• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2014 (Halaman 40-63)

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi & Nominasi. Keberadaan komite-komite di bawah Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuan PBI tentang GCG serta bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.

1. Komite Audit

Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit menjalankan tugasnya berdasarkan mandat Piagam Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10 September 2014.

a) Susunan Komite Audit

Komite Audit BNI Syariah terdiri dari 5 (lima) orang anggota, 2 (dua) orang anggota merupakan Komisaris Independen yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite, 1 (satu) orang Komisaris sebagai anggota, dan 2 (dua) orang pihak independen sebagai anggota. Rangkap jabatan Komite Audit telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Keahlian

Harisman Ketua/Komisaris Independen

Akuntansi, Keuangan Syariah

Subarjo Joyosumarto Anggota/Komisaris Utama/Independen

Akuntansi, Keuangan Syariah, Manajemen

Imam Budi Sardjito Anggota/Komisaris Manajemen Risiko Alexander Zulkarnain Anggota/Pihak Independen Akuntansi & Keuangan, Audit Vivin Heryadi Anggota/Pihak Independen Akuntansi & Keuangan, Audit

b) Independensi Komite Audit

Untuk menjaga dan meningkatkan independensi pelaksanaan tugas dan pemberi pendapat, rekomendasi maupun saran kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris lainnya maupun pemegang saham pengendali BNI Syariah, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan BNI Syariah. Anggota Komite Audit tidak memiliki wewenang untuk merancang, memimpin maupun mengendalikan BNI Syariah sebelum menjabat dan bukan merupakan mantan pimpinan maupun pegawai Kantor Akuntan Publik yang memeriksa pembukuan BNI Syariah.

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas dan pemberian saran, seluruh anggota Komite Audit BNI Syariah memiliki latar belakang keuangan dan/atau akuntansi. Dengan demikian seluruh persyaratan independensi anggota Komite Audit yang sesuai dengan peraturan dan kaidah praktek terbaik GCG, telah dipenuhi.

c) Profil Komite Audit

Anggota Komite Audit Alexander Zulkarnain

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit BNI Syariah sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau adalah anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup gelar Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta (2013), Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta, dan Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Beliau juga seorang Chartered Accountant- Indonesia. Anggota Komite Audit Vivin Heryadi

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit BNI Syariah semenjak April 2013. Sebelumnya beliau adalah Wakil Pemimpin Divisi Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2011). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup lulusan Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor jurusan Finansial Agribisnis (2001-2002) serta Sarjana jurusan Administrasi Niaga, Spesialisasi Financial Management dari Universitas Brawijaya (1976-1981).

d) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Rincian tugas dan tanggung jawab Komite Audit didasarkan pada Piagam Komite Audit BNI Syariah, sebagai berikut:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.

2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor internal dan eksternal termasuk independensi dan objektivitas auditor eksternal serta hasil pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan serta kecukupan proses pelaporan keuangan.

3. Mengevaluasi laporan manajemen atas kepatuhan BNI Syariah terhadap segala peraturan perundang-undangan dan aturan lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan BNI Syariah.

4. Memantau dan mengevaluasi atas perencanaan dan pelaksaanaan audit serta memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal dan eksternal oleh Direksi. Paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Internal (SPI)

b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SPI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

6. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan.

7. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. e) Rapat Komite Audit

Selama 2014, Komite Audit telah melakukan 23 (dua puluh tiga) kali pertemuan dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Jabatan Frekuensi Rapat

Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran

Harisman Ketua / Komisaris

Independen 23 23

Subarjo Joyosumarto Anggota / Komisaris Utama 23 22 Imam Budi Sardjito Anggota 23 21 Alexander Zulkarnain Anggota 23 22

Vivin Heryadi Anggota 23 23

f) Kegiatan Komite Audit

Sepanjang 2014, Komite Audit telah melakukan berbagai aktivitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas aktivitas dan operasional BNI Syariah. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi hal-hal sebagai berikut:

a. rencana kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI);

c. tindak lanjut manajemen atas laporan SPI, Bank Indonesia, Management Letter Kantor Akuntan Publik dan Dewan Pengawas Syariah;

d. efektivitas pelaksanaan auditor ekstern.

