JUMLAH PENCAPAIAN TARGET JENIS PELAYANAN PROMOS
2. Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
2.3.2.5. Kelautan dan Perikanan
Perkembangan urusan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari rasio jumlah produksi ikan terhadap target daerah, rasio jumlah konsumsi ikan terhadap target daerah, persentase kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan, dan persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah. Rasio jumlah produksi ikan terhadap target daerah, rasio jumlah konsumsi ikan terhadap target daerah, persentase kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan, dan persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.145.
Tabel 2.145
Indikator Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
Rasio jumlah produksi ikan (ton) terhadap
terget daerah (ton) n.a 0,73 0,60 0,60 1,69
Rasio jumlah konsumsi ikan (kg) terhadap
target daerah (kg) n.a 0,86 0,87 0,88 0,88
Persentase kelompok nelayan yang
mendapatkan bantuan tahun tertentu n.a - - - 5,6
Persentase jumlah produksi ikan kontribusi hasil kelopok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di daerah
n.a 75 74 75 76
Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap.
Tabel 2.145 menunjukkan beberapa hal. Pertama, rasio produksi ikan terhadap target daerah cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan produktivitas nelayan yang makin membaik. Kedua, rasio konsumsi ikan terhadap target daerah juga mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi lebih banyak ikan. Ketiga, jumlah nelayan yang mendapat bantuan mengalami peningkatan. Hal ini menandakan keseriusan Pemkab untuk membantu nelayan. Keempat, persentase jumlah produksi ikan hasil kelompok nelayan terhadap produksi ikan di daerah cenderung meningkat.
Tabel 2.146
Jumlah Nelayan, Alat tangkap dan Pokmaswas di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jumlah Nelayan pemilik kapal (org) n.a 2.058 4.176 4.176 4.176
2. Jumlah Alat tangkap (unit) n.a 3.531 5.526 5.526 4.418
3. Jumlah Pokmaswas (klp) n.a 9 10 11 11
Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap.
Tabel 2.46 .menunjukan bahwa rasio jumlah pemilik kapal apabila dibandingkan dengan jumlah alat tangkap maka setiap kapal milik nelayan mempunyai minimal satu alat tangkap. Sedangkan rasio pokmaswas terhadap desa/kelurahan pesisir 15% dan angka ideal sebesar 100% atau satu desa, satu pokmaswas.
Tabel 2.147
Produksi perikanan tangkap Kab. Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Tangkap laut (ton) n.a 5.639 3.954 2.776 16.628
2. Perairan Umum Darat (ton) n.a 400 472 269 1.007
Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap.
Tabel 2.47 menunjukan bahwa terjadi trend peningkatan yang cukup signifikan terhadap produksi perikanan tangkap laut maupun di perairan umum darat.
Tabel 2.148
Jumlah produksi dan luas lahan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Produksi Perikanan Budidaya (ton) n.a 2.777 2.877 4.569 5.179 2. Luas lahan perikanan budidaya (ha) n.a 1.468 1.468 1.468 1.959
Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap.
Tabel 2.148 menunjukan bahwa produktifitas lahan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap rata-rata sebesar 2, 6 ton/ha/tahun padahal optimalnya sebesar 10 ton/ha/tahun. Hal ini disebabkan oleh karena terbatasnya
ketersediaan pakan ikan dan kurangnya jumlah induk dan benih, serta terbatasnya kapasitas SDM perikanan.
Tabel 2.149
Tingkat pendapatan nelayan di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Perahu Jukung Fiber (Rp/bln) a. Pemilik b. ABK n.a n.a 1.500.000 500.000 1.750.000 600.000 1.900.000 600.000 1.900.000 650.000 2. Perahu Compreng (Rp/bln) a. Pemilik b. ABK n.a n.a 2.000.000 800.000 2.300.000 950.000 2.500.000 1.100.000 3.000.000 1.500.000 3. Kapal Besar (Rp/bln) ABK n.a 1.500.000 1.500.000 1.750.000 2.000.000
Sumber : DKP2SKSA Kabupaten Cilacap.
Tabel 2.149 menunjukan bahwa rata-rata tingkat pendapatan nelayan kabupaten Cilacap sudah cukup, karena sudah berada diatas UMR sebesar Rp. 986.000,- Namun karena pola hidup yang konsumtif sehingga tingkat kesejahteraan nelayan masih rendah.
2.3.2.6. Perdagangan
Perkembangan sektor atau urusan perdagangan dapat dilihat dari kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB, nilai ekspor dan impor, serta jumlah pedagang dan usaha yang mendapat bantuan pembinaan dari pemerintah. Sampai dengan tahun 2011 jumlah pasar tradisional Kabupaten Cilacap berjumlah 33 unit, sedangkan pasar modern sejumlah 185 unit. Perkembangan pasar modern belum diimbangi dengan peningkatan pengelolaan pasar tradisional. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.150.
Tabel 2.150
Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restauran terhadap PDRB Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
PDRB Non Migas
(dalam juta rupiah) n.a 8.730.436,89 9.174.597,98 9.660.586,58 10.169.957,05 Subsektor Perdagangan
Besar & Eceran (dalam juta rupiah)
n.a 1.571.959,74 1.651.275,33 1.742.592,91 1.851.908,51 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Cilacap (%) n.a 18.01 18.00 18.04 18.21
Sumber : PDRB Kabupaten Cilacap Tahun 2011, BPS
Tabel 2.150 menunjukkan kontribusi atau sumbangan sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2008-2011 cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan kecenderungan yang baik karena dengan demikian struktur ekonomi di Kabupaten Cilacap akan menjadi seimbang.
