• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.5 Kelembagaan

a. Data Personil

1. Kepala Kelurahan :

Nama : Musonnip Rangkuti S.IP Pangkat : Penata III D

NIP : 19680329 199803 1 003 Pendidikan : Sarjana Ilmu Politik b. Kelembagaan

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) - Jumlah Pengurus : 3 Orang

- Jumlah Anggota : 12 Orang

2. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) - Jumlah Pengurus : 26 Orang

- Jumlah Anggota : 30 Orang 3. Karang Taruna

- Jumlah Karang Taruna : 1 buah - Jumlah Pengurus : 10 Orang

ANALISIS DATA

5.1. Pengantar

Pada bab ini penulis akan menganalisis data – data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada 27 responden. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi satu bagian – bagian tertentu berdasarkan jawaban responden. Analisis data yang dimaksud adalah interprestasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan. Adapun data – data yang dianalisis pada bab ini adalah sebagai berikut :

5.2. Kharakteristik Umum Responden

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi (F) Persentase (%)

1 39-49 13 48

2 50-60 8 30

3 61-71 6 22

Jumlah 27 100 Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.1 diketahui usia responden bervariasi dari usia 39 tahun hingga usia tertua 70 tahun. Sebanyak 13 responden (48%) berada pada rentang usia antara 39 tahun sampai dengan 49 tahun, 8 responden (30%) berada pada rentang usia antara 50 tahun sampai dengan 60 tahun, sebanyak 6 responden (22%) berada pada rentang usia

antara 61 tahun – 71 tahun. Jika dilihat dari segi usia dan apabila dikaitkan dengan program simpanan keluarga sejahtera (psks) maka usia ini menggambarkan status responden cenderung memasuki usia yang hampir tidak produktif lagi untuk bekerja dengan keras. Selain itu faktor usia juga akan mempengaruhi pada jenis pekerjaan yang mungkin dilakukan oleh seseorang dan juga lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada penghasilan seseorang apalagi usia responden yang sudah lanjut usia maka akan lebih sulit untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan dilakukannya.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Laki – laki 14 52

2 Perempuan 13 48

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden Laki – laki sebanyak 14 orang (52%) dan responden wanita sebanyak 13 orang (48%). Jika dilihat dari keseluruhan responden yang terdaftar sebagai kepala keluarga atau anggota keluarga yang berhak menerima program simpanan keluarga sejahtera (psks) adalah 27 orang dan jumlah

simpanan keluarga sejahtera (psks) beragama Islam semua, dan dapat dilihat dari mayoritas keseluruhan penduduk yang berada di Kelurahan Sei Kera Hilir II ini juga sebanyak 11.111 (87,45%) yang beragama Islam.

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 SD 8 30

2 SMP 11 40

3 SMA 8 30

Jumlah 27 100 Sumber: Data Primer, Maret 2016

Pendidikan merupakan hal terpenting dan merupakan modal utama yang wajib dimiliki oleh setiap individu karena tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan individu itu sendiri. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 dapat diketahui pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh responden.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika mayoritas dari responden yang telah menyelesaikan pendidikan formalnya hanya sampai jenjang sekolah menengah pertama saja, yaitu sebanyak 11 responden (40%), sedangkan 8 responden lainnya menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (30%) sama dengan yang menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Rendahnya pendidikan disebabkan karena orang tua mereka tidak mampu untuk menyekolahkan mereka lagi sehingga mereka harus berhenti sekolah. Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden sangatlah mempengaruhi jenis pekerjaan

yang akan mereka pilih, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan keluarga responden karena sedikitnya penghasilan yang diperoleh dan mereka juga tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Suku

No Suku Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Jawa 10 37

2 Minang 10 37

3 Lainnya 7 26

Jumlah 27 100 Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 dapat diketahui suku daripada responden dimana suku minang dan suku jawa sama – sama 10 responden (37%) , serta 7 lainnya yaitu suku mandailing 3 responden (11%), dan yang terakhir yaitu suku melayu dan suku aceh sama – sama 2 responden (7,5%).

