• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.3. Keluaran (Output)

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,

Universitas Sumatera Utara pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Saat ini di wilayah kerja Puskesmas Tapian Dolok sudah terdapat 5 Pustu, 3 Poskesdes, 7 Polindes, 49 Posyandu, dan 10 Desa Siaga. Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan. Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk rentan, antara lain: ibu, bayi, anak, usia lanjut, dan keluarga miskin. Model dari pelayanan promotif dan preventif di fasilitas kesehatan primer diharapkan dapat memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic kepada masyarakat.

Pelayanan promotif dan preventif yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Tapian Dolok untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya tidak terlalu berbeda dengan sebelum berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, antara lain adalah mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, KB, meningkatkan pelayanan KIA dengan membentuk Kelas Ibu Hamil, imunisasi, pemantauan gizi buruk di posyandu balita, peningkatan pengetahuan ibu hamil, kader kesehatan, dan kepling di KPKIA dan ruang konseling puskesmas, sosialisasi HIV/ADIS pada ibu hamil (PMTCT) dan anak-anak sekolah, sosialisasi keluarga sadar gizi,

Universitas Sumatera Utara penyuluhan tentang IMS dan HIV/ AIDS kepada masyarakat umumnya remaja, pemberantasan P2M dan sebagai tambahan program atau kegiatan dari BPJS yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis.

Selain itu, mengadakan ceramah dan diskusi dengan menggunakan poster dan brosur di sekolah, posyandu maupun di tempat-tempat yang sudah ditentukan, sosialisasi bahaya narkoba pada anak-anak sekolah, pelatihan dokter kecil, penyuluhan UKS, pembinaan sanitasi/kantin sekolah, pembinaan hygine/sanitasi di tempat-tempat makan, Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi, PSN DBD rutin, melaksanakan peninjauan epidemiologi DBD, memberikan bubuk ABATE pada masyarakat, pembinaan pustu, penyuluhan penyakit menular dan penyakit tidak menular, pemantauan rumah sehat, serta sosialisasi sanitasi dan kesehatan lingkungan. Untuk kegiatan penyuluhan selalu dibuat laporan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

Upaya Kesehatan Perorangan yang dilakukan oleh Puskesmas selain pengobatan yaitu konseling atau penyuluhan perorangan bagi pasien yang datang ke puskesmas biasanya diberikan oleh dokter di poliklinik atau di poli gigi, home visit TB mangkir dan home visit gizi buruk/gizi kurang yang dilaksanakan dengan mengunjungi pasien ke rumah-rumah serta melaksanakan pemantauan rumah sehat.

Upaya promotif dan preventif di Puskesmas Tapian Dolok belum memiliki standar dalam memberikan dan melaksanakan pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaan upaya promotif dan preventif untuk mencapai hasil yang maksimal

Universitas Sumatera Utara harus sesuai dengan manajemen puskesmas. Namun pada nyatanya pimpinan di puskesmas ini masih belum memahami dengan baik tentang manajemen puskesmas yaitu bagaimana menjalankan upaya promotif dan preventif sesuai dengan perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaannya secara baik dan terkoordisasi. Hal tersebut terlihat dari setiap kegiatan atau program upaya esensial di Pukesmas Tapian Dolok belum sepenuhnya berjalan dengan lancar dan belum memiliki cakupan yang baik. Dikatakan demikian karena kenyataannya dilihat dari proses pelaksanaannya yang belum maksimal dilihat dari kuantitas, kualitas serta frekuensi dari upaya promotif dan preventif yang diberikan ke masyarakat dirasakan masih kurang.

Selain itu pelayanan yang dilaksanakan biasanya dominan dilakukan ke desa yang jaraknya dekat dengan Puskesmas dikarenakan dana dan transportasi yang belum mencukupi atau memadai. Pada awal tahun 2015 Puskesmas Tapian Dolok tidak melaksanakan kegiatan penyuluhan ke Desa/masyarakat dikarenakan dana untuk UKM yang dananya dibiayai oleh BOK sempat berhenti disalurkan ke Puskesmas, sehingga Puskesmas tidak memiliki dana yang cukup untuk biaya operasional kegiatan UKM .

Kegiatan-kegiatan dari pelayanan promotif dan preventif diupayakan pelaksanaannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh puskesmas, namun pada nyatanya pelaksanaan kegiata tersebut masih belum terarah dan kadang diadakan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan pada POA sebelumnya. UKM dan UKP seperti penyuluhan perseorangan dan masyarakat dilaksanakan dengan frekuensi dan kualitas yang dirasakan masih rendah karena

Universitas Sumatera Utara dilakukan hanya satu bulan sekali itupun jika terlaksana secara tepat waktu, kurangnya pemerataan dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif melalui UKM dan keterjangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dasar, keluarga berencana, pelayanan skrinning kesehatan tertentu, pemeriksaan penunjang pelayanan skrinning kesehatan yang masih rendah. Di samping itu pelayanan kuratif menjadi lebih diutamakan oleh Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga pelayanan promotif dan preventif menjadi kurang terlihat sebagai pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih difokuskan oleh puskesmas.

