• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas Menengah Bergumul Terus

Dalam dokumen RichDadPoorDad_pdf.pdf (Halaman 101-107)

Pola memperlakukan rumah anda sebagai sebuah investasi dan filosofi bahwa kenaikan upah berarti anda dapat membeli rumah yang lebih besar atau membelanjakan uang lebih banyak adalah pondasi masyarakat zaman ini yang dililit utang. Proses pembelanjaan yang bertambah ini menjerumuskan banyak keluarga ke dalam utang yang lebih besar dan ke dalam ketidakpastian finansial yang lebih besar pula, sekalipun mereka mungkin meningkat dalam pekerjaan mereka dan menerima kenaikan upah secara teratur. Kehidupan yang berisiko tinggi ini disebabkan oleh lemahnya pendidikan finansial.

Hilangnya pekerjaan secara massal pada 1990-an di Amerika—pe-rampingan banyak perusahaan—telah memperjelas betapa goyahnya

kelas menengah secara finansial. Tiba-tiba, program pensiun perusahaan diganti dengan program Jaminan Sosial. Jaminan Sosial jelas bermasalah dan tidak dapat dipandang sebagai sebuah sumber untuk masa pensiun. Kepanikan pun terjadi pada kelas menengah. Hal yang baik sekarang ini adalah bahwa banyak dari mereka telah memahami masalah itu dan membeli reksa dana. Kenaikan dalam investasi ini sangat bertanggung jawab atas pengerahan besar-besaran yang kita lihat dalam bursa saham. Sekarang, semakin banyak reksa dana dicip-takan oleh kelas menengah untuk menjawab kebutuhan.

Reksa dana itu populer karena menggambarkan keterjaminan. Rata-rata pembeli reksa dana terlalu sibuk bekerja untuk membayar pajak dan hipotek, menabung untuk kuliah anak-anak mereka, dan melunasi kartu kredit. Mereka tidak mempunyai waktu untuk belajar bagaimana berinvestasi, maka mereka mengandalkan keahlian manajer reksa dana. Juga, karena reksa dana bersama mencakup banyak bentuk investasi yang berbeda, mereka merasa uang mereka lebih aman ka-rena "didiversifikasikan".

Kelompok kelas menengah ini menganut dogma "diversifikasi" (beraneka ragam) yang dikarang oleh broker reksa dana dan perenca-na fiperenca-nansial. Mainkanlah uang anda dengan cara yang aman. Hindari-lah risiko.

Tragedi riilnya adalah bahwa kurangnya pendidikan finansial sejak awal ternyata menciptakan risiko yang dihadapi oleh rata-rata orang kelas menengah. Alasan mereka memainkan uang dengan aman ada-lah karena posisi finansial mereka lemah, meskipun dalam keadaan terbaik. Neraca mereka tidak seimbang. Mereka dibebani oleh lia-bilitas, tanpa aset riil yang menghasilkan pemasukan. Secara tipikal, satu-satunya sumber penghasilan mereka adalah gaji mereka. Ke-hidupan mereka menjadi sepenuhnya tergantung pada majikan me-reka.

Maka, ketika "transaksi seumur hidup" yang sesungguhnya terjadi, orang-orang yang sama itu tidak dapat mengambil keuntungan dari peluang itu. Mereka harus bermain dengan aman, hanya karena mereka bekerja begitu keras, dikenai pajak sangat tinggi, dan dibebani dengan utang.

Seperti telah saya katakan pada awal bagian ini, aturan yang paling penting adalah mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas. Se-telah anda memahami perbedaan itu, pusatkanlah segala usaha anda hanya untuk membeli aset yang menghasilkan pemasukan. Itulah cara terbaik untuk mulai perjalanan menjadi kaya. Teruslah melakukan hal itu, dan kolom aset anda akan berkembang. Berfokuslah untuk men-jaga liabilitas dan pengeluaran akan turun. Cara itu akan mendatangkan lebih banyak uang yang akan terus-menerus mengisi kolom aset. Dan segera, dasar aset akan menjadi sangat dalam sehingga anda mampu melihat investasi lain yang lebih spekulatif. Investasi yang bisa mem-berikan hasil 100 persen sampai tak terbatas. Investasi yang US$5,000 segera berubah menjadi US$1 juta atau lebih. Investasi yang oleh kelas menengah disebut "terlalu riskan". Investasi tidaklah riskan atau berbahaya. Kurangnya kecerdasan finansial yang sederhana, mulai dari melek finansial, itulah yang menyebabkan individu merasa hal itu "terlalu riskan".

Jika anda melakukan apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang, anda akan mendapat gambar berikut ini:

Sebagai seorang karyawan yang juga seorang pemilik rumah, usaha kerja anda biasanya adalah seperti berikut:

1. Anda bekerja untuk orang lain. Kebanyakan orang, yang bekerja untuk mendapatkan upah, membuat si pemilik atau si pemegang saham menjadi kaya. Usaha dan keberhasilan anda akan mem-bantu memberikan keberhasilan dan pensiun (dini) bagi si pe-milik.

2. Anda bekerja untuk pemerintah. Pemerintah mengambil bagian-nya dari upah anda, bahkan sebelum anda melihatbagian-nya—lewat pemotongan pajak penghasilan. Dengan bekerja lebih keras, anda hanya akan menaikkan jumlah pajak yang diambil oleh pemerintah—kalau dihitung-hitung orang bekerja dari Januari sampai Mei hanya untuk pemerintah.

