• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ulama dipandang sebagai sosok pemimpin informal yang memiliki pengaruh dan peran dominan yang dijadikan tempat bertanya dan memperoleh nasihat atau rujukan bagi masyarakat pedesaan dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan sehari-hari baik dalam urusan ibadah, pekerjaan, maupun dalam permasalahan sosial, ekonomi dan politik, ini sesuai dengan penelitian Fadhilah (2011). Untuk menganalisis adanya peran ulama terhadap politik lokal dalam penelitian ini dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek ekonomi, sosial dan politik. Selanjutnya, ketiga aspek tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci berdasarkan stratifikasi kelas sosial yaitu lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah masyarakat Desa Karang Tengah dan Desa Ciaruteun Udik

Peran Ulama terhadap Masyarakat dalam Aspek Sosial

Peran ulama (kyai) dalam aspek sosial pada kehidupan masyarakat pedesaan dapat dilihat dari adanya kemampuan ulama dalam merubah gaya hidup masyarakat yang ada disekitarnya yang terlihat dari perubahan gaya berpakaian, kehidupan bergotong royong antar warga, serta pergaulan yang lebih menekankan pada nilai-nilai agama. Teknik pengukuran peran ulama terhadap masyarakat pedesaaan dalam aspek sosial dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yaitu tinggi, sedang dan rendah (Tabel 24).

Tabel 24 Peran ulama dalam aspek sosial di Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik Peran ulama dalam aspek sosial Desa Total

Karang Tengah Ciaruteun Udik Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Tinggi 17 14.2 13 10.8 30 25.0 Sedang 32 26.7 29 24.2 61 50.8 Rendah 11 9.2 18 15.0 29 24.2 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa secara keseluruhan, ulama cukup memiliki peran dalam aspek sosial pada kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini terlihat dari nilai persentase untuk peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat sedang merupakan nilai persentase yang tertinggi dibandingkan dengan tingkat yang lain (tinggi dan rendah) yaitu sebesar 50.8 persen dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada di Desa Karang Tengah dengan nilai persentase sebesar 26.7 persen di ikuti Desa Ciaruteun Udik yang memberikan kontribusi dengan nilai persentase sebesar 24,2 persen. Sedangkan nilai persentase terkecil untuk peran ulama dalam aspek sosial berada pada tingkat rendah dengan nilai persentase sebesar 24.2 persen dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan juga berada di Desa Karang Tengah dengan nilai

persentase sebesar 9.2 persen. Hal ini dapat dijadikan gambaran atau indikasi bahwa ulama cukup memiliki peran dalam aspek kehidupan sosial masyarakat.

Selanjutnya penjelasan mengenai peran ulama terhadap masyarakat dalam aspek sosial akan dilihat berdasarkan stratifikasi kelas sosial masyarakat pedesaan yang terdiri dari lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah (Tabel 25)

Tabel 25 Peran ulama dalam aspek sosial masyarakat Desa Karang Tengah Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek sosial

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 3(5.0%) 11(18.3%) 6 (10.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 7(11.7%) 9(15.0%) 4(6.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 7(11.7%) 12(20.0%) 1(1.7%) 20 (33.3%)

Total 17(28.3%) 32(53.3%) 11(18.3%) 60 (100.0%)

Berdasarkan Tabel 25, dapat dilihat bahwa di Desa Karang Tengah peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat sedang memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 53.3 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada masyarakat lapisan menengah yaitu sebesar 15 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat rendah memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 18.3 persen dengan kontribusi terbesar berada pada masyarakat lapisan atas dengan nilai persentase sebesar 10 persen. Berdasarkan observasi lapang, diketahui bahwa masyarakat lapisan atas memiliki gaya hidup yang lebih individualis dibanding masyarakat pada kelas sosial yang lain. Gaya hidup yang individualis inilah yang mengakibatkan ulama tidak terlalu memberikan peran yang dominan terhadap kehidupan sosial masyarakat yang berada pada lapisan atas. Berbeda dengan masyarakat yang berada pada lapisan menengah dan bawah, nilai-nilai gotong- royong dan kedekatan antar warga satu dan yang lainnya masih sangat tinggi sehingga ulama yang dianggap tokoh masyarakat pun mampu berperan lebih dalam memberikan nilai-nilai pada kehidupan sosial masyarakat tersebut, seperti pernyataan Bapak Iyi Ketua RT 04 RW 02 sebagai berikut:

