• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Keluarga Muslim

Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak. Tempat dimana dasar-dasar agama diajarkan untuk

49

Michael S. Ga zzaniaga & Todd F. Heatherton, Psychological Science: The Mind, Brain, and Behavior, (United States of America: W. W. Norton & Company. Inc, 2003), h. 326

mendidik anak-anak agar dapat menjadi manusia yang tidak hanya taat kepada Allah tetapi juga menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Dalam literatur Al-Qur‟an (Arab) keluarga diistilahkan dengan al-ahlu

jamaknya ahluna dan ahal yang memiliki arti: famili, keluarga dan kerabat. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.50 Menurut Alisuf Sabri keluarga adalah lembaga sosial resmi yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan.51 Syaikh Shaleh bin Fauzan al-Fauzan merinci definisi keluarga muslim sebagai keluarga yang mengetahui hak-hak Allah SWT dan menunaikannya, mengetahui hak-hak masing- masing suami istri dan memenuhinya, melaksanakan pendidikan anak dengan pendidikan Islam, menta‟ati hukum-hukum Allah SWT, memurnikan tauhid kepada-Nya dan menjauhi serta memerangi berbagai bentuk kemusyrikan.52

Berdasarkan definisi-definisi diatas yang dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang meletakkan segala aktivitas pembentukan keluarganya sesuai dengan syari‟at Islam yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar dan semangat untuk beribadah kepada Allah serta semangat untuk menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW.

b. Bentuk-bentuk Keluarga

Keluarga dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Keluarga inti, yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak, atau hanya ibu atau bapak atau nenek dan kakek

2. Keluarga inti terbatas, yang terdiri dari ayah dan anak-anaknya, atau ibu dan anak-anaknya

50

Muhammad A min Su mma, Huk um Keluarga Islam di Dunia Islam, (Jakarta: Pt Ra ja Grafindo Persada, 2006), h. 15

51

Drs. H.M. A lisuf Sabri, Il mu Pendidik an, (Jakarta : CV Pedo man Ilmu Jaya, 1999), h. 14

3. Keluarga luas (extended family), yang cukup banyak ragamnya seperti rumah tangga nenek yang hidup dengan cucu yang masih sekolah, atau nenek dengan cucu yang elah kawin, sehingga istri dan anak-anaknya hidup menumpang juga.53

Sejalan dengan pendapat diatas para ahli sosiologi membagi bentuk-bentuk keluarga kedalam dua kategori:

1. Keluarga batih (nuclear family), keluarga batih merupakan satuan keluarga terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.

2. Keluarga luas (extended family), keluarga luas terdiri atas keluarga batih.54

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk keluarga dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: keluarga inti atau dapat disebut dengan keluarga batih, keluarga inti terbatas dan keluarga luas.

c. Fungsi Keluarga

Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan / dirinci ke dalam beberapa fungsi, yaitu:

1) Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini diharapakan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.

2) Fungsi Pemeliharaan

53

Mufidah Ch, Psik ologi Islam Berwawasan Gender, (Malang: UIN-Ma lang Press, 2008), Cet I, h. 40

54

Ka manto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (jaka rta: Fa kultas ekonomi Universitas indonesia, 2004), h. 63-64.

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari berbagai macam gangguan, diantaranya dengan cara mendirikan rumah sebagai tempat berlindungnya a nggota keluarganya.

3) Fungsi Ekonomi

Fungsi ini berkaitan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok. Dimana orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.

4) Fungsi Keagamaan

Keluarga diwajibkan untuk mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agamanya agar menjadi manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini berlandaskan padaideologi Pancasila agar warganya mendalami dan megamalka Pancasila di dalam perilaku da n kehidupan keluarganya.

5) Fungsi Sosial

Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai- nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa.55

Sedangkan keluarga sebagai suatu kesatuan bersama, menurut St. Vembriarto, mempunyai 7 fungsi yang ada hubungannya dengan kehidupan si anak, yaitu:

1) Fungsi Biologik, yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak; secara biologis anak berasal dari orang tuanya.

2) Fungsi Afeksi, yaitu keluarga merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh kasih sayang dan rasa aman).

3) Fungsi Sosialisasi, yaitu fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga anak

55

mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai- nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya

4) Fungsi Pendidikan, yaitu keluarga sejak dulu merupakan institusi pendidikan. Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan ekonomi di masyarakat. Sekarangpun keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadian anak.

5) Fungsi Rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat / medan rekreasi bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan.

6) Fungsi Keagamaan, yaitu keluarga merupakan pusat pendidikan, upacara dan ibadah agama bagi para anggotanya, disamping peran yang dilakkan institusi agama. Fungsi ini penting artinya bagi penanaman jiwa agama pada si anak; sayangnya sekarang ini fungsi keagamaan ini mengalami kemunduran akibat pengaruh sekularisasi. 7) Fungsi Perlindungan, yaitu keluarga berfungsi memelihara, merawat

dan melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya. Fungsi ini oleh keluarga tidak dilakukan sendiri tetapi banyak dilakukakn oleh badan-badan sosial seperti tempat perawatan bagi anak-anak cacat tubuh mental, anak yatim piatu, anak-anak nakal dan perusahaan asuransi.56 Berdasarkan dari penjelasan berbagai fungsi keluarga diatas maka dapat kita dapat menyimpulkan fungsi- fungsi keluarga sebagai berikut: fungsi biologis, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, fungsi pendidikan, fungsi rekreasi, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi

56

Drs. H.M . Alisuf Sabri, Ilmu Pendidik an, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999. h. 15-16

Dokumen terkait