• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKUATAN ULAMA BERDASARKAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT

Ulama atau yang sering dipanggil kyai merupakan pemimpin yang mempunyai kharisma (pengaruh) dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Kyai merupakan pemimpin informal dimana sosoknya yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural sehingga mempunyai daya tarik, kewibawaan, dan loyalitas dari masyarakat (Sholehuddin 2008). Sesuai dengan definisi tersebut, pada dasarnya penelitian ini mengkaji berbagai kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh ulama yang dapat memberikan pengaruh serta kepercayaan kepada masyarakat disekitarnya sehingga pada akhirnya akan membentuk tingkat loyalitas, tingkat pengaruh dan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap ulama. Untuk itu, penelitian ini dilakukan di dua lokasi penelitian yang berbeda, yaitu Desa Karang Tengah dan Desa Ciaruteun Udik dengan harapan responden atau sampel yang digunakan untuk mengkaji pengaruh ulama pada masyarakat pedesaan dapat menggambarkan sosok kepemimpinan ulama yang ada dalam lingkup Kabupaten Bogor. Untuk mempertajam analisis dalam menjawab berbagai hipotesa yang ada, penelitian ini kemudian dikaji dengan melihat stratifikasi kelas sosial yang ada pada masyarakat pedesaan dengan harapan output akhir yang dihasilkan oleh penelitian ini mampu menjelaskan lebih rinci tentang pengaruh ulama di berbagai lapisan kelas sosial yang ada pada masyarakat pedesaan.

Tingkat Loyalitas Masyarakat terhadap Ulama

Untuk mengkaji dan menganalisis tingkat loyalitas masyarakat terhadap ulama pada penelitian ini, dapat dilihat dengan menggunakan indikator pengabdian dan ketaatan masyarakat terhadap ulama yang timbul dari kesadaran sendiri tanpa adanya paksaan. Teknik pengukurannya dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari tingkat loyalitas tinggi, tingkat loyalitas sedang, dan tingkat loyalitas rendah. Posisi tingkat loyalitas tinggi, sedang dan rendah masyarakat terhadap ulama diperoleh dari total skoring dari beberapa pertanyaan pada kuisioner yang diisi oleh masing-masing responden, misalkan dari jumlah keikutsertaan masyarakat dalam pengajian dan berbagai acara yang diadakan oleh ulama serta ketaatan masyarakat akan anjuran-anjuran dan larangan yang diajarkan oleh ulama.

Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa tingkat loyalitas masyarakat terhadap ulama yang paling besar berada pada tingkat loyalitas sedang dengan total persentase sebesar 62.5 persen. Desa Ciaruteun Udik pada tingkat loyalitas sedang secara keseluruhan memberikan kontribusi persentase terbesar yaitu 33.3 persen. Walapun tidak memberikan kontribusi terbesar secara keseluruhan, namun kontribusi terbesar di Desa Karang Tengah juga berada pada tingkat loyalitas sedang yaitu sebesar 29.2 persen. Berdasarkan data-data tersebut, dapat dijadikan pembuktian bahwa ulama masih mendapatkan loyalitas dari masyarakat di tengah kondisi perkembangan zaman yang semakin modern dan perkembangan pola pikir masyarakat yang semakin maju dan kritis.

Tabel 15 Tingkat loyalitas masyarakat Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik Tingkat

Loyalitas

Desa Total

Karang Tengah Ciaruteun Udik

Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Tinggi 17 14.2 7 5.8 24 20.0 Sedang 35 29.2 40 33.3 75 62.05 Rendah 8 6.7 13 10.8 21 17.0 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Selanjutnya penjelasan mengenai tingkat loyalitas masyarakat terhadap ulama dilihat berdasarkan stratifikasi kelas sosial masyarakat pedesaan yaitu lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah. Di Desa Karang Tengah, hasil penelitian untuk tingkat loyalitas masyarakat terhadap ulama berdasarkan stratifikasi kelas sosial (lapisan atas, menengah dan bawah) menunjukkan bahwa masyarakat yang berada pada lapisan bawah cenderung memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap ulama (Kh Mukti Ali) dibandingkan dengan masyarakat yang berada pada lapisan atas (Tabel 16).

Tabel 16 Tingkat Loyalitas masyarakat Desa Karang Tengah berdasarkan stratifikasi kelas sosial

Stratifikasi Kelas Sosial

Tingkat Loyalitas

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 3 (5.0%) 13 (21.7%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 6 (10.0%) 11 (18.3%) 3 (5.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 8 (13.3%) 11 (18.3%) 1 (1.7%) 20 (33.3%)

Total 17 (28.3%) 35 (58.3%) 8 (13.3%) 60 (100.0%)

Berdasarkan Tabel 16, diketahui bahwa ulama yang ada di Desa Karang Tengah cenderung hanya menerima loyalitas dengan tingkat sedang dari masyarakat yang ada di desa tersebut dengan tingkat persentase total sebesar 58.3 persen. Pada tingkat loyalitas ini (sedang), masyarakat yang berada pada lapisan atas memberikan kontribusi persentase tertinggi dibandingkan masyarakat yang berada pada lapisan menengah dan bawah dengan nilai persentase sebesar sebesar 21.7 persen.