Distribusi Responden Berdasakan Jumlah Anak

No Jumlah Anak Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Dua 8 30 2 Tiga 12 44 3 Empat 4 15 4 Lima 2 7 5 Enam 1 4 Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 dapat diketahui distribusi responden berdasarakan jumlah anak. Dapat kita lihat bahwa Jumlah anak paling banyak yang dimilikki oleh responden yaitu tiga anak dengan jumlah responden sebanyak 12 (44%), diikuti dua anak dengan jumlah responden sebanyak 8 (30%), lalu empat anak yaitu dengan jumlah responden sebanyak 4 (15%), lima anak yaitu dengan jumlah responden sebanyak 2 (7%), dan terakhir yaitu dengan enam anak yaitu dengan jumlah responden 1 anak (4%).

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pedagang 8 30

2 Ibu Rumah Tangga 4 15

3 Pegawai Swasta 5 19

4 Guru 3 11

5 Tidak Bekerja 7 25

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa mayoritas besar pekerjaan responden adalah sebagai pedagang yaitu sebanyak 8 responden (30%), kemudian diikuti oleh yang tidak bekerja yaitu sebanyak 7 responden (25%) hal ini disebabkan karena minimnya lapangan pekerjaan dan usia yang sudah tidak produktif lagi untuk melakukan sebuah pekerjaan yang menyebabkan besarnya persentase pedagang dan yang tidak bekerja tersebut. Sedangkan untuk pegawai swasta sendiri sebanyak 5 responden (19%), lalu diikuti oleh ibu rumah tangga sebanyak 4 responden (15%), dan yang paling kecil yaitu guru sebanyak 3 responden (11%). Kita dapat menyimpulkan bahwa penerima program simpanan keluarga sejahtera (psks) termasuk ke arah yang tepat sasaran jika dilihat dari segi pekerjaan responden yang memilikki penghasilan minim untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Perbulan No Penghasilan Perbulan Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Kurang dari Rp.1.000.000 15 56

2 Rp.1.000.000 - Rp.2.500.000 12 44

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa masih banyak responden yang memilikki penghasilan dibawah upah minimum rata – rata yaitu sebanyak 15 responden (56%), sedangkan sebanyak 12 responden (44%) memilikki penghasilan yang tidak terlalu tinggi. Kita dapat melihat bahwa penghasilan yang mereka peroleh sedikit dan ini merupakan jumlah yang sangat kecil bila dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga responden. Penghasilan responden juga merupakan salah satu kriteria pemilihan penerima program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) karena dari penghasilan tersebut dapat diukur kemampuan responden dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu sandang, pangan maupun papan. Apabila dikaitkan dengan penghasilan yang diterima maka responden merupakan keluarga yang tergolong miskin. Hal ini mendukung responden untuk terdaftar sebagai penerima program simpanan keluarga sejahtera (psks).

5.3. Respon Masyarakat Terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan Perjuangan

5.3.1. Pemberian Undangan Kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) Yang Memilikki Kartu Perlindungan Sosial

1. Persepsi

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 18 67

2 Tidak Tahu 9 33

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 dapat diketahui jumlah responden yang mengetahui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebanyak 18 responden (67%), sementara 9 responden (33%) yang tidak mengetahui. Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi atau undangan kepada responden yang kurang merata, sehingga mengakibatkan sebagian dari responden tidak mengetahui nama program bantuan yang diberikan untuk mereka dari pemerintah tersebut.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 1 4

2 Kurang Tahu 12 44

3 Tidak Tahu 14 52

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data pada tabel 5.9 yang telah disajikan bahwa dari 27 responden, sebanyak 14 responden (52%) tidak mengetahui manfaat dari Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) karena tidak ada sosialisasi awal mengenai program tersebut, selain itu sebanyak 12 responden (44%) yang mengaku kurang mengetahui manfaat program ini dikarenakan informasi yang didapat kurang dipahami, serta hanya 1 responden (4%) yang tahu manfaat dari dilaksanakannya Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Dapat diketahui bahwa perlunya sosialisasi dari kelurahan setempat untuk memberitahukan informasi – informasi terkait Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Tersebut.

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Tujuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 16 59

2 Kurang Tahu 8 30

3 Tidak Tahu 3 11

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan tabel 5.10 yang telah disajikan dapat diketahui bahwa dari 27 responden, sebanyak 16 responden (59%) mengaku mengetahui tujuan dari adanya pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) setelah mendapat informasi dari media cetak dan media elektronik, sedangkan sebanyak 8 responden (30%) mengaku kurang tahu dan sebanyak 3 responden (11%) yang mengaku tidak tahu tujuan dilaksanakannya Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tersebut.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Di Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan

Perjuangan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 15 56

2 Kurang Tahu 9 33

3 Tidak Tahu 3 11

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang adanya pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) adalah sebanyak 15 responden (56%) mengetahui bahwa Program Simpanan Keluarga Sejahtera dilaksanakan di kelurahan mereka, sedangkan sebanyak 9 responden (33%) mengaku kurang tahu dan sebanyak 3 responden (11%) mengaku tidak tahu adanya pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di kelurahan mereka.

