• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kajian Teori

3. Kelompok Umur

Kedudukan siswa dalam proses pembelajaran itu hakiki. Karena mereka belajar dan aktif, maka dapat dipandang sebagai subyek atau pelaku proses belajar. Apapun yang diberikan guru bagi siswanya tidak akan berhasil apabila siswa itu sendiri tidak mau dan mampu mengadakan perubahan pada dirinya. Proses belajar itu tidak terjadi pada diri siswa. Siswa itu tidak hanya pasif menerima, menyesuaikan atau mengulang apa yang diberlakukan atas dirinya.

Siswa hendaknya dipandang sebagai suatu individu yang unik, bukan orang dewasa dalam format kecil. Dalam diri siswa itu terdapat potensi untuk tumbuh dan berkembang, ada daya pengendalian dan pengarahan dirinya siswa itu mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai dirinya. Dengan sendirinya ia mengetahui kebutuhan belajarnya. Dengan demikian, siswa inilah yang berwenang mengambil keputusan dalam segala hal yang bersangkutan dengan proses belajar-mengajar. Siswalah yang seharusnya menetapkan cara, bahan, tempat dan tingkat hasil belajarnya.

Prinsip ini juga berlandaskan pada kenyataan bahwa anak sebagai individu di samping mempunyai sifat yang universal, terdapat juga perbedaan yang berarti. Drowatzky (1975 : 53), menyatakan bahwa : “ Perbedaan individu itu dipengaruhi oleh bentuk badan dan watak, pola pertumbuhan, latar belakang pengalaman dan prestasi serta kapasitas fisik ”.

Bentuk badan dan watak setiap anak mempunyai bentuk badan dan watak yang lebih cocok untuk suatu cabang olahraga dari pada cabang olahraga yang lain. Setiap bentuk badan mempunyai suatu karakteristik yang mempermudah

commit to user

keikutsertaannya dalam suatu cabang olahraga tertentu. Watak seseorang akan lebih cocok untuk suatu kedudukan dalam tim atau olahraga dari pada tim atau olahraga lain. Sifat pasif, agresif, keras dan sosialitas seseorang menentukan kedudukannya dan peranannya dalam kegiatan olahraga atau program pendidikan jasmani.

Setiap anak mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda dengan pola pertumbuhan anak yang lain. Karakteristik usia yang umum memang ada, tetapi variasi dari karakteristik umum pada setiap anak itu nampak nyata. Setiap anak mempunyai tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri. Latar belakang pengalaman dan prestasi siswa itu berbeda-beda. Mobilitas siswa pada saat ini sangat tinggi sehingga saat ini jarang ada siswa yang mempunyai latar belakang geografis, sosial dan ekonomi yang sama. Mereka yang hidup dekat waduk, danau, atau laut atau mempunyai pengalaman dan prestasi yang banyak dalam olahraga air. Anak yang hidup di gunung dan padang pasir mempunyai pengalaman yang kurang sehubungan dengan olahraga air ini. Kapasitas fisik untuk bergerak, termasuk di dalamnya kardiovaskuler dan ketahanan otot mempengaruhi juga kapasitas respiratori. Kapasitas ini mempengaruhi kemampuan maksimum. Akibatnya kemampuan maksimum setiap anak akan berbeda-beda.

Prestasi di bidang olahraga tidak dapat dicapai dalam satu atau dua hari, tetapi memerlukan waktu yang lama guna proses pembinaan dan latihan serta harus dimulai pada usia muda. Siregar (1975 : 11), menyatakan bahwa : “

commit to user

pengembangan kemampuan gerak dasar, prinsip-prinsip dasar teknik dan bukan semata-mata latihan yang mempersiapkan alat-alat tubuh untuk kerja keras ”.

Anak-anak umur 6 tahun sampai 12 tahun mempunyai pertumbuhan yang relatif lambat tetapi teratur dan berakhir dengan pertumbuhan yang cepat di masa remaja. Mereka sangat memerlukan berbagai macam kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dan ketangkasan. Periode ini merupakan perubahan bagi anak-anak dari lingkungan rumah menuju lingkungan sekolah sebagai salah satu lingkungan sosial yang terbatas. Ciri-ciri khas yang dapat dilihat dari mereka ialah bahwa ingin belajar sesuatu dengan cepat, adanya dorongan untuk berkelompok, keinginan mereka untuk bermain-main, mengerjakan sesuatu dan meningkatkan keterampilan.

