• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian

Kelebihan dalam penelitian ini yaitu, dapat mengetahui jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kelas VIII I SMP N 1 Karanganyar Kebumen Kebumen. Media bantu program Cabri 3D cukup membantu siswa untuk memvisualisasikan bentuk bangun ruang sisi datar dalam berbagai posisi. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengantisipasi masalah-masalah terkait dengan pokok bahasan ini dalam pembelajaran matematika di kelas.

2. Kelemahan Penelitian

a. Dalam penelitian ini lima siswa dipilih untuk diwawancarai. Namun setelah dilakukan analisis hanya empat siswa yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk dicari faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Kelemahan ini disebabkan oleh dua hal, yaitu kelemahan dari peneliti dan kelemahan dari siswa. Kelemahan dari peneliti yaitu pertanyaan wawancara yang diberikan kurang menggali cara berpikir siswa dalam mengerjakan soal, sehingga dalam menganalisis peneliti tidak menemukan bukti yang cukup kuat untuk dijadikan sebagai faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Kelemahan dari siswa yaitu

beberapa siswa lupa akan hasil pekerjaanya dan dalam wawancara beberapa siswa mengungkapkan jawaban yang diberikan itu asal-asalan atau sembarangan. Hal ini menyebabkan cara berpikir siswa tidak dapat digali dan dianalisis.

b. Untuk mencari faktor penyebab kesalahan terjadi pada siswa, tidak semuanya dicari dengan wawancara. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran dari peneliti.

c. Jawaban siswa hasil tes remedi lupa untuk di copy oleh peneliti, sehingga peneliti tidak dapat memberikan bukti untuk menunjukkan bahwa siswa sudah cukup terbantu untuk memperbaiki kesalahannya setalah dilakukan upaya remediasi. Jadi dalam hal ini peneliti hanya dapat mengingat kesalahan apa saja yang masih dilakukan oleh siswa dalam tes remedi.

d. Peneliti tidak mewawancarai siswa yang mengalami penurunan nilai setelah diadakannya pembelajaran remedial, sehingga peneliti tidak mengetahui penyebab siswa tersebut mengalami penurunan nilai.

C. Saran

Untuk penelitian dan penerapannya di masa yang akan datang, berikut beberapa saran dari peneliti:

1. Guru perlu untuk mendalami jenis kesalahan yang sering dilakukan siswa pada pokok bahasan tertentu dan dicari faktor penyebabnya, sehingga guru dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas atau guru dapat mengajar

secara intensif pada tahapan tertentu dimana siswa sering mengalami kesalahan.

2. Guru perlu untuk melakukan variasi metode pembelajaran, salah satunya dengan memanfaatkan media komputer dalam pembelajaran matematika di kelas. Dengan memanfaatkan media komputer ini tentunya pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui daya visual yang disajikan media komputer ini.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan atau contoh untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis kesalahan terutama pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menggugah keinginan banyak peneliti untuk melakukan penelitian pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar, terutama media-media yang dapat mendukung pembelajaran di kelas untuk membantu daya visualisasi siswa dalam memahami bentuk bangun ruang sisi datar.

5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan wawancara awal untuk mengetahui metode pembelajaran yang dilaksanakan guru dan tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran tersebut, kemudian dilakukan wawancara pertengahan sebelum diadakannya pembelajaran remedial untuk mengetahui metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran remedial tersebut, perlu juga dilakukan wawancara akhir untuk mengetahui efektifitas pembelajaran remedial yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Accacina, Giuseppe & Rogora. (2006). Using Cabri 3D Diagrams for Teaching Geometry. International Journal for Technology in Mathematics Education. Basuki, S. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra

bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Hadar, dkk. (1987). An Empirical Clasification Model for Error in High School Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education.

Hudoyo dan Sutawijaya. (1998). Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Ischak dan Warji. (1987). Program Remedial dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Liberty.

Kusumah, Y.S. (2007). Peningkatan Kualitas Pembelajaran dengan Courseware Interaktif. Makalah pada seminar DUE-like Semarang.

