat merupakan bentuk komunikasi yang sifatnya lebih formal dimana membahas hal-hal terkait operasional pekerjaan seperti koordinasi lintas departemen, evaluasi kinerja dan perencanaan suatu kegiatan. Rapat rutin biasanya dilakukan per dua pekan dan rapat dimungkinkan pada saat tertentu yang diperlukan.

Pemberian motivasi dilakukan meski bukan dengan cara yang tersistematis, tetapi lebih kepada „obrolan‟ secara personal. Seperi yang dilakukan oleh tim tenan relation kepada para pedagang, yaitu komunikasi yang di dalamnya juga disisipkan motivasional untuk lebih menjaga dan meningkatkan semangat para pedagang. Komunikasi adalah sebuah kekuatan yang perlu senantiasa ditingkatkan, baik komunikasi ke dalam maupun komunikasi ke luar. Pemimpin memiliki peran yang besar dalam menjalankan ini. Kesolidan sebuah tim dapat

dilihat dalam proses komunikasi yang baik dan membuat tim termotivasi dalam bekerja sehingga dapat mendukung pencapaian perusahaan.

4) Lokasi Pasar Segar Depok

Lokasi adalah salahsatu aspek penting dalam pemasaran, Para ahli pemasaran memperkenalkan strategi pemasaran dengan 4P, dan 7 P untuk bisnis dibidang jasa. Ketujuh P dalam strategi pemasaran itu adalah : 1) Product, 2) Price, 3) Place, 4) Promotion, 5) People, 6) Process dan 7) Physical Evidence. Lokasi menjadi faktor yang sangat penting khususnya dalam dunia bisnis ritel. Lokasi yang baik aalah lokasi yang mudah dijangkau para konsumen dan target pasar perusahaan. Pasar Segar Depok berada persis di sisi jalan Tole Iskandar yang menghubungkan Jalan Margonda raya menuju Jalan Raya Bogor. Jalan ini dilalui oleh cukup banyak trayek angkutan, tidak kurang dari 6 trayek angkutan kota dan beberapa antar kota. Kondisi yang seperti ini sebetulnya sangat menguntungkan Pasar Segar Depok mudah diakses oleh masyarakat. Selain menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat juga dapat memanfaatkan angkutan umum yang ada. Sedikit catatan mengenai aksesbilitas ini adalah sering terjadi kemacetan di jalan di depan lokasi Pasar Segar Depok, situasi ini kurang menguntungkan karena dapat membuat antusias masyarakat berkurang untuk berkunjung ke Pasar Segar Depok. Selain itu salahsatu faktor yang sangat penting dari segi lokasi adalah lokasi Pasar Segar Depok sangat berdekatan dengan pasar lain yang dapat dikatakan menjadi pesaing. Pasar terdekat yang ada adalah Pasar Agung, waktu tempuh 10 menit naik kendaraan. Pasar Musi yang dapat ditempuh dengan 15 menit dari Pasar Segar Depok. Pasar Kemiri dapat ditempuh 15 menit

dari Pasar Segar Depok. Pasar pesaing yang terdekat adah Tip Topa. Meskipun berbeda konsep dengan Pasar Segar Depok, Tip Top juga menyediakan kebutuhan rumahtangga sehari-hari. Tip Top dan Pasar Segar depok hanya berjarak 100 m atau tidak sampai 5 menit perjalanan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pasar Segar Depok.

5) Konsep Pasar Segar

Pasar Segar adalah pasar tradisional dengan fasilitas yang nyaman yang dikelola secara moderen dan profesional. Konsep yang dibangun adalah memberikan kenyamanan dalam berbelanja tanpa menghilangkan pengalaman berbelanja seperti di pasar tradisional pada umumnya yang sarat dengan interaksi tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Kegemaran masyarakat akan nuansa belanja tradisional dan faktor kenyamanan merupakan salahsatu daya tarik yang menjadi kekuatan Pasar Segar Depok. Kekuatan dari segi konsep ini sekiranya tetap dijaga dan dipertahankan dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak konsep dan citra yang ada seperti penempatan Pasar Segar Depok sebagai lokasi pembuatan/perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM). Keadaan ini sedikit banyak membawa efek yang kurang menguntungkan bagi citra Pasar Segar Depok. Konsep yang ditawarkan oleh Pasar Segar Depok ini merupakan positioning tersendiri. Positioning salahsatu dari STP Marketing Strategy, yaitu yang terdiri dari Segmentation, Targeting dan Positioning. Positioning menggambarkan perusahaan ingin dilihat seperti apa oleh konsumen. Positioning yang baik didukung dengan proses komunikasi yang baik dan konsistensi.

6) Merek Pasar Segar

Merek merupakan identitas yang dibangun perusahaan agar lebih mudah kenal dan diingat oleh masyarakat. Aktifitas promosi dan sosialisasi yang dilakukan selama ini adalah dalam rangka memperkenalkan dan meningkatkan brand awarness terhadap Pasar Segar Depok. Sejauh ini belum ada data yang pasti yang menunjukan seberapa besar masyarakat mengenal merek Pasar Segar Depok. Hasil wawancara dengan masyarakat dan pedagang, meski tidak semuanya, Penulis mendapati masyarakat mengasosiasikan Pasar Segar adalah pasar buah. Citra yang terbentuk ini masih kurang sesuai yang diharapkan oleh pengelola. Pengelola mengharapkan Pasar Segar Depok dikenal sebagai pasar yang menyediakan berbagai kebutuahan pokok dan produk-produk segar yang beragam seperti sayur mayur, bumbu, daging, ayam, ikan dll. Kedepan, citra merek Pasar Segar ini perlu lebih ditingkatkan, tentu dengan membangun positioning yang tepat dan didukung dengan proses sosialisasi yang baik.