Pertumbuhan yang lambat dan teratur pada periode ini merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha pengembangan fungsi gerak dan koordinasi. Sebagian besar tenaga anak-anak dapat ditujukan langsung guna penyempurnaan pola dasar gerak yang telah ditetapkan selama periode ini sebagai adaptasi dan modifikasi guna menghadapi berbagai tugas dan peningkatan situasi.

Pada hakekatnya proses pembinaan pada usia muda memberikan dasar yang baik dan benar, kemudian meningkat sesuai dengan peningkatan umur guna mencapai prestasi optimal dalam olahraga. Hal ini sesuai pendapat Annarino, et al (1980:146), yaitu; “ Anak usia Sekolah Dasar merupakan usia yang paling sesuai guna pencapaian ketangkasan dasar olahraga, baik untuk anak-anak putera maupun puteri ”. Berdasarkan pada pendapat Annarino tersebut, seorang guru

commit to user

mempertimbangkan potensi keterampilan siswa guna keperluan pengembangan di masa datang. Tingkat potensi keterampilan siswa dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum olahraga pendidikan. Tingkat kemampuan siswa yang sama dapat pula digunakan untuk mengadakan pengelompokkan siswa secara homogen agar dapat diperoleh keuntungan yang lebih baik dari program kegiatan olahraga. Dalam membuat kelompok yang homogen siswa dapat melakukan kegiatan dan bersaing dalam taraf kemampuan yang sama.

Pengelompokan siswa menurut Clarke dalam Drowatzky (1975:61) yaitu: “ Ada dua prosedur utama yang dapat digunakan untuk mengadakan pengelompokkan siswa secara homogen, yakni dengan cara pengelompokkan berdasarkan macam kegiatan khusus yang mereka ikuti dan berdasarkan kemampuan umur yang mereka miliki ”. Kegiatan khusus adalah mencari kemampuan setiap siswa yang dinilai dari setiap kegiatan olahraga pendidikan di sekolah dan kategori siswa dalam kegiatan tersebut. Pengelompokkan siswa berdasarkan kegiatan khusus ini dapat berubah dari satu kegiatan-kegiatan yang lain. Sedangkan pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan umum dapat dilakukan dengan mengadakan tes ketangkasan olahraga secara menyeluruh atau kemampuan gerak. Menurut Piaget dalam Husdarta, Yudha M Saputra (2000 : 29-31) membagi kelompok umur menjadi empat fase berdasarkan perkembangan perilaku kognitif secara kualitatif yaitu :” fase sensori motor (0,0 – 2,0 tahun), fase preoperational (2,0 – 7,0 tahun), fase concrete operational (7,0 – 11,0/12,0

commit to user

Anak-anak adalah anak yang berusia 2 – 6 tahun dan anak yang berusia 6 sampai dengan 12 tahun (Gallahue dan Ozmun 1998:189). Selain itu menurut (Sugiyanto, 1998:8) anak-anak dapat dibagi menjadi dua bagian yakni masa anak kecil dan masa anak besar. Masa anak kecil adalah anak yang ber usia 1 atau 2 tahun sampai dengan 6 tahun. Sedangkan masa anak besar adalah anak yang berusia 6-10 tahun untuk anak perempuan dan antara 6 sampai dengan 12 tahun untuk anak laki-laki. Untuk lebih memperjelas batasan periodisasi perkembangan berdasarkan usia maka dapat kita lihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1. Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Usia (Sugiyanto, 1998:9)

Fase Perkembangan Batasan Usia

Fase Sebelum Lahir

1. Awal

2. Embrio

3. Janin

Selama 9 bulan 10 hari

Saat pembuahan sampai dua minggu. 2 sampai 8 minggu

8 minggu sampai saat lahir Bayi

Neonatal

Saat lahir 1-2 tahun

Saat lahir sampai 4 minggu Anak-anak

1. Anak Kecil

2. Anak Besar Perempuan

3. Anak besar Laki-laki

1 atau 2 sampai 10 atau 12 tahun 1 atau 2 sampai 6 tahun

6 sampai 10 tahun. 6 sampai 12 tahun Adolesensi 1. Perempuan 2. Laki-laki 10 sampai 18 tahun 12 sampai 20 tahun Dewasa

commit to user

2. Dewasa Madya

3. Dewasa Tua

40 sampai 60 tahun 60 tahun keatas

Pada anak-anak sudah terjadi perkembangan, perkembangan dapat diartikan sebagai peningkatan kapasitas fungsi atau kemampuan kerja organ-organ tubuh, peningkatan bisa berbentuk daya fisik, koordinasi dan kontrol tubuh. Misalnya peningkatan fungsi-fungsi otot, otak syaraf, jantung, paru-paru dan lain sebagainya. Dari segi perkembangan fisik, pada masa ini sudah terjadi perkembangan komponen biomotorik diantaranya: kekuatan, fleksibilitas, daya

tahan, power dan kemampuan biomotorik lainnya (Gallahue dan Ozmun

1998:267-292).