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Informasi

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Paham 16 59

2 Kurang Paham 5 19

3 Tidak Paham 6 22

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui sejauh mana pemahaman para responden mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) setelah mendapatkan informasi atau pengetahuan mengenai program tersebut, sebanyak 16 responden (59%) dapat memahami program tersebut, kemudian sebanyak 6 responden (22%) tidak memahami informasi yang mereka peroleh, dan sebanyak 5 responden (19%) yang kurang memahami mengenai informasi yang mereka peroleh.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Tim Satgas Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan

Medan Perjuangan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 2 7

2 Kurang Tahu 15 56

3 Tidak Tahu 10 37

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui apakah responden mengetahui adanya petugas yang menginformasikan mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Sebanyak 2 responden (7%) mengaku mengetahui adanya petugas yang menginformasikan program tersebut, kemudian 15 responden (56%) mengaku kurang tahu mengenai adanya petugas yang menginformasikan adanya program ini dan 10 responden (37%) menyatakan tidak tahu sama sekali mengenai petugas yang menginformasikan program ini. Berbeda – bedanya pengetahuan responden mengenai adanya petugas yang menginformasikan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) diakuin sebagian responden tidak terlalu mau mengetahui mengenai hal tersebut dan hanya ingin tahu bahwa dia mendapatkan bantuan tersebut.

Pengetahuan Tentang Sosialisasi Awal Mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) mengaku tidak mengetahui tentang adanya sosialisasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di kelurahan Sei Kera Hilir II tersebut, dan informasi yang saya dapat juga menyatakan bahwa memang tidak ada sosialisasi dikelurahan tersebut mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Penerima Manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Bagi Rumah Tangga Sasaran Yang Memilikki Kartu Perlindungan

Sosial (KPS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 18 67

2 Kurang Tahu 9 33

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14 dapat diketahui bahwa penerima manfaat atau bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebanyak 18 responden

2. Sikap

Tabel 5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Adanya Sosialisasi Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Baik 25 93

2 Tidak Baik 2 7

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa sebanyak 25 responden (93%) mengatakan baik untuk diadakannya sosialisasi mengenai penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), sedangkan yang mengatakan tidak baik untuk dilaksanakan sebanyak 2 responden (7%). Alasan kenapa baik untuk diadakannya sosialisasi mengenai penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) ini agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dan akurat tidak hanya mengetahui nominal bantuan yang didapat tapi mengenai mekanisme, manfaat dan tujuan dari Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Pengadaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 Responden (100%) mengaku setuju dengan pengadaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) , selain memberdayakan

masyarkat dana program ini juga banyak digunakan oleh sebagian masyarakat untuk keperluan bulanan mereka seperti uang sekolah, bayar listrik, dan sebagainya.

3. Partisipasi

Masyarakat Ikut Serta Dalam Musyawarah Kelurahan Yang Dilakukan Sebelum Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) disalurkan

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) mengaku tidak pernah ikut serta dalam musyawarah di kelurahan, hal ini dikarenakan karena memang tidak adanya sosialisasi mengenai program tersebut sehingga tidak adanya musyawarah yang dibuat atau dilakukan oleh pihak kelurahan dan penerima manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Masyarakat Di Undang Dalam Musyawarah Kelurahan Sebelum Dilakukan Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) mengaku tidak pernah di undang untuk ikut musyawarah di kelurahan, hal ini dikarenakan karena pihak kelurahan tidak pernah mengadakan musyawarah dan masyarakat juga tidak pernah tahu adanya musyawarah mengenai penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

proses perencanaan program, sampai dilaksanakannya program tersebut di Kelurahan Sei Kera Hilir II tersebut.

Masyarakat Seberapa Sering Terlibat dalam Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan program, dikarenakan masyarakat hanya diberi informasi dalam bentuk undangan untuk segera datang ke kantor pos terdekat untuk mengambil atau mencairkan bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang diberikan oleh pemerintah.