Berikutnya, perlu dilihat perkembangan nilai ekspor dan impor serta jumlah kelompok pedagang dan usaha yang mendapat bantuan binaan dari Pemerintah Kabupaten tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.151
Tabel 2.151
Nilai Ekspor dan Impor Kabupaten Cilacap serta Rasio Kelompok Pedagang/Usaha yang Mendapatkan Bantuan Binaan Pemda
Kabupaten Cilacap Tahun 2007- 2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
Nilai Ekspor (US
$) s/d Nop 2012 n.a 971.223.042,01 514.679.212,10 400.649.221,59 269.741.076,82 a. Non Migas b. Migas n.a n.a 47.158.902,780 924.064.139,230 57.786.474,470 452.892.737,540 51.003.219,170 349.646.002,420 112.144.809,330 157.596.267,330 Nilai Impor (US
$) s/d Nop 2012 n.a 7.207.688.115,00 4.242.426.676,04 6.218.109.315,03 9.592.975.690,38 Rasio kelompok pedagang/usaha yang mendapatkan bantuan binaan Pemda Kabupaten Cilacap - - - 30 pedagang (Cia-Cia Wisata Kuliner Cilacap) 30 pedagang (Cia-Cia Wisata Kuliner Cilacap) 100 pelaku usaha BDKT 30 pelaku usaha BDKT
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kabupaten Cilacap 2012
Tabel 2.151 menunjukkan beberapa hal. Pertama, nilai impor selalu lebih besar dari nilai ekspor. Kedua, nilai impor mempunyai kecenderungan terus meningkat sementara nilai ekspor mempunyai kecenderungan untuk menurun. Ketiga, jumlah pedagang yang mendapatkan bantuan pembinaan jumlahnya tetap karena merupakan target setiap tahunnya sedangkan jumlah pelaku usaha yang mendapat bantuan pembinaan jumlahnya berfluktuasi tergantung kepada yang mendaftar untuk diberi pembinaan.
2.3.2.7. Perindustrian
Dalam rangka mendukung sektor perindustrian telah dialokasikan kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan industribesar dan menengah seluas 784 ha dan kawasan peruntukan industri kecil dan menengah seluas 511 ha yang tersebar di wilayah strategis Kabupaten Cilacap,dan belum dipusatkan dalam sentra industri (OVOP).
Perkembangan urusan perindustrian dapat dilihat dari kontribusi sektorindustri terhadap PDRB, kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri, pertumbuhan industri, cakupan bina kelompok pengrajin. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 ditunjukkan oleh tabel 2.152.
Tabel 2.152
Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
PDRB dg Migas (Juta Rp) n.a 22.390.015,91 22.732.979,36 23.739.122,66 24.792.152,98 PDRB NonMigas (juta Rp) n.a n.a 8.730.436,89 9.174.597,98 9.660.586,58 10.169.957,05 PDRB Sektor Industri (Juta Rp) n.a 12.387.609,04 12.197.893,93 12.600.215,26 13.035.197,63 PDRB Sektor Industri nonMigas (Juta Rp) n.a 1.686.686,02 1.767.774,55 1.859.171,40 1.992.149,92 Kontribusi Sektor Industri (%) n.a 55,33 53,66 53,08 52,58 Kontribusi Sektor Industri non Migas (%)
n.a
19,32 19,27 19,24 19,59
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kabupaten Cilacap 2012
Tabel 2.152 menunjukkan beberapa hal. Pertama, kontribusi sektor industri total (migas dan non-migas) terhadap PDRB total (migas dan non-migas) lebih besar dari kontribusi sektor industri non-migas terhadap PDRB non-migas. Hal ini menunjukkan masih besarnya kontribusi industri migas terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap. Kedua, Kontribusi sektor industri total terhadap PDRB total menunjukkan kecenderungan yang menurun. Hal ini menunjukkan meskipun sumbangan industri migas masih dominan tetapi ada kecenderungan sudah jenuh. Ketiga, kontribusi sektor industri non-migas terhadap PDRB non-migas pada tahun 2008 2010 menurun, tetapi meningkat pada tahun 2011.
Indikator lain dari perkembangan urusan perindustrian adalah cakupan pembinaan dari kelompok pengrajin yang dilakukan oleh pemerintah. Cakupan pembinaan dari kelompok pengrajin yang dilakukan oleh pemerintah yang ditunjukkan oleh persentase jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2007-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.153
Tabel 2.153
Jumlah dan Persentase Kelompok Pengrajin yang Mendapatkan Bantuan Binaan dari Pemda Kabupatan Cilacap
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemda Kabupatan Cilacap (%) n.a n.a 39 (6,20 ) 45 (7,08 ) 51 (7,96 ) 215 (33,62 )
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kabupaten Cilacap 2012
Tabel 2.153 menunjukkan bahwa persentase jumlah kelompok pengrajin yang mendapatkan bantuan binaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap tahun 2008-2011 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan yang terbesar terjadi dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini menunjukkan kepedulian Pemerintah Kabupaten Cilacap terhadap pembinaan pengrajin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.