Tabel 16 juga menunjukkan bahwa masyarakat lapisan bawah merupakan masyarakat dengan tingkat loyalitas yang tinggi terhadap ulama dengan persentase sebesar 13.3 persen, sedangkan masyarakat yang berada pada lapisan atas merupakan masyarakat dengan tingkat loyalitas terendah dibandingkan dengan masyarakat yang berada pada lapisan lainnya (lapisan sedang dan bawah) dengan nilai persentase sebesar 6.7 persen. Hal ini dikarenakan masyarakat yang berada pada lapisan atas cenderung lebih banyak memiliki aktivitas dan rutinitas kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang berada pada lapisan bawah sehingga masyarakat pada lapisan ini cenderung jarang mengikuti berbagai acara atau pengajian yang diadakan oleh ulama, selain itu juga dikarenakan kurangnya terjalin kedekatan ulama dengan masyarakat lapisan atas karena masyarakat lapisan atas cenderung lebih individualis. seperti terlihat pada

pernyataan Bapak Sukiran warga Desa Karang Tengah yang berprofesi sebagai dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Bogor,

saya sih jarang mengikuti pengajian dan bertemu dengan pak kyai Mukti, soalnya saya juga banyak kerjaan dan urusan . Kalau ada waktu senggang saya datang untuk mengikuti pengajian, kalau saya sedang sibuk ya saya tidak datang”.

Hal yang sama juga terjadi di Desa Ciaruteun Udik, dimana hasil penelitian untuk tingkat loyalitas masyarakat terhadap ulama berdasarkan stratifikasi kelas sosial (lapisan atas, menengah dan bawah) menunjukkan bahwa masyarakat yang berada pada lapisan bawah cenderung akan memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap ulama (Kh Mukhtar) dibandingkan dengan masyarakat yang berada pada lapisan atas (Tabel 17).

Tabel 17 Tingkat loyalitas masyarakat Desa Ciaruteun Udik berdasarkan stratifikasi kelas sosial

Stratifikasi Kelas Sosial

Tingkat Loyalitas

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 2 (3.3%) 14 (23.3%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 2 (3.3%) 12 (20.0%) 6 (10.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 3 (5.0%) 14 (23.3%) 3 (5.0%) 20 (33.3%)

Total 7 (11.7%) 40 (66.7%) 13 (21.7%) 60 (100.0%)

Berdasarkan Tabel 17, diketahui bahwa ulama yang ada di Desa Ciaruteun Udik cenderung hanya menerima loyalitas dengan tingkat sedang dari masyarakat yang ada di desa tersebut dengan tingkat persentase total sebesar 66.7 persen. Pada tingkat loyalitas ini (sedang), masyarakat yang berada pada lapisan atas dan bawah sama-sama memberikan kontribusi persentase tertinggi dibandingkan masyarakat yang berada pada lapisan menengah dengan nilai persentase sebesar 23.3 persen.

Tabel 17 juga menunjukkan bahwa masyarakat lapisan bawah merupakan masyarakat dengan tingakat loyalitas yang tinggi terhadap ulama dengan persentase sebesar 5 persen, sedangkan masyarakat yang berada pada lapisan menengah merupakan masyarakat dengan tingkat loyalitas terendah dibandingkan dengan masyarakat yang berada pada lapisan lainnya (lapisan atas dan bawah) dengan nilai persentase sebesar 10.0 persen. Hal ini disebabkan karena masyarakat lapisan atas di Desa Ciaruteun Udik lebih dekat dan lebih sering berinteraksi dengan ulama (kyai) untuk berbagai kepentingannya dibandingkan dengan masyarakat lapisan menengah. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Bapak Umam salah satu masyarakat Desa Ciaruteun Udik yang berprofesi sebagai pegawai negeri sebagai berikut:

“ saya selalu menyempatkan hadir pada pengajian yang diadakan oleh kyai mukhtar, lagipula kan pengajiannya malam, jadi saya bisa hadir. Dan kalau beliau mengadakan acara seperti maulid nabi atau sejenisnya saya selalu datang, paling tidak untuk menghadiri atau turut serta memberi bantuan yang diperlukan, untuk menghormati beliau, beliau kan tokoh agama besar di kampung ini”.

Tingkat Pengaruh Ulama terhadap Masyarakat

Tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat pada penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator keteladanan dan keahlian yang dimiliki oleh ulama tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Teknik pengukurannya juga dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari tingkat pengaruh tinggi, tingkat pengaruh sedang, dan tingkat pengaruh rendah.