Keterlibatan Masyarakat Dalam Melaksanakan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Sudah Memilikki Kualitas Yang Baik

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 Responden (100%) mengaku tidak memilikki kualitas yang baik dalam melaksanakan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dikarenakan masyarakat juga menyadari bahwa mereka hanya ikut terlibat ketika dalam proses pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang dilaksanakan oleh Kantor Pos Indonesia.

5.3.2. Mengikuti Ketentuan Dan Syarat Pembayaran Giropos

1. Persepsi

Tabel 5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Ketentuan Dan Syarat Pembayaran Simpanan Giropos Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 21 78

2 Kurang Tahu 6 22

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Tujuan diberlakukannya ketentuan dan syarat pembayaran simpanan giropos ketika mencairkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) adalah agar para penerima manfaat dapat melakukan penguangan dengan cepat dan tepat serta mencegah terjadinya kesalahan penguangan simpanan terhadap penerima manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui bahwa sebanyak 21 responden (78%) sudah mengetahui ketentuan dan syarat apa saja pada saat proses pembayaran simpanan giropos, dan sebanyak 6 responden (22%) mengaku masih kurang mengetahui syarat dan ketentuan apa saja pada saat proses penguangan simpanan giropos tersebut.

Distribusi Responden Berdasarkan Ketentuan Dan Syarat Bahwa RTS Yang Memilikki KPS Tetapi Tidak Termasuk Dalam Daftar Nominatif PSKS Maka Dananya Tidak

Dapat Dicairkan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tahu 18 67

2 Kurang Tahu 8 29

3 Tidak Tahu 1 4

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2015

Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden (67%) mengetahui bahwa penerima manfaat program walaupun memilikki KPS dan mendapat undangan tidak dapat mencairkan penguangan simpanan giropos karena namanya tidak terdaftar dalam daftar nominatif dan harus menjumpai petugas psks untuk ditindaklanjuti proses administrasinya, kemudian sebanyak 8 responden (29%) kurang mengetahui mengenai ketentuan dan syarat bahwa RTS yang memilikki KPS tetapi tidak masuk dalam daftar nominatif tidak dapat mencairkan dana simpanan giroposnya, sedangkan 1 responden (4%) menyatakan tidak tahu sama sekali mengenai ketentuan dan syarat tersebut. Berbeda – bedanya pengetahuan responden mengenai adanya ketentuan dan syarat bahwa RTS yang memilikki KPS tetapi tidak masuk dalam daftar nominatif tidak dapat mencairkan dana simpanan giropos dikarenakan sebagian responden kurang mendapat informasi yang lebih detail mengenai hal tersebut, sehingga masyarakat datang kekantor pos dengan membawa KPS saja dan menguangkan simpanan giropos tersebut.

2. Sikap

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Ketentuan Dan Persyaratan Yang Telah Ditetapkan Oleh Tim Satgas PSKS

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Baik 14 52

2 Kurang Baik 13 48

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 5.18 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 responden (52%) menyatakan baik ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Tim Satgas PSKS alasannya adalah penerima manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dapat tepat sasaran dan sesuai dengan data yang telah ditetapkan sebagai pihak pelaksana, sedangkan sebanyak 13 responden (48%) menyatakan kurang baik alasannya karena masih banyak masyarakat yang kurang mampu tetapi belum memilikki KPS sehingga ia tidak dapat menerima bantuan dari pemerintah tersebut.

Distribusi Responden Berdasarkan Penerima PSKS Hanya Untuk Masyarakat Yang Memilikki KPS Dan Terdata Dalam Daftar Nominatif

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Setuju 11 41

2 Kurang Setuju 16 59

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat diketahui bahwa sebanyak 11 responden (41%) menyatakan setuju bahwa penerima manfaat program hanya bagi masyarakat yang memilikki KPS saja dan telah terdata dalam daftar nominatif, sedangkan sebanyak 16 responden (59%) menyatakan tidak setuju, alasannya adalah karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memilikki KPS dan tidak terdata masih hidup dibawah garis kemiskinan jika dilihat dari segi penghasilnnya, sehingga banyak masyarakat yang meminta supaya pendataan ulang terhadap penerima atau pemegang KPS agar tepat kepada masyarakat yang membutuhkan.

