• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

C. Kerangka Pemikiran

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara individual games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar

Ditinjau dari jumlah pemainnya, permainan perorangan (individual games)

adalah permainan yang dilakukan oleh satu orang atau sendirian saja, ia aktif bergerak sendiri tanpa bantuan orang lain. Seandainya ada pemain lain ia tidak mempunyai kaitan apa – apa denganya. Dalam permainan ini ada permainan yang para pemainnya saling membutuhkan, tetapi bukan untuk kerja sama melainkan untuk menjadi lawan yang harus ditaklukkan. Sedangkan permainan beregu (groups games) adalah permainan yang dilakukan dua orang atau lebih tergantung dari jenis permainan yang akan dimainkan. Dimungkinkan dengan bermain secara beregu akan menimbulkan rasa solidaritas, saling menghargai, saling toleransi, dan saling keterbukaan sesama teman, membentuk kekompakan dan kerja sama antar pemain dalam satu regu.

Ditinjau dari tujuan permainan perorangan (individual games) dan

permainan beregu (groups games) pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya. Selain ditinjau dari hal

tersebut, permainan perorangan (individual games) dan permainan beregu (groups

games) juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. Kelebihan

permainan perorangan (individual games) adalah dapat meningkatkan kemampuan

gerak dasar berasal dari sendiri bukan bantuan orang lain, meningkatkan kemandirian siswa, kondisi fisik anak lebih baik karena kesempatan mengulang

commit to user

aktivitas lebih banyak, dan terjadi kompetisi yang lebih ketat dan seimbang. Kekurangannya adalah siswa kurang memiliki semangat dalam melakukan permainan, beban tugas harus ditanggung sendiri terkadang dirasa memberatkan dan peningkatan hasil permainan perorangan terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar dirasa tidak merata karena tergantung individu itu sendiri. Sedangkan

kelebihan dari permainan beregu (groups games) adalah dapat membangkitkan

kepekaan diri seseorang terhadap orang lain dalam sebuah kelompok, menimbulkan solidaritas sehingga timbul partisipasi yang spontan dalam mencapai tujuan, memberi mtivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan yang benar dan sungguh-sungguh, dan peningkatan hasil belajar dapat dirasakan serempak. Kekurangannya adalah apabila siswa masuk kelompok yang tidak disukai maka akan timbul perpecahan, baban kekuatan tergantung pada kekompakan kelompoknya, dan apabila satu siswa melakukan kesalahan maka semua anggota kelompoknya juga mendapat hukuman.

Dari uraian diatas dengan memperhatikan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan pembelajaran bermain tersebut maka

dapat diduga bahwa antara kedua pendekatan pembelajaran bermain individual

games dan groups games akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil

peningkatan kemampuan gerak dasar.

2. Perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dengan 7,01 – 8,00 tahun.

Berdasarkan pada karakteristik fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak anak yang berumur 6,01

commit to user

– 7,00 tahun berbeda dengan anak yang berumur 7,01 – 8,00 tahun, karakteristik anak laki-laki umur 6,01 – 7,00 tahun umumnya masih duduk di kelas I dan II sedangkan karakteristik anak laki-laki umur 7,01 – 8,00 tahun umumnya duduk di kelas II dan III Sekolah Dasar. Siswa sekolah dasar sesuai dengan perkembangan karakteristiknya senang berkompetisi diantara teman-temannya. Mereka lebih termotivasi untuk bersaing dalam segala hal dengan teman sekelas atau seumur dengannya, sehingga ia dapat membanggakan dirinya akan keterampilan yang dimilikinya. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran yang mempelajari keterampilan perlu untuk dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang bersangkutan lepas melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman sebaya atau siswa yang berumur sama.

Kemampuan gerak dasar terkait erat dengan kematangan seseorang. Seseorang yang memiliki tingkat kemampuan gerak dasar yang tinggi akan memiliki kematangan sistem syaraf, otot dan organisme tubuh yang baik pula. Kemampuan gerak dasar siswa akan meningkat seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang diberikan seharusnya memperhatikan kebutuhan dan tingkat karakterislik fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak anak. Dengan demikian antara kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dan kelompok umur 7,01 – 8,00 tahun terdapat perbedaan dalam peningkatkan kemampuan gerak dasar.

commit to user

3. Pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

Permainan perorangan (individual games) dan permainan beregu (groups

games) merupakan salah satu bentuk model pembelajaran dalam pendidikan jasmani, yang didalamnya terdapat rasa senang dan gembira tanpa ada paksaan dari siapapun juga. Ditinjau dari tujuannya pendekatan pembelajaran bermain memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya, namun pengaruh yang ditimbulkan tentu berbeda karena kedua permainan tersebut mempunyai perbedaan. Pendekatan pembelajaran bermain yang tepat dalam pendidikan jasmani akan meningkatkan motivasi anak untuk melakukan aktivitas yang diberikan. Dengan banyak aktivitas yang dilakukan dapat memacu meningkatkan kemampuan gerak dasar anak, apalagi dalam kelompok belajar itu umur siswa rata-rata sama, hal ini akan mendorong siswa untuk berkompetisi sesama teman.

Proses pembelajaran yang mempelajari keterampilan perlu untuk dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang bersangkutan lepas melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman sebaya atau siswa yang berumur sama, sehingga akan menjadi situasi pembelajaran yang baik dan kompetitif. Dengan demikian antara kemampuan gerak dasar dan kelompok umur akan terjadi pengaruh interaksi melalui pendekatan pembelajaran bermain yang diberikan.

commit to user

Berdasarkan karakteristik perkembangan fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak pendekatan

pembelajaran bermain dengan permainan perorangan (individual games) lebih

tepat diberikan pada masa kanak-kanak awal. Sedangkan pendekatan

pembelajaran bermain dengan permaian beregu (groups games) lebih tepat

diberikan pada masa kanak-kanak akhir.

Dokumen terkait