• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Dalam dokumen Buka BAB 2 Gambaran Umum (Halaman 90-98)

JUMLAH PENCAPAIAN TARGET JENIS PELAYANAN PROMOS

2. Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

2.3.1.12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Keberhasilan pelayanan Keluarga Berencana (KB) ditunjukkan oleh kinerja beberapa indikator, yaitu rasio akseptor KB dan jumlah cakupan KB. Selama periode 2007-2011, rasio akseptor KB justru mengalami kecenderungan menurun dari 75,57 (2008) menjadi 73,07 (2011). Akseptor KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat kontrasepsi. Rasio akseptor KB menunjukkan persentase jumlah akseptor KB dari pasangan usia subur yang ada. Sejalan dengan data tersebut, jumlah cakupan peserta KB aktif juga menunjukkan kecenderungan menurun, dari 74,00 persen (2008) menjadi 73,00 persen (2011). Berkaitan dengan isu strategis di bidang kependudukan dan juga ketahanan pangan, kecederungan penurunan rasio akseptor KB dan cakupan peserta KB aktif perlu mendapatkan perhatian khusus

Tabel 2.92

Indikator Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Akseptor KB n.a 75,57 76,98 73,04 73,07

Jumlah cakupan peserta KB aktif (persen) n.a 74,00 73,00 73,00 73,00

Persentase Keluarga Pra Sejahtera (persen) n.a 30,38 29,11 28,92 28,51

Persentase Keluarga Sejahtera I (persen) n.a 23,77 23,90 23,41 23,98

Sumber : BPS, Cilacap Dalam Angka dan Jawa Tengah Dalam Angka, berbagai edisi, diolah.

Di samping data yang berkaitan dengan penggunaan KB, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengelompokan keluarga menjadi 3, yaitu; Keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS), Keluarga Sejahtera I (KS I), Keluarga Sejahtera II (KS II), Keluarga Sejahtera III (KS III) dan Keluarga Sejahtera III Plus (KSIII-Plus). Keluarga miskin menurut BKKBN adalah Keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I).

Secara umum, selama 2007-2011 persentase keluarga prasejahtera menunjukkan kecenderungan menurun sebaliknya persentase keluarga sejahtera I menunjukkan kecenderungan meningkat.

2.3.1.13. Sosial

Pelayanan Sosial diindikasikan dengan pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial mencapai puncaknya pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada tahun 2012 meskipun demikian penanganannya sangat tidak seimbang misalnya pada tahun 2012 dari 210.556 PMKS hanya dapat ditangani 22.419 PMKS. Kemudian penyandang cacat berat dari 734 orang pada tahun 2012 hanya dapat ditangani 309 orang. Jumlah anak terlantar di dalam dan di luar panti di yayasan sosial dari 2.154 orang hanya 810 orang yang mendapatkan jaminan sosial. Dan dari 23 panti belum ada satupun yang mendapatkan bantuan baik sarana maupun prasarana. Ini menunjukkan butuh usaha yang lebih serius dalam penanganan masalah PMKS.

Tabel 2.93

Penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

2007 2008 2009 2010 2011 2012 JUMLAH PMKS 205.644 225.156 233.397 216.759 210.556 PMKS TERTANGANI 159.728 3.417 23.637 22.419 JUMLAH PACA BERAT/ JUMLAH YG DI BANTU JAMSOS 734/309 734/309 734/309 734/309 734/309 JUMLAH ANAK TERLANTAR DALAM DAN LUAR PANTI DI YAYASAN SOSIAL 2.154 2.154 2.154 2.154 2.154 JUMLAH YG DI BERI JAMSOS 810 810 810 810 480 JAMSOS UNTUK KEL FM JUMLAH PANTI 23 23 23 23 23 23 YANG MENDAPAT BANTUAN SARANA PRASARNA DATA TAHUN

DATA PMKS ( FM ) / YANG DAPAT BLT

BELUM ADA

Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap, 2012

Salah satu indikator sosial dalam urusan fokus urusan wajib adalah jumlah panti asuhan, wreda, dan khusus. Tabel 2.93 menunjukan data indikator sosial tersebut. Jumlah panti asuhan terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan jumlah panti wreda, karya, dan khusus tidak banyak berubah setiap tahunnya. Kabupaten Cilacap sejak tahun 2008 hingga 2011 tidak memiliki panti khusus.

Tabel 2.94 Indikator Sosial

Tahun Panti Asuhan Panti Wreda Panti Karya Panti Khusus

P S P S P S P S

2008 0 5 1 0 1 0 0 0

2009 0 1 1 0 1 0 0 0

2010 0 5 1 2 1 0 0 0

2011 0 12 1 1 1 0 0 0

Sumber : BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2009 dan 2010; Indikator Utama Sosial Politik dan Keamanan Jawa Tengah, 2010 dan 2011.