Tanggapan Masyarakat Mengenai Tim Satgas PSKS Saat Datang Ke Kantor Pos Indonesia Pada Proses Pencairan Dana Bantuan

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) menyatakan baik terhadap responden, alasannya karena Tim Satgas memberikan pelayanan yang baik terhadap penerima manfaat program, serta mengarahkan penerima manfaat program kebagian

informasi atau yang lebih berkompeten apabila ada kendala pada proses pencairan dana simpanan keluarga sejahtera.

Penilaian Atas Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) menyatakan baik tentang pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera tersebut, Alasannya karena Tim Satgas yang bertugas dalam memberikan pelayanan sangat antutias dan baik kepada seluruh penerima manfaat program.

3. Partisipasi

Masyarakat Dilibatkan Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan PSKS, Menurut Pemerintah Masyarakat Harus Secara Aktif Untuk Ikut Dalam Musyawarah Kelurahan

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 27 responden (100%) mengaku setuju untuk dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Alasannya adalah agar masyarakat dapat memahami dan mengerti lebih jelas mengenai tahapan – tahapan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dengan baik dan benar.

selama berjalannya program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), sehingga banyak penerima manfaat program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang kurang memahami proses berjalannya program tersebut.

5.3.3. Penguangan Dana Simpanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) 1. Persepsi

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Penerima Manfaat Dalam Penguangan Dana Simpanan Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Tahu 5 19

2 Kurang Tahu 16 59

3 Tidak Tahu 6 22

Jumlah 27 100 Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 Dapat diketahui bagaimana penilaian penerima manfaat terhadap penguangan simpanan dana bantuan program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Dari 27 responden, 5 responden (19%) mengatakan tahu akan penguangan Simpanan dana bantuan program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), sementara 16 resonden (15%) mengatakan kurang mengetahui mengenai penguangan simpanan dana bantuan program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Responden yang menyatakan tidak mengetahui penguangan simpanan dana bantuan program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) mengaku bahwa pencairan dana program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

terlalu berbelit-belit sehingga penerima manfaat harus seringkali ke kantor pos untuk mendapatkan pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Tabel 5.21

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Penerima Manfaat Terhadap Dana Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuansi (F) Persentase (%)

1 Tahu 16 59

2 Kurang tahu 10 37

3 Tidak tahu 1 4

Jumlah 27 100 Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 dapat diketahui bagaimana tahu tidaknya responden terhadap dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Dari 27 responden, hanya 1 responden (4%) yang mengaku tidak mengetahui adanya dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), sedangkan dari 27 responden, hanya 10 responden (37%) kurang mengetahui adanya dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahera (PSKS), sementara itu dari 27 responden, hanya 16 responden (59%) yang mengaku mengetahui adanya dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), proses pencairan dana tersebut .

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pencairan Sekaligus Dana Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera Keluarga (PSKS)

No Kategori Frekuansi (F) Persentase (%)

1 Tahu 6 22

2 Kurang tahu 17 63

3 Tidak tahu 4 15

Jumlah 27 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan 5.22 dapat diketahui tahu tidaknya responden terhadap pencairan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Dari 27 responden, hanya 6 responden (22%) yang mengaku tahu terhadap pencairan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), sementara itu 4 responden (15%) yang mengaku tidak tahu terhadap pencairan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Sedangkan 17 responden (63%) mengaku kurang tahu terhadap pencairan dana tersebut. Responden yang mengaku kurang tahu mengenai pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebab tidak adanya sosialisasi mengenai pencairan simpanan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang dapat diambil sekaligus.

2. Sikap

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Pencairan Dana Simpanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Setuju 2 7

2 Kurang Setuju 25 93

Jumlah 27 100 Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 dapat diketahui setuju, kurang setujunya responden terhadap pencairan dana simpanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang diberikan hanya sebesar Rp 200.000/bulan. Dari 27 responden, hanya 2 responden (7%) yang mengaku setuju terhadap pencairan dana simpanan yang diberikan hanya sebesar Rp 200.000/bulan. Sedangkan 25 responden (93%) yang mengaku kurang setuju terhadap pencairan dana simpanan yang diberikan hanya sebesar Rp 200.000/bulan, sebab nominal pencairan dana simpanan tersebut tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sehingga tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan hidup yang layak.

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Jumlah Dana Terhadap Pemenuhan Kebutuhan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Dokumen terkait