Universitas Sumatera Utara

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Implementasi pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun belum berjalan secara maksimal. Hal ini dikarenakan kegiatan promotif dan preventif yang dijalankan tidak sepenuhnya berlandaskan pada kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh Pemerintah.

2. Manajemen Puskesmas tidak dipahami secara baik oleh Kepala Puskesmas dan cakupan upaya promotif belum merata ke semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

3. Koordinasi dan pengawasan yang dimiliki Puskesmas masih belum terlaksana dengan baik., keterbatasan kemampuan dan pengetahuan serta pemahaman tenaga kesehatan mengenai upaya promotif dan preventif masih kurang baik.

4. Dana kegiatan UKM tetap bersumber dari BOK sementara biaya kegiatan UKP berasal dari dana kapitasi JKN, seharusnya UKM juga mendapatkan dana untuk kegiatan operasional dari dana kapitasi BPJS. Sarana transportasi yang dimiliki puskesmas masih kurang memadai.

5. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tapian Dolok yaitu antara lain penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, mening-

Universitas Sumatera Utara katkan pelayanan KIA/KB, gizi keluarga, imunisasi, Posyandu, sosialisasi dan penyuluhan P2M, dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis bagi Lansia yang terdaftar sebagai peserta JKN.

6. Upaya kesehatan perorangan Puskesmas Tapian Dolok adalah pengobatan/kuratif, konseling atau penyuluhan perorangan bagi masyarakat atau pasien oleh dokter di poliklinik atau di poli gigi, home visit TB mangkir dan home visit gizi buruk/gizi kurang dan pemantauan rumah sehat.

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk peningkatan pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun sebagai berikut.

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun :

a) Diharapkan meningkatkan kualitas SDM Kesehatan dengan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan keterampilan dan kemampuan tenaga kesehatan, agar pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif yang dilaksanakan oleh Puskesmas Tapian Dolok lebih optimal. b) Diharapkan meningkatkan dana untuk pelayanan promotif dan

preventif, memberikan kendaraan dinas tambahan kepada Puskesmas, lebih diperhatikan dan dilengkapi untuk sarana dan prasarana serta peralatan penunjang pelayanan promotif dan preventif.

Universitas Sumatera Utara 2. Bagi Puskesmas Tapian Dolok

a) Diharapkan Kepala Puskesmas lebih meningkatkan pemahamannya tentang manajemen Puskesmas dalam membuat perencanaan serta pemetaan per desa dalam melaksanakan upaya promotif dan preventif di puskesmas.

b) Diharapkan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Tapian Dolok untuk meningkatkan pemahaman tentang upaya promotif dan preventif guna pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

c) Diharapkan Puskesmas lebih meningkatkan koordinasi, pengawasan dan kerja sama antara Kepala Puskesmas, tenaga kesehatan dan lintas sektoral terkait dalam melaksanakan upaya promotif dan preventif, sehingga dapat menekankan kepada masyarakat agar lebih memanfaatkan pelayanan promotif dan preventif dibandingkan dengan pelayanan kuratif.

3. Bagi masyarakat diharapkan agar lebih aktif dan ikut berpasrtisipasi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan dan memanfaatkan pelayanan promotif dan preventif yang dilaksanakan oleh Puskesmas.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik. Dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2010. Pembangunan Kesehatan Berbasis Promotif dan Preventif. Semarang.

Http://www.Depkes.go.id/index. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015. ________________________. 2013. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera

UtaraTahun 2012. Medan.

Efendi F., Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Salemba Medika. Jakarta.

Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Rineka cipta. Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Manajemen Puskesmas. Jakarta.

_______________________________.2013.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta.

______________________________.2013. Mengembalikan Fungsi Puskesmas. Aiphss.org/restoring-the-function-of puskesmas/?lang=id. Diakses pada taggal 28 Februari 2015.

____________________________.2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.

Marjianto, Agus. 2012. Skripsi. Hubungan Kegiatan Promotif, Preventif Kesehatan Gigi dan Mulut yang Dilaksanakan Oleh Perawat Gigi dengan Prevalensi Karies Gigi Siswa SD/MI Wilayah Puskesmas di Kota Surabaya Tahun 2012. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

Masyuni. 2010. Tesis. Implementasi Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Di Bawah Tiga Tahun (Studi Kasus di Puskesmas Mangkurawang Kabupaten Kutai Kartanegara). Surakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sebelas Maret.