“pak kyai itu sering menggerakan masyarakat untuk mengadakan acara-acara yang positif untuk anak muda seperti dengan terbentuknya IRMAS (ikatan remaja masjid) di desa ini. Dengan adanya IRMAS ini, masyarakat sering ikut pengajian setiap seminggu sekali. Karena acara-acara seperti itu orang-orang disini jadi bisa memanfaatkan waktu dengan (mengaji) dari pada kumpul-kumpul tidak jelas”

Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis terbukti benar. Dapat dilihat semalin tinggi lapisan sosial masyarakat maka semakin rendah peran ulama dalam aspek sosial, dimana peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat rendah kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu 10 persen.

Di Desa Ciaruteun Udik. Berdasarkan Tabel 26, dapat dilihat bahwa peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat sedang memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 48.3 persen, dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada pada masyarakat lapisan bawah yaitu sebesar 21.7 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 21.7 persen dengan persentase terbesar berada pada lapisan atas yaitu sebesar 10 persen.

Tebel 26 Peran ulama dalam aspek sosial masyarakat Desa Ciaruteun Udik Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek sosial

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 6 (10.0%) 9 (15.0%) 5 (8.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 4 (6.7%) 7 (11.7%) 9 (15.0%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 3 (5.0%) 13 (21.7%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Total 13 (21.7%) 29 (48.3%) 18 (30.0%) 60 (100.0%) Hal ini ini dikarenakan masyarakat lapisan atas memiliki kedekatan hubungan dengan tokoh-tokoh besar masyarakat setempat termasuk tokoh agama yaitu ulama. Masyarakat pada lapisan atas memahami bahwa ulama mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu masyarakat, sehingga dengan menjalin kedekatan dengan ulama terlebih mengikuti nasihat-nasihat ulama terkait kehidupan sosial, mereka akan memperoleh kedudukan tersendiri di mata masyarakat. Sebagai contoh, ketika ulama menyarankan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, mereka akan berusaha mengikuti dan berkontribusi semaksimal mungkin yang pada akhirnya mereka mendapatkan penghormatan dari masyarakat yang lain.

Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis terbukti tidak benar. Dapat dilihat kontibusi peran ulama dalam aspek sosial pada tingkat rendah berada pada lapisan menengah yaitu sebesar 15 persen.

Peran Ulama terhadap Masyarakat dalam Aspek Ekonomi

Peran ulama (kyai) dalam aspek ekonomi di masyarakat pedesaan dilihat dari kontribusi ulama dalam upaya meningkatkan taraf hidup individu maupun bersama yang meliputi perbaikan infrastruktur, pembangunan tempat-tempat ibadah dan bantuan sosial. Teknik pengukuran peran ulama terhadap masyarakat pedesaaan dalam aspek ekonomi dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yaitu tinggi, sedang dan rendah (Tabel 27).

Berdasarkan Tabel 27, dapat dilihat bahwa peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat sedang memperoleh persentase paling tinggi yaitu sebesar 55.8 persen, dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada di Desa Ciaruteun Udik dengan peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat sedang sebesar 33.3 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 17.5 persen, dengan kontribusi terbesar berada di Desa Karang Tengah dengan peran ulama dalam aspek ekonomi tinggi sebesar 12.5 persen. Dilihat dari persentase peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat sedang yang relatif bernilai tinggi dibandingkan pada tingkat lain (rendah dan tinggi), dapat dijadikan gambaran atau indikasi bahwa ulama cukup memiliki peran dalam aspek kehidupan ekonomi masyarakat.