Masa anak-anak ditandai oleh keteraturan pertumbuhan pada tinggi badan, berat, dan berat otot. Masa anak-anak disini dibagi menjadi masa anak-anak awal dengan usia 2 sampai 6 tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia 6 sampai dengan 10 tahun. Pada anak-anak masa pertumbuhan dan perkembangan anak dibagi menjadi dua tahapan yaitu : 1). Pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak awal pada usia (2-6 tahun) dan 2). Pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak akhir pada usia (6-10 tahun) (Gallahue dan Ozmun 1998:189-205). Sedangakan menurut Sugiyanto (1998:8) anak-anak dibagi menjadi : 1).Masa anak kecil (usia 1 atau 2 tahun sampai 6 tahun) dan 2). Masa anak besar (usia 6 sampai dengan 12 tahun).

a. Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Awal

Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan tinggi dan berat tidak secepat pada masa kecil. Tingkat pertumbuhan melambat secara perlahan. Pada

commit to user

usia 4 tahun, anak-anak memiliki ukuran panjang tubuh 2 kali panjang tubuh sewaktu kelahirannya. Peningkatan jumlah total berat tubuh pada usia 2 sampai 5 tahun lebih rendah dari peningkatan pada tahun pertama. Proses pertumbuhan melambat setelah 2 tahun pertama, tapi tetap konstan sampai usia remaja. Peningkatan tinggi tahunan dari periode masa kanak-kanak awal sampai usia remaja adalah sekitar 2 inchi (5,1 cm) per tahun. Peningkatan berat rata-rata 5 pound (2,3 kg) per tahun. Masa kanak-kanak awal, oleh karena itu, menggambarkan masa ideal anak-anak untuk mengembangkan dan memperbaiki berbagai macam gerakan mulai dari gerakan dasar pada masa kanak-kanak awal sampai pada kemampuan olahraga pada pertengahan masa kanak-kanak.

Karakteristik perkembangan berikut menggambarkan sebuah pembentukan penemuan dari berbagai macam sumber dan dihadirkan disini untuk memberikan pandangan yang lebih lengkap dari seluruh anak selama tahun-tahun masa kanak-kanak awal.

1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik.

a) Anak laki-laki dan perempuan dengan range dari sekitar 33 sampai 47

inchi (83,8-119,4 cm) dalam tinggi dan dari 25 sampai 53 pound (11,3-24,0 kg) dalam berat.

b) kemampuan perseptual motorik berkembang secara cepat, tetapi

kebingungan sering terdapat pada tubuh, arah, waktu dan kesadaran akan tempat.

commit to user

c) Pengendalian buang air kecil dan buang air besar yang baik pada

umumnya terbangun pada berakhirnya periode ini, tetapi hal-hal yang tak terduga tetap terjadi.

d) Anak kecil selama periode ini secara cepat mengembangkan kemampuan

gerakan mendasar dalam berbagai kemampuan motorik. Gerakan bilateral seperti loncat-loncatan, bagaimanapun, seringkali menunjukkan kesulitan yang lebih daripada gerakan unilateral.

e) Anak kecil aktif dan energetik dan biasanya lebih memilih berlari daripada

berjalan, tetapi mereka tetap memerlukan sedikit waktu untuk beristirahat.

f) Kemampuan motorik dikembangkan dengan tujuan agar anak-anak mulai

belajar bagaimana mereka berpakaian, walaupun mereka mungkin memerlukan bantuan meluruskan dan mengencangkan bagian-bagian dari pakaian.

g) Fungsi tubuh dan proses menjadi lebih teratur. Sebuah tingkat

keseimbangan (physiological homeostatis) terbangun dengan baik.

h) Perkembangan tubuh anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

i) Kontrol motorik yang baik tidak dibangun secara penuh, walaupun kontrol

motorik yang kurang baik (gross) dibangun dengan cepat.