Marpaung, Y. (1986). Aspek-aspek kognitif yang perlu diketahui guru-guru matematika sebagai bekal untuk dapat membantu siswa dengan lebih baik. Makalah dalam seminar pendidikan matematika di IKIP Sanata Dharma 23-24 Oktober 1986. IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

Marpaung, Y. (1986). Proses Berpikir Siswa dalam Pembentukan Konsep Algoritma Matematis. Pidato yang disampaikan dalam peringatan Dies Natalis IKIP Sanata Dharma tanggal 25 Oktober 1986. IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

Masidjo, Ign. (2004). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuniek Avianti Agus. (2008). Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas viii Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Petrovisi, A., et. all. (2010). Cabri 3D-The Instrument to Make The Didactic Approach More Efficient. http://anale-informatica.tibiscus.ro. download/lucrari/8-2-21-Petrovici.pdf.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Sukino dan Wilson Simangunsong. (2007). Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Sumarmo, U., et. all. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Intelektual Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar. Bandung: Lembaga Penelitian.

Suwarsono, St. (1982). Penggunaan metode analisa faktor sebagai suatu pendekatan untuk memahami sebab-sebab kognitif kesulitan belajar anak dalam Matematika. Pidato Dies Natalis XXVIII IKIP Sanata Dharma 30 Oktober 1982. IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Uzer Usman. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lampiran 1 Tabel Daftar Nilai Tes Uji Coba Lampiran 2 Tabel Uji Validitas Soal Uji Coba Lampiran 3 Tabel Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Lampiran 4 Soal dan Kunci Jawaban Tes Uji Coba Lampiran 5 Soal dan Kunci Jawaban Tes Penelitian Lampiran 6 Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Kelompok Lampiran 7 Soal dan Kunci Jawaban Tes Remedial

Lampiran 8 Transkripsi Hasil Wawancara dengan Siswa S8, S10, S22, dan S30 Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Lampiran 10 Hasil Jawaban Tes Penelitian Siswa Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Transkripsi Hasil Wawancara dengan Siswa

S8, S10, S22, dan S30

1. P : Saya mau tanya soal nomor 2. Coba dibaca lagi soalnya, terus coba jelaskan jawabanmu ini.

2. S8 : Disini yang ditanyakan kan volume prisma, terus dicari tinggi prismanya dulu, terus tinggal dimasukin ke rumus volume prisma.

3. P : Tinggi prisma? Emangnya tinggi prisma yang mana coba? 4. S8 : AC

5. P : Yakin? Coba dilihat lagi gambar prisma yang terbentuk itu.

6. S8 : (berpikir sambil melihat gambar) eh iya salah mas, tinggi prismanya kan CG. 7. P : Ko bisa?

8. S8 : Ya ini kan alas prismanya ABC, jadi tinggi prismanya CG. Salah ini

jawabanku mas hehehe…

9. P : Ko bisa salah?

10.S8 : Bingung liat gambarnya.

11.P : Ya sudah, terus sekarang saya mau tanya soal nomor 5. Coba dibaca lagi soalnya, terus jelaskan jawabanmu.

12.S8 : Disini mencari volume udara, jadi mencari volume prisma sama volume balok. 13.P : Terus kamu cari volume prismanya dulu gimana itu?

14.S8 : Ini bingung aku mas cari luas alasnya, jadi ngarang aja.

15.P : Lho ini kan 2,5 meter itu tinggi dari atas sampe bawah, jadi tinggi segitiganya ya 2,5 dikurangi 0,5 ini.

16.S8 : Ooo gitu ya.

17.P : Jadi nyari luas alasnya gimana?

18.S8 : Setengah dikali alasnya dua dikali tingginya dua. 19.P : Iya betul, terus yang volume balok jelaskan coba.

20.S8 : (sambil melihat kembali jawabannya) salah hitung ini, harusnya empat dikali nol koma lima samadengan dua.

21.P : Udah tau salahnya? Lain kali lebih teliti ya?

22.P : Terus saya mau tanya yang nomor 6. Luas permukaan prisma itu rumusnya gimana sih?

23.S8 : (2 . La) + (Ka . t) 24.P : Lho ko disini beda?

25.S8 : Hehehe iya ini ketuker rumusnya sama volume prisma.

26.P : Sekarang saya mau tanya soal nomor 7. Coba dibaca lagi soalnya, yang ditanyakan apa?