Keterangan: P: Pemerintah; S: Swasta

2.3.1.14. Transmigrasi

Penyelenggaraan transmigrasi secara langsung memberikan kesempatan kerja dan peluang usaha bagi trasmigran yang pada umumnya adalah masyarakat kurang mampu, petani kecil atau buruh tani yang tidak menggunakan seluruh kapasitasnya, sehingga penyelenggaraan transmigrasi mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi dalam mengatasi sebagian masalah.

Pada Tabel 2.95 menunjukan bahwa masyarakat Kabupaten Cilacap masih cukup banyak yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya melalui program transmigrasi, dimana jumlah pendaftar pada tiap tahunnya cukup banyak yaitu 245 KK pada tahun 2007, 239 pada tahun 2008, 228 pada tahun 232 dan 275 KK pada tahun 2011. Namun demikian realisasi yang diberangkatkan pada tiap tahunnya sangat sedikit yaitu pada tahun 2007 hanya 25 KK (10%), tahun 2008 sebanyak 40 KK (16%), tahun 2009 sebanyak 90 KK (39%), tahun 2010 sebanyak 25 KK (11%) dan tahun 2011 sebanyak 35 KK (13%). Ini menunjukkan tingkat layanan transmigrasi di Kabupaten Cilacap masih rendah.

Tabel 2.95

Realisasi Pemindahan Transmigrasi Kabupaten Cilacap Tahun 2010- 2011

NO. TAHUN LOKASI TUJUAN JML

PENDAFTAR REALISASI KET. KK JIWA KK JIWA 1. 2007 Provinsi Kalimantan Barat 245 25 98 2. 2008 Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 239 40 138 3. 2009 Provinsi Sumatra Selatan. 228 90 300 4. 2010 Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan 232 25 86 5. 2011 Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah

275 35 111

Total 1.219 215 733

Sumber : Dinsosnakerrtrans Kabupaten Cilacap

2.3.1.15. Ketenagakerjaan

Aspek ketenagakerjaan bisa dilihat dari beberapa indikator yaitu angka partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, sengketa antara pengusaha dengan pekerja, pencari kerja dan penempatannya, tingkat pengangguran terbuka, dan keselamatan serta perlindungan tenaga kerja.

Angka partisipasi angkatan kerja yang diukur dengan rasio antara angkatan kerja yang berusia 15 tahun ke atas dengan jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas menunjukkan banyaknya penduduk usia kerja yang masuk ke dunia kerja dibanding jumlah penduduk secara keseluruhan, Angka Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Cilacap antara Tahun 2008 sampai 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.96

Tabel 2.96

Angka Angkatan Kerja di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011

Tahun Angkatan Kerja

>15 tahun Jumlah Penduduk > 15 Tahun 2008 743.290 1.204.878 2009 778.660 1.211.439 2010 762.347 1.176.584 2011 853.137 1.188.828

Sumber : BPS, Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap 2012, diolah

Tabel 2.97 menunjukkan bahwa angka partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Cilacap pada periode 2007-2011 menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Hal ini berarti jumlah penduduk usia kerja yang masuk ke dunia kerja dan membutuhkan pekerjaan terus meningkat. Hal ini mempunyai implikasi bahwa penyediaan lapangan kerja merupakan sesuatu yang mendesak di Kabupaten Cilacap.

Konsisten dengan angka partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Cilacap juga terus meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.97 tentang tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Cilacap periode tahun 2007-2011.

Tabel 2.97

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Cilacap Tahun 2008 sd 2011 Tahun TPAK (%) 2008 61,69 2009 64,28 2010 64,79 2011 71,76

Sumber : BPS, Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap 2012, diolah

Indikator atau aspek lain yang perlu dikaji dalam masalah ketenagakerjaan adalah pencari kerja dan penempatannya. Banyaknya pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.94

Tabel 2.98

Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar pada Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011

Tahun SD SLTP SLTA L P L P L P 2011 710 301 1.120 4.537 6.516 4.832 2010 604 307 1.442 5.588 5.511 3.979 2009 245 546 3.704 5.916 5.207 3.342 2008 527 845 1.875 8.881 5.515 3.503

2007 n.a n.a n.a n.a n.a n.a

Tahun D III/AK Sarjana Jumlah

L P L P L P Total

2011 271 559 242 261 8.859 10.490 19.349

2010 578 1.070 1.199 1.314 9.334 12.258 21.592

2009 599 1.120 1.032 1.159 10.787 12.083 22.870

2008 1.171 2.132 1.373 1.660 10.461 17.021 27.482

2007 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a

Sumber : Cilacap dalam Angka 2012, halaman 146. BPS Kabupaten Cilacap

Tabel 2.98 menunjukkan bahwa secara total dari tahun 2008 sampai tahun 2011, pencari kerja terbanyak di Kabupaten Cilacap yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi adalah pencari kerja perempuan. Sedangkan berdasar tingkat pendidikannya, telah terjadi pergeseran jumlah mayoritasnya dari mereka yang berpendidikan SLTP pada tahun 2008 -2009 menjadi mereka yang berpendidikan SLTA pada tahun 2010-2011.

