• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Sanitas

Dalam dokumen Bab 3 ANGKA DIARE DI JEPARA (Halaman 52-55)

TPS TANPA KONTAINER

3.7 Pembiayaan Sanitasi Kota

3.7.1 Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Sanitas

Kelembagaan pengelolaan keuangan untuk sanitasi di kabupaten Jepara dapat diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini.

Tabel 3.16

Kelembagaan Pengelolan Keuangan Sanitasi

No Kelembagaan & Referensi

Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program

1 Dokumen Rencana- Rencana Kota a. Moto Kabupaten Jepara yaitu Trus Karya

Tataning Bumi” yang artinya terus bekerja keras membangun daerah, diharapkan visi Kabupaten Jepara sebagai pemicu bagi seluruh komponen masyarakat (stakeholders) untuk terus bekerja keras membangun daerah dalam rangka untuk

Perencanaan Kota (Ref : RPJMD)

No Kelembagaan & Referensi

Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program

mencapai visi yang dicita-citakan. Visi Kabupaten Jepara sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Jepara Tahun 2007-2012, adalah :

“Terwujudnya Kabupaten Jepara sebagai daerah yang religius, aman, maju, demokratis dan sejahtera dengan bertumpu pada potensi budaya lokal, melalui peningkatan kualitas sumber daya yang terlayani oleh pemerintahan yang bersih”

b. Indikator kekuatan; dokumen perencanaan yang memadai, potensi dan posisi daerah, kinerja yang memadai, pemberdayaan masy. yang memadai, aktivitas forum-2 masyarakat, pendapatan masyarakat.

Indikator kelemahan; pemulihan krisis ekonomi, kualitas SDM terbatas, SDA terbatas, PAD kecil.

Indikator peluang; otonomi daerah, pengelolaan potensi, pasar bebas, investasi & SDM asing yang berkualitas.

Indikator ancaman; pasar bebas luar negeri, kemajuan teknologi, tuntutan & kebutuhan masyarakat.

c. Indikasi program yang terkait dengan lingkungan, air dan santisasi, hanya ada pada misi ke-5 saja. Seperti peningkatan kualitas SDM dan mutu pelayanan kepada masyarakat. Terutama layanan masyarakat bid. pendidikan dan kesehatan. Ini berkaitan dengan perbaikan infrastrukur santasi dan perubahan perilaku (PHBS).

2 Urusan Perencanaan

Pembangunan a. Bappeda hanya bersifat mengkoordinasikan perencanaan pembangunan lintas sektoral/bidang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

b. Pada kondisi eksisting Kabupaten Jepara 2009 (berdasarkan RKPD) tidak ditemukan secara khusus koordinasi perencanaan program dalam bidang kesanitasian. Namun demikian dengan anggaran yang ada, diharapkan terdapat program (bersifat soft-ware/non fisik) yang mengarah kepada penguatan (strenghtening) pemrograman kesanitasian.

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

c. Indikasi bahwa koordinasi program kesanitasian bisa diarahkan kepada penguatan (strenghtening) misalnya koordinasi Pokja, survei dan sebagainya, bisa didorong / dimasukkan pada program-program kerjasama pembangunan, peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah dan program perencanaan pembangunan daerah.

3 Urusan Pekerjaan a.

Urusan pekerjaan umum menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum & Energi Sumber Daya Umum (Ke-PU-an)

No Kelembagaan & Referensi

Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program

Mineral. Urusan ke-PU-an, adalah; jalan, jembatan, irigasi dan ke cipta-karyaan.

Dinas Pekerjaan Umum & Energi Sumber Daya Mineral

b. Saat ini sedang disusun Studi Penanggulangan Genangan Banjir Akibat ROB Kota Jepara, hal ini mengindikasi bahwa perhatian Pemda sudah sejak dini mengantisipasi terhadap urusan drainase kota sebagai bagian hilir drainase lingkungan yang memberikan dukungan yang cukup baik.

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

c. Indikasi tersebut, ternyata dalam pendanaan memang didukung oleh anggaran belanja yang cukup memadai.

d. Kegiatan peningkatan kualitas drainase di antaranya adalah; normalisasi saluran jalan kota, pembersihan saluran drainase.

e. Sebenarnya Dinas PU&ESDM masih bisa didorong untuk mengemban tanggung jawab lebih besar dalam penataan subsektor drainase ini.