2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

3. Menelaah hal-hal sebagai berikut: a. Laporan tahunan 2013;

b. Informasi keuangan triwulan I, II dan II 2014; c. Independensi dan objektivitas auditor ekstern;

d. Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko yang penting telah dipertimbangkan;

e. Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2013; f. Pengaduan yang berkaitan dengan BNI Syariah;

g. Hasil Audit Internal Audit Division;

4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

5. Membuat pengungkapan Komite Audit pada laporan tahunan. 6. Melakukan review Piagam Komite Audit.

7. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Dewan Komisaris. 8. Kunjungan ke Unit Perseroan dan Cabang.

9. Mengikuti Pelatihan.

10. Menyusun Rencana Kerja 2015.

2. Komite Pemantau Risiko

a) Susunan Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, 1 (satu) orang anggota merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite sementara 2 (dua) orang sebagai anggota. Rangkap jabatan Komite Pemantau Risiko telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku.

Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Keahlian

Subarjo Joyosumarto

Ketua / Komisaris Utama/ Independen

Akuntansi, Keuangan Syariah Manajemen

Harisman Anggota / Komisaris / Independen

Akuntansi, Keuangan Syariah,

Imam Budi Sardjito Anggota Manajemen Risiko Ibrahim Husain Anggota Manajemen Risiko & Keuangan Bambang Eko Anggota Manajemen Risiko

b) Independensi Komite Pemantau Risiko

KPMR senantiasa mengedepankan independensi baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam melaporkan hasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggota ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.

Anggota KPMR adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup dibidangnya masing-masing dengan sudah berpengalaman. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan perseroan ataupun hubungan kekeluaragaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota KPMR beragam, yakni manajemen strategis, manajemen risiko, perbankan/keuangan dan akuntansi dan dimaksud untuk menjamin kualitas rekomendasi serta menjadi nara sumber perbaikan pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.

c) Profil Komite Pemantau Risiko

Anggota Komite Pemantau Risiko Ibrahim Husain

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Pemantau Risiko pada tahun 2010. Sebelumnya beliau adalah Anggota Komite Pemantau Risiko di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup gelar Sarjana Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Anggota Komite Pemantau Risiko Bambang Eko Priyantono

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Pemantau Risiko pada tahun 2013. Sebelumnya beliau adalah Pemimpin Unit Policy Governance. Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup lulusan Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.

d) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

Rincian tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko didasarkan pada Piagam Komite Pemantau Risiko BNI Syariah, sebagai berikut:

1) Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen secara tahunan.

2) Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.

3) Melakukan evaluasi atas Laporan Profil Risiko Triwulanan BNI Syariah dan pelaksanaan proses manajemen risiko, untuk selanjutnya memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh Bank serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi risiko atas risiko-risiko tersebut.

4) Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko.

5) Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terkait pelaksanaan manajemen risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia.

6) Melakukan evaluasi dan memberikan masukan dari segi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris terhadap permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

7) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Kebijakan Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

8) Melakukan self-evaluation terhadap efektivitas pelaksanaan tugas dan memutakhirkan secara periodik Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko.

e) Rapat Komite Pemantau Risiko

Selama 2014, Komite Pemantau Risiko telah melakukan 34 (tiga puluh empat) kali pertemuan dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Jabatan Frekuensi Rapat

Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran

Subarjo Joyosumarto Ketua / Komisaris

Utama/ Independen 34 33 Harisman Anggota / Komisaris 34 34 Imam Budi Sardjito Anggota 34 30

Ibrahim Husain Anggota 34 31

Bambang Eko Priyantono Anggota 34 32

f) Piagam Komite Pemantau Risiko

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Pemantau Risiko didasarkan kepada Piagam Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/08/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite Pemantau Risiko

ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

g) Kegiatan Komite Pemantau Risiko

Sepanjang 2014, Komite Pemantau Risiko telah melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan inventarisasi/evaluasi kebijakan BNI Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia yang memerlukan persetujuan dan evaluasi Dewan Komisaris yang disampaikan Direksi.

2) Melakukan evaluasi atas review Buku Pedoman Kebijakan BNI Syariah yang sebelumnya telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atas dasar Peraturan Bank Indonesia.

3) Melakukan evaluasi Rencana Kerja Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko tahun 2014.

4) Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko Tahun 2014 Semester 1 (satu).

5) Melakukan evaluasi potensi manajemen risiko atas dasar laporan profil risiko.

6) Melakukan Monitoring Kinerja Bulanan Persero.

7) Melakukan Monitoring pencapaian pencapaian strategi penyelesaian NPF, Hapus Buku dan Recovery.