j) Mata pada umumnya tidak siap untuk menutup dalam waktu lama karena

penglihatan jauhnya.

commit to user

a) Selama fase ini anak-anak bersifat egosentrik dan beranggapan bahwa

semua orang berpikir seperti mereka. Hasilnya, mereka kelihatannya sering bertengkar dan enggan untuk berbagi dengan yang lain.

b) Mereka seringkali sangat ketakutan akan situasi yang baru, malu, sadar

diri, dan tidak mempunyai keinginan untuk meninggalkan pengamanan yang kelihatannya telah biasa dikenal.

c) Mereka belajar untuk membedakan benar dan salah dan mulai menuruti

kata hati nurani.

d) anak usia 2 dan 4 tahun seringkali terlihat aneh dan tidak seperti biasanya

dalam perilaku mereka, dimana anak dengan usia 3 dan 5 seringkali digambarkan sebagai anak yang stabil dan sesuai dengan perilaku anak seusianya.

e) Konsep-diri secara cepat berkembang. Bimbingan yang bijaksana,

pengalaman yang berorientasi pada keberhasilan, dan bantuan yang positif adalah hal-hal penting selama tahun-tahun ini.

3. Karakteristik Perkembangan Afektif

a) Kesukaan anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

b) Anak-anak cenderung egosentris, ingin selalu aktif bergerak dan umumnya

menyenangi gerak berirama.

c) Selalu ingin tahu, imajinatif/meniru-niru gerakan serta bersifat

individualistik dan egosentrik dalam beraktifitas.

d) Suka menjelajah dan mencoba-coba dalam beraktifitas serta suka gaduh

commit to user

4. Implikasi untuk Program Pengembangan Gerak

a) Kesempatan yang banyak untuk permainan motorik gross harus diberikan

dalam bentuk langsung adan tidak langsung.

b) Pengalaman gerak seharusnya menekan eksplorasi gerak dan aktifitas

penyelesaian masalah untuk memaksimalkan kreatifitas anak dan keinginan untuk mengeksplorasi sesuatu.

c) Tekanan harus di tempatkan pada pengembangan sebuah jenis locomotor

dasar, manipulatifdan kemampuan yang seimbang, kemajuan dari sederhana menuju kompleks/rumit sehingga anak menjadi ”siap”.

d) Minat dan kemampuan anak laki-laki dan perempuan adalah sama, tidak

memerlukan pemisahan aktifitas selama periode/masa ini.

e) Aktifitas yang banyak yang didesain khususnya untuk meningkatkan

perseptual motorik adalah diperlukan.

f) keuntungan harus diambil dari anak yang mempunyai imaginasi yang

hebat melalui susunan aktifitas seperti drama dan perumpamaan.

g) Karena gerakan anak seringkali kaku dan tidak efisien, maka pastikan

untuk mencocokksn pengalaman gerak sesuai dengan tingkat

kematangannya.

h) Karena anak-anak seringkali melakukan gerakan yang janggal dan tidak

efisien, maka pastikan untuk memberikan latihan gerak yang sesuai dengan tingkat kematangan mereka.

i) menyediakan berbagai macam kegiatan yang melibatkan perlakuan objek

commit to user

j) mulai memasukkan aktivitas bilateral dan cross-lateral, seperti berlari

cepat, skipping, setelah gerak unilateral seperti melompat telah dapat dilakukan dengan baik.

k) memberi semangat pada anak-anak membantu dalam mengatasi

kecenderungan untuk malu dan percaya diri untuk aktif dalam program pendidikan gerak dengan “menunjukkan” dan “memberi tahu” anak-anak lain apa yang dapat mereka lakukan.

l) aktivitas harus melibatkan penekanan tangan, bahu dan badan bagian atas.

m) tanpa penekanan, penyelesaian mekanik dengan benar dalam gerak dasar

yang luas adalah tujuan pertama.

n) jangan memaksa koordinasi pada persendian dengan kecepatan dan

kegesitan.

o) kebiasaan buruk dari postur dimulai. Perkuat postur yang baik dengan

pernyataan yang positif.

p) menyediakan akses yang nyaman ke fasilitas toilet dan menyarankan

anak-anak untuk mengemban tanggung jawab.

q) memberikan perbedaan individu dan memperbolehkan mereka untuk

meningkatkan sesuai dengan tingkat mereka.