Tebel 27 Peran ulama dalam aspek ekonomi masyarakat Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik Peran ulama dalam aspek ekonomi Desa Total

Karang Tengah Ciaruteun Udik Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden Persentase (%) Tinggi 15 12.5 6 5.0 21 17.5 Sedang 27 22.5 40 33.3 67 55.8 Rendah 18 15.0 14 11.6 32 26.7 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Berdasarkan Tabel 28, dapat dilihat peran ulama terhadap aspek ekonomi pada tingkat sedang bahwa di Karang Tengah memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 45 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 25 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan bawah sebesar 11.7 persen. Data tersebut dapat didukung dengan pernyataan yang tergambar dari Bapak Iyin ketua RT 04 RW 02 Desa Karang Tengah sebagai berikut:

“Kh Mukti Ali sering membantu masyarakat, seperti memberikan dana kalau ada pembangunan aspal jalan setapak, pembangunan masjid, dan memberikan santunan untuk anak yatim dan janda tiap minggu”

Tebel 28 Peran ulama dalam aspek ekonomi masyarakat Desa Karang Tengah Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek ekonomi

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 4 (6.7%) 9(15.0%) 7 (11.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 4 (6.7%) 9(15.0%) 7 (11.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 7 (11.7%) 9(15.0%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Total 15 (25.0%) 27(45.0%) 18(30.0%) 60 (100.0%) Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis terbukti benar. Dapat dilihat semalin tinggi lapisan sosial masyarakat maka semakin rendah peran ulama dalam aspek ekonomi, dimana peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat rendah kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu 11.7 persen.

Berdasarkan Tabel 29, dapat dilihat bahwa Desa Ciaruteun Udik peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat sedang memperoleh persentase terbesar yaitu 66.7 persen, dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada pada masyarakat lapisan menengah yaitu sebesar 23.3 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu 10 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan bawah yaitu sebesar 6.7 persen. Data tersebut mengindikasikan bahwa ulama cukup berperan dalam aspek ekonomi masyarakat. Hal ini tergambar dari pernyataan Bapak Rahman yang merupakan salah seorang warga Desa Ciaruteun Udik yang mengikuti pengajian Kh Mukhtar sebagai berikut:

“Kh Mukhtar selalu menggerakan masyarakat ketika ada pembangunan jalan atau pembangunan masjid, selain menggerakan masyarakat juga selalu memberikan dana atau membantu mencari donatur untuk memberikan sumbangan, beliau kan pengurus DMI (dewan masjid indonesia) tingkat kecamatan jadi selalu ada jalannya kalau mau membangun mesjid. Selain itu juga beliau sering memberikan sumbangan untuk anak yatim, dan orang-orang yang kurang mampu”

Tebel 29 Peran ulama dalam aspek ekonomi masyarakat Desa Ciaruteun Udik Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek ekonomi

Total

Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 0 (0.0%) 13 (21.7%) 7 (11.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 2 (3.3%) 14 (23.3%) 4 (6.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 4 (6.7%) 13 (21.7%) 3 (5.0%) 20 (33.3%)

Total 6 (10.0%) 40 (66.7%) 14 (23.3%) 60 (100.0%)

Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis terbukti benar. Dapat dilihat semalin tinggi lapisan sosial masyarakat maka semakin rendah peran ulama dalam aspek ekonomi, dimana peran ulama dalam aspek ekonomi pada tingkat rendah kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu 11.7 persen.

Peran Ulama terhadap Masyarakat dalam Aspek Politik

Peran ulama (kyai) dalam aspek politik di masyarakat pedesaan dilihat dari kontribusi atau pengaruh ulama dalam mempengaruhi keputusan hak pilih masyarakat serta perolehan suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa, pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum lainnya. Teknik pengukuran peran ulama terhadap masyarakat pedesaaan dalam aspek politiki dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yaitu tinggi, sedang dan rendah (Tabel 30).

Tebel 30 Peran ulama dalam aspek politik masyarakat Desa Karang Tengah dan Ciaruteun Udik Peran ulama dalam aspek politik Desa Total

Karang Tengah Ciaruteun Udik

Jumlah responden Persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Jumlah responden persentase (%) Tinggi 13 10.8 8 6.7 21 17.5 Sedang 12 10.0 32 26.7 44 36.7 Rendah 35 29.2 20 16.7 55 45.8 Total 60 50.0 60 50.0 120 100.0

Berdasarkan Tabel 30, dapat dilihat bahwa peran ulama dalam aspek politik pada tingkat rendah memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 45.8 persen dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada di Desa Karang Tengah dengan peran ulama dalam aspek politik pada tingkat rendah sebesar 29.2 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek politik pada tingkat tinggi

memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 17.5 persen dengan kontribusi terbesar di Desa Karang Tengah yaitu sebesar 10.8 persen.