8) Menelaah Laporan Pelaksanaan GCG Perseroan. 9) Melakukan Review Piagam Komite Pemantauan Risiko. 10) Kunjungan Ke Unit Perseroan dan Cabang.

11) Melakukan Pelatihan.

12) Melakukan evaluasi/monitoring pengelolaan risiko kepada masing-masing Divisi terkait atas dasar Laporan Profil Risiko.

13) Menyusun dan melaporkan pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2014 dan rencana kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2014 dan 2015.

3. Komite Remunerasi & Nominasi a) Dasar Acuan Pembentukan Komite

Pembentukan Komite Remunerasi & Nominasi BNI Syariah didasarkan pada: 1) Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 2) Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

3) Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No. 8/POJK.03/201, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

4) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

b) Panduan Kerja Komite Remunerasi & Nominasi

Sesuai dengan berbagai ketentuan yang tercatum dalam peraturan dasar pembentukannya, pedoman kerja Komite Remunerasi & Nominasi BNI Syariah mengatur tentang tujuan pembentukan Komite, keanggotaan, kewenangan, tugas dan tanggung jawab, kedudukan, etika kerja serta etika rapat. Panduan tersebut menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari Komite Remunerasi & Nominasi BNI Syariah dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, yang berkaitan bidang manajemen SDM.

c) Susunan Komite Remunerasi & Nominasi

Komite Remunerasi & Nominasi terdiri dari 6 (enam) orang anggota, 1 (satu) orang anggota merupakan Komisaris Utama yang menjabat sebagai Ketua Komite sementara 5 (lima) orang sebagai anggota. Rangkap jabatan Komite Remunerasi & Nominasi telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing- masing sesuai ketentuan yang berlaku.

Susunan Komite Remunerasi & Nominasi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Keahlian

Subarjo Joyosumarto Ketua / Komisaris Utama Akuntansi, Keuangan Syariah, Manajemen

Harisman Anggota / Komisaris Akuntansi , Keuangan Syariah, Manajemen SDM Imam Budi Sardjito Anggota Perbankan , Manajemen

Risiko, Manajemen SDM Arief Adhi Sanjaya Anggota / Sekretaris Dewan

Komisaris

Akuntansi

Idayu Nilawati Anggota Manajemen SDM Pemimpin Divisi HCT Anggota / Pemimpin Divisi SDM

d) Independensi Komite Remunerasi & Nominasi

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota KRN memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan keuangan sementara lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang Sumber Daya Manusia. Sedangkan untuk menjamin independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota KRN tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

e) Profil Komite Remunerasi & Nominasi

Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Arief Adhi Sanjaya

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Remunerasi & Nominasi pada tahun 2010. Sebelumnya beliau adalah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2008-2010). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup Magister Administrasi Umum dari National University of Singapore (2007) serta Magister Hukum dari Universitas Indonesia (2005)

Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Idayu Nilawati

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Remunerasi & Nominasi pada tahun 2010. Sebelumnya beliau adalah anggota independen Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Riwayat pendidikan beliau antara lain merupakan lulusan S2 MMBAT dari Institut Teknologi Bandung.

Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Bambang Sutrisno (Pemimpin Divisi HCD)

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Remunerasi & Nominasi pada tahun 2014. Sebelumnya beliau adalah Pemimpin Divisi Manajemen Risiko (2012 2014). Riwayat pendidikan beliau antara lain merupakan lulusan S1 Psikologi dan S2 Management Accounting Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

f) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi & Nominasi

Rincian tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi & Nominasi BNI Syariah didasarkan pada Piagam Komite Remunerasi & Nominasi BNI Syariah, sebagai berikut:

1) Melakukan evaluasi terhadap sistem kebijakan remunerasi dan kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. 2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan

remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, pejabat eksekutif, dan pegawai secara keseluruhan.

3) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem, prosedur pemilihan dan/atau penggantian serta calon Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah.

4) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko.

5) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

g) Rapat Komite Remunerasi & Nominasi

Selama 2014, Komite Remunerasi & Nominasi telah melakukan 11 (sebelas) kali pertemuan dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Jabatan Frekuensi Rapat

Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran

Subarjo Joyosumarto Ketua / Komisaris

Utama 11 11

Harisman Anggota / Komisaris

Utama 11 11

Imam Budi Sardjito Anggota 11 7 Arief Adhi Sanjaya Anggota / Sekretaris

Dewan Komisaris 11 11

Idayu Nilawati Anggota 11 10

Iwa Kustiwa* Anggota/Pemimpin

Divisi HCT 11 7

Bambang Sutrisno** Anggota / Pemimpin

Divisi HCT 11 4

*Iwa Kustiwa menjabat dari Januari 2014 s/d Mei 2014 dan meninggal dunia pada Juli 2014 ** Bambang Sutrisno menjadi Penjabat Pengganti Sementara dari Mei 2014 s/d Desember 2014

h) Piagam Komite Remunerasi & Nominasi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Remunerasi & Nominasi didasarkan kepada Piagam Komite Remunerasi & Nominasi yang diterbitkan melalui dokumen KEP/09/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite Remunerasi & Nominasi ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

i) Kegiatan Komite Remunerasi & Nominasi

Sepanjang 2014, Komite Remunerasi & Nominasi telah melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

1) Me-review kebijakan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris, pegawai secara keseluruhan.

2) Memastikan bahwa sistem remunerasi pegawai yang digunakan telah sesuai dengan kepentingan perusahaan dan memenuhi hak-hak pegawai serta setara dengan pasar.

3) Me-review nominasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk memastikan tersedianya sistem nominasi yang memenuhi ketentuan Good Corporate Governance.

4) Memastikan bahwa sistem nominasi pegawai telah memuhi prinsip-prinsip keadilan dan menunjang ketersediaan pegawai yang berkualitas untuk menjamin pencapaian kinerja yang unggul.

5) Me-review sistem parameter penilaian kinerja Direksi agar tersedianya penilaian kinerja Direksi yang objektif dan transparan.

6) Memberikan rekomendasi untuk anggota Komite Dewan Komisaris.

7) Melakukan Simulasi Penilaian Kinerja untuk memantau efektifitas Strategi & Kinerja Perseroan secara berkala dan sebagai Early Warning System

Perseroan sesuai dengan RBB 2014.

8) Me-review Piagam Komite Renumerasi & Nominasi

B. Komite di bawah Direksi

Dalam menjalankan tugas pengelolaan perusahaan Direksi dibantu oleh komite-komite di bawah Direksi, yaitu: Komite Kebijakan dan Risiko (KKR); Komite Sumber Daya Manusia (KSDM); Komite Modal, Investasi dan Teknologi (MKIT); serta Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA). Keberadaan komite-komite di bawah Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan PBI tentang GCG serta bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah. 1. Komite Kebijakan dan Risiko

a) Susunan Komite Kebijakan dan Risiko

Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/017/DIR/R tanggal 18 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan

Dinno Indiano President Director Ketua Acep Riana

Jayaprawira Risk & Compliance Director

Ketua Pengganti Imam Teguh Saptono Business Director Anggota Junaidi Hisom Operational Director Anggota Kukuh Rahardjo Consumer & Fund Division Head Anggota Bambang Sutrisno Enterprise Risk Management Division Head Anggota Zefri Ananta Internal Audit Division Head Anggota Wahyu Avianto Strategy & Finance Division Head Anggota Dade Dermawan Product Management Division Head Anggota Jon Sujani Pasaribu Recovery & Remedial Division Head Anggota

Juniar Mahameru Card Business Division Head Anggota Bayi Rohayati Legal & Compliance Division Head Anggota Moh. Toyib Treasury & International Division Head Anggota Tavip Budhy Prihanto Commercial & Retail Business Risk Division

Head

Anggota

Budi Aristianto Micro Business Division Head Anggota Bimo Hascahyoadi Commercial & Small Division Head Anggota Andrianto Daru

Kurniawan Operational Division Head

Anggota

Bambang Sutrisno Enterprise Risk Management Division Head Sekretaris

b) Independensi Komite Kebijakan dan Risiko

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya dengan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

c) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan dan Risiko

Rincian tugas dan tanggung jawab KKR diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/07/DIR/R/1/R tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KKR dan mencakup:

1) Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit-unit BNI Syariah.

2) Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikator-indikator manajemen risiko yang digunakan.

3) Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability) dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.

4) Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.

5) Menetapkan Overall Exposure Limit ditingkat perusahaan (bank wide).

6) Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal ke setiap unit bisnis.

7) Menetapkan dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada maupun yang baru.

8) Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat diberikan kepada nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan.

9) Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar laporan dari Divisi Risiko dan memberikan arahan khususnya yang berkenaan dangan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan yang berlaku.

d) Rapat Komite Kebijakan dan Risiko

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2014 (Halaman 40-63)

Dokumen terkait