Posisi tingkat pengaruh tinggi, sedang dan rendah masyarakat terhadap ulama diperoleh dari total skoring dari beberapa pertanyaan pada kuisioner yang di isi oleh masing-masing responden berdasarkan pandangan dan peniliannya terhadap berbagai keahlian yang dimiliki ulama sehingga menjadikannya tauladan bagi masyarakat, misalkan kemampuan ulama dalam memberikan solusi dan penyelesaian masalah dengan berbagai nasihatnya. Skor-skor dari pengukuran tadi selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tabel tabulasi silang seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 18 Tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik

Tingkat pengaruh

Desa Total

Karang Tengah Ciaruteun Udik

Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Jumlah responden Persentase (%) Tinggi 16 13.3 24 20.0 40 33.3 Sedang 26 21.7 22 18.3 48 40.0 Rendah 18 15.0 14 11.7 32 26.7 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Berdasarkan Tabel 18, diketahui bahwa tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat yang paling besar berada pada tingkat sedang dengan total persentase sebesar 40 persen. Pengaruh ulama pada tingkat sedang di Desa Karang Tengah secara keseluruhan memberikan kontribusi presentase terbesar dengan nilai 21.7 persen. Sedangkan hal yang berbeda terjadi di Desa Ciaruteun Udik, dimana kontribusi presentase terbesar justru berada pada tingkat pengaruh tinggi yaitu sebesar 20 persen. Data-data tersebut dapat menjadi bukti bahwa kepemimpinan ulama memang memiliki pengaruh dalam kehidupan masyarakat pedesaan, seperti yang terlihat pada presentase tingkat pengaruh rendah yang relatif paling sedikit dibandingkan tingkat pengaruh sedang dan tinggi.

Selanjutnya, tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat akan dilihat berdasarkan stratifikasi kelas sosial masyarakat pedesaan yang terdiri dari lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah (Tabel 19).

Merujuk pada Tabel 19, bahwa Desa Karang Tengah tingkat pengaruh sedang memperoleh persentase paling besar yaitu sebesar 43.4 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan menengah yaitu sebesar 20 persen. Sedangkan tingkat pengaruh tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar

26.3 persen dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan bawah dengan nilai persentase sebesar 13.3 persen. Untuk tingkat pengaruh ulama rendah, masyarakat yang berada pada lapisan atas lah yang memberikan kontribusi terbesar dengan nilai persentase sebesar 16.7 persen.

Tabel 19 Tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat Desa Karang Tengah Stratifikasi Kelas

Sosial

Tingkat Pengaruh

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 2 (3.3%) 8 (13.3%) 10 (16.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 6 (10.0%) 12 (20.0%) 2 (3.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 8 (13.3%) 6 (10.0%) 6 (10.0%) 20 (33.03%)

Total 16 (26.3%) 26 (43.3%) 18 (30.0%) 60 (100.0%)

Berdasarkan obeservasi di lapang, diketahui bahwa masyarakat yang berada pada lapisan atas sudah lebih dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain apalagi menjadikan orang lain sebagai pedoman untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi sehingga mengakibatkan peran ulama pada lapisan kelas ini semakin kecil dan tingkat pengaruhnya juga rendah. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Bapak Ojak salah satu masyarakat Desa Karang Tengah yang berprofesi sebagai wirausaha sebagai berikut:

“Saya berkepentingan dengan beliau hanya untuk belajar ilmu agama, dan sesekali bersilaturahmi, tidak pernah sampai konsultasi masalah kehidupan, karena menurut saya itu masalah pribadi”.

Tabel 20 Tingkat pengaruh ulama terhadap masyarakat Desa Ciaruteun Udik Stratifikasi Kelas

Sosial

Tingkat Pengaruh

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 7 (11.7%) 8 (13.3%) 5 (8.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 6 (10.0%) 10 (16.7%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 11 (18.3%) 4 (6.7%) 5 (8.3%) 20 (33.3%)

Total 24 (40.0%) 22 (36.7%) 14 (23.3%) 60 (100.0%) Berbeda dengan yang terjadi di Desa Karang Tengah. Berdasarkan Tabel 20, dapat dilihat bahwa perolehan persentase terbesar berada pada tingkat pengaruh tinggi yaitu 40 persen, dengan kontribusi persentase terbesar berada pada lapisan bawah yaitu sebesar 18.3 persen. Hal tersebut dikarenakan, masyarakat yang berada pada lapisan bawah di desa ini masih sangat tradisional dimana mereka beranggapan bahwa ulama merupakan sosok yang harus dipatuhi karena memiliki tingkat keilmuan dan pengetahuan yang tinggi sehingga mereka menjadikannya tempat untuk berkonsultasi mengenai masalah apapun yang mereka hadapi baik dalam urusan agama maupun luar agama. Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Mimin sebagai salah satu warga Desa Ciaruteun Udik sebagai berikut:

