• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN BANK

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2014 (Halaman 86-95)

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh BNI Syariah kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, telah dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan PT.Bank BNI Syariah yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dalam hal ini Direktur Risiko dan Kepatuhan.

A. Piagam Kepatuhan

Compliance Charter adalah dokumen tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam

mekanisme dan pengelolaan risiko dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan staf BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan seluruh kantor cabang BNI Syariah.

Compliance Charter merupakan dasar dari Satuan Kerja Kepatuhan dalam menjalankan

fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Tujuan dari dibuatnya compliance charter adalah untuk mematuhi Kode Etik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usaha serta mematuhi sepenuhnya peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

B. Satuan Kerja Kepatuhan

Satuan Kerja Kepatuhan merupakan unit kerja independen yang membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Kepatuhan dalam menjalankan fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Desk) saat ini menjadi bagian dari Legal, Compliance & Corporate Secretary Division (Divisi LCD).

C. Independensi Jajaran Kepatuhan

Penerapan Fungsi Kepatuhan mengacu pada PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Fungsi Kepatuhan di BNI Syariah dilakukan oleh Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan dan Unit Satuan Kerja Kepatuhan. Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan maupun Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan telah memenuhi persyaratan independensi serta kriteria sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendorong terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap jenjang organisasi. 2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap

risiko kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bank umum syariah.

3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian atau penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah.

5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, otoritas pengawas lain dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

6. Melakukan tugas-tugas lain terkait dengan fungsi kepatuhan.

E. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan 1. Budaya Kepatuhan

Seluruh Pegawai BNI Syariah bertanggung jawab mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan. Pada tahun 2014 telah diadakan pelatihan Compliance Desk Function dan

Compliance awareness yang bertujuan untuk memperkuat Budaya Kepatuhan di BNI

Syariah. Dalam rangka menumbuhkan budaya kepatuhan terhadap ketentuan eksternal, Compliance Desk melakukan sosialisasi ketentuan baru yang terkait dengan aktivitas operasional Bank BNI Syariah secara langsung maupun tidak langsung. Selama Tahun 2014 telah di sosialisasikan 31 (tiga puluh satu) ketentuan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah pada segenap divisi/satuan/unit yang terkait maupun kepada seluruh kantor cabang BNI Syariah.

2. Pemantauan Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Bank Indonesia, maupun peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya ketidakpatuhan tersebut, Satuan Kerja Kepatuhan BNI Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan mitigasi dalam bentuk kegiatan antara lain mencakup: a. Melakukan pemantauan secara bulanan risiko kepatuhan yang melekat pada bank terkait aspek pembiayaan, aspek likuiditas, dan aspek operasional

lainnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga akurasi dan ketepatan waktu pelaporan yang terkait kepada pihak otoritas pengawas maupun pihak lain yang berkepentingan yang diatur menurut ketentuan yang berlaku.

c. Melakukan Uji Kepatuhan melalui media checklist sheet dalam proses pembiayaan, pengadaan barang dan jasa dan penempatan dana yang diputus kewenangannya oleh Direksi.

d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap divisi/unit/satuan/cabang BNI Syariah, baik ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan dari otoritas pengawas lain yang berwenang dengan tindak lanjut berupa pengkinian kebijakan dan prosedur yang terkait.

e. Bekerja sama dengan Unit Manajemen Risiko BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan dan pengkinian ketentuan internal yang menjadi acuan pada masing-masing unit Organisasi.

f. Pemantauan Risiko Kepatuhan melalui Laporan Profil Risiko yang disampaikan secara triwulanan melalui Divisi ERD untuk kemudian dilaporkan kepada otoritas pengawas yang terkait.

Berikut adalah profil risiko kepatuhan (inheren) selama periode tahun 2014:

Periode Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Nilai Risiko 1.13 1.18 1.10 1.10

Keterangan Low Low Low Low

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa profil risiko kepatuhan BNI Syariah

P T low

3. Pemantauan Prinsip Kehati-hatian Bank

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap kebijakan prinsip kehati-hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun otoritas pengawas lainnya yang berwenang. Selama periode tahun 2014, Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan Prinsip Kehati-hatian bank melalui Ceklist Uji Kepatuhan yang terkait dengan pembiayaan maupun non pembiayaan.

Selama periode tahun 2014, Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan review 57 (lima puluh tujuh) Ceklist Uji Kepatuhan usulan pembiayaan, 16 (enam belas) Ceklist Uji Kepatuhan penempatan dana (financing line), 9 (sembilan) Ceklist Uji Kepatuhan pengadaan barang & jasa yang diputus kewenangannya oleh Direksi, dan 17 (tujuh belas) Ceklist Uji Kepatuhan pembukaan/pemindahan jaringan kantor.

4. Pemantauan Komitmen Bank dengan Otoritas Berwenang

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap pemenuhan komitmen kepada pihak otoritas pengawas yang berwenang. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2013 terdapat beberapa komitmen BNI Syariah terhadap Bank Indonesia yang harus dipenuhi di tahun 2014 sesuai dengan batas waktu pemenuhannya.

Berikut adalah tabel informasi pemenuhan komitmen BNI Syariah kepada Bank Indonesia untuk posisi bulan Desember 2014:

Tindak Lanjut Temuan Audit BI Periode Desember 2014 Keterangan Jumlah

Temuan

Jumlah

Penyelesaian Jumlah pending

% Penyelesaian Komitmen Yang Telah Jatuh Tempo Sudah JT Belum JT a b c d e=b/(a-d) a. Pemeriksaan BI terhadap Divisi CBD Thn 2013 13 13 0 0 100% b.Pemeriksaan BI Thn 2013 59 57 0 2 100% Rata-rata (%) penyelesaian

Sumber data : Internal Audit

Pada tahun 2013 terdapat 59 temuan oleh Bank Indonesia yang harus diselesaikan pada tahun 2014 dan telah selesai 57 sedangkan sisanya belum jatuh tempo.