r) membuat standar untuk sikap yang dapat diterima dan dipatuhi oleh

mereka. Memberikan bimbingan yang bijaksana dalam membangun rasa akan melakukan hal yang benar dan tepat dan melakukan hal yang salah dan tidak dapat diterima.

commit to user

s) program pengembangan gerak harus menentu dan berdasar akan level

perkembangan masing-masing individu.

t) Pendekatan multisensory harus digunakan, yaitu, suatu pengalaman yang

berbagai macam dimasukkan, menggunakan beberapa sensory modalities.

b. Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Akhir

Periode dari usia 6 sampai 10 tahun dari masa kanak-kanak termasuk dalam peningkatan yang lambat tetapi konstan, baik itu dalam hal tinggi badan, berat dan kemajuan system motorik dan sensorik. Perubahan dalam pembangunan tubuh hanya terjadi sedikit saja dalam tahun-tahun ini. Masa kanak-kanak adalah lebih pada perpanjangan dan pengisian sebelum pertumbuhan pra-pubertal yang terjadi secara tiba-tiba pada usia sekitar 11 tahun (untuk anak perempuan) dan 13 tahun (untuk anak laki-laki). Walaupun tahun-tahun ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang bertahap, anak kecil tetap melakukan peningkatan yang cepat dalam mempelajari dan fungsinya pada tingkat kematangan yang lebih dalam kemampuannya berolahraga dan bermain.

Masa pertumbuhan yang relatif lambat ini memberi anak-anak tersebut untuk membiasakan diri terhadap pertumbuhan yag dialaminya, dan merupakan faktor penting juga pada perbaikan dramatik tertentu yang terlihat dalam koordinasi dan control motorik selama masa kanak-kanak. Perubahan secara gradual dalam ukuran dan terjalinnya hubungan tertutup antara perkembangan tulang dan jaringan dapat dijadikan faktor penting dalam meningkatnya tingkat fungsi.

commit to user

1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik

a) Anak laki laki dan perempuan mempunyai tinggi sekitar 44 - 60 inchi

(111.8 - 152.4 cm) dan memiliki berat sekitar 44 - 90 pound (20.0 - 40.8 kg).

b) Pertumbuhannya lambat, khususnya dari usia 8 sampai akhir periode ini.

Walaupun lambat tetapi kenaikannya teratur, tidak seperti pertambahan tinggi dan berat selama tahun-tahun pra-sekolah.

c) Tubuh mulai memanjang, dengan pertambahan tinggi tahunan hanya 2 - 3

inchi (5.1 7.6 cm) dan pertambahan berat tahunan hanya 3 - 6 pound (1.4 - 2.7 kg).

d) Chepalocaudal (dari kepala hingga jari kaki) dan pronsip perkembangan

proximodistal (pusat keliling tubuh), yang mana otot yang lebih besar dalam tubuh akan lebih berkembang daripada otot kecil, dan ini sangat jelas.

e) Anak perembuan pada umumnya setahun lebih depan dari pada laki laki

dalam hal perkembangan psikologi, dan minat yang berbeda mulai timbul pada akhir periode ini.

f) Preferensi/pilihan tangan terbangun dengan 85 persen memilih tangan

kanan dan 15 persen tangan kiri.

g) Waktu reaksi lambat, disebabkan oleh sulitnya koordinasi antara

mata-tangan dan mata-kaki yang berada pada awal periode. Setelah berakhirnya periode ini, hal tersebut pada umumnya telah berhasil dibangun.

commit to user

h) Anak laki-laki dan perempuan sangat berenergi tapi seringkali memiliki

daya tahan yang rendah dan mudah lelah. Walau bagaimanapun ketanggapan dalam latihan sangat hebat.

i) Mekanisme pandangan perceptual telah terbangun sepenuhnya pada akhir

periode ini.

j) Anak-anak biasanya memiliki pandangan jauh selama periode ini dan tidak

siap untuk bekerja dengan penglihatan dekat dalam waktu lama.

k) Sebagian besar kemampuan gerak dasar mempunyai potensi untuk

diperbaiki selama periode ini.

l) Keterampilan dasar diperlukan untuk permainan yang baik sebelum hal ini

dikembangkan dengan baik.

m) Aktivitas yang melibatkan mata, lengan dan kaki berkembang lambat.

Seperti aktifitas bermain volley atau melempar bola dan melempar apapun membutuhkan latihan yang banyak untuk menjadi ahli.

n) Periode ini menandai peralihan dari kemampuan gerak yang diperbaiki

menuju pembentukan keterampilan gerak transisi dalam menjalankan permainan dan keterampilan atletik.