Selanjutnya, peran ulama terhadap aspek politik akan dilihat berdasarkan stratifikasi kelas sosial masyarakat pedesaan yang terdiri dari lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah.

Berdasarkan Tabel 31, dapat dilihat bahwa di Desa Karang Tengah peran ulama dalam aspek politik pada tingkat rendah memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 58.3 persen, dengan kontribusi terbesar secara keseluruhan berada pada lapisan menengah yaitu sebesar 23.3 persen. Pada masyarakat lapisan atas dan lapisan bawah kontribusi persentase terbesar juga bearada pada peran ulama dalam aspek politik dengan tingkat rendah yaitu sebesar 21,7 persen pada lapisan atas dan 13,3 persen pada lapisan bawah.

Tebel 31 Peran ulama dalam aspek politik masyarakat Desa Karang Tengah Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek politik

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 3 (5.0%) 4(6.7%) 13 (21.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 3 (5.0%) 3(5.0%) 14(23.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 7 (11.7%) 5(8.3%) 8(13.3%) 20 (33.3%)

Total 13(21.7%) 12(20.0%) 35(58.3%) 60 (100.0%)

Berdasarkan data yang diperoleh kyai Mukti tidak pernah melakukan upaya mempengaruhi hak pilih masyarakat baik dalam pemilihan kepala desa maupun PILKADA, hal tersebut tergambar dari pernyataan Bapak Iyin ketua RT 04 RW 02 Desa Karang Tengah sebagai berikut:

“setiap akan ada pemilihan kepala desa, pasti semua calon kepala desa datang kepada pak kyai untuk minta restu, semua calon didoakan yang terbaik oleh pak kyai, tanpa harus berpihak pada satu calon saja, pak kyai tidak pernah membicarakan urusan kebepihakan beliau pada politik, baik pemilihan kepala desa, apalagi PILKADA. Saya belum pernah mendengar”

Pernyataan Bapak Iyin selaku ketua RT didukung dan diperkuat oleh pernyataan dari bapak kyai sendiri yaitu Kh Mukti Ali sebagai berikut:

“kalau saya sih berpikir, pilihan politik itu masalah pribadi, dan saya juga tidak pernah mengumbar pilihan politik saya. Sering ada datang kesini kalau ada pemilihan kepala desa. Calon kandidat kepala desa datang untuk minta didoakan, kalau saya sih semua saya doakan dan semoga yang terpilih memang pemimpin yang baik. Tidak pernah saya membicarakan politik di pengajian, dari siapapun dan dari partai apapun, ketika mengikuti pengajian tidak boleh mengatas namakan partai. Sering saya berhati-hati jika ada kunjungan dari orang-orang politik, saya tidak mau pengajian dijadikan ajang kampanye”

Tidak adanya upaya yang dilakukan Kyai Mukti dalam memperngaruhi hak pilih masyarakat pada pemilihan umum, dapat terlihat pada hasil pemilihan gubernur (PILGUB) 2013, dimana suara terbanyak bukan diperoleh oleh calon kandidat yang berasal dari partai Islam (Tabel 13)

Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis tidak terbukti benar. Dapat dilihat peran ulama dalam aspek politik pada tingkat rendah kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu 23.3 persen.

Berbeda dengan yang terjadi di Desa Karang Tengah. Tabel 32. Menunjukan bahwa di Desa Ciaruteun Udik peran ulama dalam aspek politik pada tingkat sedang memperoleh persentase terbesar yaitu sebesar 53.3 persen, dengan kontribusi yang besar berada pada lapisan atas dan menengah sebesar 18.3 persen. Sedangkan peran ulama dalam aspek politik pada tingkat tinggi memperoleh persentase terkecil yaitu sebesar 13.3 persen, dengan kontribusi terbesar berada pada lapisan atas yaitu sebesar 6.7 persen. Hal ini dikarenakan karena masyarakat lapisan atas mempunyai kedekatan hubungan dengan ulama, sehingga apapun yang menjadi pilihan ulama mereka mengikuti dengan harapan mendapatkan berkah karena mengikuti guru mereka yaitu ulama.