Selanjutnya, penempatan dari para pencari kerja berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikannya melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap periode tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.99

Tabel 2.99

Banyaknya Penempatan Tenaga Kerja Melalui Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Cilacap

Tahun 2007-2011 Tahun SD SLTP SLTA L P L P L P 2011 536 243 528 4.066 2.433 1.320 2010 412 271 864 5.127 1.031 678 2009 146 536 3.072 5.661 536 519 2008 345 802 743 8.525 283 754 2007 443 752 687 6.894 426 848

Tahun D III/AK Sarjana Jumlah

L P L P L P Total 2011 18 23 23 25 3.538 5.677 9.215 2010 49 56 91 100 2.447 6.232 8.679 2009 11 11 19 20 3.784 6.747 10.531 2008 55 55 3 3 1.429 10.139 11.568 2007 4 4 14 10 1.574 8.508 10.082

Sumber : Cilacap dalam Angka 2012, halaman 148. BPS Kabupaten Cilacap

Tabel 2.99 menunjukkan bahwa secara total pencari kerja di Kabupaten Cilacap periode 2007-2011 yang ditempatkan melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap berdasarkan jenis kelamin sebagian besar adalah pencari kerja berjenis kelamin perempuan. Sedangkan berdasar tingkat pendidikannya, sebagian besar pencari kerja di Kabupaten Cilacap yang ditempatkan berpendidikan SLTP.

Berikutnya perlu dikaji rasio antara pencari kerja dengan penempatan tenaga kerja yang merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam penyediaan lapangan kerja. Rasio pencari kerja terdaftar dan penempatan tenaga kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.96

Tabel 2.100

Rasio Pencari Kerja Terdaftar dan Penempatan Tenaga Kerja Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Cilacap menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011

Tahun SD SLTP SLTA L P L P L P 2011 75,49 80,73 47,14 89,62 37,34 27,32 2010 68,21 88,27 59,92 91,75 18,71 17,04 2009 59,59 98,17 82,94 95,69 10,29 15,53 2008 65,46 94,91 39,63 95,99 5,13 21,52 2007 69,54 76,04 50,63 95,98 8,83 26,28

Tahun D III/AK Sarjana Jumlah

L P L P L P Total 2011 6,64 4,11 9,50 9,58 39,94 54,12 47,63 2010 8,48 5,23 7,59 7,61 26,22 50,84 40,20 2009 1,84 0,98 1,84 1,73 35,08 55,84 46,05 2008 4,70 2,58 0,22 0,18 13,66 59,57 42,09 2007 0,82 0,47 1,72 1,01 19,39 64,26 47,2

Sumber : Cilacap dalam Angka 2012, halaman 146 dan 148, BPS Kabupaten Cilacap, diolah.

Tabel 2.100 menunjukkan bahwa secara total rasio penempatan pencari kerja perempuan lebih besar dibanding pencari kerja laki-laki. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikannya, rasio enempatan pencari kerja terbesar ada pada pencari kerja perempuan dengan tingkat pendidikan SLTP. Secara rata-rata penempatan pencari kerja di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 masih belum optimal karena persentasenya masih di bawah 50 persen.

Aspek lain dari masalah ketenagakerjaan adalah masalah pengangguran terbuka. Definisi dari penganggur terbuka adalah mereka yang sama sekali tidak bekerja Sedangkan tingkat pengangguran terbuka dihitung dengan membagi penganggur terbuka dengan angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Cilacap periode tahun 2007-2011 dapat dilihat paada Tabel 2.101.

Tabel 2.101

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2011 (%)

Tahun Tingkat Pengangguran Terbuka

2007 n.a

2008 10,16

2009 11,45

2010 9,75

2011 6,52

Sumber : BPS, Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap 2012, diolah

Tabel 2.101 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2011 menunjukkan kecenderungan yang menurun kecuali pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan kecenderungan yang baik, artinya meningkatnya angka dan tingkat partisipasi angkatan kerja bisa diikuti dengan penyediaan lapangan kerja.

Dalam dokumen Buka BAB 2 Gambaran Umum (Halaman 90-98)

Dokumen terkait