7) Sistem Tatakelola Pasar Segar

Sistem tata kelola yang ada pada tataran konsep sudah cukup baik, tetapi masih kurang optimal dalam hal pelaksanaanya.

1. Penjualan unit yang kurang memperhatikan kehidupan pasar. Banyak unit toko yang terjual ternyata dibeli oleh konsumen yang bertujuan untuk investasi properti, membeli unit toko untuk disewakan atau untuk dijual kemudian, bukan untuk membuka usaha. Hal ini menyebabkan tingkat buka toko yang kecil, banyak unit toko yang sampai saat ini masih tutup.

2. Perlakuan yang kurang tegas terhadap adanya pelanggaran aturan yang sebelumnya sudah disepakati. Pada saat pembeliaan unit toko, ada surat perjanjian yang ditandatangani antara kedua belah pihak (pengembang dan pembeli unit toko). Berdasar hasil observasi, ada perbedaan isi surat perjanjian antara pemilik yang satu dengan pemilik yang lain. Hal berikutnya adalah kebijakan tentang iuran yang tidak diberlakukan secara tegas, seperti tidak membayar iuran bulanan, dan tidak ada sanksi yang tegas terhadap pelanggaran aturan yang disepakati.

8) Fasilitas Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok memiliki fasilitas pendukung yang lengkap yang disiapkan untuk menunjang kenyaman bagi pengunjung maupun pedagang. Fasilitas yang ada dalam kondisi terawat dan rapih. Kelengkapan fasilitas yang ada menjadikan ini sebagai kekuatan Pasar Segar Depok yang belum tentu dimiliki pasar lain. Fasilitas yang dimiliki ini sebaiknya dapat ditonjolkan agar dapat menjadi daya tarik yang tidak kalah dengan pasar swalayan dan jauh lebih nyaman dibanding pasar tradisional konvensional. Fasilitas yang ada sudah sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

9) Penerapan Sistem Administrasi dan Informasi

Sistem administrasi di Pasar Segar Depok sudah terkomputerisasi. Data diinput dan disajikan dalam bentuk file softcopy dan hardcopy menggunakan perangkat teknologi. Perangkat informasi dan komunikasi yang digunakan adalah seperangkat komputer dan internet. Penggunaan internet masih terbatas baik untuk berkomunikasi internal maupun penggunaan sebagai alat promosi.

10) Pengelolaan K3 (Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban)

Aspek kebersihan, kemanan dan ketertiban (K3) di Pasar Segar Depok dikelola dengan menggunakan perusahan jasa alih daya (outsourching) yaitu tenaga kebersihan, kemanan dan perparkiran. K3 merupakan tanggung jawab dari bagian Genaral Affair. Hampir di setiap bagian Pasar Segar Depok terpelihara kebersihannya. Keamanan ditangani oleh 18 petugas satpam yang berjaga dengan bergantian 24 jam. Pengaturan perparkiran cukup baik yang ditunjang dengan area yang luas dan fasilitas pendukung berupa mesin tiket parkir dan rambu petunjuk arah. Tiket parkir diberlakukan per sekali masuk. Tarif parkir yang berlaku adalah Rp.1000 untuk kendaraan sepeda motor, Rp.2000,- untuk kendaraan mobil pribadi, dan Rp.3000,- untuk kendaraan mobil angkutan barang.

11) Keramahan Pelayanan

Keramahan pelayanan menjadi salahsatu aspek yang penting dalam usaha. Pelayanan yang baik masuk ke dalam aspek process dalam kerangka Strategi 7 P. Pada aspek process ini ditekankan tentang taat cata dan sistem dalam bekerja dan termasuk sikap atau perilaku orang-orang yang terlibat dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan terhadap konsumen. Pelayanan di Pasar Segar Depok dapat dikatakan cukup baik. Keramahan yang diberikan baik oleh pengelola, pedagang, petugas kemanan, petugas parkir, sampai petugas kebersihan.

12) Riset Konsumen dan Respon Terhadap Keluhan

Respon yang diberikan konsumen merupakan cerminan dari apa yang telah dilakukan dan telah dicapai perusahaan. Kemampuan dalam menanggapi respon,

terutama keluhan menjadi salahsatu kunci keberhasilan, karena dengan begitu perusahaan bisa mengevaluasi diri. Evaluasi diri dari sudut pandang konsumen, yang relatif objektif disamping evaluasi dari sudut pandang internal yang juga perlu. Sejauh ini pengelola sudah cukup baik dalam merespon keluhan yang ada. Respon terhadap keluhan ditampung setelah ada pengaduan dari pedagang atau konsumen. Selain itu, pengelola juga cukup aktif menjemput bola dalam menampung aspirasi pedagang maupun konsumen dengan cara berdiskusi langsung dan berkunjung ke kios-kios pedagang.

Selama ini, pengelola cukup baik merespon terhadap keluhan yang ada dari pedagang, dengan cara berdialog langsung dengan pedagang, menanyakan kondisi bisnis mereka dan mendapatkan kritik dan saran dari mereka. Sedangkan komunikasi yang dilakukan dalam rangka merespon tanggapan dari konsumen belum dilakukan karena melihat kondisi pasar yang belum stabil. Salahsatu poin pentingnya adalah respon sudah ada dan cukup baik, hanya saja belum tersistemasi, misalnya penggunaaan angket khusus sehingga tertulis dan terdokumentasikan. Berikutnya adalah, respon yang ada kurang mendapatkan tindak lanjut yang diperlukan, karena wewenang pengambilan keputusan yang terbatas bagi pengelola.

Dalam dokumen Strategi pengembangan pasar segar Depok (Halaman 95-106)

Dokumen terkait