5. Penyempurnaan Sistem, Infrastruktur dan Kebijakan Kepatuhan

Dalam memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan di BNI Syariah, Satuan Kerja Kepatuhan senantiasa menyusun dan melakukan evaluasi terhadap compliance

toolkit yang digunakan oleh unit bisnis maupun operasional. Selama tahun 2014

telah dilakukan pembuatan dan/atau revisi terhadap checklist sheet yang digunakan untuk uji kepatuhan terhadap pembiayaan maupun non pembiayaan.

Untuk meningkatkan Budaya Kepatuhan di BNI Syariah, telah dibuat suatu sistem manajemen risiko kepatuhan yaitu Compliance Information System yang dapat diakses oleh segenap pegawai BNI Syariah yang berisi informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun Fatwa DSN-MUI beserta pemantauan kewajiban yang harus dipenuhi.

Satuan Kerja Kepatuhan melakukan kegiatan review uji kepatuhan terhadap setiap rancangan kebijakan dan prosedur dalam rangka penyesuaian menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2014 telah dilakukan review 41 (empat puluh satu) rancangan kebijakan dan prosedur.

6. Evaluasi Efektivitas Fungsi Kepatuhan

Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan penerapan fungsi kepatuhan yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank sehingga dapat menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders. Sumber evaluasi terhadap efektifitas fungsi kepatuhan antara lain evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan sesuai arahannya untuk segera ditindaklanjuti. Selain itu, hasil evaluasi internal dari Divisi HCD maupun IAD, khususnya yang terkait dengan struktur organisasi dan peningkatan kompetensi maupun jumlah SDM, menjadi perhatian dalam pengembangan organisasi Satuan Kerja Kepatuhan dalam memaksimalkan efektifitas penerapan fungsi kepatuhan. 7. Upaya Peningkatan Kualitas Fungsi Kepatuhan Bank

Dalam proses pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada Satuan Kerja Kepatuhan untuk melaksanakan tugas secara efektif, dilakukan melalui proses pengembangan kompetensi dan kualitas SDM dengan prinsip pengembangan SDM yang berkelanjutan (continuous improvement).

F. Mitigasi Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya potensi risiko kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan BNI Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan yang ditujukan untuk memitigasi timbulnya ketidakpatuhan dalam bentuk kegiatan antara lain melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat (inherent risk) pada bank yaitu terkait:

1. Aspek Pembiayaan

a) Kualitas Aktiva Produktif yang terdapat pada kategori Non Performing Financing (NPF) berdasarkan ketentuan yang berlaku diharuskan di bawah 5% (lima persen) cfm. Peraturan Bank Indonesia No.7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.

Berdasarkan data NPF di atas, selama tahun 2014 BNI Syariah selalu menjaga kualitas pembiayaan yang bermasalah di bawah 5% (lima persen).

b) Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi ketentuan minimum 100% (seratus persen) cfm. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/13/PBI/2011 tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

c) Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan kepada pihak terkait di bawah 10% (sepuluh persen) dan kepada pihak tidak terkait di bawah 20% (dua puluh persen) cfm. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang BMPK untuk Bank Umum. Selama periode tahun 2014 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK.

Penyaluran Dana (Des 2014) Jumlah Nominal (Jutaan Rph)

Pihak Terkait 201.092

Pihak Tidak Terkait

- Penyaluran Terbesar per Nasabah

402.183

2. Aspek Likuiditas

a) Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) telah memenuhi ketentuan minimum 8% (delapan persen) cfm. PBI No.7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No. 13/3/PBI/2011 Tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank.

b) Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah minimum 5% (lima persen) dan Valas minimum 1% (satu persen) cfm. Peraturan Bank Indonesia No. 15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

3. Aspek Pasar

a) Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang berlaku maksimum tertinggi

net open position 20% (dua puluh persen) cfm. Peraturan Bank Indonesia

Nomor 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum.

b) Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan serta memenuhi kelengkapan materi, akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.

c) Melakukan Uji Kepatuhan melalui media checklist sheet dalam proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang serta jasa maupun proses penempatan dana (financing line) yang diputus kewenangannya di tingkat Direksi.

d) Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap Divisi/Unit/Satuan/Cabang BNI Syariah, baik ketentuan dari Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tindak lanjut pengkinian Standar Operasional Prosedur yang terkait dengan ketentuan baru tersebut.

e) Bekerja sama dengan Unit Manajemen Risiko BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan dan pengkinian SOP yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.

G. Rencana Strategis Fungsi Kepatuhan di Tahun 2015

Untuk meningkatkan penerapan Fungsi Kepatuhan pada tahun 2015, mengacu pada

roadmap strategi Fungsi Kepatuhan untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan

pada tahun 2014 s/d 2016, maka terdapat 4 program utama yaitu:

1. M K Y “OP HCD ERD

dan yang lainnya).

2. Membangun pemahaman terhadap materi kepatuhan (regulasi & SOP) kepada setiap pegawai.

3. Membangun sistem pemantauan & evaluasi terhadap kewajiban kepatuhan. 4. Membangun sistem penilaian kepatuhan (Complaince Index).

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2014 (Halaman 86-95)

Dokumen terkait