4 Urusan Permukiman, Ruang dan Persampahan

a. Sebagaimana diketahui bahwa DPTRK lebih banyak menangani pendanaan persampahan, dan sedikit limbah cair rumah tangga, khususnya pengangkutan limbah tinja. Kedua subsektor ini, dalam hal pengaturan retribuasinya telah didasarkan kepada Perda tentang Persampahan dan Perda lainnya tentang Layanan Penyedotan Kakus/Tinja.

Dinas Permukiman Tata Ruang dan Kebersihan

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

b. Urusan kebersihan yang didanai oleh SKPD ini di antaranya adalah; pembersihan ruas-ruas jalan kota, pengelolaan sampah di transfer depo / LPS, peningkatan pengangkutan sampah dari LPS ke TPA, peningkatan daya tampung TPA.

c. Selama ini cakupan layanan persampahan Kabupaten Jepara (hanya di Kec. Jepara dan Tahunan) sudah mencapai 86% dari sumber timbulan awal (rumah tangga), sementara untuk cakupan layanan pembuangan limbah tinja permukiman setiap harinya baru bisa terlayani rata- rata 1 kali 2,5 m3 limbah tinja yang dibuang ke IPLT dengan tarif sekali buang ke IPLT mencapai sebesar Rp. 40.000 per m3.

d. Penanganan pendanaan untuk subsektor persampahan cendrung turun pada tahun 2009 & 2010 hanya 2,8 milyar & 2,9 milyar sedangkan sebelumnya tahun 2007 & 2008 cukup tinggi mencapai 5,9 milyar & 7,7 milyar. Sedangkan sub sektor air limbah rumah tangga mendapatkan pendanaan yang sangat kecil yaitu 3,3 juta tahun 2009 dan 3,4 juta tahun 2010. Hal ini mengindikasikan kedua sub sektor ini masih sangat perlu mendapat perhatian yang signifikan.

e. Untuk penangan air limbah rumah tangga, hanya difokuskan pada pengangkutan limbah tinja saja dan itupun belum optimal, mengingat tidak setiap

No Kelembagaan & Referensi

Kesesuaian dalam RPJMD, RKPD dan Pendanaan Program

f. hari ada tangki septik yang dikuras.

Dorongan belanja sanitasi lebih ditingkatkan harus mengacu kepada kebutuhan nyata dalam rangka untuk meningkatkan cakupan pelayanan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula pendapatan retribusinya.

5 Urusan Kesehatan a. Secara spesifik dalam dokumen RPJM, Dinas Kesehatan tidak secara langsung fokus ke program sanitasi kota. Dinas Kesehatan lebih banyak mengembangkan program kesehatan bagi balita dan ibu, seperti gizi balita dan posyandu, serta kegiatan-kegiatan proyek perbaikan & peningkatan kapasitas Puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabupaten

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

b. Terdapat dua program yang bisa diindikasikan memberikan dukungan dalam program sanitasi, yaitu; meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan- perilaku hidup sehat dan meningkatkan lingkungan sehat di tempat-tempat umum.

c. Dengan demikian, Dinkes masih bisa didorong untuk lebih berperan meningkatkan program pendanaan yang bisa mengindikasikan secara langsung mendukung program sanitasi kota.

6 Urusan Pemberdayaan a. Bapermasdes secara khusus belum menyentuh dan memberikan partisipasinya dalam program sanitasi kota, karena belum ada indikasi pelaksanaan program yang mengarah kepada dukungannya dalam pembangunan sanitasi kota. Masyarakat Desa

Bapermasdes

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

b. Program pendanaan pada Bapermasdes lebih banyak diarahkan kepada kegaiatan-kegiatan pemberdayaan peran-peran sosial-politik- keamaman-ekonomi mikro, dan belum mengarah kepada peningkatan peran dalam program infrastruktur kota (sanitasi).

7 Urusan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup

a. BLH lebih fokus pada masalah perlindungan sumber daya alam seperti pembuatan biopori di daerah resapan air serta penyuluhan masyarakat untuk perlindungan pencemaran sungai

(Ref : RKPD & Renja SKPD)

b. Sedangkan untuk urusan limbah industri, BLH hanya terbatas pada tindakan pemantauan dan pemberian ijin tentang pengelolaan limbah saja. c. Pada acara-acara lomba kebersihan di tingkat

sekolah maupun instansi perkantoran ikut berpartisipasi memberikan hadiah alat-alat kebersihan dan tanaman untuk penghijauan.

Dalam dokumen Bab 3 ANGKA DIARE DI JEPARA (Halaman 52-55)

Dokumen terkait