2. Karakteristik Perkembangan Kognitif

a) Masa perhatian pada umumnya pendek pada awal periode ini tapi secara

bertahap bertambah. Bagaimanapun, anak laki-laki dan perempuan pada usia ini akan lebih sering menghabiskan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan begi mereka.

commit to user

b) Mereka sangat suka belajar dan menyenangkan hati orang dewasa tetapi

masih memerlukan bantuan dan tuntunan dalam membuat keputusan.

c) Anak-anak memiliki imaginasi yang bagus dan menunjukkan pikiran yang

sangat kreatif; tapi bagaimanapun, kesadaran diri kelihatannya menjadi sebuah faktor pada akhir periode ini.

d) Mereka biasanya menyukai televisi, computer, video game, dan membaca.

e) Mereka tidak mempunyai kemampuan dalam berpikiran ringkas dan

menghadapi contoh dan situasi nyata selama awal periode.

f) Anak-anak secara intelektual sangat ingin tahu dan ingin selalu tahu

“kenapa”.

3. Karakteristik Perkembangan Afektif

a) Kesukaan anak laki-laki dan perempuan adalah sama pada awal periode,

tetapi segera setelah itu mulai terdapat perbedaan.

b) Anak-anak cenderung egosentris dan tidak suka bermain dalam kelompok

besar pada awal tahun ini, mereka lebih suka bermain dalam kelompok kecil .

c) Anak-anak biasanya agresif, sombong, kritis, over-aktif, dan tidak dapat menerima kekalahan ataupun kemenangan dengan baik.

d) Terdapat ketidaksesuaian dalam kedewasaan; anak-anak biasanya lebih

cepat dewasa di sekolah daripada di rumah.

e) Anak-anak tanggap terhadap kekuasaan, hukuman “yang adil, disiplin, dan

commit to user

f) Anak-anak suka berpetualang dan sangat ingin terlibat dengan teman

dalam kelompok anak-anak yang melakukan kegiatan yang “berbahaya” atau “rahasia”.

g) Konsep diri anak-anak tetap terbentuk.

4. Implikasi Program Pengembangan Gerak

a) Harus tersedia kesempatan bagi anak-anak untuk memperbaiki

kemampuan gerak dasar yaitu dalam daya gerak, manipulasi, dan ketetapan akan sebuah tujuan pada saat mereka labil.

b) Anak-anak memerlukan bantuan dalam peralihan dari fase gerak dasar

menuju fase gerak khusus.

c) Penerimaan dan penegasan memberi tahu anak-anak bahwa mereka

memiliki tempat yang aman dan tetap di sekolah dan rumah.

d) Kesempatan yang berlimpah dalam pemberian semangat dan pemaksaan

yang positif dari orang dewasa sangat diperlukan untuk meningkatkan pengembangan konsep diri.

e) Kesempatan dan pemberian dorongan untuk mengeksplorasi dan mencoba

melalui gerakan dengan tubuh mereka dan benda di lingkungan dapat meningkatkan efisiensi perceptual-motor.

f) Harus terdapat pengalaman-pengalaman yang terbuka untuk mengenalkan

akan tanggung jawab dan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

g) Anak-anak belajar menyesuaikan diri terhadap permainan yang kasar

commit to user

h) Kesempatan untuk memperkenalkan kerja tim harus diberikan pada saat

yang tepat.

i) Aktivitas yang melibatkan imajinasi dan kelucuan dapat dimasukkan

dalam program selama tahun-tahun awal karena imajinasi anak masih tinggi/sangat baik.

j) Aktivitas yang berkaitan dengan musik dan ritmik dapat dinikmati dalam

tingkat ini dan sangat penting dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar, kreativitas, dan pemahaman mendasar akan musik dan ritme.

k) Anak-anak pada tingkat ini belajar dengan sangat baik melalui partisipasi

aktif.

l) Aktivitas seperti memanjat dan bergantungan bermanfaat untuk

mengembangkan tubuh bagian atas dan seharusnya dimasukkan dalam program ini.

m) Situasi permainan diskusi yang melibatkan beberapa topik seperti

bergantian (antri), fair-play, tidak mencontek, dan berbagai nilai universal yang mengandung arti pembedaan antara benar dan salah.

n) Mulai menitik beratkan pada ketepatan, bentuk, dan keterampilan dalam

Dokumen terkait