3. Anda bekerja untuk bank. Setelah pajak, pengeluaran terbesar anda berikutnya biasanya adalah hipotek/cicilan kredit rumah dan kartu kredit anda.

Yang jadi masalah dengan bekerja lebih keras saja adalah bahwa masing-masing dari ketiga level itu mengambil bagian yang lebih be-sar dari usaha anda yang meningkat. Anda perlu belajar bagaimana agar peningkatan usaha anda itu langsung menguntungkan anda dan keluarga anda.

Setelah anda memutuskan untuk berkonsentrasi pada mengurus bisnis anda sendiri, bagaimana anda menetapkan tujuan-tujuan anda? Bagi kebanyakan orang, mereka harus menjaga profesi mereka dan bersandar pada upah mereka untuk mendanai pembelian aset mereka. Ketika aset mereka berkembang, bagaimana mereka mengukur tingkat kesuksesan mereka? Kapankah seseorang menyadari bahwa mereka kaya, bahwa mereka makmur? Setelah mempunyai definisi saya sendiri untuk aset dan liabilitas, saya juga mempunyai definisi saya sendiri untuk kekayaan. Sebenarnya saya meminjamnya dari se-seorang bernama Buckminster Fuller. Sebagian memanggilnya dukun,

dan yang lain memanggilnya manusia jenius yang hidup. Bertahun-ta-hun yang lalu dia menjadi bahan pembicaraan semua arsitek karena dia mengajukan permohonan hak paten untuk kubah geodesik pada tahun 1961. Dalam permohonan itu, Fuller juga mengatakan sesuatu tentang kekayaan. Pertama-tama memang sangat membingungkan, te-tapi setelah membacanya beberapa saat, hal itu mulai masuk akal: Ke-kayaan atau kemakmuran adalah kemampuan seseorang untuk hidup terus melewati begitu banyak hari di depan... atau jika saya berhenti bekerja hari ini, berapa lama saya dapat bertahan hidup?

Tidak seperti kekayaan bersih (net worth)—perbedaan antara aset dan liabilitas anda, yang sering penuh dengan "sampah" yang mahal dan berbagai pendapat tentang apa yang berharga—definisi ini men-ciptakan kemungkinan untuk mengembangkan ukuran yang sungguh-sungguh akurat. Saya sekarang dapat mengukur dan tahu betul di mana saya berada dalam tujuan saya untuk menjadi mandiri secara finansial.

Walaupun kekayaan bersih sering kali mencakup aset yang tidak menghasilkan arus kas, seperti benda yang anda beli yang sekarang tergeletak di garasi, kekayaan mengukur berapa banyak uang yang di-hasilkan oleh uang anda dan, karena itu, daya hidup atau daya tahan finansial anda.

Kekayaan adalah besarnya arus kas di kolom aset dibandingkan dengan kolom pengeluaran.

Kita lihat dengan sebuah contoh. Misalkan saja besarnya arus kas di kolom aset saya US$1,000 sebulan. Dan saya mempunyai penge-luaran bulanan US$2,000. Apa kekayaan saya?

Mari kita kembali kepada definisi Buckminster Fuller. Dengan menggunakan definisinya, saya dapat bertahan hidup berapa hari ke depan? Kita asumsikan satu bulan itu 30 hari. Dengan definisi itu, sa-ya mempunsa-yai cukup arus kas untuk setengah bulan (15 hari).

Kalau saya menerima US$2,200 arus kas sebulan dari aset saya, maka saya akan berkecukupan.

Jadi, saya belum kaya, tetapi saya berkecukupan. Sekarang saya mempunyai lebih banyak penghasilan yang berasal dari aset setiap bu-lan dibandingkan dengan pengeluaran bubu-lanan saya. Jika saya ingin

menaikkan pengeluaran saya, pertama-tama saya harus meningkatkan arus kas saya dari aset untuk mempertahankan tingkat kecukupan ini. Perhatikanlah bahwa pada poin inilah saya tidak lagi tergantung pada upah saya. Saya telah berfokus pada dan berhasil dalam membangun kolom aset yang membuat saya mandiri secara finansial. Jika saya me-ninggalkan pekerjaan saya hari ini juga, saya akan mampu menutup semua pengeluaran bulanan saya dengan arus kas dari aset saya.

Tujuan saya berikutnya adalah menginvestasikan kembali kelebihan arus kas dari aset saya ke dalam kolom aset. Semakin banyak uang yang masuk ke dalam kolom aset, semakin tumbuhlah kolom aset saya. Semakin aset saya tumbuh, semakin besar pula arus kas saya. Dan sejauh saya menjaga pengeluaran saya lebih kecil daripada arus kas dari aset itu, saya akan tumbuh lebih kaya, dengan penghasilan yang semakin banyak dari sumber-sumber lain ketimbang kerja fisik saya.

Ketika proses investasi kembali ini terus berlanjut, saya aman di jalan saya untuk menjadi kaya. Definisi kaya yang aktual ada di mata orang yang melihatnya. Anda tidak pernah dapat menjadi terlalu kaya.

Ingatlah pengamatan sederhana ini: Orang kaya membeli aset.

Orang miskin hanya mempunyai pengeluaran.

Kelas menengah membeli liabilitas yang mereka pikir sebagai aset.

Jadi bagaimana saya mulai mengurus dan memperhatikan bisnis saya sendiri? Apa jawabannya? Dengarlah apa yang dikatakan oleh pendiri McDonalds.

Dalam dokumen RichDadPoorDad_pdf.pdf (Halaman 101-107)