Tebel 32 Pengaruh ulama dalam aspek politik masyarakat Desa Ciaruteun Udik Stratifikasi Kelas

Sosial

Peran ulama dalam aspek politik

Total Tinggi Sedang Rendah

Lapisan Atas 4 (6.7%) 11 (18.3%) 5 (8.3%) 20 (33.3%)

Lapisan Menengah 2 (3.3%) 11 (18.3%) 7 (11.7%) 20 (33.3%)

Lapisan Bawah 2 (3.3%) 10(16.7%) 8 (13.3%) 20 (33.3%)

Total 8 (13.3%) 32 (53.3%) 20 (33.3%) 60 (100.0%)

Masyarakat yang berada pada lapisan bawah, peran ulama dalam aspek politik dirasa kurang. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah. Tingkat ekonomi yang rendah ini menjadikan para elit-elit politik baik lokal maupun regional (pemilihan kepala desa maupun kepala daerah dan partai politik dalam pemilu) dapat mempengaruhi pilihan politik masyarakat Desa Ciaruteun Udik dengan menggunakan politik uang atau lebih dikenalkan dengan money politic.

Kuatnya peran ulama dalam aspek politik pada masyarakat lapisan atas tergambar dari pernyataan Bapak Umami salah satu masyarakat yang sering mengikuti pengajian Kh Mukhtar sebagai berikut:

“Sebagai tokoh agama kyai disegani oleh para calon kandidat kepala desa, biasanya para calon datang kepada beliau untuk minta doa restu dan minta dukungan. Dan nantinya beliau akan mengarahkan beberapa masyarakat dalam acara pengajian untuk memilih siapa diantara calon kandidat yang ada”

Selain berpengaruh dalam pemilihan kepala desa beliau juga berpengaruh dalam pemilihan kepala daerah untuk tingkat Desa Ciaruteun Udik. Hal ini tergambar dari pernyataan Bapak Wawan warga Desa Ciaruteun Udik sebagai berikut:

“PaK kyai selalu berpengaruh dalam PILKADA untuk wilayah desa ini. pak kyai kan memang dekat juga dengan orang-orang politik, biasanya pak kyai Mengarahkan pilihan masyarakat ketika acara pengajian berlangsung untuk mempengaruhi hak pilih masyarakat. dan memang selalu berpengaruh. Dukungan pak kyai selalu unggul di desa ini, untuk saya pribadi juga slalu mengikuti beliau, beliau kan guru saya, jadi harus saya ikuti”

Pernyataan-pernyataan di atas juga didukung dan diperkuat oleh pernyataan langsung dari Kh Mukhtar terkait perannya dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan kepala daerah (PILKADA) sebagai berikut:

“ setiap ada pemilihan kepala desa, biasanya semua calon kepala desa datang kepada saya untuk meminta dukungan, tapi disisi lain saya punya calon pilihan saya sendiri yang saya rasa bisa menjadi pemimpin yang baik, biasanya saya selalu mengarahkan ketika dipengajian untuk memilih calon yang baik, secara tidak langsung saya mengarahkan kepada calon pilihan saya, tapi tidak terang- terangan, soalnya saya takut berpengaruh kepada pengajian dan kepada orang-orang yang tidak sependapat dengan saya jadi tidak mengaji. Tapi alhamdulilah sejauh ini calon pilihan saya selalu unggul dan memenangkan suara terbanyak, hal tersebut juga saya lakukan dalam pemilihan kepala daerah (PILKADA) dan pemilihan gubernur yang lalu dukungan saya unggul 75% di desa ini”

Pernyataan Kyai Mukhtar juga didukung oleh data rekapitulasi peraihan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur jawa barat tahun 2013 Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Dalam pemilihan tersebut suara terbanyak diperoleh oleh calon kandidat yang berasal dari partai Islam (Tabel 14).

Berdasarkan data yang diperoleh maka hipotesis tidak terbukti benar. Dapat dilihat semalin tinggi lapisan sosial masyarakat maka semakin tinggi peran ulama dalam aspek politik, dimana peran ulama dalam aspek politik pada tingkat rendah kontribusi terbesar berada pada lapisan bawah yaitu 13.3 persen.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN ULAMA TERHADAP

Dokumen terkait