27.S8 : Luas triplek untuk menutup atap rumah. Ini ngawur saya jawabnya mas. 28.P : Iya gak papa, sekarang saya mau tanya, coba dipikirkan baik-baik ya, kalo

yang ditanyakan luas triplek untuk menutup atap rumah terus ngitungnya gimana?

29.S8 : Dicari luas segitiga-segitiganya ini ya?

30.P : Iya betul, nanti kalo udah ketemu luasnya ini kan tinggal 87 dikurangi luasnya ini. Oke, makasih ya.

 Transkripsi hasil wawancara dengan siswa S10 P : Peneliti

S10 : Siswa nomor urut 10

1. P : Saya mau tanya soal nomor 2. Coba dibaca lagi soalnya, terus jelaskan jawabanmu ini

4. S10 : Eh salah, harusnya luas alas dikali tinggi. 5. P : Lha kalo ini rumus apa?

6. S10 : Luas permukaan prisma, lupa hehehe…

7. P : Terus saya mau tanya soal nomor 4. Yang ditanyakan di sini apa? 8. S10 : Jumlah balok kecil yang ada di dalam balok besar.

9. P : Terus disini kamu ngitungnya gimana?

10.S10 : Luas permukaan kotak dibagi luas permukaan balok kecil. 11.P : Gitu ya?

12.S10 : Iya

13.P : Kenapa gak pake volume kotak dibagi volume balok kecil? 14.S10 : Gak tau aku bingung mas.

15.P : Ya sudah dipelajari lagi ya.

16.P : Sekarang saya mau tanya soal nomor 7. Disini yang ditanyakan kan luas tripleknya, luas tripleknya yang mana coba?

17.S10 : Luas alas ini ditambah luas selimut ini (sambil menunjuk pada gambar limas) 18.P : Coba baca baik-baik lagi soalnya, yang diketahui dan ditanyakan disitu apa? 19.S10 : Inikan suruh mencari luas tripleknya, eh bentar, berarti kalo atap rumah itu

segiempatnya ini termasuk nggak ya mas? 20.P : Menurutmu?

21.S10 : Kayaknya enggak deh.

22.P : Ya seperti itulah, kan atap rumah ini seperti genteng, masa ya gentengnya ada di alas limasnya itu.

23.P : Terus saya mau tanya, kalo alas limasnya persegi, selimut limas yang berbentuk segitiga ini sama semuanya atau beda?

24.S10 : Ehmmm (berpikir sejenak), sama. 25.P : Nah disini ko kamu jawabannya beda?

26.S10 : Hehehe iya salah itu mas, nggak mudeng soalnya. 27.P : Ya sudah, trimakasih ya.

 Transkripsi hasil wawancara dengan siswa S22 P : Peneliti

S22 : Siswa nomor urut 22

1. P : Saya mau tanya soal nomor 2. Coba dibaca lagi soalnya, terus jelasin jawabanmu ini.

2. S22 : Yang ditanyakan volume prisma, volume prisma itu luas alas dikali tinggi, pertama dicari dulu luas alasnya samadengan setengah AC kali tinggi alas. Eh salah nulis ini, harusnya setengah AB dikali tinggi alas.

3. P : Iya, terus?

4. S22 : Eh salah ini tinggi alasnya, harusnya 5 cm. 5. P : Ko disini kamu nulisnya 25 dari mana? 6. S22 : Gak tau lupa.

7. P : Ya sudah, langkahmu ini udah bener ko, besok lagi yang teliti ya. 8. S22 : Iya mas.

9. P : Terus saya mau tanya soal nomor 5. Dari jawabanmu t2 = 2,52 – 22 ini untuk cari apa?

10.S22 : Tinggi alas prisma.

14.S22 : Hehehe lupa.

15.P : Terus yang nomor 6. Ini mencari panjang AC gak ada masalah, yang mau saya tanyakan luas permukaan prisma itu gimana rumusnya?

16.S22 : (2 . La) + (Ka . t)

17.P : Nah ini ko beda? Kenapa kamu bisa nulis rumusnya seperti ini? 18.S22 : (tersenyum), anu ketuker rumusnya.

19.P : Kok bisa ketuker? 20.S22 : Lupa.