“ saya sering datang kepada pak kyai, sengaja bersilaturahmi ke rumah beliau diluar acara pengajian, untuk berkonsultasi ketika saya memili masalah, seperti masalah rumah tangga, atau

masalah pekerjaan soalnyakan saya juga bekerja, meminta nasehat mengenai apa yang harus saya lakukan agar memperoleh hasil yang baik dan berkah, biar sekaligus beliau mendoakan saya”

Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Ulama

Indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ulama pada penelitian ini yaitu dengan melihat kemauan masyarakat untuk bertumpu kepada ulama yang tercermin dari besarnya keyakinan dan harapan masyarakat terhadap perilaku yang baik dari ulama. Sama seperti tingkat loyalitas dan tingkat pengaruh, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ulama diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari; tingkat kepercayaan tinggi, tingkat kepercayaan sedang dan tingkat kepercayaan rendah

Posisi tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi, sedang dan rendah terhadap ulama diperoleh dari total skoring dari beberapa pertanyaan pada kuisioner yang di isi oleh masing-masing responden berdasarkan pandangan dan peniliannya terhadap berbagai perkataan, nasihat dan saran-saran yang diberikan ulama untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

Tabel 21 Tingkat kepercayaan masyarakat Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik

Tingkat kepercayaan

Desa

Total Karang Tengah Ciaruteun Udik

Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Tinggi 25 20.8 32 26.7 57 47.5 Sedang 22 18.3 14 11.7 36 30.0 Rendah 13 10.8 14 11.7 27 22.5 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Berdasarkan Tabel 21, dapat dilihat bahwa tingkat kepercayaan tinggi masyarakat secara keseluruhan terhadap ulama memiliki jumlah persentase terbesar yaitu sebesar 47.5 persen dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada pada tingkat kepercayaan tinggi di Desa Ciaruteun Udik sebesar 26.7 persen. Tingkat kepercayaan tinggi juga memberikan kontribusi yang besar untuk Desa Karang Tengah yaitu sebesar 20.8 persen. Sedangkan untuk tingkat kepercayaan rendah secara keseluruhan memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 22.5 persen. Data-data tersebut dapat membuktikan bahwa, baik di Desa Karang Tengah maupun Desa Ciaruteun Udik tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ulama relatif tinggi yang tercermin dari perolehan persentase tertinggi pada tingkat kepercayaan tinggi.

Selanjutnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ulama akan dilihat berdasarkan stratifikasi kelas sosial masyarakat pedesaan yang terdiri; lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah (Tabel 22).

Tabel 22 Tingkat kepercayaan masyarakat Desa Karang Tengah Stratifikasi Kelas

Sosial

Tingkat Kepercayaan

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 5(8.3%) 8(13.3%) 7(11.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 7(11.7%) 8(13.3%) 5(8.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 13 (21.7%) 6(10.0%) 1(1.7%) 20 (33.3%)

Total 25(41.7%) 22(36.7%) 13 (21.7%) 60 (100.0%)

Berdasarkan Tabel 22, diketahui bahwa ulama yang ada di Desa Karang Tengah (Kh Mukti Ali) mampu mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat disekitarnya dengan nilai persentase sebesar 41.7 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan bawah yaitu dengan nilai persentase sebesar 21.7 persen. Untuk perolehan persentase terkecil berada pada tingkat kepercayaan rendah dengan nilai persentase sebesar 21.7 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu dengan nilai persentase sebesar 11.7 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi lapisan kelas sosial masyarakat maka akan semakin rendah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ulama, begitu pula sebaliknya.

Tabel 23 Tingkat kepercayaan masyarakat Desa Ciaruteun Udik Stratifikasi Kelas

Sosial

Tingkat Kepercayaan

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 17(28.3%) 0(0.0%) 3 (5.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 8(13.3%) 9(13.3%) 3(5.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 7 (11.7%) 5(8.3%) 8(13.3%) 20 (33.3%)

Total 32(53.3%) 14(23.3%) 14 (23.3%) 60 (100.0%)

Berdasarkan Tabel 23, dapat dilihat bahwa ulama yang berada di desa ini juga mendapatkan tingkat kepercayaan tinggi dari masyarakat yang ada disekitarnya dengan nilai persentase sebesar 53.3 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada masyarakat lapisan atas yaitu dengan nilai persentase sebesar 28.3 persen. Berdasarkan informasi yang diperoleh hal itu dikarenakan masyarakat lapisan atas di Desa Ciaruteun Udik mempunyai kedekatan hubungan dengan tokoh-tokoh besar masyarakat, salah satunya ulama.

Dokumen terkait