Universitas Sumatera Utara Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Moloeng, Lexi J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Mubarak, Wahid Iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi Dalam Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Profil Puskesmas Tapian Dolok. 2014. Cakupan Pelayanan Promotif dan Preventif di Puskesmas Tapian Dolok. Simalungun.

__________________________.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke-19. Alfabeta. Bandung.

Syafrudin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TAPIAN DOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN 2015

A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Tapian Dolok I. Data Umum 1.Nama : 2.Umur : 3.Jenis Kelamin : 4.Pendidikan Terakhir : 5.Tanggal wawancara : II.Data Khusus

1.Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, bagaimana pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

2.Kebijakan apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelayanan promotif dan preventif saat ini?

3.Bagaimana sistem pembiayaan untuk pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

4.Apa sajakah bentuk-bentuk upaya kesehatan dari pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

5.Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai persiapan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif?

a.Jumlah tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif.

b.Kesiapan tenaga kesehatan.

c.Bagaimana sarana dan prasarana serta peralatan yang tersedia. Jika belum lengkap bagaimana upaya yang dilakukan?

6.Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana proses pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Upaya Perorangan.

7.Terkait dengan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif, apa saja tantangan atau kendala internal dan eksternal yang ditemui dan dapat mengganggu jalannya proses?

8.Bagaimana atau strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

9.Menurut Bapak/Ibu apa saja saran yang diajukan untuk peningkatan pelayanan promotif dan preventif?

Universitas Sumatera Utara B. Daftar Pertanyaan untuk Informan di Puskesmas (Dokter/Dokter

Gigi) I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, bagaimana pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

2. Kebijakan apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelayanan promotif dan preventif saat ini?

3. Bagaimana sistem pembiayaan untuk pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

4. Apa sajakah bentuk-bentuk upaya kesehatan dari pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai persiapan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif?

a. Jumlah tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif.

b. Kesiapan tenaga kesehatan.

c. Bagaimana sarana dan prasarana serta peralatan yang tersedia. Jika belum lengkap bagaimana upaya yang dilakukan?

6. Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana proses pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Upaya Perorangan.

7. Terkait dengan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif, apa saja tantangan atau kendala internal dan eksternal yang ditemui dan dapat mengganggu jalannya proses?

8. Bagaimana atau strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

9. Menurut Bapak/Ibu apa saja saran yang diajukan untuk peningkatan pelayanan promotif dan preventif?

Universitas Sumatera Utara C. Daftar Pertanyaan untuk Informan di Puskesmas (Pegawai di Bidang

Upaya Esensial Puskesmas) Puskesmas I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu, bagaimana pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

2. Kebijakan apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelayanan promotif dan preventif saat ini?

3. Bagaimana sistem pembiayaan untuk pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

4. Apa sajakah bentuk-bentuk upaya kesehatan dari pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas?

5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai persiapan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif?

a. Jumlah tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif.

b. Kesiapan tenaga kesehatan.

c. Bagaimana sarana dan prasarana serta peralatan yang tersedia. Jika belum lengkap bagaimana upaya yang dilakukan?

6. Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana proses pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Upaya Perorangan.

7. Terkait dengan pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif, apa saja tantangan atau kendala internal dan eksternal yang ditemui dan dapat mengganggu jalannya proses?

8. Bagaimana atau strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

9. Menurut Bapak/Ibu apa saja saran yang diajukan untuk peningkatan pelayanan promotif dan preventif?

Universitas Sumatera Utara D. Daftar Pertanyaan untuk Informan Pasien di Puskesmas (Pasien

Umum/Pasien Penderita Penyakit Kronis) I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Pendidikan terakhir : 5. Tanggal wawancara :

II. Daftar Pertanyaan bagi Pasien dan Pasien dengan Penyakit Kronis

1. Ketika Bapak/Ibu berobat di Puskesmas, apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pelayanan promotif dan preventif seperti penyuluhan kesehatan dan pelayanan pencegahan penyakit.

2. Apakah Bapak/Ibu merasa penyuluhan kesehatan dan pelayanan pencegahan penyakit (pelayanan promotif dan preventif) itu penting? Jika iya atau tidak berikan alasannya.

3. Setelah Bapak/Ibu berobat di Puskesmas, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter?

4. Apakah diberikan pelayanan promotif dan preventif , paling sedikit mengenai faktor risiko dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)? 5. Apa saja yang dikatakan oleh dokter/perawat/bidan setelah Bapak/Ibu

berobat?

6. Adakah diberikan pelayanan promotif dan preventif yaitu informasi tentang anjuran-anjuran atau pantangan-pantangan dari dokter untuk mencegah penyakit agar tidak kambuh lagi?

Dokumen terkait