21.P : Sekarang yang nomor 8. Coba dibaca lagi soalnya, terus jelasin jawabanmu ini dari yang diketahui.

22.S22 : Diketahui volum limas 180 dm3, Rnya 5 dm, sisi miringnya 12 dm, ditanya tinggi limas.

23.P : Bentar, R ini apa to? 24.S22 : R itu alas segitiga.

25.P : Coba di gambar (sambil memberikan kertas coret-coretan ke siswa)

26.S22 : (menggambar segitiga siku-siku) gini lho mas, Rnya alas segitiga yang ini 5 dm, terus sisi miringnya yang ini 12 dm.

27.P : Ooo gitu ya?

28.P : Bukannya kalo sisi siku-siku dari sebuah segitiga siku-siku itu yang ini sama yang ini ya (sambil menunjuk pada gambar)

29.S22 : Oh iya lupa.

30.P : Ya sudah, lain kali lebih teliti ya. Trimakasih.

 Transkripsi hasil wawancara dengan siswa S30 P : Peneliti

S30 : Siswa nomor urut 30

1. P : Saya mau tanya soal nomor 2. Coba dibaca lagi soalnya, terus jelasin jawabanmu ini.

2. S30 : Diketahui r samadengan 5, ditanya volum prisma ABC.EFG. Volum samadengan luas alas dikali tinggi.

3. P : Alas prisma yang mana sih? 4. S30 : AEGC

5. P : Terus tinggi prisma yang mana?

6. S30 : AC, (diam sejenak) eh bingung aku mas. 7. P : Bingung apanya?

8. S30 : Bingung liat gambarnya.

9. P : Coba diinget-inget lagi sifat prisma itu gimana. Ini saya gambar lagi contoh prisma yg lain ya (sambil menggambar prisma), dari prisma ini alasnya yang mana?

10.S30 : Yang ini (sambil menunjuk alas prisma)

11.P : Iya betul, sekarang coba liat gambar prisma di soal nomor 2 ini, alasnya yang mana?

12.S30 : ABC

13.P : Nah itu, lain kali perhatikan baik-baik gambarnya ya.

14.P : Sekarang saya mau tanya soal nomor 7. Coba di baca baik-baik soalnya, pahami apa yang ditanyakan, terus jelasin jawabanmu ini.

17.S30 : Ya tinggal di itung luas alas di tambah luas selimut.

18.P : Sekarang saya mau tanya, alas limasnya itu termasuk atap rumah atau tidak? 19.S30 : Enggak tau bingung.

20.P : Ko bingung?

21.S30 : Ga mudeng, ngarang aja itu.

22.P : Jadi kalo menurut soal ini yang ditanyakan itu luas selimut limasnya aja. Nanti jawabannya tinggal 87 m2 dikurangi luas selimut limas ini.

23.P : Coba yang nomor 8 ini. Jelasin jawabanmu ini ya.

24.S30 : Diketahui volum limas 180 dm3, alas 5 dm, t 12 dm. Ditanyakan tinggi limas. Rumusnya 𝑉 =1

3 Lalas . t 25.P : Terus?

26.S30 : Volumnya kan udah diketahui 180 terus luas alasnya 5 dikali 12 samadengan 60. Tinggal di coret-coret ketemu tinggi limas 9 cm.

27.P : Alas limas itu berbentuk apa to? 28.S30 : Segitiga

29.P : Nah terus luas segitiga gimana rumusnya?

30.S30 : Setengah alas kali tinggi, (terdiam sejenak) eh salah ini, harusnya luas alasnya setengah dikali 12 dikali 5.

31.P : Ko bisa salah? 32.S30 : Nggak teliti.

Lampiran 9

Satuan pendidikan : SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

B. Kompetensi Dasar :

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. C. Indikator :

1. Menghitung luas permukaan dan volume kubus. 2. Menghitung luas permukaan dan volume balok. 3. Menghitung luas permukaan dan volume prisma. 4. Menghitung luas permukaan dan volume limas. D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menghitung luas permukaan dan volume kubus. 2. Siswa dapat menghitung luas permukaan dan volume balok. 3. Siswa dapat menghitung luas permukaan dan volume prisma. 4. Siswa dapat menghitung luas permukaan dan volume limas.

E. Materi Pembelajaran :

 Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas).

 Menghitung volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas).

F. Metode Pembelajaran :

Kegiatan Waktu Metode

Pendahuluan

Mengucapkan salam, presensi siswa, mempersiapkan kelas untuk memulai pelajaran.

Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.

1 menit

1 menit Tanya jawab, diskusi. Kegiatan Inti

Membahas soal ulangan harian dengan media bantu program Cabri 3D.

1. Untuk soal ini langsung dikerjakan bersama-sama. Pada soal ini terdapat 4 siswa yang mengalami kesalahan, kesalahannya terletak pada kesalahan hitung dan rumus luas permukaan kubus, jadi peneliti tidak perlu menjelaskan lebih detail. 2. Pada soal ini peneliti membahas dengan media bantu Cabri

3D seperti berikut:

Peneliti membahas soal ini menggunakan Cabri 3D karena terdapat 19 siswa yang mengalami kesalahan. Penyebab kesalahan tersebut karena kebanyakan siswa tidak tahu apa yang diketahui, tidak dapat membayangkan gambarnya, serta salah dalam menggunakan rumus. Dengan tampilan gambar seperti diatas tentunya siswa akan melihat sendiri bangun prisma yang terbentuk sehingga dapat mengetahui apa yang diketahui dan dapat menerapkan rumus dengan benar. 3. Pada soal ini peneliti mencoba menjelaskan kembali konsep

tentang luas permukaan menggunakan Cabri 3D.

1 menit

5 menit

5 menit

Tanya jawab, diskusi.

Dalam soal ini terdapat 5 siswa yang mengalami kesalahan, kesalahan tersebut terletak pada penulisan rumus yang salah. Dengan Cabri 3D ini peneliti menjelaskan konsep luas permukaan dengan menghitung jumlah dari luas setiap sisi bangun ruang. Dengan demikian diharapkan jika siswa mengerjakan soal bangun ruang dengan bentuk yang

bermacam-macam, siswa akan mudah untuk memahaminya. 4. Pada soal ini peneliti mencoba menjelaskan kembali konsep

volume menggunakan Cabri 3D.

Pada soal ini terdapat 10 siswa yang mengalami kesalahan, namun kesalahan yang paling mendasar adalah salah menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal ini. Siswa menggunakan rumus luas permukaan, bukan menggunakan volume. Oleh karena itu peneliti mencoba menjelaskan konsep volume menggunakan Cabri 3D pada soal ini. 5. Dalam soal ini terdapat 19 siswa yang mengalami kesalahan,

kebanyakan siswa salah mengartikan gambar dan salah dalam menerapkan rumus karena soal ini merupakan gabungan dua bangun ruang. Oleh karena itu peneliti menggunakan Cabri 3D untuk membahas soal ini.

5 menit

dapat menemukan sendiri langkah pengerjaan soalnya, terutama pada ukuran panjang, lebar, ataupun tinggi dari bangun ruang tersebut.

6. Dalam soal ini terdapat 18 siswa yang mengalami kesalahan. Kembali kepada konsep dalam mencari luas permukaan yang masih salah. Dengan membahas soal nomor 3 tadi diharapkan siswa sudah dapat menerapkan konsep yang benar pada soal ini. Jadi peneliti hanya membahas sedikit di papan tulis. 7. Pada soal ini, logika sangat dibutuhkan untuk

menyelesaikannya. Terdapat 25 siswa yang mengalami kesalahan, kebanyakan siswa salah dalam menggunakan logika bahwa yang seharusnya dihitung hanyalah luas selimut limas, namun siswa menjawab dengan menghitung luas seluruh permukaan limas ataupun menggunakan volume limas.

Dengan tampilan gambar diatas, peneliti menjelaskan bahwa luas daerah yang dicari adalah bagian yang bergaris merah. Dengan demikian diharapkan siswa dapat menggunakan logikanya dalam mengerjakan berbagai soal cerita dalam matematika.

8. Soal ini merupakan variasi dalam mencari volume limas, namun yang ditanyakan adalah tinggi limas jika volumenya dan sisi alasnya diketahui. Namun masih terdapat 10 siswa yang mengalami kesalahan. Kebanyakan kesalahan tersebut adalah pada penggunaan rumus volume limas dan luas segitiga. Jadi dalam soal ini peneliti mengingatkan kembali rumus limas dan rumus segitiga serta penggunaannya dalam soal tersebut. 5 menit 5 menit 4 menit 20 menit Latihan soal, diskusi

3 – 4 siswa dan setiap kelompok harus ada 1 atau 2 siswa yang tuntas. Setiap kelompok diberi 1 – 2 soal esai tentang Bangun Ruang Sisi Datar dan dikerjakan dalam kertas manila yang sudah disediakan peneliti. Dalam kerja kelompok ini terdapat masing-masing 2 kelompok yang soalnya sama.

Meminta 4 kelompok yang soalnya berbeda untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

20 menit

Diskusi, tanya jawab

Penutup

Peneliti bersama siswa membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari hari ini.

3 menit Tanya jawab, diskusi.

H. Alat dan Sumber Belajar :

 Alat : Whiteboard, spidol, laptop, proyektor, kertas manila

 Sumber :

Buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Pengarang : Sukino dan Wilson Simangunsong Penerbit : Erlangga (Jakarta)

Tahun terbit : 2007 I. Penilaian :

Teknik : Ulangan remidi Bentuk instrumen : Tes esai Contoh Instrumen :

1. Gambar berikut menunjukkan sebuah tenda yang didirikan di atas tanah. Hitunglah volume udara dalam tenda tersebut!

6 m 6 m

2 m

wadah tersebut!

3. Sebuah balok mempunyai alas berbentuk persegi dengan sisi 8 cm. Berapakah tinggi balok itu, jika balok itu mampu memuat 384 cm3 air?

4. Sebuah kotak berbentuk kubus dengan panjang rusuk 20 cm. Kotak itu akan diisi penuh dengan kubus-kubus kecil yang rusuknya berukuran 10 cm. Berapakah jumlah kubus-kubus kecil yang berada di dalam kubus tersebut?

5. Diketahui sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku seperti pada gambar berikut. Hitunglah Luas permukaan dan volume prisma tersebut!

KUNCI JAWABAN SOAL REMIDI BANGUN RUANG SISI DATAR

1. Diketahui: perhatikan tenda berikut,

Ditanyakan: volume udara dalam tenda? Jawab: Vbalok = p . l . t Vlimas = 1 3 . La . t = 6 . 6 . 2 = 1 3 . (6 . 6) . (5 – 2) = 72 m3 = 1 3 . 36 . 3 = 36 m3 8 cm 6 cm 10 cm 12 cm 6 m 6 m 2 m 5 m

= 108 m3

2. Diketahui: Vprisma segitiga = 200 cm3 tprisma = 20 cm Ditanyakan: La prisma? Jawab: Vprisma segitiga = La . t 200 = La . 20 La = 200 20 = 10 cm2

3. Diketahui: balok mempunyai alas persegi dengan s = 8 cm Ditanyakan: tinggi balok jika Vbalok = 384 cm3?

Jawab: Vbalok = p . l . t 384 = 8 . 8 . t tbalok = 384 64 tbalok = 6 cm

4. Diketahui: kotak berbentuk kubus dengan s = 20 cm, kotak akan di isi dengan kubus kecil dengan s = 10 cm

Ditanyakan: berapa jumlah kubus yang berada dalam kotak? Jawab:

Vkotak = s3 Vkubus = s3

= 203 = 103 = 8000 cm3 = 1000 cm3 Jumlah kubus yang berada dalam kotak = 𝑉𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘

𝑉𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 = 8000

1000

Ditanyakan: Luas permukaan dan volume prisma? Jawab: Lp prisma = (2 . La) + (Ka . t) Vprisma = La . t = [2 . (1 2 . 8 . 6)] + [(6 + 8 + 10) . 12] = (1 2 . 8 . 6) . 12 = (2 . 24) + (24 . 12) = 24 . 12 = 48 + 288 = 288 cm3 = 336 cm2 Karanganyar, 31 Mei 2012 8 cm 6 cm 10 cm 12 cm

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Surat Keterangan Telah Melaksanakan

Penelitian

Dokumen terkait